home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Heart, My Lungs And My Love

My Heart, My Lungs And My Love

Share:
Author : IkaaWulandari
Published : 11 Nov 2013, Updated : 26 Apr 2017
Cast : Kris EXO, Choi Seung Hyun a.k.a TOP BigBang, Choi Luna (OC) , Luhan EXO
Tags :
Status : Complete
3 Subscribes |268003 Views |28 Loves
My Heart, My Lungs And My Love
CHAPTER 5 : I Found You, My Heart

Paginya, saat Luna keluar kamar, ternyata sudah sepi.

“Orang itu, setidaknya dia harus bilang aku mau berangkat walaupun keadaan seperti ini”Gerutu Luna.

Luna menuangkan air putih ke gelas dan meminumnya.

“Apa yang harus kulakukan hari ini? Sangat membosankan jika hanya dirumah. Apa aku ke Hotel saja? Mungkin Luhan akan mengajakku pergi hehehe”Kata Luna bicara sendiri.

“Tapi tidak mungkin aku kesana dengan alasan bertemu dengannya. Bagaimana jika aku memasak untuk Seung Hyun dan tentunya membawa untuk Luhan juga sebagai alasan?”Kata Luna lagi.

Tanpa pikir panjang Luna segera menyiapkan bahan makanan dan mulai memasak. Luna sangat ahli dalam memasak, karena ketika di London, ia membantu Bibi Choi di Restoran milik C.A. Group. Dari mulai memotong, menumis dan menyiapkannya di kotak bekal, itu tak sulit bagi Luna.

“Finally! Selesai juga. Sekarang waktunya mandi terus berangkat”Kata Luna.

Setelah mandi dan berdandan casual ala dirinya, Luna mengambil dua kotak bekal yang sudah ia persiapkan tadi dan segera berangkat dengan Taxi.

Di dalam Taxi, Luna menyalakan layar handphonenya. Terlihat ada gambar dirinya dan kedua Oppanya.

Sepi sekali Handphone ini sekarang, dulu bahkan kalian tak henti-hentinya untuk menanyakan apa yang sedang ku lakukaan dan menyuruhku makan. Sekarang, bertanya kau sudah makan apa belum pun susah. Luna bergumam dalam hati, lalu menghembuskan napas.

“Maaf nona, kita telah sampai”Kata Ahjussi supir.

“Nde, ini uangnya, Kamsahamnida”Jawab Luna lalu keluar dari Taxi.

Saat Luna memasuki Hotel, setiap staff yang melihatnya langsung  membungkuk dan member salam.

“Annyeonghaseyo Nona Choi”Sapa Resepsionist.

“Hallo, Apa kabarmu hari ini?”Jawab Luna ramah.

“Baik Nona, apa kau sedang mencari Presdir?”Tanya Resepsionist.

“Tidak”Jawab Luna.

Seperti jodoh, tak lama Luna sampai, Luhan pun datang.

“Nona Choi, apa yang sedang kau lakukan disini?”Tanya Luhan.

“Manager Xi, tolong berikan ini untuk Oppaku. Tapi jangan bilang jika aku yang membuatkan”Kata Luna sambil menyodorkan satu kotak bekal.

“Nde, tapi kenapa?”Balas Luhan.

“Tidak apa-apa, bilang saja diberikan staff. Dan ini untukmu juga, tadi aku terlalu banyak memasak. Daripada dibuang, lebih baik untukmu. Bisa kau jadikan alasan dari staff juga untuk meyakinkan Oppa”Kata Luna.

“Gomawo”Kata Luhan lalu menerima satu lagi kotak bekal.

“Nona Choi, apa kau disini hanya untuk mengantarkan ini? Kau kan bisa menyuruh orang untuk mengambilnya kerumah”Lanjut Luhan.

“Tidak tahu, mungkin aku akan bermain-main disini atau pergi ke tempat lain”Jawab Luna.

“Aku bisa menemanimu, tapi jika kau mau menunggu sampai jam 3 nanti?”Tanya Luhan.

“Aku harus menghadiri rapat dan ada yang harus kukerjakan sedikit”Lanjut Luhan.

“Baiklah, aku juga akan bermain disini sebentar”Jawab Luna.

Setelah Luhan pergi, Luna melihat jam ditangan kirinya.

“Mwo? Jam 11? Aku harus menunggunya sampai jam 3? Seharusnya dia yang menungguku, kenapa jadi aku?”Gerutu Luna.

Akhirnya Luna pergi berkeliling Hotel. Dari Restorant Hotel, Tempat Sauna dan Spa, Arena Sport, sampai akhirnya di ruang Studio Musik. Luna memainkan sebuah lagu dengan Piano yang ada disana. Ditengah alunan nada, ada yang membuka pintu.

“Ternyata aku benar, kau ada disini”Kata Luhan.

“Wae? Ini masih jam 2?”Jawab Luna.

“Aku menerima pesan dari seorang teman untuk datang ke suatu tempat”Jawab Luhan.

“Begitu”Balas Luna.

“Kajja!”Kata Luhan lalu meraih tangan Luna dan membawanya ke tempat mobilnya terparkir.

Mereka pun melaju ke luar Hotel.

“Memang mau ke tempat apa?”Tanya Luna.

“Ke Club Rapku. Ada seorang member lama yang baru tiba disini. Jadi kami mau mengadakan penyambutan”Jawab Luhan.

“Apa tidak apa-apa jika aku ikut?”Tanya Luna.

“Tentu tidak”Jawab Luhan.

“Rap? Kau punya Club Rap?Tanya Luna.

“Nde. Sejak kepindahanku kesini, aku punya teman dan ia mengajakku untuk bergabung di Club itu.”Jawab Luhan.

“Kris juga dulu tergabung dalam sebuah Club Rap”Balas Luna.

“Jinjja?”Tanya Luhan.

Luna hanya tersenyum dan mengangguk.

“Oh, bagaimana dengan kotak bekal? Kau tidak bilang ke Oppa jika itu aku yang membuat kan?”Tanya Luna.

“Ani, aku bilang ada staff yang berulang tahun dan memberikan setiap staff disini satu kotak bekal hahaha”Jawab Luhan.

“Jeongmal? Lalu dia percaya?”Tanya Luna.

“Nde, dia percaya”Jawab Luhan.

“Tapi kau memastikan dia memakannya kan?”Tanya Luna.

“Tenang saja, aku langsung mengajaknnya makan bersama tadi”Jawab Luhan.

“Syukurlah”Jawab Luna.

“Kau sangat perhatian dengannya tapi kau tidak ingin menunjukkan padanya”Balas Luhan.

“Karena aku tidak merasa dia perhatian denganku”Jawab Luna.

“Wae? Dia hanya tidak tahu bagaimana caranya menurutku”Balas Luhan.

“Aku tidak pernah merasa dia seorang kakak semenjak mengirimku ke London”Jawab Luna.

*Flashback*

Luna yang masih dibangku kelas 9, tanpa sepengetahuannya, dalam seminggu Seung Hyun sudah menyiapkan perpindahannya ke London. Seung Hyun berkata pada Luna saat makan malam dirumah. Mungkin makan malam terakhir sampai saat ini.

“Kenapa kakak tiba-tiba menyuruhku pergi ke sana?”Tanya Luna kesal.

“Ibu pernah bilang padaku ingin menyekolahkanmu disana. Disana kau juga lebih aman, karena ada keluarga Bibi Choi”Jawab Seung Hyun menyembunyikan alasan utamanya.

“Aku tak mau Oppa. Kenapa harus terburu-buru? Aku bahkan belum mengadakan perpisahan dengan teman-teman dan Kris Oppa”Jawab Luna lalu menatap Kris yang hanya menunduk dari tadi.

“Tidak bisa Luna, kau harus berangkat besok pagi, karena semua sudah siap”Jawab Seung Hyun.

“Oppa, apa kau tidak ingin membelaku?”Tanya Luna pada Kris.

“Hyung benar. Kau akan lebih nyaman disana karena banyak yang akan menjagamu. Itu juga yang ibu inginkan kan?”Jawab Kris dengan ketegaran yang ia buat.

“Eotteokhae? Aku tak mau Oppa”Jawab Luna sambil menangis.

Luna tak bisa berbuat banyak selain mengikuti perintah Seung Hyun. Semenjak semalam hingga di bandara, Luna tak hentinya meneteskan air mata di pipi cantiknya, membuat wajahnya begitu mendung dan sendu.

“Oppa apa kau tidak bisa mengubah keputusanmu?”Tanya Luna.

“Kau tidak boleh telat makan disana, jaga kesehatanmu”Jawab Seung Hyun.

Seung Hyun lalu memberikan pelukan perpisahan untuk adiknya itu. Seung Hyun terlihat berusaha sekuat mungkin untuk menahan kesedihan di hatinya. Begitu juga Kris, yang sangat memaksakan senyumnya karena dirinya yang membuat Dongsaeng tercintanya dipindahkan ke London.

“Aku sangat menyayangimu”Kata Kris sambil memeluk Luna.

“Luna cepat, kau akan ketinggalan pesawat nanti”Kata Seung Hyun.

“Memang itu yang ku mau”Jawab Luna.

Dengan langkah berat, Luna berjalan dan teru berjalan dengan wajah sesekali melihat kebelakang, sampai semua itu menghilang.

 

*Flashback End*

Sejak saat itu, kebahagiannku terhenti”Kata Luna.

“Mungkin Presdir menyuruh orang untuk menjagamu dan Kris diam-diam”Jawab Luhan.

“Mwo?”Tanya Luna.

“Mungkin saja kan. Aku mengenalnya dengan baik”Jawab Luhan.

Mobil Luhan pun memasuki sebuah gedung. Sebuah gedung yang sepertinya taka sing dengan Luna.

“Gedung ini, Club  Rapmu disini?”Tanya Luna sambil turun dari mobil.

“Nde. Wae?”Tanya Luhan balik.

Luna teringat Kris, dan teringat perkataan Luhan jika ia ingin menyambut member lama yang baru datang.

“Apa mungkin?”Tanya Luna.

“Wae?”Tanya Luhan.

“Kris? Apa itu Kris?”Kata Luna menatap Luhan.

Luhan dan Luna berlari masuk ke dalam gedung itu. Luna memandangi setiap orang yang ada di gedung itu. Terlihat mereka sedang bercengkrama dengan seorang yang berkulit putih dan juga tinggi.

“Kris”Panggil Luna.

Orang yang dimaksud Luna menengok ke arahnya. Ternyata benar, itu Kris. Kris juga mengenali Dongsaengnya itu.

“Lu..na? Choi Luna?”Katanya.

Luna langsung berlari dan memeluk  Kris, dan menangis.

“Kenapa kau tidak mencariku? Kenapa kau menghilang begitu saja? Apa kau senang membuatku seperti ini?”Tanya Luna terus-menerus.

Luhan yang memperhatikan mereka memberikan isyarat pada semua yang ada di ruangan itu untuk meninggalkan Luna dan Luhan.

“Aku hanya takut pada Hyung”Jawab Kris.

“Aku sudah tahu semuanya. Kenapa kau tidak memberi tahuku? Kenapa kau membuatku pergi seperti itu?”Balas Luna sambil terus menangis dipelukan Kris.

“Mianhae. Sekarang aku kembali, untukmu, diriku dan untuknya”Jawab Kris sambil melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Luna.

“Janji? Aku akan mati jika hidup tanpa ada jantung. Kau jantungku, rasanya aku sedikit bernapas lebih baik saat ini”Jawab Luna.

Kris mengusap air mata Luna.

“Aku tak bisa mencarimu, dan secara tidak sengaja, karena dia aku menemukanmu”Kata Luna lalu menoleh ke belakang.

“Mwo?”Tanya Kris.

“Luhan yang membawaku kesini. Dia Manager Hotel dan teman Seung Hyun Oppa”Jawab Luna.

“Jinjja?”Tanya Kris tak percaya.

Mereka saling melepas udara yang terasa sesak selama ini. Melepas rindu.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK