FF “INHERITORS” (PART 7)
“ THE STRONGEST WILL BE THE LAST ONE TO SURVIVE”
Suho menghela nafas kasar setelah kesekian kalinya dalam beberapa menit terakhir. Ia telah melakukan pengambilan foto pertunangannya dengan Choi Sulli selama dua jam terakhir dan ia mulai merasa muak dengan semua ini. Ia tidak mencintai gadis ini dan sekarang ia harus bertingkah seperti pasangan yang benar-benar sedang jatuh cinta.
Sulli tiba-tiba mumukul lengannya, memberi isyarat pada Suho untuk mengarahkan wajahnya menghadap kamera yang telah siap membidiknya. Suho mendengus kesal, lelaki itu melakukan ini semua demi keluarganya juga bisnisnya. Pernikahan? Bukankah di kalangan kaum ‘Chaebol’ seperti mereka ini semua artinya sama seperti merger dan akuisisi antar perusahaan? Tidak ada jalan lain untuk keluar dan menghindar, ia telah memasuki arena dan pilihannya antara mengalahkan atau dikalahkan. Tentu saja pilihan pertama lebih membuatnya tertarik setidaknya.
“ Bagaimana jika kita mengambil break?” Seorang lelaki yang menenteng kamera itu akhirnya berteriak frustasi.
“ Maafkan kami.” Sulli menundukkan kepalanya kemudian menarik Suho pergi dari area pemotretan. Ia memilih membawa lelaki itu pada tempat yang lebih sepi, setidaknya hal itu dapat menjaga privasi mereka.
“ Tidak bisakah kau berpura-pura?” Sulli menatap Suho memohon, seperti seseorang yang telah lama kehilangan harapan memohon pada harapan itu untuk kembali menemuinya.
“ Tidak.”
Suho hendak meninggalkan Sulli ketika gadis itu menarik lengan Suho.
“ Aku hanya ingin berbahagia. Tolonglah Joonmyun-ssi.” Sulli menghela nafas memejamkan matanya selama sesaat. “ Setidaknya berpura-puralah ikut berbahagia. Untukku.”
Sulli menatap Suho yang terlihat terdiam, lelaki itu sedang memikirkan ucapan Sulli yang terus terngiang pada kepalanya. Ia mengarahkan wajahnya menatap Sulli yang masih menahan lengannya. Melihat Sulli yang memohon padanya, entah mengapa ia seperti melihat sosoknya yang sedang memohon pada gadis itu – Krystal Jung.
Tiba-tiba ponselnya berdering keras, membuyarkan bayangannya seketika. Ia mengerutkan kening begitu melihat nama adik sepupunya pada caller id-nya. Ia memutuskan untuk segera mengangkatnya, namun belum sempat ia membuka suara lelaki itu telah memberondongnya dengan beberapa kata-kata yang benar-benar susah dicernanya.
“ Datanglah, kurasa ini waktumu untuk melidunginya. Kuharap kau bisa segera datang gadis itu mungkin saja akan menangis histeris karenaku. Datanglah ke Sungai Han sekarang juga –Hyung.”
Suho akan membalas ucapan lelaki itu ketika Kai tiba-tiba lebih dulu mematikan telfonnya. Satu hal yang terpikirkan olehnya saat ini, ia harus berlari menuju Krystal Jung saat ini juga.
Suho melepaskan tangan Sulli namun gadis itu memeganginya lebih erat.
“ Hanya berusahalah lebih keras lagi menyukaiku. Itu pasti tidak susah. Akan kuberikan saham untukmu diperusahaan. Itu akan membantu namamu bukan? Tinggalah, jangan berlari kearah Krystal Jung.”
Suho menatap Sulli yang menundukkan kepalanya, gadis itu menangis dan merengek padanya untuk tinggal disisinya. Perlahan Suho menurunkan tangan gadis itu.
“ Aku bahkan tidak pantas mengucapkan maaf Choi Sulli. Bagaimana jika kita batalkan saja pertunangan ini?”
Sulli terdiam, tidak berminat memberi jawaban yang diinginkan Suho. Namun lelaki itu tidak perlu persetujuan Sulli untuk membatalkan semuanya, ia berlari meninggalkan Sulli menuju arah mobilnya terparkir dan segera menyalakan mesin. Krystal Jung nama itu terus terngiang dalam pikirannya sepanjang perjalanannya menuju Sungai Han. Bagaimana keadaannya, Apa ia kesakitan atau bahkan apa yang gadis itu rasakan saat ini. Ia tidak menyukai ide bahwa kenyataannya Krystal saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Suho mempercepat laju mobilnya, menerobos beberapa lampu lalu lintas dan akhirnya mengambil beberapa jalanan sepi. Ia memarkirkan mobilnya sembarangan, bergegas keluar begitu ia telah sampai pada Sungai Han. Lelaki itu berlari mencari Krystal, mengedarkan pandangannya pada seluruh areal tepi sungai. Langkahnya terhenti melihat Krystal yang terduduk pada jalanan, tidak memperdulikan hal lain selain mencoba menangis untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Gadis itu terluka dan ia tidak dapat mencegahnya. Gadis itu terluka dan itu semua karena lelaki lain. Gadis itu terluka dan saat ini dunia Kim Joonmyun seperti sedang terguncang.
Suho terdiam selama beberapa sesaat mengamati Krystal dari kejauhan, ia menangkap sosok Sehun yang juga sedang mengarahkan tatapannya pada gadis itu. Kedua matanya bertemu dengan mata milik lelaki itu, Suho menganggukkan kepala memberi isyarat pada Sehun untuk pergi. Ia berpikir selama sesaat kemudian memutuskan untuk mengirim pesan singkat pada Sehun.
“ Sulli sedang tidak baik-baik saja. Pergilah ke Studio Photo ‘AVE’ di daerah Gangnam. Kau boleh memukuliku setelah itu tapi tolong pastikan gadis itu baik-baik saja.”
Suho memasukkan kembali handphonenya pada sakunya ketika melihat Krystal yang terlihat berdiri memegangi kepalanya kesakitan. Tidak –gadis bodoh ini melukai dirinya sendiri lagi dengan mengingat masa lalu. Ia segera berlari melihat Krystal yang hampir tumbang, mencoba menangkap gadis itu dalam pelukannya untuk mencegahnya jatuh pada lantai. Krystal mendongakkan kepalanya, gadis itu jelas sekali kecewa –wajahnya menyiratkan semuanya dengan jelas. Suho memberikannya senyuman lembut, berharap dapat menenangkannya setidaknya.
“ Apa yang kau lakukan?”
“ Melindungimu. Seperti yang kukatakan sebelumnya.”
Gadis itu bangkit dari posisinya dan berdiri menatap Suho kebingungan.
“ Kau baik-baik saja?”
Suho melangkah mendekati gadis itu, meletakkan kedua tangannya pada pipi Krystal lalu membenarkan letak beberapa rambut gadis itu yang berantakan.Ia tersenyum simpul kearah Krystal selama beberapa saat.
“ Aku tidak sedang baik-baik saja. Aku butuh tujuan untuk berlari.”
“ Maka aku akan menjadi tujuanmu.” Suho menarik gadis itu kedalam pelukannya, memeluknya perlahan namun erat. Berusaha mengatakan gadis itu bahwa ia akan melindunginya dan tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Krystal Jung.
“ Lindungi aku Joonmyun-ssi. Bawa aku berlari menuju arahmu, aku benar-benar sedang tidak baik-baik saja.”
Gadis itu memohon padanya, dengan nada frustasi dan penuh dengan kesedihan. Suho menjauhkan gadis itu dari pelukannya menatapnya selama sesaat, rasanya ia ingin benar-benar menarik gadis itu pada pelukannya terus-menerus. Berusaha melindunginya bagaimanapun caranya.
“ Beradalah disisiku mulai dari sekarang kalau begitu. Akan lebih mudah bagimu untuk berlari dalam jarak yang dekat.”
***
Sehun menghentikan langkahnya tepat pada salah satu sudut jalanan Gangnam. Ia tersenyum miris menatap Sulli yang masih mengenakan gaun pengantin panjang berwarna putih, gadis itu menutupi mukanya berusaha untuk tidak terlalu memalukan karena menangis didepan umum. Sehun berjalan mendekati Sulli merogoh sakunya dan mengeluarkan sapu tangan miliknya, lelaki itu berjongkok tepat dihadapan gadis itu. Perlahan ia melepaskan kedua tangan Sulli yang digunakan untuk menutupi wajahnya. Lelaki itu perlahan mengusap wajah Sulli, tersenyum tipis menatap gadis dihadapannya yang belum sepenuhnya sadar. Sehun menggunakan ibu jarinya untuk menghapus sisa air mata pada tepi mata gadis itu.
“ Apa begitu menyakitkan? “
“ Aku membiarkannya mencampakkanku.” Sulli tersenyum getir menatap Sehun yang lebih tinggi darinya beberapa senti. Ia dapat melihat dengan jelas dalam jarak sedekat ini Sehun mempunyai kulit putih susu yang begitu menawan,matanya yang tegas dan bentuk wajahnya yang membuatnya terlihat tiba-tiba saja begitu menawan dihadapan Choi Sulli.
“ Kau terluka begitu dalam sampai membiarkan harga dirimu sendiri terinjak?”
“ Aku membiarkan diriku untuk menjadi memalukan hari ini.” Sulli mengangguk dan tersenyum miris, tiba-tiba mengingat kebodohannya.
“ Setidaknya kau terlihat cantik berkeliaran di jalanan dengan pakaian seperti ini.” Sehun mengangguk penuh arti menatap Sulli yang tersenyum malu. Kedua pipinya memerah mendengar ucapan lelaki itu.
“ Aaah apa aku membuat pipimu memerah? Bukankah itu pertanda yang bagus?”
Sehun mengalihkan tatapannya menatap ke arah sekitar sementara Sulli melemparkan pandangan marah kearahnya.
“ Ayo kita pergi dari sini. Aku terlihat seperti seorang gadis yang kabur dari pernikahannya.”
Sulli bangkit berdiri, kemudian mengarahkan tangannya pada Sehun. Lelaki itu tersenyum penuh arti menatap gadis yang saat ini berdiri di hadapannya, Choi Sulli bahkan terlihat sangat cantik meskipun sedang menangis dihadapan Oh Sehun. Otaknya sepertinya mulai tak waras.
Sehun menggapai tangan Sulli dan detik berikutnya lelaki itu menarik gadis itu membawanya berlari pada sepanjang jalan Gangnam. Membuat pejalan kaki lainnya memperhatikan keduanya dengan tatapan iri.
“ Sekarang apa kau merasa benar-benar seperti seorang pengantin yang kabur di hari pernikahannya?”
“ Aku merasa aku sedang kabur dihari pernikahanku bersama lelaki lain.” Sulli tersenyum lebar kemudian tertawa bersama Sehun.
“ Mari terlihat bodoh bersama. Aku akan melakukannya bersamamu Choi Sulli.”
“ Apa kau begitu menyukaiku? Oh Sehun?”
Keduanya menghentikan langkahnya tepat ketika melihat tanda lampu lalu lintas yang menunjukkan warna merah.Sehun terlihat berpikir menatap Sulli yang terlihat tak sabar menunggu perkataan Sehun selanjutnya.
“ Kukira mungkin aku bisa gila karenamu Choi Sulli. Kau selalu menolakku.” Sehun menatap Sulli yang tersenyum masam menatap Sehun.
“ Kau akan mengucapkannya sekali lagi? Mungkin saja aku akan menerimamu.”
***
Sementara itu Kai menghentikan mobilnya tepat pada rumah Jiyeon. Lee Jieun terlihat dekat sekali dengan Jiyeon, mungkin saja gadis itu mengetahui dimana tempat tinggal gadis itu. Lelaki itu keluar dari mobilnya, terlihat ragu-ragu menekan bel rumah mewah itu. Tiba-tiba gerakannya terhenti melihat Jieun yang sedang berjalan ke arah rumah Jiyeon, gadis itu sepertinya tidak menyadari keberadaannya karena Jieun sedang melihat kearah lain.
Jieun terdiam selama sesaat, jelas sekali terlihat kaget dengan keberadaan Kai secara mendadak di rumah Jiyeon. Selama sesaat keduanya saling menatap satu sama lain, merasa telah cukup dengan hal itu.
“ Kenapa kau disini?” Jieun akhirnya membuka suara.
“ Aku mencarimu.” Kai menatap Jieun dengan tatap lelah, dipenuhi akan kesedihan yang benar-benar jelas terpancar dari raut wajah tampannya.
“ Kau sedang baik-baik saja kan?”
Kai berjalan menuju arah Jieun, membuat gadis itu terpaku ketika tiba-tiba menyadari Kai sedang menenggalamkan wajahnya pada rambutnya.Lelaki itu memeluknya.
Jieun selama sesaat tidak mengerti apa yang harus lakukan, ia mengangkat tangannya terlihat berpikir selama sesaat kemudian menghentikan dirinya untuk menahannya. Ia mengusap bahu lelaki itu secara perlahan, menepuknya pelan berirama.
“ Semuanya akan baik-baik saja. Aku tidak tahu apa yang sedang kau alami tapi pada akhirnya hari baik akan datang.”
Kai memeluk gadis itu lebih erat, berusaha menemukan kekuatan dari Jieun. Setidaknya ia harus mencari sumber kehidupannya lagi. Selama ini kehidupannya seperti bergantung pada seorang gadis yang baru saja ia campakkan dan gadis ini, Jieun harus membantunya.
“ Berdirilah disisiku. Setidaknya hal itu membuat perasaanku lebih baik. Jieun-a.”
“ Aku tidak yakin itu akan baik-baik saja.”
Kai melepaskan pelukannya menarik tangan gadis itu.
“ Percayalah padaku maka semuanya akan baik-baik saja Jieun-a.”
“ Aku bisa mempercayaimu?”
“ Kau hanya harus percaya padaku mulai saat ini.”
Kai menarik gadis itu mengusap pelan rambutnya, tiba-tiba bayangan Krystal Jung yang sedang menatapnya dengan mata berbinar kembali terngiang.
“ Aku akan berusaha Jongin-ssi.”
***
Keesokannya, Krystal berjalan melewati koridor sekolah seperti biasanya diikuti dengan tatapan simpatik seisi penjuru sekolah yang jelas sekali sepertinya telah mengetahui putusnya hubungan antara dirinya dan Kai –yang entah darimana mereka bisa mengetahuinya. Krystal menghentikan langkahnya begitu melihat Volvo hitam yang begitu dikenalinya melintasi areal halaman Baeksang dan menghentikan lajunya tempat pada tempat parkir eksklusif –milik Kai tentunya. Gadis itu menahan nafasnya selama beberapa saat ketika seorang gadis keluar dari pintu penumpang –tempat dimana biasanya Krystal duduk, disamping Kai. Mendadak tubuhnya seperti terguncang dengan kenyataan ketika Kai tersenyum menghampiri gadis itu dan mengajaknya berjalan bersama diikuti pandangan seantero sekolah.
Krystal mematung, tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Apa ia harus berlari? Atau menyapa Kai seperti biasanya? Tidak, otaknya terlalu kacau untuk memikirkan cara untuk menyelamatkan harga dirinya saat ini. Krystal dapat merasakan Jieun sedang menatapnya saat ini dari jarak jauh dan lelaki itu memandang Jieun yang berjalan berdampingan dengannya.
Kenapa rasanya begitu menyakitkan?
Krystal menghela nafas panjang, meletakkan tangannya pada dadanya yang tiba-tiba terasa begitu sesak. Mendadak ia mengharapkan kehadiran Suho untuk memberinya kekuatan atau setidaknya untuk menahannya terlihat bodoh dihadapan murid Baeksang lainnya. Ia menghela nafas lega ketika tiba-tiba tangan Suho terselip diantara jemarinya yang lain. Suho menariknya, membawanya menghindar dari Kai. Krystal tidak bisa menghentikan rasa sakitnya, ini seperti sebuah pisau dilemparkan padanya dan benar-benar menancap tepat pada hatinya.
Gadis itu menangis, membiarkan pertahanannya runtuh didepan banyak orang lain. Membiarkan dirinya terlihat lemah untuk pertama kalinya dihadapan banyak orang. Gadis itu segera berlari menuju taman menghindari tatapan simpatik lainnya yang berujung menyisakan luka yang semakin dalam baginya nantinya. Ia berlari bahkan tidak memperdulikan jika ia menabrak orang lain, hingga tiba-tiba ia terjatuh karena menabrak seseorang. Ia melirik selama sesaat dan menemukan Sehun dan Sulli yang berdiri dihadapannya. Sehun mengulurkan tangannya bermaksud membantu gadis itu berdiri namun Sulli mencegahnya dan memberikan tangannya pada Krystal namun gadis itu memaksa untuk berusaha bangkit sendiri.
“Maafkan aku Sehun-ssi. Aku tidak melihatmu.”
Krystal kembali berlari, diikuti Suho yang mengikutinya dibelakang secara perlahan. Ia tidak mengira Krystal akan begitu rapuh karena seorang Kim Jongin. Gadis itu merelakan harga dirinya dihadapan orang banyaknya karena rasa sakitnya.
Suho menghentikan langkahnya ketika Krystal telah mengambil posisi duduk pada areal Taman Baeksang. Gadis itu menangis, membiarkan semua air matanya kembali mengalir pada paras cantiknya. Suho dapat menebaknya gadis itu telah menangis semalaman dari matanya yang terlihat lelah dan sekarang gadis itu menangis lagi. Berapa banyak air mata lagi yang sebenarnya akan dikeluarkan gadis ini demi seorang Kim Jongin?
Lelaki itu hendak menghampiri Krystal ketika tiba-tiba Sulli menghentikan langkahnya.
“ Biarkan aku saja.” Sulli tersenyum cepat menatap Suho kemudian berjalan perlahan menghampiri Krystal. Lelaki itu berbalik mendapati Sehun yang berada dihadapannya saat ini.
“ Hyung. Aku bersumpah akan menghajarmu, tapi saat ini sepertinya sahabatku benar-benar membutuhkanmu. Setidaknya kau bisa membantunya melewati semua ini.”
“ Kau tidak perlu meminta Oh Sehun, karena aku akan melakukan apapun untuk menjaga gadis itu. Krystal Jung, aku –aku benar-benar menyukainya. “
- TO BE CONTINUED –
A/N: Jadi menurut kalian Krystal bakal berakhir dengan siapa? Keep Comment & like. Kritik & Saran @yhumarav ^^ XOXO-Jee