Minseok menunggu di depan mobil sambil beberapa kali melihat ke arah jam tangannya.. Tidak berapa lama, dia melihat Suho berjalan ke arahnya bersama Chorong..
"Cho-chorong'ssi...." Minseok agak terkejut sambil membungkukkan badannya
"Antarkan dia pulang.. Aku masih ada urusan lain..." Ucap Suho kepada Minseok
"Nde..." Minseok membukakan pintu mobil untuk Chorong
"Apa Hoya baik-baik saja??" Chorong terus berbicara dalam hati saat berada di dalam mobil
"Gwenchanasaeyo??" Minseok memperhatikan Chorong dari kaca spion depan
"Eoh? N-nde..."
"Kurasa Suho membutuhkan dukunganmu, Chorong'ssi.."
"Nde??"
"Suho sedang merasa tertekan di perusahaan.. Aku harap kau bisa selalu ada di samping Suho untuk mendukungnya, Chorong'ssi.."
Chorong hanya terdiam sambil melihat ke arah handphonenya
"Apa kau tau hubungan Suho dengan Irene sekarang, Minseok'ssi??"
Minseok langsung melihat ke spion saat Chorong bertanya..
"Kurasa posisi ku saat ini adalah yang tersulit"
Suho berjalan menghampiri Hoya yang sedang duduk sambil mengelap pipinya yang terlihat memar..
"Aku memperingatkanmu, Hoya'ssi..."
"Apa ini semacam ancaman??" Hoya sedikit tersenyum
"Aku dan Chorong sudah menikah"
"Lalu?? Apa aku harus diam saja melihat kau melukai Chorong??"
"Mwo??"
"Apa kau tidak memikirkan perasaannya saat menikah denganmu?? Apa hubunganmu sekarang dengan Irene?? Apa kau juga tidak memikirkannya??"
Suho terdiam..
"Aku tidak akan diam saja melihat kau menyakiti Chorong" Ucap Hoya sebelum meninggalkan Suho
Chorong turun dari mobil..
"Gomawo, Minseok'ssi sudah mengantarku"
"Nde, Chorong'ssi.. Kurasa kau tidak bisa mengadakan pesta besok. Sajangnim akan menemui kalian besok pagi"
"Arasseo..."
Chorong melihat mobil Minseok menjauh..
Chorong masuk ke dalam rumah dan Dingo langsung melompat ke arah Chorong..
"Dingo'ah...." Chorong mengelus-elus anjing itu
Chorong mengecek handphonenya dan terlihat menelpon seseorang..
"Mwoya?? Handphonenya tidak bisa di hubungi.. Apa dia sudah kembali ke Rumah Sakit??"
Sementara itu, Suho berjalan ke arah sebuah toko..
"Annyeonghaseyo, Suho'ssi.. Eoraenmaniya.."
"Nde..."
"Apa kau mencari sesuatu??"
Suho melihat ke arah sebuah kalung yang terpajang di etalase toko..
"Aku tidak sempat memberikan hadiah pernikahan untukmu. Tapi kau bisa memilih salah satu kalung ini sebagai gantinya"
"Jjeongmalyeo??" Mata Suho langsung mencari kalung yang dia inginkan
"Bagaimana dengan yang ini?? Kalung ini cocok untuk istrimu. Lambang bintang di dalam lingkaran ini mengartikan bahwa istrimu telah menerima mu sebagai pasangannya" Penjaga toko itu menjelaskan
Chorong selesai membersihkan wajahnya dan mengganti piyama..
"Apa dia belum pulang?" Chorong berjalan ke arah dapur
"Dingo'ah, apa kau lapar??" Chorong mengisi kotak makan Dingo
Berkali-kali Chorong melihat ke arah jam di dinding..
Suho masuk ke dalam rumah. Dia melihat Dingo yang sudah tertidur di dekat sofa. Dia berjalan menuju kamarnya. Langkahnya terhenti saat melihat Chorong tertidur di atas meja makan.. Suho tersenyum, dia menghampiri Chorong dengan perlahan..
"Apa aku sudah menyakitimu, Chorong'ah??" Ucap Suho pelan sambil membelai lembut kepala Chorong
Perlahan mata Chorong terbuka...
'Degh!!'
Chorong dan Suho sama-sama terkejut dengan pandangan mereka yang bertemu..
Suho langsung mengalihkan pandangannya..
"Ka-kau sudah pulang??? Aishhh aku tertidur di sini... Ku-kurasa aku harus kembali ke kamarku" Chorong dengan sikap yang canggung berjalan ke kamarnya
"Waahhhh dia mengejutkanku" Chorong langsung menutup pintu kamarnya.
Keesokan paginya..
"Bagaimana hari-harimu di rumah barumu ini, Park Chorong'ssi??"
Chorong hanya bisa tersenyum ke arah Harabeoji yang sudah duduk di ruang tamu
"Seperti yang sudah ku bicarakan padamu kemarin, Suho'ssi.. Besok kau harus berangkat ke Amerika"
"Apa tidak terlalu mendadak, Harabeoji??"
"Ani.. Kau harus segera menindaklanjuti perusahaanmu"
"Aku akan ajak Chorong bersamaku.."
"Eoh???" Chorong tampak sedikit terkejut
"Ani. Kau harus pergi sendiri"
Suho langsung tertunduk lesu setelah mendengar ucapan Harabeoji..
"Mi-minggu depan aku sudah mulai libur musim panas. Mungkin aku bisa menyusul." Chorong sedikit memberi semangat kepada Suho
Suho melihat ke arah Chorong dan tersenyum..
"La-lagipula, orang tuaku disana. A-aku juga ingin menemui mereka" Chorong mengalihkan pandangannya dari Suho
Bel rumah berbunyi..
Chorong beranjak dari tempat duduknya dan membuka pintu..
"I-irene'ah....."
Chorong terkejut dengan Irene yang ada di depan pintu..
--------------------------------------------To Be Continued---------------------------------------------