home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Evil Yeoja

Evil Yeoja

Share:
Author : IkAsifa248
Published : 03 Nov 2013, Updated : 29 Dec 2013
Cast : Park Jiyeon, Choi Siwon, Cho Kyuhyun, Han Hyosung (OC)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |52947 Views |1 Loves
Evil Yeoja
CHAPTER 3 : Try To Change

Tiba-tiba pintu terbuka, Jiyeon menarik kemeja itu agar mampu menutupi seluruh pahanya. “No! Apa yang kau lakukan padaku, eoh?” teriak Jiyeon.

Siwon hanya menggelang sambil berkata “Aku tidak melakukan apa-apa.”

 

“Dimana aku? Bajuku mana? Kenapa aku memakai kemeja ini?”

“Eoh itu, tadi malam kita kehujanan. Bajumu basah. Aku takut kau masuk angin. Jadi—”

“Jadi kau yang mengganti bajuku? Kau sudah melihat aku… Aaaaa!!” ucap Jiyeon sambil menyilangkan kedua tangan ditubuhnya. Lalu bangkit dan siap-siap meninju Siwon.

 

#Siwon POV

“Jadi kau yang mengganti bajuku?! Kau sudah melihat aku… Aaaaa!!” ucap Jiyeon sambil menyilangkan kedua tangan ditubuhnya. Lalu bangkit dan siap-siap meninjuku. Tapi aku menahan tangannya.

“Bukan aku yang mengganti bajumu. Makanya kalau orang belum selesai bicara jangan dipotong.”

 

“Jadi, kalau bukan kau siapa?”

“Ahjumma tetangga sebelah rumahku. Aku meminta bantuannya untuk mengganti bajumu.”

“Jeongmalyo? Gotjimal”

 

“Jinjja. Kalau kau tidak percaya kau bisa menanyakannya pada ahjumma.” Glek. Lihatlah dirinya sekarang, dengan kemejaku yang kebesaran itu dia terlihat sedikit sexy sekarang. Aigoo! Siwon, singkirkan pikiran yadongmu.

 

“Kau lihat apa?!” suaranya membuyarkan pikiranku.

“Ne?!”

“Aish” lalu dia mengambil selimut dan melilitkannya di pinggang. Sepertinya ia sadar aku sedang memperhatikannya.

 

“Yasudah, kau mandi lah. Sebentar lagi kita berangkat sekolah.” ucapku.

“Sekolah? Aku tidak mau masuk hari ini.”

 

“Kau sudah bolos selama 3 hari. Apa kau ingin mendapat SP? Lagipula hari ini akan di adakan quiz.”

“Yaa! Seragam sekolahku ada dirumah. Bagaimana mungkin aku ke sekolah.” katanya.

 

#Jiyeon POV

 “Yaa! Seragam sekolahku ada dirumah. Bagaimana mungkin aku ke sekolah.” kataku.

Dia terlihat sedang berpikir. “Kau pakai saja seragamku.” ucapnya.

“Mwo?! No micheoseo?!”

 

“Maksudku kau pakai baju seragamku dan celana olahragaku. Bukankah selama ini kau juga selalu memakai celana olahragamu.” jelasnya. Benar juga apa yang di katakannya.

***

 

Aigoo! Aku menatap diriku di cermin. Kemeja sekolah namja itu sedikit kebesaran untukku. Baiklah tidak masalah, aku akan menggulung sedikit lengannya. Celananya juga kepanjangan, aku juga menggulungnya. Ku pastikan penampilan ku hari ini benar-benar aneh. Tapi, mau gimana lagi. Aku harus sekolah, kalau tidak appa akan benar-benar melemparku(?) ke asrama.

 

Ku lihat namja itu seperti menahan tawanya saat melihatku. Tapi sejurus kemudian dia malah tersenyum, bukan senyum mengejek. Tapi, senyum yang tulus. Memamerkan dimple pipinya. Yah, moodku menjadi lebih baik melihat senyumnya.

“Duduklah, aku hanya ada roti bakar dan segelas susu untuk sarapan.” ajaknya.

“Ne, gomawo.” ucapku.

 

Kami ke sekolah naik sepedanya, dia memboncengku. Aigoo!! Baru kali ini aku ke sekolah dengan sepeda. “Stop! Aku turun disini saja.” hentiku tidak jauh dari sekolah.

“Wae?” tanyanya.

 

“Hm,…” aku hanya memandang sepedanya.

“Kau malu di antar naik sepeda denganku?” raut wajahnya terlihat sedih. Aku jadi tidak enak ati.

 

“A..ani, keuge anira. Begini, kau dan aku bersama-sama ke sekolah bisa menimbulkan gosip. Aku cuma tidak ingin ada gosip.”

“Oeh, yasudah. Aku diluan ya.”

“Ne”

 

Huft!! Untung saja. Sepanjang jalan menuju sekolah, aku mendengar siswa-siswa berbisik di belakangku bahkan ada yang tertawa.

 

‘Lihat, itu Jiyeon! Kenapa penampilannya aneh begitu? Apa sekarang dia stress karena tidak memiliki kekuasaan lagi?’  Mwo?! Mereka mengataiku stress.

 

#Author POV

Jiyeon hanya bisa bersabar akan sikap siswa Paran High School yang menertawainya dan mengatainya. Tapi, wajah kesalnya tetap saja tidak bisa di tutupi. Kedua tangannya mengepal erat. “Calm down, Jiyeon. Kau pasti bisa. hwaiting!” gumam dirinya menyemangati diri sendiri. Sekarang, tampangnya yang tadi kesal, mencoba untuk tersenyum dan menyapa setiap siswa. “Selamat pagi” sambil terus memasang senyumnya. Yah, dasar Jiyeon. Senyumnya belum terlihat tulus dan dipaksakan.

 

Sampai di kelas pun, semua teman sekelasnya juga terbelalak heran melihat penampilannya. Tapi, tatapan tajam Jiyeon langsung kepada 2 chingunya.

“Jiyeon-a, no waegere?” tanya Suzy dengan watados.

“Aish, masih menanyakannya? Ini semua kan karena kalian.”

 

“Ahh, mianhae Jiyeon-a. Kami tidak bermaksud meninggalkanmu. Jadi, kau benar-benar tidak pulang ke rumah tadi malam? Kau tidur dimana? Terus baju siapa ini yang kau pakai?” tanya Shinhye bertubi-tubi.

 

“Aiiihh.” Jiyeon hendak memukul 2 chingunya itu, tapi segera di urungkan niatnya. Matanya tertuju pada Siwon yang sedang duduk anteng di kursinya.

 

#Jiyeon POV

Aku menuju meja namja yang membantuku dan mengantarku tadi pagi. Akh, namanya pun aku tidak tau. Tapi, aku perlu bantuannya hari ini.

“Yaa! Neo! Di sekolahmu yang dulu kau peringkat ke berapa?” tanyaku.

“Kau berbicara padaku?!”

 

“Geuromnyo.”

“Sopanlah sedikit.”

 

“Maksudmu?”

“Aku punya nama.”

 

“Aku tidak tau namamu.”

Dia tersenyum dan berkata “Choi Siwon imnida.”

 

“Ah, yeh. Siwon-ssi. Kau peringkat berapa di sekolahmu yang lama?” ulangku lagi.

“Wae?”

 

“Jawab saja.”

“Aku termasuk 5 besar.” jawabnya.

 

Aku langsung mengambil tempat duduk di sampingnya. Dia hanya heran melihatku. Tak lama teman sebangkunya, Kibum datang. “Jiyeon-ssi, kau duduk disini?”

“Ne, untuk hari ini saja. Kita bertukar tempat duduk. Kau duduklah bersama Shinhye.” kataku.

 

“Benarkah?!” wajahnya terlihat berbinar mendengar ucapanku.

“Georomnyo.”

 

“Gomawoo Jiyeon-a.” Dan langsung ngeloyor ke tempat duduk di samping Shinhye.

Cih, Jiyeon-a? Sok akrab. Akh! Aku ingat, bukankah Kibum menyukai Shinhye. Pantas saja dia terlihat senang.

