2 bulan kemudian
Marsha sedang terlihat sibuk mengatur tokonya, ya belum nama restonya belum terlalu terkenal namun ia sudah memiliki cukup banyak pengemar di waktu cukup singkat. Dengan ciri khas budaya jawa, tokonya itu mempunyai daya tarik tersendiri, dimulai dari buku menu sampai tempat sampah,semua terlihat seperti sedang berada dipedesaan di Jawa.
"Yap, sate, nasi goreng ", kata Marsha sambil membaca daftar menu
"Unni, kamu memang hebat" puji Hyo.
"Anni, kamu membuatku terharu ", kata Marsha dengan senyuman.
"Hm, jika aku tidak ada disini, berjanjilah jika kam u akan bertanggung jawab ditempat ini ", sambung Marsha
"Weee,kenapa? Unni ,kamu ingin pergi?" tanya Hyo
"Kupikir iya, ada sesuatu yang harus aku selesaikan ", jawab Marsha
"Unni jika boleh tau,bagaimana hubunganmu dengan Do oppa? dia masih menghubungimu kan ?", tanya Hyo tiba – tiba.
"Kupikir harus berakhir, kamu tau kan, aku hanya beban baginya nanti. Aku tidak tau, semua ponselku aku ganti nomornya ", jawab Marsha santai
"Unnie!!! 2 bulan ini? Unni, bukankah itu keterlaluan, sepertinya ia benar - benar mencintaimu Unnie ! aktifkan nomormu Unnie ! ", kata Hyo dengan sedikit marah, mungkin ia sudah tidak tahan lagi.
"Hubungan kami jika berlangsung baru mencapai 5 bulanan dan itu sangat pendek untuk melihat apakah ia benar - benar mencintaiku. Hyo,dengar. Dia artis, dia bisa mendapatkan semua yang ia dapatkan termasuk kekasih, itu sangat mudah dengan wajah yang ia miliki ", kata Marsha dengan keadaan1/4 sadar
"Unni, aku tau kamu mencintainya ", kata Hyo sambil memeluk Marsha
"Ya! maaf jika aku mencintainya tapi ini salah", kata Marsha dalam pelukan Hyo
Hari - hari Marsha sangatlah sibuk, sebenarnya tidak sibuk sekali tapi hanya Marsha saja yang mencoba menyibukkan diri agar ia tidak teringat dengan masalahnya. Ia membuka buku - buku kefarmasiannya, ia belajar lagi,lagi dan lagi.
"Berhentilah kamu belajar, ini jam 2 pagi. Kamu bukan mahasiswa kenapa belajar sampai jam segini, yang mahasiswa saja mungkin jarang " kata Wobin yang tiba - tiba berdiri di samping Marsha
"Oppa!!!!!!!!! ", kata Marsha lalu mencoba memeluk Wobin.
"Dongsaeng,maaf baru menemuimu,aku terlalu banyak acara beberapa bulan ini ", kata wobin lembut
"oh tak apa,aku baik - baik saja.aku tau ", jawab marsha
"Marsha, kupikir kamu harus melanjutkan kuliahmu. Lihatlah kamu telah bekerja keras membuka memorimu,p ulanglah dan lanjutkan kuliahmu di Indonesia ", kata Wobin
"Oppa, apa kamu tau kenapa aku menyibukkan diri seperti ini?", tanya Marsha pada Wobin dengan air mata yang tertahan.
"Arra, kamu ingin melupakan Do tapi kamu tidak bisa. Cobalah hubungi dia, mau sampai kapan?", tanya Wobin balik
"Oppa, jika aku menemuinya, ada ssasaeng yang mengancamku akan mengeluarkan rumor dan membuat kariernya berantakan,aku tidak mau itu. Tapi oppa,maaf..aku pikir aku benar – benar mulai mencintainya, entahlah ", kata Marsha sambil menahan agar tidak menangis.
"Kamu ..benar - benar keras kepala. Kamu takut dengan ancaman orang itu? lupakan itu jika kamu mencintai Do, perjuangkan! Ini bukan seperti kamu yang dulu. Kamu berubah, menjadi melankolis, dimana Marsha yang nekad? ", kata Wobin dengan nada sedikit lebih tinggi
"Oppa,ada yang ingin aku bicarakan ", kata Marsha
"Ah! Apa ? " tanya Wobin
Hari itu EXO telah menyelesaikan konsernya di kota Manchester dan sedang beristirahat dihotel. Semua memberpun terlihat lelah.
"Ya, kamu telah bekerja keras teman - teman ", kata Chen
"Ya aku tau itu ", jawab Kris cool
"Suho hyung, belikan aku makanan ", pinta Tao manja kepada Suho
"Suho hyung, belikan aku makanan", , kata Bekhyunpun sambil mengikuti gaya Tao
"Ya! kamu Baekhyun!! ", bentak Tao dan Baekhyun hanya tertawa, lalu mereka berpelukan.
Terlihat disudut ruangan, Do sibuk memainkan ponselnya.
"Apakah ada aktivitas terbaru ?", tanya Luhan pada Do
"Anni ", jawab Do singkat
“Apa Marsha juga tidak memberi kabar ke Luhan ?”, batin Do
"Wey, dia update , hyung ", sambung Do yang tak lama Marsha mengupdate akunnya.
Wobin oppa, saranghaeyo :* gamshahamnida oppa. Kamu luar biasa oppa, sungguh beruntungnya aku ,love you . Terima Kasih sudah menemaniku di keadaan apapun itu, pelukanmu memang paling menghangatkan. Thankyou Oppa
"Apa-apaan ini !", kata Do yang terkejut dengan status Marsha
"Ada apa ?", kata Luhan lalu mendekat dan membaca tulisan itu.
"Omo, Marsha.apa dia....berselingkuh? Anni, tidak,ia tidak seperti itu ", kata Luhan
"Ada apa ?', kata Baekhyun lalu mendekat dan meraih ponsel milik Do dan membaca
“Anni, kurasa Marsha bukan tipe orang seperti itu, pasti ada alasan, aku yakin itu “, batin Luhan sambil menatap tulisan Marsha
"Daebak, kamu sudah diselingkuhi,Do, ! . Wobin lebih keren darimu.jujur saja ,aku agak aneh saat tau kamu berkencan dengannya ", kata Baekhyun panjang lebar
"Bisakah kamu hanya diam? ", kata Do dengan tatapan sinis
"Sudah-sudah ", kata Luhan sambil menyeret Baekhyun, sebelum omelan Baekhyun bertambah panjang dan tidak masuk akal.
"Marsha, apa ini? kamu benar - benar meninggalkanku?" kata Do sambil merasakan sakit dihatinya, ia merasa jika ia dikhianati oleh orang yang paling dicintainya,sakit,sekali.
***
Ditoko "monggo mlebet" milik Marsha terlihat berbeda karena terlihat cukup sepi, ya mungkin efek cuaca hari itu yang terasa sangat dingin.maklum sedang ada badai.
"Kita tutup saja, ini sangat dingin ", kata Marsha pada Hyo, lalu mereka menutup toko mereka
"Permisi, bisakah anda berikan aku sebuah teh panas? ", kata suster Minah yang sampai di toko milik Marsha
"Suster Minahhh, bagaimana bisa ? suster ", teriak Marsha
"Ha,Marsha", kata suster Minah pelan dan tak lama ia terjatuh dan pingsan.
"Suster sadarlah ", kata Marsha sambil memeluk suster Minah..