Rose berjalan masuk kedalam rumah, rose melihat mingyu terlihat kecewa dengan jawabannya tadi.
"appa "rose terkejut saat appa tiba – tiba berdiri di hadapannya
Terlihat appa tersenyum ke arahrose , rose menaikkan satu alisnya.
"ada kabar gembira untukmu "ucap appa yang membuat rose semakin bingung
"appa sudah menemukan seorang peramal yang mungkin bisa membantu kita memilih sebuah jalan keluar sayang "ucap appa
"benarkah ?"ucap rose antusias
"dimana peramal itu ? dan kapan kita akan menemuinya ?"tanyarose terlihat sangat antusias
"mungkin lusa kita akan kesana "jawab appa menataprose dengan senyum merekah
"baiklah, kalau bisa secepatnya ne "ucap rose terlihat senang sekali
"kamu habis darimana ?"tanya appa menataprose
"aku .. aku tadi habis bertemu dengan mingyu "jawab rose
"ah
"appa sudah mendengar kalau orang tuanya akan membawa mingyu ke seoul untuk melanjutkan pendidikkannya ke seoul "ucap appa
"sudah kamu jangan bersedih "ucap appa menghibur rose
"haish, aku tidak sedih appa "ucap rose
"sudah tidak usah berbohong dengan appa
"memangnya kamu saja yang bisa membaca pikiran orang "ucap appa memeletkan lidahnya ke arah rose
"sudah appa jangan meledekku lagi ne"ucap rose sedikit malu diledeki appa seperti itu
"apa kamu menyukai mingyu ?"tanya appa memperhatikan rose ,rose segera mendongakkan kepala dan menengok ke appa, rose membuka mata lebar.
"apaan ...
"aku tidak menyukainya, dia sahabatku sejak aku sekolah sampai sekarang
"aku menganggapnya tidak lebih "jawabrose sedikit mengeluh karena pertanyaan konyol appa
"tapi sepertinya dia menyukaimu "ucap appa dengan ekspresi seperti meledek rose
"ya biarkan , dia yang suka denganku , tapi aku kan tidak "ucaprose mengelak
"hmm, sudah deh , ya sudah sana kamu mandi, jangan mandi malam – malam "ucap appa
"uhm, ne appa "ucaprose menganggukkan kepala, rose berjalan pergi ke kamarnya
---
2 hari kemudian, jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, rose duduk di depan meja riasnya, rose mengambil sisir dan menyisir rambutnya.
Hari ini mingyu akan berangkat ke seoul, rose sedikit sedih karena sahabatnya itu akan pergi.
Setelah semua sudah rapi rose keluar dari kamarnya. Rose berjalan keluar dari rumah.
"haruskah aku datang kerumahnya "ucaprose dalam hati
"ah iya , aku sudah rapi seperti ini kan karena aku memang ingin perpisahan dengannya "ucap rose kemudian berjalan menuju rumah mingyu.
---
Rose sampai di depan rumah mingyu, pintu rumahnya tertutup rapat, rose sedikit berjingjit dan mengintip rumahnya.
"mingyu..
"kim mingyu "panggil rose
"mingyu sudah pergi dari tadi "sebuah suara terdengar , rose menengok ke sumber suara
"mingyu sudah berangkat ke bandara, dia kan mau ke seoul "ucap wanita itu lagi
"oh begitu , baiklah
"terima kasih jumma "ucaprose sedikit menyesal karena tidak sempat perpisahan dengannya.
"tapi tadi dia menitipkan surat ini untukmu "ucap jumma itu memberikan selembar kertas yang dilipat dua
"ah , gomawo "ucaprose tersenyum tipis kemudian mengambil surat itu
Jumma itu pergi meninggalkan rose ,rose memutuskan berjalan pulang saja, rose berjalan sambil membaca surat yang diberikan oleh mingyu.
Rose membaca surat dalam hati, rose membaca sangat serius sekali.
Dan di akhir surat itu rose melihat tertulis mingyu mengungkapkan perasaannya padanya, rose tersenyum membaca suratnya.
"omo ... kenapa aku menjadi seperti ini"
"kurasa aku sudah gila "ucaprose pelan, kemudian melipat kertas itu lagi dan rose memutuskan kembali pulang kerumah, karena rose terlambat, tidak mungkin rose menuju bandara.
---
Malam hari, jam menunjukkan pukul 8 malam KST , rose terus memperhatikan jam, dan sesekali menengok ke arah pintu, yup ini sudah malam, dan tumben sekali appa belum juga kembali. Pintu rumah terbuka dan rose langsung menengok ke arah pintu, dan rose melihat appa.
Appa masuk kedalam rumah,rose segera kedapur. Appa duduk di sofa ruang tamu. Tak lama rose keluar dari dapur dan memberikan segelas minum ke appa "ini appa minumlah "ucap rose
Appa mengambil gelasnya dan meminumnya sampai habis, tak lama dia menaruhnya diatas meja.
"kamu bersiap – siap "ucap appa menataprose ,rose mengerutkan keningnya
Kenapa appa menyuruhku untuk bersiap – siap, apakah appa akan mengajakku ke peramal itu.
"kita akan pergi ke peramal itu "bingo ucapanrose ternyata benar, appa mengajakku ke peramal itu sekarang
"sekarang ?"tanyarose basa – basi
"uhm "appa menganggukkan kepalanya
"appa tidak mandi dulu atau sekedar makan ?"tanya rose
"tidak usah sayang, sekalian saja kita pergi "jawab appa
"sudah kamu siap – siap saja "ucap appa , rose tidak banyak bertanya lagi , rose kembali ke kamar dan bersiap – siap.
Tak lama rose kembali menghampiri appa.
"sudah siap?"tanya appa memperhatikan rose ,rose menganggukan kepala sebagai sebuah jawaban
"kajja , kita berangkat sekarang "ucap appa kemudian berdiri
Mereka pun pergi menuju rumah peramal itu.
Sudah hampir sejam mereka muter – muter ke arah yang tidak jelas.
"appa , kita sudah muter – muter hampir sejam, tapi tidak sampai juga , apa ini jalan yang benar ?"tanyarose menengok ke appa yang berjalan beriringan dengannya
Appa menggaruk kepalanya yang tidak gatal "menurut informasi ya memang benar jalan ini "jawab appa
Appa menengok ke kiri dan kanan, jalanan itu sungguh sepi, sehingga mereka pun tidak bisa bertanya pada orang lain.
Mereka meneruskan perjalanan mereka menuju rumah peramal itu.
---
Tak lama rose dan appa berdiri di sebuah rumah yang terlihat misterius dari luar.
"inikah rumahnya ?"tanyarose kemudian menengok ke arah appa , appa ikut menengok ke arah rose
"seperti ini, alamatnya benar "jawab appa
"kita coba masuk kesana "ucap appa berjalan terlebih dahulu
Rose masih diam saja memperhatikan rumah itu. "rose ... ayo masuk "ucap appa menengok kebelakang dan memperhatikan rose yang masih diam saja
Rose lihat appa sudah membuka pintu rumah itu dan masuk terlebih dahulu. Apa rose harus ikut masuk juga, pikirnya, Ah sudahlah rose coba saja. rose ikut masuk kedalam.
Appa mengintip dari jendela rumah itu "ketuk saja pintunya appa "ucaprose berdiri dibelakang
Appa mengetuk pintu rumah itu "apa orang dirumah ?"ucap tanya appa seraya terus mengetuk pintu rumah
Appa terus mengetuk pintu itu, dalam fikiranrose terdengar suara langkah kaki menuruni tangga.
"dia akan segera membukakan pintunya "ucaprose ,appa menengok ke arahrose dan berhenti mengetuknya
Rose mendengar suara seorang wanita berucap 'Tunggu sebentar' entah itu rose mendengar lewat telepati atau memang dia berucap.
Tak lama terdengar suara terbuka kunci pintu itu, appa menengok ke arahrose ,rose hanya menaruh jari rose di dekat pelipis seraya tersenyum , appa juga ikut tersenyum ke arahknya.
Pintu terbuka sedikit, muncul sebuah kepala dari sela – sela pintu.
"mau apa ?"tanya wanita yang terlihat sekitar umur 40 or 43 tahun, dan wanita itu seperti bukan orang asia
"aku ingin bertemu dengan lucia .. wi-llow "jawab appa perlahan
"ada keperluan apa ?"tanya wanita itu lagi
"aku ingin bertanya sesuatu "
"maaf, kami sudah tutup "potong wanita itu
"bolehkah kami masuk ..?"tanyarose seraya memiringkan badannyakarena rose terhalang badan appa.
Wanita itu menataprose heran, kenapa dia memperhatikan rose seperti itu pikir rose.
-To Be Continue-