home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > INHERITORS

INHERITORS

Share:
Author : j_minjee
Published : 17 Dec 2013, Updated : 24 Jun 2014
Cast : Kai (EXO-K),Krystal (Fx),Suho (EXO-K), IU, Sulli (Fx), Jiyeon (T-ARA), Sehun (EXO-K)
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |201869 Views |9 Loves
INHERITORS
CHAPTER 5 : The Best For Her

FF “INHERITORS” (PART 5)

“ THE STRONGEST WILL BE THE LAST ONE TO SURVIVE”

 

“ Apa kau benar-benar tertarik pada Jieun-ssi, Jongin-a?”

            “Kenapa kau membicarakan hal seperti itu!”

            Jongin menaikkan nadanya, terlihat frustasi pada gadis dihadapannya yang tidak menyerah untuk memintanya jawaban. Krystal Jung benar-benar telah berubah sejak hari itu dan semakin lama Kai semakin ketakutan. Ia tidak siap kehilangan Krystal Jung-nya.

            “Berhentilah berpura-pura.”

            “Kau benar-benar ingin mengetahuinya?”

            Krystal terdiam selama beberapa saat, kenyataannya gadis itu benar-benar sama sekali belum mempersiapkan dirinya untuk mendengar jawaban dari pertanyaan bodohnya yang terlontar begitu saja dari mulutnya. Tidak, ia sama sekali tidak ingin mendengar jawaban yang berputar pada kepalanya itu terucap dari mulut kekasihnya.

            Tolong hanya sukai aku saja Kim Jongin. Tidak bisakah kau hanya menyukaiku?

            “Bagaimana jika aku benar-benar tertarik pada Lee Jieun?”

            Krystal menghela nafas panjang, berdecak membenarkan kebodohannya sendiri. Ia bangkit dari lantai, merapikan seragamnya.

            “Jika ini usahamu untuk membuatku melepaskanmu sayang sekali kau belum berhasil.”

            Krystal tersenyum getir menatap Kai, kemudian menatap Jieun yang terlihat terpaku melihat semua kejadian yang terjadi begitu saja dihadapannya, ia sama sekali tidak mengerti maksud dari semua anak orang kaya ini.

            Apa ini semua mimpi? Apa Kim Jongin menyukaiku ? Apakah aku sedang berada dalam keberuntungan atau semua ini kesialan?

            “ Pilihan yang benar-benar bagus. Dongsaengie.” Suho menepuk pundak Kai, kemudian mengikuti Krystal yang begegas berjalan pergi meninggalkan lelaki itu yang masih terpaku melihat kedua punggung itu menjauh dari hadapannya.

            Apa ia membuat keputusan yang benar? Apa ia mengatakan hal-hal bodoh lagi pada gadisnya?

            “ Heol, daebak ! Bagaimana bisa gadis biasa-biasa ini mengalahkan seorang Krystal Jung dihadapan Kim Jongin?” Sulli menatap Jieun keheranan, memperhatikan gaya berpakaian gadis itu sejak ujung kakinya hingga paras polos gadis itu. Ia menyentuh rambut Jieun menatapnya tidak senang.

            “ Apa ini artinya aku harus bersiap mencari tunangan baru?” Sulli berdecak kesal, tidak yakin pertanyaan yang baru saja ia lontarkan ditujukan pada siapa.

            “Aku tersedia !” Sehun tiba-tiba saja muncul, tersenyum lebar menatap Sulli yang segera memalingkan pandangannya.

            “ Shireo! Aku tidak suka kau Oh Sehun, ah ini benar-benar melelahkan menolakmu berkali-kali!”

            “Jika menyusahkan menolakku kau bisa menerimaku?” Sehun tersenyum puas melihat tingkah lucu Sulli yang terlihat salah tingkah mendengarkan jawaban darinya.

            “ Aku tetap akan menolakmu lagipula . “

            Sulli berlalu pergi meninggalkan Sehun yang masih mengawasi punggungnya menjauh.Ia menatap Kai yang menatap Jieun dengan tatapan ‘intens’.

            “ Sepertinya kau butuh waktu.” Kai berjalan mendekati Jieun yang berbalas menatapnya. Membuat lelaki itu semakin gugup benar-benar kehilangan akal apa yang harus ia perbuat didepan gadis ini.

            “ Aku hanya berharap kau bisa berhenti membuat hidupku semakin rumit.” Jieun mengangguk menjauhkan tatapannya dari Kai.

            “ Apa aku membuatmu berada dalam kesusahan?” 

            Kai berdecak kesal, menyadari dirinya yang terlalu bodoh karena tertarik dengan gadis ini begitu mudahnya. Lelaki itu mengangkat tangannya hendak meraih tangan Jieun namun ia mengurungkan niatnya dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.

            “ Hanya saja kehidupanku sudah rumit tanpamu. Aku tidak ingin lebih banyak orang membenciku setelah ini.”

            Jieun membenci untuk mengatakan hal ini pada lelaki itu entah kenapa, suatu sisi dalam diri gadis itu berharap Kai mengejarnya, mengenggamnya, menahannya, dan memilihnya. Ia tidak mengharapkan itu benar-benar terjadi, namun setidaknya hal itu sempat terlintas dalam pikirannya.

            “ Kau tidak ingin bertanya? Jawaban sesungguhnya dari pertanyaan Krystal?”

            “ Aku harap kau tidak akan mengangguku lagi Kai-ssi.” Jieun mengucapkannya, berusaha kuat untuk menahan nafasnya. Ia merasakan hatinya benar-benar seperti tertusuk pisau yang sengaja dilemparkan olehnya. Seharusnya ia menyadarinya, ia tidak mempunyai hak untuk menyukai siapapun dari golongan yang lebih atas. Terlebih lagi seseorang yang mempunyai kekasih.

            Tidak. Aku tidak akan membiarkan hatiku mengakui kenyataan bodoh itu lagipula.

            Jieun berbalik memebalakangi lelaki itu bersiap meninggalkannya ketika tiba-tiba ia mendengar suara berat lelaki itu memanggil namanya.

            “ Jieun-ssi.” Kai berhenti selama sesaat. Mengamati punggung sempit gadis mungil itu.    “ Bagaimana jika aku mungkin benar-benar tertarik padamu?”

            “ Jangan. Kumohon hanya jangan lakukan itu.” Jieun segera berbalik menatap Kai dengan tatapan memohon.

            Ia baru saja menyuruh lelaki itu untuk tidak tertarik padanya. Ia harus menyadarinya, lelaki itu sebuah bukit yang tidak akan pernah ia daki. Tidak akan mampu – lebih tepatnya.

            Kai menghela nafas kasar , menarik rambutnya dan mengacaknya frustasi melihat Jieun yang berjalan menjauhi dirinya. Gadis itu akan kembali, ia mempunyai firasat.

            Lee Jieun telah jatuh cinta padanya, mungkin?

 

***

            Krystal berjalan cepat, berharap ia dapat membuat lelaki yang sejak tadi mengikutinya menghentikan langkahnya karena kehilangan posisinya. Ia tidak pernah merasakan rasa sakit yang lebih dari ini, entah sejak kapan ia mulai merasa lelaki itu adalah segalanya baginya dan rasanya ia mulai frustasi karena otak bodohnya sama sekali tidak dapat mengingat memori antara keduanya dengan baik. Apa ia terlalu bodoh ? Apa lelaki itu menyakitinya ? Ia hanya ingin mendapat ingatannya kembali, Kenapa susah sekali !?

            Gadis itu mengenggam tangannya erat, kebiasaannya untuk mencegah dirinya mengeluarkan buliran air mata. Tidak, Krystal Jung tidak pernah menangis dan ia tentu saja ia adalah gadis yang kuat untuk menghadapi apapun. Gadis itu tidak mengerti bagaimana dirinya di masa lalu namun yang terpikirkan olehnya hanyalah jika di masa lalu ia gadis yang bodoh maka ia harus menjadi lebih cerdik, jika di masa lalu ia adalah gadis yang polos setidaknya ia harus membuka matanya lebih lebar dari siapapun, dan jika di masa lalu ia adalah gadis yang hangat maka kehangatan itu sepertinya telah hilang bersama ingatan indahnya di masa lalu. Rasa sakit itu memberi pelajaran untuknya untuk tidak mengingat apapun lagi, gadis itu bahkan sama sekali tidak tertarik untuk mendengarkan saran dokter yang  memberitahunya untuk lebih menggali ingatannya , dan membiarkan rasa sakit itu berlanjut?

            Krystal merasakan sebuah tangan menahannya, ia dapat merasakan kehangatan tubuh lelaki itu lewat pelukannya secara tiba-tiba. Ia memejamkan matanya.

            “ Aku tidak ingin siapapun melihat kita seperti ini Joonmyun-ssi.” Krystal mengerang frustasi, merasa lelah unutk menghadapi siapapun saat ini.

            “ Kita biasa melakukan hal seperti ini – dulu .Aku merindukan Krystal Jung yang hangat dan selalu bisa membuatku tersenyum lebar melihat senyuman cerahnya. Aku hanya merindukannya.”

            Ia juga merindukan dirinya yang lama. Apa mungkin ia benar-benar bersikap hangat pada orang lain dulu? Karena itu terdengar aneh .

            Krystal berbalik menatap Suho kebingungan. Bagaimana hubungannya dengan lelaki ini sebelumnya bagaimana Suho bisa mengenalnya, ia benar-benar ingin mengetahui itu semua,kenyataannya.

            “ Kau baik-baik saja?”

            Suho mengenggam tangan gadis itu perlahan, takut jika saja Krystal akan menjauhkan tangannya.Namun secara anehnya gadis itu membiarkan Suho, sama sekali tidak memprotesnya karena menyentuhnya.

            “ Aku lelah berlari.” Krystal tersenyum getir, menunduk menatap lantai.

            “ Maka berhentilah berlari.”

            “ Aku benci diacuhkan.”

            “ Berhentilah tersakiti.”

            “ Aku benci karena aku mencintainya. “ Gadis itu menghela nafas panjang tersenyum getir.” Tidak susah untuk mencintai lelaki sepertinya untuk kedua kalinya. Aku benci karena dia mengacuhkanku. Aku benci berlari dari rasa sakit itu tapi – “

            Sebelum gadis itu sempat menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba saja Suho telah menariknya kedalam pelukannya. Membenamkan kepala gadis itu pada dada bidangnya, membiarkan seragamnya yang basah karena tangisan gadis itu. Krystal akhirnya membiarkan dirinya menangis, dan anehnya ia sama sekali tidak keberatan meskipun ia menangis didepan Kim Joonmyun – musuh dan disaat yang bersamaan kakak sepupu kekasihnya.

            “ Aku akan menjagamu. Kau tahu itu aku selalu menjagamu. Jangan takut pada apapun aku berjanji.“

            Suho menepuk pelan pundak gadis itu secara perlahan. Menariknya lebih erat dalam pelukannya.

            Ia akan menjaga Krystal Jung, ia akan menjaganya dari orang-orang yang akan menyakiti gadis kecilnya ini. Krystal Jung, akan baik-baik saja disampingnya, bukan disamping Kim Jongin.

            Krystal terhenyak selama sesaat, Suho pernah mengatakannya sebelumnya. Gadis itu mengingatnya dengan jelas, Ia baru saja mendapati Kai mendapat pernyataan cinta kesekian kalinya di bangku sekolah menengah dan ia berlari menuju Suho menangis didepan lelaki itu dan Suho mengatakan hal yang sama. Lelaki itu menjaganya?

