home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Evil Yeoja

Evil Yeoja

Share:
Author : IkAsifa248
Published : 03 Nov 2013, Updated : 29 Dec 2013
Cast : Park Jiyeon, Choi Siwon, Cho Kyuhyun, Han Hyosung (OC)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |52953 Views |1 Loves
Evil Yeoja
CHAPTER 4 : Would You Be My Friend?

Jiyeon tidak menyadari ada mobil yang mengikutinya dari belakang sampai mobil tersebut mendahuluinya dan berhenti mendadak menghalangi jalan dengan jarak 3 meter. Jiyeon langsung emosi dan keluar dari mobil. Begitu juga dengan seorang pria paruh baya keluar dari mobilnya.

 

“Yaa! Ahjussi! Kenapa kau menghalangi jalanku?!!” Teriak jiyeon.

Si ahjussi berjalan mendekati Jiyeon dan mencengkram lengan kiri Jiyeon. “Kau benar-benar anak yang tidak sopan. Ayo ikut aku!!”

 

“Shiro!!” Jiyeon berontak dan menendang kaki ahjussi itu. Si ahjussi makin murka dan akhirnya terjadilah perkelahian sengit antara Jiyeon dan ahjussi. Si ahjusii akhirnya tersungkur dengan luka di seluruh wajahnya.

 

Jiyeon berdiri dengan senyum kemenangan, saat ini ia berdiri membelakangi mobil ahjussi itu. Jadi dia tidak menyadari bahwa ada seorang namja lagi yang keluar dari mobil dan menyerangnya dari belakang. Si namja memukul kuat bahu Jiyeon dengan kayu yang lumayan besar hingga Jiyeon terjatuh. Tanpa babibu si namja menarik Jiyeon dengan kasar menuju mobilnya. Tapi dengan sisa tenaga yang Jiyeon miliki, ia menggigit tangan namja itu. Si namja murka dan menampar pipi Jiyeon.

 

Tiba-tiba terdengar suara sirine polisi, para penjahat itu panic dan langsung tancap gas ke mobil dan kaburrr. “Yaa! Dasar ahjussi sialan! Jangan kabur kalian. Aku akan membalas kalian. Bisanya hanya menyerangku dari belakang.” Teriak Jiyeon.

 

Jiyeon melihat sekeliling, tidak ada tanda-tanda kehadiran polisi, tapi suara sirine itu terdengar semakin jelas. Samar-samar ia melihat seorang namja berjalan ke arahnya.

“Jiyeon-ssi. Gwenchanna?”

 

“Siwon-a, eotteke no yogisseo? Cepat kau kejar ahjussi sialan itu. Aku akan menghajar mereka berdua.”

 

“Kau ini sudah luka parah masih bertindak seperti jagoan. Kajja kerumah sakit.” Ajaknya sambil membopong Jiyeon.

“Shiro!! Aku harus mengejar mereka.” Ucap Jiyeon. Padahal saat ini bahu Jiyeon begitu sakit, tapi dia sama sekali tidak memperdulikannya.

 

“Kau benar-benar keras kepala.” Kata Siwon.

 

Karena Jiyeon berusaha berontak dan ingin mengejar penjahat itu, akhirnya Siwon menggendong Jiyeon ala bridal dan memaksanya masuk kedalam mobil.

 

@Seoul Int. hospital

“Bagaimana keadaannya uisa?” Tanya Siwon.

 

“Tidak apa-apa, hanya tulang bahunya sedikit bergeser akibat benda keras yang manghantam bahunya.”

 

“Apa saya bisa melihatnya sekarang?”

“Ya, silahkan.”

 

“Gwenchanna, Jiyeon-ssi?”

Jiyeon hanya tersenyum kecut, dia masih kesal dengan kejadian tadi.

 

“Kau! Kau pasti yang memutar sirine polisi dari ponselmu kan? Pabo!”

“nde?”

 

“kau ini namja kan? Kalau kau ingin menolongku seharusnya membantuku menghanjar mereka. Kau takut?”