“Yaak! Jiyeon-ah. Kenapa kau memintanya bertukar tempat duduk denganmu?” tanya Shinhye.

 

“Sudahlah, aku masih marah pada kalian. Aku perlu menenangkan diriku.” jawabku. Sebenarnya bukan itu alasanku bertukar tempat duduk. Bukankah Siwon mengatakan hari ini akan di adakan quiz, aku tidak belajar sama sekali. Yah, alasan ku duduk dengannya tidak lain tidak bukan adalah meminta bantuan agar dia memberiku jawaban. Kalau mengharapkan Shinhye tidak ada gunanya. Selama ini saja, Shinhye yang selalu mencontek padaku.

***

 

Quiz sudah di mulai. Aigoo! Otakku benar-benar buntu. Aku tidak tau satupun jawaban dari 5 soal yang diberikan. Aku menyenggol lengan Siwon. Dia menoleh. “Lihat lembar jawabanmu.” pintaku dengan suara sekecil mungkin. Omoo! Dia malah mengabaikanku. “Siwon-ssi” panggilku lagi. Aigoo! Sekarang malah berusaha menutupi lembar jawabannya.

 

“Park Jiyeon!!” teriak Kim sonsengnim. Lalu dia menghampiriku.

“Ne?!” ucapku.

 

“Dari tadi aku memperhatikanmu tidak bisa diam. Kalau kau sudah selesai silahkan dikumpul dan segera keluar agar tidak mengganggu murid yang lain.” katanya panjang lebar.

“Ani sonsengnim. Aku belum selesai.” jawabku. Tapi sonsengnim killer ini malah memperhatikanku lebih dalam(?) dari ujung kepala hingga ujung kuku(?).

 

“Kau tidak memakai blazer. Mana blazer mu? Minggu lalu kau kan sudah betobat sekarang kau malah seenaknya berpakaian” cecarnya.

“Oeh, igo. Tadi pagi aku terjatuh, jadi rok dan blazer ku kotor. Makanya aku memakai ini sem.” jawabku.

 

“Yasudah, kau lebih tenanglah sedikit. Jangan membuat keributan.”

“Ne” aku menunduk dalam-dalam.

 

Sudah hampir 10 menit, tidak ada satupun huruf yang terukir di lembar jawabanku. Cuma ada nama ku disitu. Tiba-tiba Siwon bangkit dan menyerahkan soal+lembar jawabannya ke depan. Lalu keluar kelas. Whoa! Dia benar-benar. Waktu yang tersisa tinggal 15 menit lagi. Dugg.. “Aw, appo!” teriakku sambil mengusap keningku. Siapa yang berani menimpukku?

 

“Park Jiyeon! Kalau kau memang tidak bisa menjawab, keluar saja. Jangan memancing keributan.” ucap sonsengnim.

“Ah, mianhe sonsengnim.” pintaku.

 

“Sekali lagi kau membuat keributan, aku tidak akan segan-segan mengeluarkanmu. Arasseo?!”

“Yeh, algyesseumnida”

 

Mataku kembali celingak celinguk mencari sosok yang menimpukku tadi. Omoo! Itu kan Siwon. Dia terlihat melambai-lambaikan tangannya.

‘wae?’ aku melipsinckan suara ku. Lalu dia menunjuk kebawah. ‘mwo?’ tanyaku lagi.

‘meja’ dia juga melipsinckan suaranya. Meja? Ku lihat mejaku. Whoa! Ternyata dia menuliskan jawabannya di meja. Kau baik sekali Siwon-a. Keunde, kenapa cuma 3? Baiklah, yang penting lembar jawabanku tidak kosong.

***

 

Waktu istirahat tiba. “Jiyeon-ah, ige ponsel dan dompetmu.” kata Suzy

“Hm” aku mengambilnya.

 

“Kau masih marah pada kami?” tanyanya.

“Menurutmu?”

 

“Mianhe, jeongmal mianhae Jiyeon-a” sambung Shin Hye.

“Aku lapar. Kajja! Teraktir aku makan sebagai permintaan maaf kalian.”

“OK” kami bertiga pun menuju ke kantin.