            Sementara Suho dapat melihat Jieun dari kejauhan menatap keduanya dan tepat dibelakang Jieun ia dapat melihat Kai yang sepertinya mengejarnya. Kai berdecak kesal menatap Krystal yang sama sekali tidak menyadari keberadaan keduanya. Ia tertarik pada Lee Jieun namun ia sama sekali tidak dapat mengungkiri ia benar- benar tidak dapat membiarkan pemandangan itu terjadi didepannya. Rasanya ia telah menjadi sedikit lebih egois, ia mencintai kekasihnya dan disaat yang bersamaan ia ‘tertarik’ pada gadis lain.

            Jieun berbalik menatap Kai yang mengepalkan tangannya kesal. Lelaki itu tidak pernah berhenti mencintai Krystal Jung, sepertinya tidak akan. Rasanya mengesalkan ketika ia baru saja mendengar ucapan manis dari lelaki itu dan sekarang lelaki tampan itu masih menyukai kekasihnya.

            Sebenarnya apa yang Kim Jongin sedang berusaha lakukan saat ini padanya?

            Sebuah perasaan kecewa tiba-tiba menyusup membuat gadis itu sedikit merasa sedih. Ia berjalan – lebih tepatnya berlari meninggalkan Kai yang masih membiarkan matanya mengawasi pemandangan dihadapannya. Suho melemparkan smirk pada Kai , memeluk gadis itu lebih erat seperti memberikan isyarat pada Kai untuk menjauh dari Krystal.

            Namun ia benar-benar telah melakukan itu, ia berusaha menarik dirinya dari Krystal dan entah bagaimana gadis itu hanya saja benar-benar – membuatnya tertarik kembali. Krystal akhirnya melepaskan tangan Suho perlahan terkejut ketika ia mendapati Kai menatapnya kesal, namun gadis itu sama sekali tidak memberikan respon apapun pada Kai membiarkan lelaki itu terus memikirkan dugaan-dugaan yang membuatnya semakin kesal.

            Suho menarik tangannya dan gadis itu hanya membiarkannya. Sebelumnya Suho menghentikan langkahnya berbalik menatap Kai.

            “ Gadismu akan pulang denganku hari ini.” Suho kembali berjalan bersama Krystal membiarkan Kai yang mematung menatap pergi keduanya.

            Hari ini ia sepertinya banyak mendapat penolakan dan hal itu benar-benar membuatnya kesal.

            Kim Jongin bukanlah seseorang yang mudah untuk ditolak bukan ?

           

***

            Jieun melemparkan tasnya sembarangan pada kamar sempit yang ia tempati bersama eommanya. Gadis itu kembali mengingat ucapan Kai yang membuatnya ingin melonjak-lonjak dan merasa sedih pada saat yang bersamaan. Ia mendengar pintu kamarnya dibuka keras, jelas sekali majikannya – Park Jiyeon tidak dalam mood yang baik untuk mengetuk pintu.

            “ Kita perlu berbicara Lee Jieun.” Jiyeon berjalan lebih dulu membuat Jieun mengikutinya tepat dibelakangnya. Jiyeon membawa Jieun pergi ke kamarnya menutupnya keras menjaga siapapun untuk tidak mendengar apapun yang mereka bicarakan.

            “ Sebenarnya apa yang terjadi antara kau dan Kai disekolah?!”  Jiyeon berteriak kesal menatap Jieun dengan tatapan merendahkan sama sekali terlihat tidak suka melihat Jieun berdekatan dengan seseorang yang sama sekali tidak pantas disebut sebagai mantan kekasihnya.

            “ Tidak apa-apa diantara kami Aggashi.” Jieun menunduk, eommanya selalu memberitahunya untuk bersikap seperti itu pada Jiyeon – putri dari pemilik rumah ini, tempat ibunya berkerja.

            “ Astaga kau sekarang mulai berbohong juga denganku? Apa setelah ini kau akan mencuri barang-barangku?”

            “ Apa maksud Aggashi?”

            “ Kai, dia mengatakan ia tertarik padamu kan? Kau pikir aku tidak tahu. Benar-benar memalukan.” Jiyeon tertawa meremehkan begitu melihat Jieun yang semakin menunduk menghindari tatapan dari gadis itu.

            “ Itu benar.”

            “ Kau harus mendekatinya. Jangan menjauhinya, ini perintah.”  Jiyeon tersenyum penuh arti menatap gadis itu, sementara Jieun mengangkat kepalanya meminta penjelasan pada gadis yang sedang berdiri dihadapannya ini. Sebenarnya apa yang Jiyeon lakukan padanya? Mendekatinya? Yang benar saja ! Mata gadis itu sama sekali tidak buta untuk dapat melihat Jiyeon tertarik pada Kai dan saat ini Jieun harus mendekatinya?

            “ Kau tidak diperbolehkan menolak perintahku kan?”

 

***

            Sehun menatap Kai yang masih terdiam menatap langit-langit kamar Sehun yang berwarna biru laut. Sahabatnya itu telah melakukan kegiatan itu setidaknya selama satu jam dan Kai sama sekali tidak menghiraukannya. Sepertinya benar-benar ada yang salah dengan sahabatnya.

            “ Hei Kim Jongin. Sampai kapan kau akan mengangumi langit-langit kamarku.”

            “ Hmm.” Kai mengangguk sama sekali tidak menatap Sehun.

            “ Siapa yang sedang kau pikirkan? Krystal Jung atau Lee Jieun?”

            “ Keduanya.” Kai menghela nafas panjang.

            “ Hei kau bahkan benar-benar serakah. Tidak bisakah hanya memikirkan salah satu diantara mereka?”

            Disaat ia sedang memikirkan Lee Jieun bayangan Krystal yang berada dalam pelukan Suho terus menerus terputar ulang dan hal itu benar-benar berhasil membuatnya uring-uringan sepanjang hari.

            “ Aku melihat Joonmyun memeluk Krystal.”

            “ Lalu apa yang gadis itu lakukan? Apa ia menendangnya?”

            “ Ia bahkan sama sekali tidak terlihat keberatan.”

            Sehun menatap Kai kebingungan, tidak percaya pada pendengarannya sendiri saat ini. Tidak mungkin, bahkan Suho pernah menyentuhnya dan Krystal pernah memakinya namun sekarang gadis itu malah membiarkan Suho memeluknya.

            “ Kurasa kau harus mulai menentukan pilihanmu. Berhentilah menyiksa Krystal dan jangan biarkan Jieun hanya terjebak dalam semua ini.”

            “ Aku tidak menyiksanya, aku berusaha melindunginya dengan menjauhinya. Kau tahu itu Oh Sehun.”

            “ Kata-kata itu – ah sama sekali tidak cocok jika kau yang mengatakannya. Terdengar seperti pecundang.” Sehun berdiri menatap dinding kamarnya yang telah dipenuhi foto-foto yang ia ambil selama ini. Gambar dirinya, Choi Sulli, Kai dan Krystal, bahkan gambar Joonmyun hyung. Ia menarik salah satu foto yang memperlihatkan Kai , Krystal, dan Joonmyun yang saling berpegangan tangan tersenyum lebar, sepertinya itu foto yang diambil ketika mereka berada pada awal semester sekolah menengah. Ia menyodorkannya pada Kai tersenyum penuh arti.

            “Aku hanya ingin mengingatkanmu beberapa hal. Dia hyungmu.”

            “ Aku kehilangannya sejak aku mengetahui niat buruknya. Aku tidak mempunyai hyung sepertinya.”

            “ Kau pernah mempunyainya.”

            Kai menerima foto yang disodorkan Sehun, melihatnya selama beberapa saat. Krystal saat itu berada di tengah, tersenyum lebar menggenggam kedua tangan lelaki itu. Ia benar-benar merindukan segalanya di masa lalu, semuanya terasa lebih indah.

            Ia merindukan senyuman lebar Krystal Jung, apakah ini sudah saatnya untuk menyerah? Membiarkan gadis itu berhenti tersakiti karena ingatannya sendiri. Jika itu yang terbaik.Ia selalu melakukan yang terbaik untuk gadisnya, Krystal Jung.

 

 

-          TO BE CONTINUED – 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK