Rose membuka mata, dan melihat ke arah dalam gelas.
"yes ..
"tidak jadi batu es "ucap rose kegirangan
"rose, sudah belum ?"teriak appa lagi
"nde appa, aku segera datang "jawab rose
Rose berjalan keluar dari dapur membawa gelas berisi cola yang dingin.
"ini appa "ucaprose memberikan ke appa, dan appa mengambil dari tangan rose
"dingin"ucap appa menengok ke arah rose
"tapi tidak ada batu esnya "ucap appa
"ah ini kan dari kulkas "ucap appa kemudian meminum cola itu
Aku menggelengkan kepalaku "aku yang membuatnya dingin "ucaprose dengan senyum lebar
Appa segera menatapku , "apa kamu serius ? kamu yang membuatnya dingin ?"appa bertanya dengan sangat serius, rose menganggukkan kepalanya, appa tersenyum tipis.
Rose melihat ada maksud lain dari senyumnya. "jangan mencoba membaca pikiranku, ne ?"canda appa
"nde appa "ucaprose mengusap kepalanya
"appa hanya bercanda "appa tertawa kecil
"sini duduk disebelah appa "ucap appa menepuk sofa , rose pun duduk disebelahnya
"appa ingin memberi tau sesuatu padamu "ucap appa, rose menoleh ke arah appa
"apa itu ?"tanyarose memasang wajah penuh tanda tanya
"kamu pernah bilang kan ingin menghapus kekuatanmu itu?"tanya appa, dan rose memberikan anggukkan kepala sebagai sebuah jawaban
"appa akan membawamu ke seorang peramal, yang ada di sekitar sini, dia akan meramalkan masa depanmu, dan dia akan menghapus kekuatanmu "ucap appa
"apa kau yakin appa ?"tanya rose
"peramal itu bisa menghapus kekuatanku ?
"itu kan terlalu beresiko "jawabrose lagi
"memang penuh resiko, kalau kita menjelaskan kondisimu, dia akan tau kalau kamu seorang mutant "ucap appa
"tapi tidak ada salahnya mencoba "ucap appa lagi
"kalau dia memberi tau orang lain, apa lagi kalau dia memberi tau pemerintah soal aku seorang mutant, bagaimana ?"tanya rose terlihat khawatir
"semua akan baik – baik saja "jawab appa
"dengan kekuatanmu hilang, kamu akan menjalani kehidupan normal seperti yang lain, kamu bisa melanjutkan kuliahmu "ucap appa
"semua ini demi kebaikkanmu "sambung appa mengusap kepalarose
Rose terdiam "bagaimana ?"tanya appa membuyarkan lamunan rose
"ne appa, aku mau keperamal itu "jawabrose tersenyum tipis
Appa terlihat senang sekali mendengar jawabanrose barusan. Sejujurnya rose merasa sedih, karena semakin hari rose semakin nyaman dengan kekuatan ini.
Bukannya rose harus bersyukur tuhan memberikan sebuah gift seperti ini.
"kapan kita akan pergi ?"tanyarose menengok ke appa
"secepatnya
"nanti appa akan lihat jadwal appa yang tidak melaut dan benar – benar free "ucap jawab appa
"yasudah appa mau mandi dulu ya
"kamu juga mandi ya , tadi kamu habis dari kota kan "ucap appa, rose hanya menganggukkan kepala
Appa berjalan pergi menuju kamarnya, sementara rose hanya duduk terdiam di sofa.
"apa aku harus menghapus kekuatanku ini "batin rose
Nalurirose mengatakkan kalau dia harus mempertahankan kekuatannya itu dan harus mengasahnya, tapi egorose menyuruhnya untuk menghapus kekuatan ini.
Walaupun rose harus mempertahankannya dan mengasahnya, rose harus mempelajarinya dimana, selama ini rose tidak pernah melihat ada orang lain yang memiliki kekuatan sepertinya.
Ah rose ingat, appa mengatakan padarose ,begitu banyak mutant hidup di dunia ini, tapi mereka semua bersembunyi, menyembunyikan kekuatan mereka, menjalani hidup seperti manusia normal, yeah like rose.
Tapi kenapa appa begitu paham soal mutant, apa appa seorang mutant. Kalau memang iya, tapi kenapa rose melihatnya hidup seperti manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun. Lalu darimana rose mendapatkan kekuatan ini.
"bukannya anak akan seperti orang tuanya "batin rose
"apa kekuatan ini berasal dari eomma, apa eomma seorang mutant ?"ucaprose lagi dalam hati
"aku harus menanyakan ini pada appa, agar aku tidak terus merasa penasaran "ucaprose dalam hati kemudian mengambil gelas bekas appa minum dan membawanya kedapur.
---
Malam hari rose mengetuk pintu kamar appa, dan rose mendengar suara appa menyuruhnya masuk saja, rose membuka pintu sedikit, dan kepalanya terlihat dari sela pintu yang terbuka.
"apa aku boleh masuk ?"tanyarose dengan senyum manis
"silahkan masuk "jawab appa , rose membuka pintu agak lebar, dan masuk ke dalam kamar appa
Appa sedang sibuk mencatat sesuatu.
"apa yang sedang kau lakukan appa ?"tanyarose memperhatikan catatan appa
"uhm ini hanya sedang mencatat pendapatan menjual hasil laut dan kecap "jawab appa menatap rose
Rose menarik kursi dan duduk berhadapan dengan appa.
"ada apa sweet heart ?"tanya appa
"uhm ...
"ada yang ingin aku tanyakan pada appa "jawabrose sedikit ragu – ragu
"bertanya apa ?"tanya appa
"aku ingin bertanya padamu
"dari .. da.. dari mana aku memperoleh kekuatanku ini ?"tanya rose ragu, terlihat appa mengangkat 1 alisnya, terlihat appa bingung dengan pertanyaanrose barusan
"jadi begini
"aku ingin bertanya, aku mendapat kekuatan ini dari siapa?
"dari eomma atau dari appa ?"tanyarose mengulang pertanyaannya tadi
Appa terdiam, appa mengalihkan pandangannya, rose tau appa sedang membuat sebuah alasan, dan dia mengalihkan pandangan karena takut tertebak olehrose kalau dia berbohong.
"uhm i..itu
"kau memang diberikan gift oleh tuhan sayang "jawab appa menataprose , terlihat dari tatapan matanya kalau appa berbohong
"appa dan eomma mu bukan seorang mutant "lanjutnya
Rose lihat dari tatapan appa dia menyimpan sebuah rahasia, dari gerak gerik appa terlihat kikuk sekali. sudahlah rose putuskan untuk mengiyakan saja.
"hmm, baiklah appa
"aku mau kembali ke kamar "ucaprose kemudian berdiri
"appa cepatlah tidur "ujarrose dengan senyum tipis, rose berbalik dan keluar dari kamar appa.
"aku sangat yakin rose pasti mengetahuinya, pasti rose tidak percaya dengan alasanku tadi "ucap appa seraya memperhatikan punggung rose yang berjalan keluar dari kamar
"maaf "batin appa
---
Rose masuk ke dalam kamar, dan duduk dipinggiran kasur, rose memikirkan masalah tadi, masalah yang dia tanyakan pada appa.
"apa mungkin appa berbohong padaku "ucaprose pelan
"yeah , appa berbohong "ucaprose lagi
"sebenarnya aku mendapatkan kekuatan ini dari mana "ucap rose
"apa memang bukan dari eomma dan appa "ucap rose
"semua ini membuatku bingung "rose membanting pelan tuubuhnya ke kasur
Rose menatap langit – langit kamar "sudahlah aku tidak mau ambil pusing"ucaprose kemudian memejamkan matanya dan tertidur
-To Be Continue-