FF “INHERITORS” (PART 8)
“ THE STRONGEST WILL BE THE LAST ONE TO SURVIVE”
Suho membuka pintu kamar Krystal perlahan, melihat gadis itu sedang terduduk pada sudut kamarnya, memeluk lututnya. Penampilannya benar-benar kacau, rambutnya dibiarkan berantakan tanpa disisir dan sepertinya ia sama sekali tidak menginjakkan kaki dari kamarnya selama beberapa hari. Ia mendekati Krystal yang menatap kosong kearahnya. Kim Jongin telah menghancurkan gadisnya sendiri. Semuanya terlalu berat bagi gadis itu dan ia dapat merasakannya dari tatapan sedih dan tersiksanya selama beberapa hari terakhir ini.
“ Aku baik-baik saja. Sungguh.” Gadis itu menggerakkan bibirnya, sama sekali tak mengubah pandangan maupun posisinya. Hanya membiarkan tubuhnya bersandar pada dinding putih kamar tidurnya.
“ Kau tak terlihat baik-baik saja, bagiku setidaknya.”
Suho menarik tangan gadis itu, membuat Krystal menatap keduanya yang saat ini berada pada genggaman Suho.
“ Berhenti meminum obat pereda rasa sakitmu. Eomma-mu mulai kewalahan untuk memberitahumu.”
Ia menarik sebuah benda yang sedang digenggam erat gadis itu. Suho dapat melihat pil-pil berwarna kuning berceceran di lantai kayu kamar tidurnya. Gadis itu pasti mengalami serangan ingatan lainnya karena terlalu banyak memikirkan Kai. Itu membuatnya bertanya-tanya apa gadis itu juga akan melakukan hal yang sama jika itu bukan Kai, namun dirinya.
Sisa air mata kering, Selimut yang berantakan, dan pil kuning yang bertebaran pada kamar ini, jelas Krystal Jung sedang tidak baik-baik saja tiga hari belakangan ini. Suho memaksa gadis itu untuk mengambil istirahat selama sejenak, menenangkan pikirannya tapi setiap hari pemandangan yang dilihatnya bertambah buruk dan gadis itu tidak menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.
Aku akan membalaskannya untukmu Jungie-ya. Orang-orang itu berhutang banyak senyuman padamu.
“ Berhentilah meminumnya atau aku akan benar-benar marah, Oke?”
Joonmyun menatap gadis itu, tersenyum puas melihat gadis itu yang mengangguk.
“ Kau berjanji padaku Krystal Jung.”
***
Joonmyun berjalan menyusuri koridor sekolah diikuti dua lelaki lainnya dibelakangnya. Ia menghentikan langkahnya dan berjalan menuju Jieun begitu menemukan gadis itu baru saja keluar dari kamar mandi. Melihat paras polos gadis ini Suho terkadang merasa begitu miris, bagaimana seorang gadis dengan wajah seperti ini dapat melakukan hal seperti itu pada Jungie-nya. Jieun terlihat ketakutan ketika ia mendekatinya, gadis itu menatap sekeliling mungkin mencari ksatria berbaju hitamnya –Kai.
“ Halo Jieun-ssi. Lama tidak berbicara?”
Jieun terdiam, sama sekali tidak menanggapi ocehan Joonmyun.
“ Aigoo, kenapa begitu jahat pada Oppa? Kau bahkan tidak membalas salamku.”
Gadis itu akhirnya mengangguk, membalas salam lelaki itu dengan nada yang terdengar begitu tertekan. Show time!
Suho menatap Jieun yang terlihat menghindari wajahnya, meletakkan tangan miliknya pada dagu gadis itu dan mengangkat wajahnya membuat kedua mata ketakutannya menatap tatapan intimidasinya. Selain eskpresi ketakutan yang tergambar jelas pada tatapan gadis itu Suho sama sekali tidak tertarik untuk mengetahuinya, gadis ini sumber kesedihan Jungie-nya, gadis ini tersenyum bahkan saat Jungie-nya menghabiskan air matanya dengan begitu sia-sia. Suho bahkan mulai begitu membenci gadis ini, tidak biasanya ia akan berlaku kasar pada seorang gadis tapi perlu digaris bawahi dengan tebal bahwa gadis ini, gadis yang membuat Krystal Jung dalam kesedihan.
“Kenapa begitu takut Jieun-a? Bukankah memang seharusnya kita memandang satu sama lain ketika berbicara?”
Jieun terdiam, sama sekali tidak tahu harus melakukan apa karena ia yakin Kim Joonmyun hari ini tidak akan melepaskannya dengan mudah.
Kai
Kai
Kai
Kai...
Setidaknya hatinya terus meneriakkan nama Kai, hingga mungkin yang ke lima puluh lima kali, ia berharap lelaki itu menariknya, melindunginya, dan membuatnya baik-baik saja. Tapi Kai tidak muncul, dan Suho terlihat belum cukup puas menyiksanya hanya dengan hinaan kasarnya sejak tadi.
“ Kau terluka? Merasa sedih? Seharusnya kau memerhatikan langkahmu sebelum melakukan sesuatu Jieun-a. Bagaimana orang yang bahkan sama sekali tidak termasuk golongan kami masuk begitu saja.”
Kai, datanglah saat ini juga!
Suho mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Sebuah bola tenis hijau, jangan bilang lelaki itu –Dimana Kai sebenarnya!? Suho mulai memantulkan bola hijau yang tadinya tersimpan pada saku celananya, sesekali ia tersenyum penuh makna menatap Jieun. Tapi senyuman lelaki yang memiliki kulit seputih susu itu hanya semakin menakutkannya, membuatnya merasa semakin kecil dan kecil.
Ia menutup kedua matanya ketika melihat Suho yang bersiap melemparkan bolanya. Sebuah tangan hangat tiba-tiba menariknya kebelakang, Jieun membuka matanya perlahan melihat Kai berdiri dihadapannya dengan tangan kanan yang mengenggam tangan Jieun erat dan tangan lainnya menahan bola tennis pada tangan Suho.
“ Jadis pangeranmu rupanya telah datang? Sayang sekali. Padahal aku belum mencapai Klimaksnya.”
Suho tertawa menatap Kai yang terlihat menatapnya geram. Sama sekali tidak suka dengan ekspresi penuh ejekan pada raut wajah lelaki itu.
“ Apa kau begitu menyayanginya? Kau bahkan menyakiti Jungie-ku. “
Detik itu juga sebuah pukulan ringan lagi-lagi mendarat pada tepi bibir lelaki itu, membuat sedikit bekas pada wajah tampannya. Suho tersenyum menatap Kai penuh arti, sama sekali tak terpengaruh dengan perilaku adik sepupunya.
“ Setidaknya yang kutahu aku ingin melindunginya.”
Suho hendak memukul Kai ketika tiba-tiba seseorang menarik tangannya dengan lembut, membuatnya berpaling dan bertanya-tanya siapa yang baru saja melakukan hal itu padanya. Ia tertegun selama beberapa saat menatap Krystal Jung yang berada dihadapannya, tersenyum tipis. Gadis itu mendekatkan dirinya pada Suho, membisikkan sesuatu pada lelaki itu –cukup keras hingga Kai yang berada di hadapannya dapat mendengarnya dengan baik.
“ Hei Kim Joonmyun berhentilah menarik simpati untukku. Aku ini hanya sedang patah hati dan bukannya terkena bencana. Kau membuatku terlihat begitu menyedihkan.”
Suho memukul keras bahu gadis itu membuatnya meringis kesakitan menatapnya selama beberapa saat.
“ Apa yang kau lakukan disini gadis nakal? Kau punya jadwal terapi kan hari ini?”
Krystal menatap Kai yang berhadapan dengannya saat ini, sebuah lengkungan miris tiba-tiba saja terbentuk pada bibirnya. Ia merindukan Kai, ia ingin memeluk Kai, merasakan bagaimana hangatnya tubuh Kim Jongin dan aroma mint yang akan menguar begitu saja saat ia memeluknya.
“ Aku tidak ingin seperti orang gila yang merindukannya di kamar. Setidaknya melihatnya secara langsung lebih baik lagi ternyata.”
Kai tertegun selama beberapa saat menatap Krystal, ia telah membuat pertahanan dirinya sejak hari dimana ia mengucapkan perpisahan. Tapi kata-kata yang meluncur dari bibir gadis itu baru saja seperti meruntuhkan pertahanannya, ia merasa kehilangan benteng pertahanan –terlalu mudah untuk diserang.
Krystal tersenyum menatap Suho yang terlihat kecewa mendengar kalimat gadis itu. Ia sama sekali tidak berharap Krystal melupakan Jongin, tapi setidaknya ia berharap gadis itu bisa berhenti memikirkannya sedikit saja. Ia menarik tangan Krystal, membawanya menjauhi kerumunan. Setidaknya bagian kecil dari hatinya telah hancur perlahan mendengar pernyataan gadis itu yang begitu terang-terangan.
Sepertinya Krystal Jung tidak akan pernah bisa berpikir hal lain selain Kim Jongin, bukan?
***
Setidaknya di tempat lain Kim Jongin juga sedang menjadi topik pembicaraan hangat begitu pula dengan mantan kekasihnya, Krystal Jung. Semua dewan direksi dan pemegang saham Grup Empire beserta semua anak perusahaannya sedang berkumpul. Ini semua disebabkan anjloknya harga saham Grup Empire pada penutupan bursa saham satu hari yang lalu.
Jung Jaewon ayah dari gadis bernama Krystal Jung sekaligus CEO dari grup JEERS, perusahaan berlian dan emas yang paling terbaik di asia telah memutuskan akan menghentikan kerja sama mereka dan tidak akan mau mengedarkan barangnya maupun tidak akan menggunakan semua mall perusahaan Grup Empire lagi. Sangat disayangkan karena jelas kalangan kelas atas adalah penggemar berlian dan pastinya pengunjung dari Premium Shopping Mall mereka akan menghilang.
Kim Eun-na terdengar berdeham kemudian mengerutkan keningnya, membuat kerutan lainnya terbentuk pada muka keriputnya. Semuanya terancam kacau balau karena tingkah anaknya yang rupanya sedang bermain-main dengan perasaan seorang gadis. Parahnya lagi gadis itu adalah pewaris tunggal perusahaan JEERS, Krystal Jung. Bagaimana mungkin anaknya bisa melakukan hal ceroboh seperti itu.
“ Ini semua dapat dihentikan. Mengenai Jung Jaewon yang marah kurasa Joonmyun akan dapat mengatasinya. Tolong beri waktu sekitar tiga hari dan masalah ini akan terselesaikan. “
Lelaki yang bernama Kim Jongwan itu terlihat tersenyum penuh kemenangan ke arah Kim Eunna melihat dewan direksi lainnya yang menyetujui idenya. Jika rencananya untuk membuat Suho membujuk Krystal berhasil maka dewan direksi akan mempertimbangkan kembali siapa yang akan duduk pada kursi CEO nantinya di Gold Empire Group.
Sebuah kesempatan untuk Kim Joonmyun, merebut mahkota pangeran.
***
Krystal mendengus selama beberapa jam terakhir, ia benar-benar tidak ingin masuk kelas dan mengikuti pelajaran apapun hari ini ia masuk karena benar-benar hanya ingin melihat wajah Kim Jongin dan rasanya semuanya sudah terpenuhi. Gadis itu menatap Sulli yang tampak berjalan di koridor sendiri, ia bergegas menghampiri Sulli –entah apa yang dipikirkannya saat ini.
“ Hei Choi Sulli.”
Sulli menghentikan langkahnya, melihat sekeliling menyadari sepertinya Krystal Jung sedang berbicara dengannya.
“ Kau memanggilku?”
“ Hmm...”
Krystal terlihat berpikir, tidak tahu bagaimana cara mengatakannya tetapi beberapa hari terakhir ini ingatannya mulai sedikit pulih dan hal yang paling banyak diingatnya adalah persahabatannya dan Sulli. Cukup aneh bukan?
“ Aku memang dulu tidak akan berani mengatakan apapun jadi aku akan mengatakannya sekarang.”
“ Hei, kau tidak sedang mencoba membuat pernyataan cinta padaku kan Krystal Jung?”
Krystal menatap gadis itu keheranan, sebenarnya kenapa sahabatnya atau mungkin sekarang mantan sahabatnya ini masih polos sampai saat ini.
“ Choi Sulli memang tidak berubah. Aku hanya minta maaf karena sepertinya aku merasa merebut semua milikmu, aku mengingat segalanya. Tentang bagaimana kau menyukai Jongin dan sungguh aku tidak menyukai Joonmyun. Kurasa aku sudah mengatakan semuanya.”
Krystal berbalik, meninggalkan Sulli yang masih tertegun melihat punggung sempit Krystal Jung yang menjauh darinya. Sebuah senyuman tipis tiba-tiba muncul pada bibirnya, setidaknya Krystal sudah mengingat semuanya sekarang.
“ Hei kudengar Krystal Jung dan Kim Jongin putus. Pasti saham keduanya saat ini sedang menurun, kurasa aku harus menelfon orang tuaku agar mereka menyiarkannya di stasiun televisi kami.”
“ Bukankah sangat bagus jika beritanya Krystal Jung diputuskan karena gadis lain. Orang-orang akan menyukainya.”
Sulli mengalihkan tatapannya menatap seorang gadis yang terlihat berbicara dengan gadis lainnya. Ia menghampiri keduanya, terlihat menghadang jalan keduanya membuat keduanya terhenti dengan segera.
“ Hei, anak baru yang bernama Park Jiyeon. Memangnya apa nama stasiun televisimu?”
“ SSB TV, kenapa memangnya?”
Sulli tertawa keras menatap Jiyeon, sebuah tawa penuh dengan nada mengejek. Membuat Jiyeon mengerutkan dahinya menatap Sulli.
“ Jika kalian berdua berani untuk menyebarkan berita murahan itu aku akan benar-benar membuat kalian bangkrut kau tahu?!”
“ Hei Choi Sulli, kenapa kau sombong sekali?”
“ Sepertinya kau belum cukup mengenalku Jiyeon-ssi. Oppaku Choi Minho adalah CEO dari C&EM Entertaiment. Kudengar Tiffany eonnie dan Siwon oppa sedang meningkatkan rating dramanya pada SSB. Mungkin stasiun-mu akan kalah dengan yang lain tanpa mereka dan kuingatkan kami C&EM Entertaiment memiliki bintang-bintang K-POP yang paling disukai di seluruh negara bahkan dunia. Kami mungkin tidak akan membiarkan artis kami tampil dalam acaramu jika kau masih melakukannya.”
Sulli berbalik, meninggalkan keduanya yang tertegun sekaligus Jiyeon yang terlihat begitu marah mendengar ejekan sekaligus ancaman Sulli. Bukan hanya Krystal Jung tetapi temannya juga menyebalkan. Tunggu, tapi sejak kapan Choi Sulli menjadi teman Krystal Jung?
“ HEI CHOI SULLI!”
Jiyeon berteriak keras, mengejar Sulli yang menjauhinya. Gadis itu menarik tangan Sulli, membuat Sulli berteriak keras.
Hei, Jiyeon orang yang tidak mudah kau gertak kan ? Bagaimana mungkin Choi Sulli lolos begitu saja setelah menggertaknya!?
Sulli melirik Jiyeon dengan tatapan dingin, berusaha sama sekali tidak terlihat takut ketika gadis lainnya datang berdiri dibelakang Park Jiyeon. Sulli dengan cepat menarik rambut Jiyeon ketika gadis itu akan berbicara lagi, membuat sedikit teriakan keluar dari bibirnya. Detik berikutnya gadis lain yang tadinya berada tepat dibelakang Jiyeon maju kedepan dengan tatapan tidak suka menatap Sulli. Sulli hampir saja melupakan untuk berlari ketika akhirnya sebuah tangan hangat menariknya dari kedua gadis itu, membawanya berlari menjauhi keduanya. Ia berbalik menatap Sehun sedang tersenyum lebar menatapnya.
“ Kau rupanya suka berlari Oh Sehun?
Sehun memamerkan smirknya pada Sulli, membuat gadis itu hampir saja lupa untuk menggerakkan kakinya.
“ Aku hanya suka berlari bersama Choi Sulli. Kau tidak tahu?”
- TO BE CONTINUED -