FF “INHERITORS” (PART 6)
“ THE STRONGEST WILL BE THE LAST ONE TO SURVIVE”
Keesokan harinya Krystal terbangun , ia mengerjapkan matanya beberapa kali melihat sekelilingnya mengerutkan keningnya selama sesaat menyadari ia telah bangun lebih pagi daripada biasanya. Ia bergegas turun , mengingat ia tidak memakan apapun sejak terakhir kali ketika Suho mengajaknya pergi makan ke salah satu restoran favoritnya – dulu. Ia menghentikan langkahnya tidak percaya menatap Kai yang sedang terduduk sedang terlihat fokus menonton berita di pagi hari. Gadis itu hendak berjalan menaiki tangga, menghindari lelaki itu ketika Kai memanggilnya.
“ Kau akan berpura-pura tidur lagi? Menghindariku Eh?”
Krystal menghela nafas kasar, berjalan turun memutuskan untuk menemui Kai. Ia mengambil posisi duduk tepat disebelah lelaki itu dan segera menghempaskan tubuhnya.
“ Apa maumu ? Tidak ada jadwal untuk pergi kesekolah ataupun mengantarku pergi ke acara sosial dan setahuku kau sedang tidak sibuk.”
“Kurasa sudah lama sejak terakhir kita berjalan-jalan.” Kai menatap Krystal tersenyum tipis, melihat gadis itu yang masih tidak menangkap maksud lelaki itu.
“ Kenapa tiba-tiba? Apa orang-orang mulai bergosip tentang kita? Aku ingin tidur kau saja pergi sendiri.” Krystal bangkit dari tempatnya namun tangan Kai cukup cepat untuk mencegahnya.
“ Aku benar-benar ingin keluar denganmu. Tidak bisakah kau berpikir aku tidak sedang bersandiwara?”
Kai menghela nafas kasar, lalu sebuah senyuman jahil muncul pada wajahnya.Lelaki itu memeluk Krystal lalu mengangkat gadis itu secara paksa menaiki tangga dan membawanya menuju kamarnya.
“ Ya! Turunkan aku , bagaimana jika aku jatuh ! Hei Kim Jong In !!” Krystal berteriak kesal mencoba menendang Kai yang sama sekali tidak mendengarkannya. Gadis itu diam-diam tersenyum, rasa menyenangkan sekali entah sejak kapan Jongin mulai bersikap dingin padanya. Menghindari semua bentuk perhatian padanya dan mencoba mengacuhkannya lalu seperti sebagai pelengkap lelaki itu bahkan mengencani beberapa gadis secara terang-terangan. Gadis itu tersenyum lebar, Ia dapat merasakan bagaimana bahagianya dirinya di masa lalu.
“ Cepatlah mandi dan berdandan aku tidak bisa menunggu lama kau tahu kan. “
“ Arasseo Sajangnim !” Krystal mendengus kesal dan bergegas menutup pintu kamarnya dengan keras begitu Kai keluar dari kamarnya.
Krystal bergegas memasuki kamar mandi lalu keluar membuka lebar lemarinya, gadis itu melemparkan beberapa pakaian keluar dari tempatnya membiarkannya berserakan diatas kasur – atau bisa jadi pada lantai. Gadis itu melihat setiap dress, mencobanya kemudian menggantinya dengan pakaian lain. Ia akhirnya memutuskan untuk mengenakan sebuah dress lengan pendek selutut berwarna nude , sama sekali bukan dirinya. Ia benci mengenakan dress, namun jika itu adalah Kai maka ia akan membuat sebuah pengecualian, setidaknya ia tidak ingin terlihat tidak pantas berada disamping Kai.
Krystal berlari keluar dari kamar begitu selesai menyiapkan dirinya, ia melihat Kai tersenyum cerah menunggunya di tempat yang sama. Senyuman lelaki itu semakin mengembang menyadari Krystal sengaja berdandan untuknya hari ini. Gadis ini bahkan begitu manis , ah benar-benar membingungkan sekali.
“ Kenapa kau berdandan begitu cantik seperti ini.” Kai menarik pinggang gadis itu menuntunnya berjalan keluar dari kediamannya. Pipi gadis itu memerah begitu mendengar perkataan Kai, apa lelaki ini sengaja menggodanya?
“ Kau tidak membawa mobilmu eh?” Krystal mengerjapkan matanya beberapa kali tidak melihat keberadaan Volvo hitam yang biasanya bertengger tepat pada halaman rumahnya.
“ Aku menyuruh Sehun untuk mengantarku ke rumahmu. Kita akan naik bis hari ini, tidak ada kata penolakan hari ini.”
Kai menarik tangan gadis itu menyelipkan jarinya-jarinya pada tangan Krystal, membuat detak jantung gadis itu berdetak lebih cepat dari biasanya, seolah-olah sentuhan dari Kai dapat mengacaukan semua sistem kerja otaknya.
Mereka akhirnya menaiki bus, Krystal mendengus begitu mendapati tidak ada tempat duduk kosong yang tersisa, artinya ia dan Kai harus berdiri sepanjang perjalanan mereka. Krystal berpegangan pada sebuah tiang sementara Kai berada tepat dihadapan gadis itu tersenyum tipis menyadari jarak diantara mereka yang semakin sedikit karena orang-orang terus mendesaknya.
“ Kau sepertinya sangat senang melihat wajah tampanku sedekat ini Eh?” Kai menujukkan smirknya membuat pipi gadis itu kembali memerah.
“ Berhentilah menggodaku lagi Kim Jongin.” Krystal menatap kearah lain berusaha menjauhkan wajahnya sebisa mungkin dari Jongin yang sepertinya tidak menjauhkan pandangannya darinya. Diam-diam lelaki itu melingkarkan tangannya tepat dibelakang gadis itu hanya sekedar berjaga-jaga jika bus ini berhenti sewaktu-waktu ataupun ada orang yang berniat jahat pada gadisnya.
“ Kau tidak akan memalingkan tatapanmu? Sampai kapan akan menatapku seperti itu ?”
“ Apa kau mencoba menggodaku?”
Kai mengerutkan keningnya, mendekatkan wajahnya hingga berada tepat dihadapan gadis itu. Membiarkan gadis itu dapat merasakan nafas hangatnya yang berhembus dari mulutnya pada wajah cantiknya. Ia dapat melihat Krystal yang seketika mematung melihat Kai. Kai menunjukkan smirknya pada gadis itu kemudian berjalan lebih dekat meletakkan tangannya pada bahu gadis itu begitu melihat segerombolan orang kembali masuk kedalam bis.
“Bagaimanapun juga kau gadisku. Aku tidak akan membiarkan siapapun macam-macam pada gadis Kim Jongin.”
Kai membisikkannya tepat pada telinga gadis itu, membuat Krystal menahan nafasnya selama sesaat karena perkataan lelaki itu.
Sebaiknya Kai menghentikan candaannya saat ini juga karena sepertinya setelah ini sistem otaknya akan menjadi tidak waras jika lelaki itu tetap melakukan hal semacam ini!
“ Kau tahu aku tidak sedang bercanda Krystal Jung.” Kai tersenyum puas, dapat merasakan detak jantung gadis itu yang berpacu cepat karenanya.Kenyataannya hatinya merasa puas, ia membuat gadis itu merasakan hal seperti ini. Hanya sesederhana itu, melihat gadis itu bahagia membuatnya puas.
***
Krystal mengerutkan keningnya menatap Kai yang saat ini berada tepat dihadapannya, sibuk menyesap Americano yang baru saja dipesannya. Sebenarnya apa yang salah dengan kekasihnya hari ini, kemarin kekasihnya bertingkah seperti ia menyukai gadis lain dan hari ini ia benar-benar bersikap manis padanya. Kejutan apalagi yang akan diberikan lelaki itu setelah ini sebenarnya?
“ Kau akan menatapku seperti itu terus-menerus?” Kai tersenyum, memberikan smirknya pada Krystal yang segera mengalihkan pandangannya.
“ Apa yang salah denganmu sebenarnya hari ini Kim Jongin.”
“ Aku hanya ingin berkencan dengan gadisku hei Krystal Jung.” Jongin berdiri, menatap Krystal lalu berjalan menuju tempat gadis itu duduk, sementara Krystal memandang balik Kai dengan tatapan bingung. Lelaki itu meraih tangan Krystal, membuat Krystal bangkit dari tempat duduknya. Detik berikutnya Kai mengenggam erat tangan gadis itu dan membawanya berlari keluar dari Coffee Shop.
“ Kemana kita akan pergi?” Krystal memandang Kai yang terlihat tersenyum lebar menatapnya, tidak menghentikan langkahnya.
“Kurasa tempat pertama kali aku membuat Krystal Jung patah hati dan jatuh cinta.” Kai mengeratkan genggamannya pada tangan gadis itu, mengajak gadis itu berlari ditengah kerumunan pejalan kaki lainnya yang berlalu-lalang.
“ Aku pernah patah hati? Benar-benar mengesankan.” Krystal tersenyum tipis,menatap kearah lain setidaknya berusaha membuat lelaki itu tidak menyadarinya tersenyum.
Kai menghentikan langkahnya, terlihat jelas tampak terengah karena berlari sepanjang Coffee Shop hingga Sungai Han. Untung saja Coffee Shop tempat mereka berhenti sebelumnya tak jauh dari Sungai Han. Gadis itu benar-benar tidak dapat membayangkannya jika Kai nekat mengajaknya berlari dari tempat yang jauh. Kai menarik Krystal mengajak gadis itu duduk pada salah satu kursi kosong yang berada tak jauh dari keduanya.
Lelaki itu sama sekali tak melepaskan genggamannya, memastikan gadis itu tetap berada disisinya.
“ Kau tidak mengingatnya?” Kai menatap Krystal yang terlihat menatap sekeliling melihat beberapa pasangan yang duduk tak jauh dari mereka.Saat ini untuk pertama kalinya ia merasa bahwa ia lelaki itu benar-benar miliknya. Kim Jongin dan Krystal Jung berkencan dan semua hal ini benar-benar terasa menyenangkan baginya.
“ Tidak. Tapi aku merasa bahagia.” Krystal menatap Kai yang berada tepat disisinya.
“ Kau pernah menamparku karena aku menolak seorang gadis. Saat kita berada pada bangku sekolah menengah.” Kai tersenyum, terlihat mencoba mengingat.
“ Kelihatannya keren.” Krystal mengangguk,tersenyum tipis penuh arti.
“ Dia sahabatmu, Choi Sulli. Kau benar-benar tidak mengingatnya? “ Kai menatap kearah Sungai Han yang terlihat mulai disinari oleh warna-warni lampu.
“ Choi Sulli?”
“ Dia membuat pernyataan cintanya padaku dan kau mendukungnya lalu aku menolaknya dan aku membuat pernyataan cinta padamu di tempat ini, kita juga berciuman untuk pertama kalinya ditempat ini.” Kai berbalik menatap Krystal yang terlihat memerah mendengar kalimat terakhirnya. Ia menghela nafas tiba-tiba menarik gadis itu kedalam pelukannya.
“ Aku ingin memelukmu. Rasanya begitu tepat.”
Kai memeluk erat gadis itu, mengusap rambutnya perlahan.
“ Aku harus mengatakannya sebelumnya. Aku tidak pernah berhenti menyukaimu Krystal Jung, tapi kurasa berada disisimu itu akan semakin melukaimu. Melihatmu terluka karenaku untuk kesekian kalinya – hanya,aku tidak bisa melihatmu mengalami semuanya lagi.”
Lelaki itu menghela nafas panjang, merasa tenggorokannya mulai kering dan memaksanya untuk tidak mengucapkan kalimat selanjutnya – kalimat yang berpotensi besar akan membuatnya menyesal.
“ Mari kita akhiri saja sampai disini Krystal Jung.”
***
Kai memeluknya, ia memeluknya erat lelaki itu bahkan mengusap kepalanya. Entah bagaimana Krystal benar-benar tidak menyukai apa yang dilakukan lelaki ini. Rasanya Kai sedang mengucapkannya salam perpisahan, Tidak.
“ Aku harus mengatakannya sebelumnya. Aku tidak pernah berhenti menyukaimu Krystal Jung, tapi kurasa berada disisimu itu akan semakin melukaimu. Melihatmu terluka karenaku untuk kesekian kalinya – hanya,aku tidak bisa melihatmu mengalami semuanya lagi.”
Berhentilah meracau, berhentilah mengatakan kau melukaiku. Tidak, aku tidak akan baik-baik saja jika kau tidak melihatku –lagi.
Krystal terdiam, terus menerus berusaha meneriakkan isi kepalanya yang terngiang sedari tadi. Ia ingin berteriak menyuruh lelaki itu diam, hanya diam dan berhenti menyalahkan dirinya.
“ Mari kita akhiri saja sampai disini Krystal Jung.”
Ia mengatakannya, lelaki itu akhirnya mengucapkan kata perpisahan itu. Selama ini ia berharap Kai dapat menunggunya, menepati janjinya untuk tidak meninggalkannya sebelum ia yang meninggalkan lelaki itu lebih dulu. Krystal terdiam selama beberapa saat, perlahan Kai melepaskan pelukannya, membuat wajah gadis itu berhadapan dengannya. Krystal perlahan mengangkat wajahnya.
Dan disaat yang salah , Ketika ia mulai menyukai keberadaan lelaki itu disekitarnya, ketika ia mulai tak baik-baik saja melihat lelaki itu menatap gadis lain dan ketika ia mulai menyadari, ia mencintai Kim Jongin.
“ Kau ingin berpisah? Mengingkari janjimu ? Ini benar-benar buruk rasanya karena kau meninggalkanku.”
Krystal menghela nafas panjang, mengalihkan pandangannya. Gadis itu mengenggam tangannya erat, menahan tangisnya.
“ Kenapa harus saat ini. Tidak bisakah mencari hari lain? Disaat kau tiba-tiba baik padaku dan melakukan hal manis. Aku merasa kita benar-benar berpacaran akhirnya hari ini.”
“ Maafkan aku.”
Kai bersiap berbalik meninggalkan gadis itu yang tangisnya hampir pecah. Krystal tiba-tiba menarik lelaki itu, memeluknya dari belakang, dan menahan Kai untuk melangkah lebih jauh meninggalkannya.
“ Jika aku mengatakan aku menyukaimu apa kau akan tinggal?”
Krystal berteriak pelan, menahan lelaki itu –setidaknya saat ini ia harus berhenti menahan dirinya atau ia akan kehilangan lelaki itu untuk selamanya.
“ Tidak.”
Kai terdiam selama beberapa saat melepaskan tangan gadis itu darinya dan perlahan berjalan menjauh dari Krystal tanpa bahkan menatap kearah gadis itu untuk sekedar memastikan bagaimana keadaan gadis itu.
Kai mengeluarkan ponselnya dari sakunya, mencari nama seseorang dalam kontaknya.
“ Datanglah, kurasa ini waktumu untuk melidunginya. Kuharap kau bisa segera datang, gadis itu mungkin saja akan menangis histeris karenaku. Datanglah ke Sungai Han sekarang juga –Hyung.”
Kai menutup telfonnya sama sekali tidak memberikan kesempatan pada orang yang sedang mendengarkannya untuk menjawab kalimatnya. Lelaki itu berjalan menuju tempat Sehun sedang menunggunya dan bergegas masuk kedalam Mercedes putih begitu menemukan keberadaan sahabatnya didalam mobilnya.Sehun menatap Kai yang baru saja tiba selama beberapa saat, menyadari raut wajah lelaki itu yang terlihat tidak sedang baik-baik saja. Ia hendak menyalakan mobilnya ketika tiba-tiba Kai berbicara.
“ Aku bahkan tidak melihat apa ia baik-baik saja.”
“ Dasar bodoh.”
“ Tunggulah beberapa saat disana dan awasi gadis itu sampai Joonmyun Hyung datang. Aku tidak akan bisa berada disana lebih lama lagi tanpa memeluknya.”
“ Jika kau begitu menyukainya seharusnya kau tidak mengatakan hal-hal buruk padanya. Benar-benar bodoh sekali.”
Sehun bergegas keluar dari mobilnya, meninggalkan Kai yang masih terdiam –memikirkan hal bodoh yang baru saja ia lakukan. Tiba-tiba ia menyesalinya.
***
Krystal menghempaskan dirinya pada jalanan, memilih untuk mengabaikan sekitarnya. Perlahan buliran bening telah memenuhi matanya, membuat pandangannya kabur. Gadis itu berteriak, berharap membuat kedaaannya lebih baik setidaknya. Gadis itu membiarkan buliran bening membasahi pipinya. Ia terdiam, otaknya memutar kejadian ketika tiba-tiba Kai menariknya masuk kedalam mobil, saat itu hujan di Sungai Han dan ia juga menangis.
“ Apa aku harus menyalahkan diriku sendiri atas semua ini?”
“ Untuk apa kau menjemputku? Kau mengkhawatirkanku? Takut jika kau dituduh ketika tiba-tiba mendengar pewaris tunggal perusahaan Jeers ditemukan terluka atau bahkan hilang?”
“ Sebenarnya mengapa pikiranmu pendek sekali hei Krystal Jung. Kau benar-benar mengecewakanku.”
“ Kau mulai kecewa setelah sekian lama?”
“ Sepertinya aku mulai menyesal.”
Kai menatap Krystal selama sesaat melihat gadis itu yang menangis menatapnya, matanya menyiratkan kekecewaan yang begitu besar mendengar ucapan Kai.
“ Jungie .” Kai menghela nafas panjang. Krystal berbalik menjauhi pandangan lelaki itu menatap kearah jalan raya. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali melihat sebuah sinar terang yang menuju ke arahnya dan Kai.
“ KAI !”
Krystal mengerjap selama beberapa saat. Menyadari kepalanya terasa sakit ketika ia berusaha mengingat kejadian selanjutnya yang terjadi. Gadis itu menahan kepalanya dengan kedua tangannya, ia tidak membawa obat pereda rasa sakitnya dan itu berarti ia harus menahan lebih lama. Gadis itu mencoba bangkit, setidaknya ia harus menemukan sebuah toko obat yang berada disekitar tempat ini. Krystal menatap sekitarnya, tubuhnya hampir saja terjatuh pada tanah karena kehilangan keseimbangannya secara tiba-tiba jika saja seseorang tidak menahannya.
Kuharap Kai, kuharap dia Kai.
Krystal berbalik mengangkat wajahnya dan tersenyum getir melihat Suho yang sedang menatapnya lembut. Ia mengerjapkan matanya beberapa saat memastikan bahwa Suho benar-benar berada dihadapannya dan lelaki yang menahannya saat ini bukanlah Kai.
“ Apa yang kau lakukan?”
“ Melindungimu. Seperti yang kukatakan sebelumnya.”
Krystal bangkit dari posisinya, melupakan rasa sakit pada kepalanya yang terus menerus membuat kepalanya hampir pecah.
“ Kau baik-baik saja?” Suho melangkah mendekati gadis itu, membenarkan letak beberapa rambut gadis itu yang berantakan, kemudian tersenyum simpul kearah Krystal selama beberapa saat.
“ Aku tidak sedang baik-baik saja. Aku butuh tujuan untuk berlari.”
“ Maka aku akan menjadi tujuanmu.” Suho menarik gadis itu kedalam pelukannya, memeluknya perlahan namun erat.
“ Lindungi aku Joonmyun-ssi. Bawa aku berlari menuju arahmu, aku benar-benar sedang tidak baik-baik saja.”
- TO BE CONTINUED -
A/N: Thanks for reading, please do press the love button & comment if you like the story^^ kritik&saran @yhumarav -xoxo (JEE)