 

#Author POV

Setelah memberitahu jawaban kepada Jiyeon, Siwon menunggu Hyosung keluar dari kelas supaya bisa bersama-sama Hyosung ke kantin. Tidak lama kemudian Hyosung keluar. “Kajja” ajak Hyosung.

 

@kantin

Jiyeon bersama 2 chingunya sudah mengambil tempat PW di kantin. Tidak lama seorang namja yang tidak lain adalah Kyuhyun datang menghampiri mereka. “Disini masih kosong kan?” tanyanya. Jiyeon melihatnya dengan heran.

“Geuromnyo” jawab Suzy. Tapi sepertinya Jiyeon masih kesal pada Kyuhyun.

 

Di sisi lain Siwon dan Hyosung yang menuju kantin, matanya terlihat berbinar melihat Kyuhyun dan berniat menghampirinya. “Siwon-a, kita duduk disana saja.” tunjuk Hyosung ke meja yang dihuni Kyuhyun.

 

“Keunde, kau lihat disitu ada Jiyeon. Kau tidak takut kalau dia mengerjaimu lagi.” Sebenarnya Siwon malas harus duduk satu meja dengan Kyuhyun. Apalagi harus melihat Hyosung yang memandang Kyu penuh kekaguman.


”Ani, dia kan sudah bertobat. Kajja Siwon-a”

“Chankam, aku mau beli minuman dulu. Kau mau?”

 

“Ne, yasudah aku kesana diluan ya?”

“Oeh”

 

Hyosung langsung mengambil tempat disamping Kyu. Jiyeon semakin kesal. Tiba-tiba datang seorang murid yeoja menghampiri meja mereka dan ingin duduk juga disitu yang menyisakan satu bangku. Murid ini kayaknya pengen dekat-dekat dengan Kyu, sama aja kayak Hyosung. “Eonni, bolehkah aku duduk disini?” tanyanya. Hyosung langsung menolaknya karena 1 kursi itu tinggal untuk Siwon yang sekarang sedang membeli minuman. “Mian saeng, ini sudah ada orangnya.”

 

“Benarkah? Oppa ige untukmu” yeoja itu memberi beberapa makanan untuk Kyu.

“Gomawo” Kyu menerima pemberian hoobenya.

 

Lalu Siwon tiba “Siwon-a, anjayo” ucap Hyosung sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya. Yeoja yang tadi memberikan makanan untuk Kyu terlihat tersepona melihat Siwon. Lalu mengambil lagi beberapa makanan yang sudah diberikannya pada Kyu untuk membaginya pada Siwon. “Oppa, boleh ku ambil sedikit kan makanannya?” Kyu hanya terbengong melihat hoobenya itu.

 

Jiyeon terlihat sebal dengan situasi ini. “Yaa! Sudah selesai kan. Yasudah, segera kembali ke tempatmu. Jangan membuat keributan. Aku ingin makan dengan tenang. Aratchi?” kali ini nada suara Jiyeon tidak berapi-api, berbicara sewajar mungkin. Berusaha untuk merubah sikapnya.

 

“Ne, sunbaenim” lalu yeoja itu pergi.

 

“Aigoo! Enak sekali menjadi dirimu Cho Kyuhyun. Pasti setiap hari kau mendapat makanan gratis.” ejek Jiyeon.

“Kau mau?” tawar Kyuhyun.

 

“Sunbae, kalau kau mau aku akan membelikannya juga untukmu. Tapi, kau harus bertukar tempat duduk denganku” ucap hoobae tadi yang tiba-tiba sudah nongol kembali di meja Jiyeon dkk.

 

“Mwo? Kau pikir aku tidak bisa membeli makananku sendiri?” tanya Jiyeon.

“Ah, mianhe sunbae.” Lalu si hoobe tidak kehilangan akal, dia melihat sekeliling meja dan matanya tertuju pada Hyosung. “Eonni, kau mau tidak bertukar tempat duduk denganku? Aku akan membelikanmu makanan yang banyak juga.”

“Ne?! Aku—“

 

“Tetap disitu Han Hyosung.” titah Jiyeon. Dan Jiyeon langsung menatap sinis ke hoobae tadi, “Yaa! Apa hobimu hanya bisa menyuap orang, eoh? Sebelum aku kehilangan kesabaran sebaiknya kau pergi. Aku tidak peduli kalau aku harus di keluarkan dari sekolah karena yeoja tukang suap sepertimu. Kha!” gertak Jiyeon.

 

Si hoobae takut dan segera pergi. Kyu menatap Jiyeon, “Wae?” tanya Jiyeon.

“Kau masih saja tidak berubah.”

“Wae? Kau ingin mengadukanku lagi? Aku tidak memukul ataupun menyakitinya.” Jadi tidak ada bukti aku akan di keluarkan dari sekolah.” jawab Jiyeon enteng.

“Terserah kau saja.”

 

Kyu makan Jajangmyeon dengan lahap sampai tersedak dan Hyosung dengan sigap memberikan minumannya pada Kyu. “Kenapa kau memberikan minumannya pada penghianat itu?” larang Siwon saat Kyu hampir menenggak minumannya.

 

“Siwon-a, Kyu tersedak.”

“Tapi, aku membelikan minuman itu untukmu.”

“Untuk saat ini, Kyu membutuhkannya. Kau kenapa? Siapa yang kau sebut pengkhianat?” tanpa menunggu jawaban Siwon, Hyosung sudah memberikan minuman itu pada Kyu.

“Aniya, obseo.” jawab Siwon kikuk dan langsung mengalihkan perhatian dengan memakan ramyunnya.

 

Sementara itu Jiyeon hanya memperhatikan perdebatan orang-orang di depannya dengan tatapan yang sulit di mengerti.

Tapi lama kelamaan Jiyeon kesal dengan pemandangan yang memuakkan itu. Hyosung perhatian sekali pada Kyu. Tergambar sekali wajah kesalnya sambil menatap Hyosung dan Kyu, sementara itu tanpa Jiyeon sadari Siwon memperhatikan ekspresi kesal Jiyeon dan ikut-ikutan melihat Hyosung dan Kyu. Wajahnya tidak kalah kesalnya dengan Jiyeon.

****

 

Menjelang malam, Jiyeon mendatangi rumah Siwon untuk mengembalikan seragam sekolah+celana olah raga. Tapi, kata ahjumma tetangganya Siwon tidak ada karena sudah pergi bekerja.

 

Akhirnya Jiyeon ke klub tempat Siwon bekerja. “Anda tidak boleh masuk nona, kau masih pelajar” larang security.

“Aku ada keperluan.”

“Maaf, tapi ini sudah ketentuan.”

 

“Arraseo, kalau aku tidak boleh masuk tolong kau panggilkan waitress (bnr gk tulisannya?) yang bernama Siwon.”

 

“Siwon?”

“Ne, Choi Siwon.”

 

“Yang pelajar itu kan?”

“Iya. Cepat panggilkan.”

 

“Baiklah. Jamsi gidaresaeyo, agashi.”

“Hm.”

 

Tak lama siwon datang lengkap dengan seragam kerjanya, “Jiyeon-ssi, ada apa?”

“Ige, aku kembalikan seragammu. Maaf lama, soalnya tadi aku membawanya dulu ke loundry.”

“Kau kan bisa mengembalikannya lusa.”

 

“Akh, kau ini. Kau ingat jadwal pelajaran besok. Besok ada pelajaran olah raga dan pastinya kau harus memakai training ini. Dan tidak mungkin aku mengembalikan trainingmu tanpa di cuci terlebih dahulu.”

 

“Maaf jadi merepotkanmu.”

“It’s Ok! Kau kan sudah membantuku. Oh ia, gomawo kau membantuku saat quiz tadi.”

 

“Ne.”

“Georom, na kalkke.”

 

Saat pulang sambil mengendarai mobil, Jiyeon tidak sadar bahwa ada orang yang mengikutinya.


FYI: ff ini sudah pernah di publish di akun facebook author & salah satu fp.

Kritik & saran bisa mention ke twitter @IkAsifa248 atau PM via facebook: http://facebook.com/iqha.asifaixa

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK