home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Heart, My Lungs And My Love

My Heart, My Lungs And My Love

Share:
Author : IkaaWulandari
Published : 11 Nov 2013, Updated : 26 Apr 2017
Cast : Kris EXO, Choi Seung Hyun a.k.a TOP BigBang, Choi Luna (OC) , Luhan EXO
Tags :
Status : Complete
3 Subscribes |268003 Views |28 Loves
My Heart, My Lungs And My Love
CHAPTER 6 : The Lantern Of Hopes

“Kau tak akan mengadu pada Seung Hyun kan kalau Kris Oppa sudah kembali?”Kata Luna pada Luhan.

“Ani, untuk apa aku bercerita? Aku netral”Jawab Luhan.

Aku sangat senang jika kau terlihat lebih baik seperti itu. Aku tidak akan membuatmu menangis dengan mengadukan hal itu. Itu bukan diriku, aku menyukaimu. kata Luhan dalam hati.

“Annyeong, Kris Imnida”Kata Kris sambil menjulurkan tangan kanannya.

“Saya tahu anda Tuan Choi? Tuan Kris?...”

“Panggil Kris saja”Jawab Kris

“Nde, Xi Luhan Imnida”Jawab Luhan sambil menjabat tangan Kris.

“Oppa apa kau akan pulang kerumah?Tanya Luna.

“Tidak, aku kembali tanpa sepengetahuan Hyung. Aku tak punya banyak keberanian untuk menghadapinya”Jawab Kris.

“Lalu, kau tidur dimana?”Tanya Luna.

“Aku akan menginap disini”Jawab Kris.

“Apa kau yakin?”Tanya Luna.

“Nde. Sekarang kau pulang, sudah malam. Aku tak mau Hyung curiga”Balas Kris.

“Oppaaa…”

“Manager Xi, tolong antar dia pulang”Pinta Kris.

“Nde”Jawab Luhan.

Luna pun pulang ke rumah diantar Luhan.

“Gomawo”Kata Luna.

Luhan mengangguk, Luna mengingat perkataan Luhan dimobil.

Jangan sering mengunjunginya di sana, kau tidak boleh menghubunginya. Jika kau mau Presdir tidak tahu kepulangannya.

Luna menghembuskan napas dan masuk ke rumah.

“Kau pergi kemana dengan Manager Xi?”Tanya Seung Hyun.

Luna tak menjawab.

“Aku masuk dulu”Kata Luna.

Besoknya, Luna sudah masak pagi-pagi. Membuat Seung Hyun heran.

“Kau sudah masak pagi-pagi?”Tanya Seung Hyun.

“Jika kau mau makan, makanlah. Jika tidak, buang saja”Jawab Luna.

“Kau kenapa? Pagi-pagi sudah ketus”Balas Seung Hyun.

“Tanyakan pada dirimu sendiri”Jawab Luna lalu masuk kekamar.

Mianhae Oppa, aku tak ingin bicara seperti itu. Tapi aku ingin kau menyadari jika aku terluka. Kata Luna dalam hati.

Setelah Seung Hyun pergi ke Hotel, Luna juga bergegas pergi menemui Kris.

“Kenapa kau kesini?”Tanya Kris.

“Apa tidak boleh? Aku ingin memberikanmu ini. Cepat makan”Jawab Luna sambil menyerahkan kotak bekal.

“Apa kau tidak tahu Hyung punya banyak mata-mata?”Balas Kris.

“Aku tak perduli”Jawab Luna.

“Kau tak perduli jika hubungan kami semakin memburuk?”Tanya Kris.

“Bukan begitu”Jawab Luna.

Kris pun memakan bekal yang Luna bawa. Mereka berbincang hingga sore hari. Ada yang ingin Luna tanyakan. Dia pun memberanikan diri berbicara.

“Tentang perasaan itu, apa kau sudah menghapusnya?”Tanya Luna.

“Aku tak akan berani kembali jika belum menghapusnya. Aku sudah mencoba menghapusnya dari awal sejak kau dipindahkan ke London”Jawab Kris.

“Maafkan Seung Hyun Oppa”Balas Luna.

“Ini salahku. Kau sendiri, apa kau menyukai Manager Xi?”Tanya Kris.

“Mwo? A…A…Aniyo”Jawab Luna terbata.

“Mengaku saja. Aku melihatmu tersenyum padanya”Goda Kris.

“Aniyo Oppa”Jawab Luna.

“Manager Xi juga menyukaimu”Balas Kris.

“Jinjjayo? Apa dia bicara seperti itu padamu?”Tanya Luna sangat  penasaran.

“Berarti benar kau menyukainya hahaha. Ayo katakana padaku. Mengaku saja”Kata Kris sambil mengelitiki Luna.

“hahahaha tidak Oppa. Tidak, aduh geli. Hentikan Oppa”Kata Luna.

Ternyata ada Luhan yang memperhatikan mereka.

Akhirnya, aku melihatnya tertawa. Meski ada suatu kekurangan, hubungan mereka bertiga yang belum baik. Kata Luhan dalam hati.

“Oh, Manager Xi”Kata Kris.

“Mwo?”Tanya Luna pada Kris lalu ke melihat arah pandang Kris.

Luna seketika bersikap seperti biasanya. Ia berharap Luhan tak mendengar apa yang tadi ia dan Kris katakan.

“Maaf mengganggu, bisakah aku membawa Luna?”Tanya Luhan pada Kris.

“Tentu saja”Jawab Kris.

“Bukankah kau harusnya tanyakan padaku dulu?”Protes Luna.

“Aku tahu kau akan mau”Jawab Kris.

Luna pun pergi bersama Luhan. Luhan mengarahkan mobilnya ke Danau waktu itu.

“Kenapa kita kesini. Hari sudah gelap?”Tanya Luna.

“Setiap malam minggu, setiap pengunjung menerbangkan Lentera Harapan. Apa kau mau?”Tanya Luhan.

“Lentera Harapan?”Tanya Luna.

Sesampainya disana, Luhan membelikan Luna sebuah Lentera dengan kertas harapannya.

“Ini kau tulis dulu harapanmu”Kata Luhan.

“Nde?”Kata Luna.

Luna pun mulai menulis harapannya, disecarik kertas itu.

Aku berharap, Jantung dan Paru-paruku dapat berfungsi dengan baik. Dapat bersatu agar aku bisa bahagia. Untuk jantungku, Kris dan untuk paru-paruku, Choi Seung Hyun.

“Ini”Kata Luna sambil menyerahkan kertas itu.

Luhan menggulung kertas itu dan menggantungnya di Lentera Harapan itu. Para pembuat harapan telah berkumpul di pinggir danau, begitu juga Luna dan Luhan.

“Kau tidak menerbangkannya juga?”Tanya Luna.

“Ani, keinginanku sangat singkat. Hanya ingin orang yang kusukai sekarang bisa bahagia”Jawab Luhan.

Jawaban Luhan membuat Luna tersenyum.

“Ayo siap-siap menerbangkan”Kata Luhan.

Petugas disana memberikan aba-aba untuk menerbangkan Lentera Harapan. Lentera Harapan pun mulai berterbangan di langit.

“Cantik sekali, langit jadi bercahaya”Kata Luna.

“Apa kau suka?”Tanya Luhan.

Luna mengangguk.

“Gomawo”Kata Luna.

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK