"Apa kau tidak menerima pernikahanmu ini, eoh??!! Kenapa kau tidak bilang dari awalnya sehingga aku tidak usah repot mengurusi pembagian saham seperti ini??!! Aishhhhh jinjja....!!!"
Chorong hanya bisa terdiam sambil menunduk mendengar Ayahnya marah di hadapannya..
"Jjeo-jjeoseonghamnida.... A-aku tidak memikirkan tentang perkataanku" Chorong terus menundukkan kepalanya
"Aishhhhh.... Apa kau pernah berpikir tentang sibuknya aku mengurus semua ini,eoh???!!!" Ayah Chorong masih berbicara dengan nada tinggi
"Jjeo-jjeoseonghamnida......" Ucap Chorong pelan
Terdengar suara ketukan di pintu ruangan Ayah Chorong..
"Eoh, masuklah..."
"Ada beberapa hal yang ingin ku bicarakan dengan anda, Park Byun'ssi...." Suho masuk ke dalam ruangan
"Eoh, Nde... Duduklah.." Ayah Chorong langsung merapihkan dasinya
Suho melihat ke arah Chorong yang masih menundukkan kepalanya..
"Ku-kurasa aku harus keluar sekarang.." Chorong bangun dari tempat duduknya dan membungkukkan badannya kemudian keluar ruangan
Chorong menghela nafas panjang di depan pintu.. Tidak berapa lama, dia berjalan ke arah tangga darurat dan duduk di anak tangga sambil menenggelamkan kepalanya ke kedua lututnya
"Eottokhajji???? Sekarang terasa sangat berat..." Ucap Chorong pelan
"Sudah kuduga kau pasti berada di sini"
"Hoya'ah..." Chorong melihat Hoya berdiri di depannya
"Apa Ayahmu marah kepadamu??"
"Eoh......" Chorong kembali menenggelamkan kepalanya
"Mianhae..."
"Wae? Kau tidak salah, Hoya'ah...."
"Mian karena tidak jadi membelikanmu es krim"
"Aishhh dwesseo. Aku sedang tidak mood..."
Hoya membelai lembut kepala Chorong.....
"Jadi ini menjadi tempat persembunyianmu,eoh??" Suara Suho terdengar di atas anak tangga
Hoya memasukkan kembali tangannya ke dalam saku blazer dokternya
"Kajja..." Suho sudah berada di samping Chorong
Chorong masih terdiam tidak beranjak
"Bukankah seharusnya kau kembali bekerja, Dokter???" Suho berbicara ke arah Hoya
"Nde...." Hoya melirik ke arah Chorong dan meninggalkan mereka berdua
"Kau masih tidak mau banngun, eoh???" Suho masih melihat Chorong duduk di anak tangga
Chorong masih terdiam tidak merespon
Suho menarik paksa lengan Chorong dan memegang tangannya.. Suho membawa Chorong keluar tangga darurat dan menuju lift
Chorong berusaha melepaskan genggaman tangan Suho tapi tidak bisa..
"Lepaskan tanganku......."
"Shirreo..."
Lift ke lantai lobby pun terbuka. Suho yang masih menggenggam erat tangan Chorong, membawanya keluar Rumah Sakit dan ke arah parkiran..
"Masuklah..." Suho membuka pintu mobilnya
Suho mengendarai mobilnya dengan santai...
Chorong hanya bisa terdiam dan melihat ke arah luar jendela
Mereka berdua hanya bisa terdiam sampai mobil Suho berhenti di sebuah rumah yang lumayan mewah..
Chorong melihat seekor anjing dewasa yang menghampiri mobil Suho..
"Kyeowo..." Ucap Chorong pelan
Suho turun dari mobilnya dan mulai memeluk anjing itu.
"Selamat datang di rumahku..." Ucap Suho sambil tersenyum
"Mwoya???" Ucap Chorong dalam hati
Chorong masuk ke dalam rumah itu setelah Suho. Dia melihat beberapa foto anak kecil yang di pajang..
"Kyeowo.. Itu pasti dia semasa kecil" Chorong berbicara dalam hati sambil tersenyum
Tanpa sadar, Suho terlihat memperhatikan Chorong.. Suho kembali mendekat ke arah Chorong dan kemudian memeluknya...
"Mianhaeyeo....." Ucap Suho tiba-tiba
'Degh!!!' Jantung Chorong berdegup kencang
----------------------------------------------To Be Continued-------------------------------------------