==============================FLASHBACK==========================
"Irene'ah, aku berjanji padamu, aku akan selalu bekerja keras dan akan menikahimu.." Suho terus menerus memegang tangan Irene
"Eoh, Suho'ah... Aku tidak akan melupakan janjimu..." Irene kembali menyeka air matanya
Orang tua Irene berkali-kali memanggil Irene..
"Kurasa aku harus pergi, Suho'ah.."
"Aku akan menepati janjiku, Irene'ah.... Yagsoghaeyeo....!!" Suho sedikit berteriak
===========================FLASHBACK END=======================
"Kita sudah sampai" Suara Minseok mengejutkan Suho yang tertidur di dalam mobil
"Gwenchanasaeyo??"
"Eoh...." Suho turun dari mobil dan masuk ke dalam kantor
"Olaenmaniya......"
Suho kembali di kejutkan dengan kehadiran Ibunya di dalam ruang rapat..
Minseok langsung membungkukkan badannya dan keluar ruangan..
"Eomma...."
"Suho'ssi.. Apa kau lupa dengan jabatanmu di sini??"
Suho hanya terdiam..
"Aku akan memimpin rapat malam ini.. Kau harus mengikuti rapat ini dengan baik" Ucap Ibu Suho sambil tersenyum
Chorong merapihkan rambutnya... Dia terlihat bersiap-siap untuk keluar rumah...
"Dingo'ah, kau jaga rumah dengan baik, arasseo??" Chorong menutup rapat pintu rumah
"Yaa, sudah ku bilang kau akan ku jemput..." Hoya terlihat kesal saat keluar Rumah Sakit
"Gwenchana, hehee... Lagipula, aku ingin menikmati udara segar di sini.." Chorong tersenyum sambil melihat-lihat sekitar
"Kajja... Kau lapar kan??" Hoya mengajak Chorong ke kedai dekat Rumah Sakit
"Wahhh... Jinjja mashida..." Chorong terus memakan tteokbeokki di depannya
"Aishhhh... Apa kau seorang yeoja??" Hoya mengelap pinggir bibir Chorong
"Sudah lama aku tidak makan seperti ini"
"Taenginae...." Hoya tersenyum
"Apa ada yang kau bicarakan?? Kurasa kau sedang mengalami waktu yang sulit" Hoya menghentikan makannya dan melihat ke arah Chorong
"Eoh?? heheeee" Chorong hanya bisa tersenyum
"Apa ada hubungannya dengan pernikahanmu??"
Ucapan Hoya membuat Chorong menaruh sumpit yang dia pegang di atas piringnya..
"Majja... Seharusnya bukan aku yang berada di posisi ini"
"Museunsuriya??"
"Kau tau?? Mereka berdua sudah berjanji akan menikah.. Dan aku merusak semuanya"
"Suho dan Irene??"
"Eoh.... Aku juga berjanji untuk membantu perusahaan Suho dengan pernikahan ini. Setelah penyerahan saham, aku akan berpisah dengannya. Dan dia bisa segera menikah dengan Irene.. Bukankah ini lucu??" Chorong menundukkan kepalanya
"Gwenchana??" Hoya memegang tangan Chorong
Chorong hanya bisa mengangguk dengan masih menundukkan kepalanya..
"Apa kau tau?? Di taman dekat sini, akan di adakan pesta kembang api.. Kajja..." Hoya mengajak Chorong
"MWO???!!! Bagaimana bisa dia membagi menjadi dua perusahaan???!! Apa kau tidak menolak permintaan dia itu,eoh???!!!!"
"Jjeo-jjeoseonghamnida...." Suho hanya bisa menundukkan kepalanya di depan Harabeoji
"Kita tidak bisa membagi saham begitu saja.. Kita harus menunggu Park Byun untuk membantu dan kurasa kau harus berkunjung ke Amerika beberapa minggu untuk membahas hal ini dengan investor di sana"
Suho hanya bisa terdiam..
"Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Saham perusahaan ini harus jatuh ke tanganmu, bukan Ibumu"
Suho masih menundukkan kepalanya....
"Kurasa hari ini, hari terberatmu, Suho'ssi..." Minseok melihat Suho yang memejamkan matanya dari kaca spionnya
"Eoh...... Bagaiaman bisa Eomma muncul kembali??" Suho terlihat bergumam sedikit
Suho membuka matanya dan melihat ke arah jendela mobil.. Dia melihat beberapa kerumunan orang di jalan, mereka melihat ke arah langit yang terhiasi kembang api.. Pandangannya mengarah kepada seseorang yang dia kenal...
"Minseok'ssi.. Berhentilah di sini...."
Suho keluar dari mobil...
Hoya masih memegang tangan Chorong.. Mereka berdua terpukau dengan kemeriahan kembang api yang menghiasi langit malam. Hoya melihat ke arah Chorong yang tersenyum senang..
"Chorong'ah...." Hoya memanggil Chorong dan chu~~
Hoya mencium bibir Chorong.. Sekejap Chorong terdiam dan masih terkejut..
Suho menghentikan langkahnya sejenak.. Dia menarik jaket Hoya dan 'Bugghh!!!!'
Sebuah pukulan mendarat di pipi kiri Hoya.. Chorong tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.. Orang-orang di sekitar juga terkejut..
Suho langsung memegang tangan Chorong dan membawanya menjauhi kerumunan..
Suho langsung memeluk erat Chorong. Tapi Chorong berusaha melepaskannya..
"Apa kau masih mengkhawatirkannya???!!" Suho sedikit berteriak saat Chorong melepaskan pelukannya
"Eoh....."
Suho kembali memeluk Chorong....
"Aku lebih mengkhawatirkanmu, Chorong'ah....."
"Ha-hajima........" Chorong kembali melepaskan pelukan Suho
"Jangan membuatku menjadi jatuh cinta padamu, Suho'ah...." Ucap Chorong dalam hati
---------------------------------------------------To Be Continued--------------------------------------