 

“segala sesuatu tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tapi juga otak. Sudah kesakitan seperti itu masih ingin melawan mereka.” Cibir Siwon.

 

“jangan menceramahiku. Kau pergi saja! Bukankah kau sedang bekerja. Keunde, bagaimana kau tahu aku dalam bahaya?”

 

“Aku menunggu mu sampai kau benar-benar masuk kedalam mobil dan pergi dari klub, tapi aku melihat 2 orang tadi memperhatikanmu sambil menunjuk-nunjuk dirimu. Perasaanku mengatakan ada hal buruk yang akan terjadi. Dan benar saja, ketika kau menjalankan mobilmu, mereka juga menjalankan mobilnya dan mengikutimu. Aku juga mengambil sepadaku dan berusaha mengejar kalian. Karena aku naik sepeda, makanya aku terlambat menyelamatkanmu. Kau sudah terluka begini. Mianhe.”

 

Kata-kata Siwon seperti magnet, Jiyeon tidak sanggup berkata apapun. ‘terlambat menyelamatkanmu. Mianhe’ kata-kata itu begitu manis. Baru kali ini ada orang yang menolongnya tapi malah meminta maaf.

 

“Jiyeon-ssi, apa aku perlu menghubungi appamu?”

Jiyeon masih tertegun. “jiyeon-ssi!”

 

“Eoh, tidak usah. Aku tidak mau appa khawatir. Dan jangan beritahu siapapun tentang kejadian hari ini.”

 

“tapi kan sekolah harus tau. Kau belum bisa masuk sekolah besok. Aku akan meminta surat keterangan dari rumah sakit.”

 

“arra, tapi kau harus menjamin pihak sekolah tidak akan memberitahukan pada siapapun tentang keadaanku. Teman-temanku, khususnya siswa Paran tidak boleh tahu.”

 

“Baiklah.”

***

 

3 days later,

 

“Jiyeon-a, kau sakit apa sampai kami tidak boleh menjengukmu?” Tanya Shinhye saat Jiyeon sudah kembali masuk sekolah.

“kau tau dari siapa aku sakit?”

 

*Flashback

“Pak Kepala sekolah, Park Jiyeon sedang dirawat dirumah sakit, ini surat keterangannya. Oh ia pak, Tuan Park— appa Jiyeon mengatakan jangan memberitahukan siapapun tentang Jiyeon yang sakit.” Jelas Siwon.

“Memangnya ada apa?” Tanya kepSek.

“Saya juga tidak tahu, hanya itu amanatnya saat menerima surat ini tadi pagi. Saat menuju sekolah.” Jawab Siwon.

“Baiklah.”

Flashback end*

 

“Kau menguping, kebiasaanmu tidak pernah berubah.” Cibir Jiyeon.

“Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku tau, kau berkelahi lagi kan? Lihat wajahmu itu, luka sana-sini. Kemarin pasti kau kalah, jadi kau malu dan merahasiakannya dari kami.”

 

“Terserah” Jiyeon langsung pergi meninggalkan 2 chingunya. Ia menuju halaman belakang sekolah.

 

“Jiyeon-a” seorang namja menepuk pundak Jiyeon membuat Jiyeon kaget dan mengingat kejadian 3 hari yang lalu. Terlihat wajah dan gesture Jiyeon yang ketakutan saat membalikkan badannya.

 

“Eoh, Kyu-ah. Kau mengagetkanku saja.”

 

“No waegeure? Eoh.”

“Ani.”

“Kau kemana selama 3 hari?”

“A— aku sakit.”

“Sakit apa?”

 

“bukan urusanmu. Sudahlah. kenapa akhir-akhir ini sepertinya kau selalu ingin dekat-dekat denganku. Apa kau menyukaiku lagi?” goda Jiyeon.

 

“A— ani, kau terlalu percaya diri.”

***

 

Jiyeon sedikit trauma dengan kejadian malam itu. Dan dia memutuskan untuk kembali ke klub taekwondo yang sudah ia tinggalkan selama 1 tahun. Dia merasa kemampuan taekwondonya sedikit menghilang. Ani, dia sudah lupa karena sudah jarang berlatih dan lebih sering focus pada bandnya.

 

“Annyeong sem.” Sapa Jiyeon pada guru taekwondonya dulu.

 

“Oeh, Jiyeon. Kau kah itu?” Tanya sang guru.

 

“Ne.”

“kau sudah lama tidak kemari. Ada apa?”

 

“Aku ingin kembali ke klub. Aku rasa aku sudah melupakan trik-trik taekwondo.”

“Benarkah? Aku sedang kau kembali. Tapi—“

 

“Waeyo?”

“saat ini sedang di mulai ajaran untuk murid-murid baru. Apa kau ingin mengulangnya dari dasar?”

 

Jiyeon berpikir, ‘dimulai dari dasar? Tidak mungkin aku berlatih dengan anak-anak kecil’ batin Jiyeon.

 

“Jiyeon-a?” panggil gurunya.

 

“A—aku bingung sem.”

 

“Baiklah, begini saja. Kebetulan kemarin anak dari temanku mulai bekerja disini membantuku melatih anak-anak. Memang dia masih muda, bahkan sepertinya seumuran denganmu. Tapi kemampuannya tidak bisa diragukan. Dia sudah berlatih taekwondo mungkin sejak dalam kandungan. Hhahaha. Ayahnya, yaitu temanku atlet taekwondo terbaik. Dari dulu aku sudah merayunya untuk bekerja disini, sejak ayahnya meninggal tapi dia selalu menolak. Tapi, tiba-tiba kemarin dia datang dan menerima tawaranku dulu. Apa kau mau di latih olehnya?” jelas pelatih Song.

 

“Aku percaya padamu sem. Aku mau.”

“Baiklah, chankaman. Akan ku panggil orangnya.”

 

Sebelum orang yang akan melatihnya datang, Jiyeon melakukan sedikit pemanasan dan perenggangan otot.

 

“Jiyeon-a!” panggil sang pelatih.

 

Jiyeon berbalik dan,

“No!!”

“Eoh, kau?”

 

“ternyata kalian sudah saling kenal. Baguslah. Siwon-a, kau harus melatih Jiyeon dengan baik. Aku tinggal ya.” ucap pelatih Song.

 

“Kau bekerja disini sekarang? Apa kau dipecat karena tiba-tiba meninggalkan café untuk menolongku?” tanya Jiyeon.

 

“Hm, ani. Aku sudah lelah bekerja di sana. Kebetulan aku pindah sekolah dan klub taekwondo teman appa dekat dengan sekolah. Jadi dari sekolah aku bisa langsung kesini.” Jawab Siwon.

 

“Begitu.” Jiyeon hanya manggut-manggut.

 

“Kau kembali berlatih taekwondo gara-gara kejadian malam itu kan?” tanya siwon.

 

“aniyo, aku rindu dengan suasana disini.” Bantah Jiyeon.

“Benarkah?” goda Siwon.

 

“tentu saja.” Jiyeon mengalihkan wajahnya takut ketahuan. “oh, iya. Kenapa kau pindah ke sekolah kami? Kau bukan trouble maker ataupun bodoh. Apa alasanmu?”

 

“Itu—aku bosan.”

“Mwo? Bosan? Carilah alasan yang lebih tepat. Aku yakin, itu karena cinta kan?”

“Cinta? Apa maksudmu?”

“Kau mengaku saja. Kau menyukai yeoja ganjen itu kan?”

 

“a—ani.”

“Sudahlah, mengaku saja. Dari tatapan mu padanya sudah terlihat jelas kalau kau menyukainya.”

 

“Apa terlihat jelas?”

“Dasar pabo”

 

“Yak! Beraninya kau. Kau sendiri menyukai si pengkhianat itu. Walau kalian sudah berakhir, kau masih menyukainya kan?”

 

“Pengkhianat? Nugu?”

“Kyuhyun. Cho Kyuhyun.”

 

“Aniya. Aku benci padanya.”

“Benci karena dia sudah memutuskanmu?”

“Kau jangan sok tau. Dari mana kau tau semua ini? Kau murid baru, tapi sudah tau banyak. Akh, arra. Pasti yeoja ganjen itu yang sudah memberitahumu.”

 

“berhenti memanggilnya yeoja ganjen!”

 

“wae? Anjoha? Aku beritahu padamu kalau kau menyukainya, sebaiknya segera kau katakan. Sebelum dia diambil oleh namja lain”

 

Kedua insan ini malah sibuk berbincang dan akhirnya Jiyeon tidak berlatih apapun hari ini. Sebenarnya Jiyeon berusaha mempengaruhi Siwon agar namja itu menyatakan cintanya pada Hyosung agar Hyosung tidak menganggu Kyu lagi.

***

 

@Paran High School

“ya! Siwon-a, kau sudah menyatakan perasaanmu padanya?” sambil merangkul leher namja itu.

 

“Belum. Aku takut.”

“Ayolah, kau harus usaha. Hwaiting!”

 

Siwon memandang Jiyeon dengan heran, “Kenapa kau semangat sekali?”

 

“Mulai sekarang aku mendukungmu sebagai temanku. Teman yang baik harus selalu mendukung chingunya.” ucap Jiyeon tersenyum manis.

 

“Chingu?”

 

“Ne, kau temanku. Atau kau tidak mau menjadi temanku? Aku kan sudah berubah.” Jiyeon mengerucutkan bibirnya.

“Hm, sikapmu sungguh mencurigakan.”

“Ya! Tidak bisakah kau percaya padaku?”

“Ne, aku percaya, nae chingu.” Keduanya saling melempar senyum.

 

“Jiyeon-a, sejak kapan kalian begitu akrab?” tanya Suzy yang tiba-tiba muncul.

“Eoh, Suzy-a. mulai sekarang dia uri chingu.” Jelas Jiyeon.

“Bagaimana bisa? Namja ini kan teman Hyosung?”

“Bisa saja, sudahlah. Kau jangan banyak bertanya.”

***

 

Sementara disisi lain seorang namja yang tidak lain adalah Kyuhyun mengepalkan tangannya melihat mantan kekasihnya dan mantan chingunya terlihat akrab.

 

“Kyu-ah, bisakah kau mengajariku rumus matematika yang ini?” tanya Hyosung yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Kyu.

“Mian, aku sibuk.” Kyu langsung pergi meninggalkan Hyosung.

 

Kyu berpapasan dengan Jiyeon, Suzy, dan Siwon. Kyu dan Siwon saling melempar tatapan tajam dan Jiyeon menyadarinya. Dan bertanya-tanya dengan sikap dua namja ini.

 

“Siwon-a, bisakah aku bertanya sesuatu?”

“Mwonnaeyo?”

“Kau dengan Kyu ada masalah apa?”

 

“Obseo.”

“Geotjimal. Aku masih jelas mendengar ucapanmu waktu itu menyebut Kyu adalah pengkhianat.”

 

“Lupakan saja.”

“Baiklah, aku tidak akan memaksamu.”

*****

 

Sabtu malam, band Jiyeon tampil di sebuah café. Siwon juga datang bersama Hyosung. Dan surprise, Kyu juga hadir. Sebenarnya Siwon ingin menyatakan perasaannya pada Hyosung malam ini. Dan Jiyeon mendukungnya, malah menyanyikan lagu romantis untuk mereka. Tapi, sikap Jiyeon disalah artikan oleh Kyu. Kyu mengira lagu itu ditujukan untuk Siwon karena dari tadi Jiyeon selalu melihat ke arah meja Siwon dan Hyosung.

 

Saat Siwon ke toilet, Kyu mendatangi meja Hyosung. Dia berniat membalas Jiyeon. Kyu menarik tangan Hyosung agar berdiri. Memegang tengkuk Hyosung dan—


FYI: ff ini sudah pernah di publish di akun facebook author & salah satu fp.

Kritik & saran bisa mention ke twitter @IkAsifa248 atau PM via facebook: http://facebook.com/iqha.asifaixa

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK