"I-irene'ah..."
"Wae?? Kenapa kau terkejut seperti itu?? Bukankah aku sudah sering kesini??"
"A-ada perlu apa kau kesini??"
Irene tidak menjawab pertanyaan Chorong dan langsung menyerobot masuk ke dalam rumah..
"Annyeonghaseyo..."
"Eoh, kau pasti Irene, putri dari Kim Hyun Jung.. Kau pasti dekat dengan Suho.. Ayahmu akan membantunya dalam mengurusi perusahaan besok di Amerika" Harabeoji tampak senang
"Nde.. Ahbeoji juga sudah menceritakannya padaku" Irene tersenyum sambil melirik ke arah Suho
Suho melihat Chorong kembali bergabung bersama mereka
"Ku dengar, kau pindah ke sekolah Chorong.. Apa itu benar??"
"Nde, sajangnim.. Kami bahkan sekelas. Kurasa kita bisa menjadi teman yang baik"
Chorong tidak menanggapi perkaatn Irene. Mereka melanjutkan membicarakan tentang perusahaan. Chorong melihat Dingo yang selalu berjalan di sekitar kakinya..
"A-aku akan mengajak Dingo bermain di luar" Chorong mengambil tali leher yang mengikat Dingo dan membawanya keluar rumah
"Eoh?? Apa sajangnim masih di dalam??" Minseok melihat Chorong keluar dari pintu
"Nde..."
Chorong langsung membawa Dingo ke arah taman belakang. Dia membiarkan Dingo berlarian..
Chorong mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang..
"Aishhh... Kenapa masih tidak bisa dihubungi???" Chorong tampak kesal
Tali yang terikat di kalung Dingo, menyangkut di semak-semak dan membuat Dingo tidak bisa berlari..
"Aigoo... Kau harus berhati-hati..." Chorong melepaskan tali itu
Dia terkejut saat membalikkan badannya..
"Kka-kkamjagiya...."
"Aku harus pergi bersama Harabeoji dan Irene untuk membahas perjalananku besok."
"Kenapa dia memberitahuku??" Chorong berbicara dalam hati.. Pandangan Chorong tampak silau oleh sinar matahari di belakang badan Suho
Suho menaruh kedua tangannya di atas kepala Chorong...
"Apa kau sudah bisa melihatku dengan jelas sekarang??"
"Eoh......" Chorong masih menatap ke arah Suho
"Aku mengkhawatirkanmu. Untuk itu aku memberitahumu"
Chorong masih melihat ke arah Suho
"Gwenchana....Kau pergilah, Dingo akan menemaniku"
"Arasseo...." Suho mengelus lembut kepala Chorong
Irene tampak melihat mereka berdua dari kejauhan..
"Irene'ssi.. Kita berangkat sekarang" Harabeoji memanggil dari dalam mobilnya
"Nde....."
Suho langsung masuk ke dalam mobil yang sudah Minseok siapkan....
"Jadi sekarang hanya kau dan aku, Dingo'ah..." Chorong mengelus-elus leher anjing tersebut
Sore hari....
Hujan deras mulai mengguyur sekitar kawasan rumah Suho.. Chorong terdiam sambil melihat ke arah handphonenya..
"Apa Hoya terluka parah?? Kenapa handphonenya tidak bisa dihubungi??" Chorong mengingat kejadian saat Suho memukul Hoya
"Baegoppa...... Aku harus buat makan malam" Chorong langsung menuju dapur
Hujan mulai reda.. Jam sudah menunjukkan angka 7..
Suho masuk ke dalam rumah dan melihat Chorong yang sedang asyik memasak..
Suho mengambil kamera kecilnya dan mulai mengambil foto tanpa sepengetahuan Chorong.. Suho berjalan mendekat..
"Kau sudah pulang??"
Suho menghentikan langkahnya tepat di belakang Chorong
"Eo-eottokhaearasseo??"
"Langkahmu yang berat itu terdengar olehku" Chorong masih sibuk membuat sesuatu
Chorong membalikkan badannya dan terdiam terpaku.... Suho tepat berada di depannya..
'Deghh!!!' Jantung Chorong mulai berdegup kencang
"Eo-eottkhajji??" Ucap ulang Chorong dalam hati
Suho terus menatap ke arah mata Chorong. Wajahnya mendekat ke arah Chorong..
Chorong memegang erat spatula yang ada di tangannya dan menutup matanya..
Suho tersenyum dan sedikit berbisik ke telinga Chorong
"Sup mu sudah mendidih, sebaiknya dimatikan supaya airnya tidak habis"
Chorong langsung membuka matanya dan langsung salah tingkah
"A-arasseo......."
Suho masih tersenyum dan berjalan menuju kamarnya..
Mereka berdua duduk di meja makan dan mulai menyantap makan malam..
"Wahhh jinjja mashida.."
"Jinjja?? Heheee" Chorong tersenyum senang
"Aku akan merindukan masakanmu ini... Besok pagi aku harus berangkat ke bandara.. Dan perjalanan bisnisku akan memakan waktu sekitar 3 minggu"
"Hhhmmm.." Chorong mendengarkan
"Irene akan ikut bersamaku ke sana"
Sejenak Chorong menghentikan kegiatan makannya..
"Ini saran dari Harabeoji. Dia ingin orang tua Irene membantu perusahaan"
"Hhhmmmmm" Chorong mengunyah pelan makanannya
"Apa kau akan baik-baik saja di sini???"
"Eoh... Geogjeongma...." Chorong sedikit tersenyum
"Aku akan meminta Minseok untuk selalu mengantarmu ke sekolah"
"A-aniya.. Tidak usah.."
"Arasseo... Dia selalu ada di kantor. Kau bisa menghubunginya saat butuh bantuan"
"Eoh.. Gomawo.."
Keesokan pagi..
Suho sudah siap dengan koper di tangannya. Minseok membantu Suho memasukkan koper itu ke dalam mobil
"Kau tidak apa-apa berangkat sendiri??"
"Eoh..." Chorong sudah siap dengan seragam sekolahnya
"Mian, aku tidak bisa mengantarmu.. Aku harus berangkat lebih dulu"
"Gwenchana..."
"Aku akan merindukanmu, Chorong'ah.." Suho mendekat ke arah Chorong dan memeluknya
Suho mengeluarkan sebuah kotak di jasnya..
"Ini untukmu"
"Mwoga??"
Chorong membuka kotak tersebut dan terkejut dengan sebuah kalung yang berbentuk bintang..
"Kau bisa memakainya saat bertemu denganku lagi"
Ucap Suho sebelum masuk ke dalam mobil..
Chorong memasukkan kotak itu ke dalam saku blazernya. Dia langsung berjalan menuju halte sekolah
Tidak berapa lama, Chorong tiba di depan gerbang sekolah. Dia melihat Hara yang sedang berjalan seorang diri..
"Hara'ah..."
"Eo-eohh.. Chorong'ah.."
"Waeyo?? Apa kau tidak mengenaliku? Kenapa kau sangat gugup??"
"A-ani... A-aku harus ke toilet" Hara langsung meninggalkan Chorong
"Mwoya?? Aneh sekali"
Hara melihat ke arah lantai atas, tampak seorang siswi sudah menunggunya..
"Yaa, kenapa kau lama sekali??" Ucap Hyeri, teman sekelas Hara
"Mi-mian..."
"Apa kau membawanya??"
"Eoh..." Hara mengeluarkan sebuah pot kecil dari dalam tasnya
"Arasseo... Berikan padaku" Hyeri memegang pot itu dan tampak mengarahkannya untuk menjatuhkannya
"Yaa, mwowanenggoya??!!" Hara tampak tidak mengerti yang dilakukan Hyeri
"Joyonghae..." Hyeri tampak melihat ke bawah untuk menunggu seseorang
Dari atas, Hara bisa melihat Chorong yang sedang berjalan, tidak berapa lama, Hyeri menjatuhkan pot itu..
"Yaa... Chorong'ah, minggir!!!" Hara yang terkejut dengan tindakan Hyeri, sontak berteriak dan membuat Hyeri menutup mulut Hara
"Yaa, apa kau mau dipenjara????!!! Diamlah!! Yang lain akan mendengar teriakanmu" Ucap Hyeri sambil menutup mulut Hara
Dari lantai bawah terdengar suara pot yang pecah dan teriakan beberapa siswi..
"Yaa hubungi ambulance... Kenapa kalian diam saja??!!!" Teriak seorang siswi yang menemukan Chorong tidak sadarkan diri
----------------------------------------------To Be Continued-------------------------------------------