Suho menghentikan mobilnya di depan Rumah Sakit K...
Chorong menunggu di lobby dan terlihat sibuk mengobrol dengan seseorang lewat handphonenya...
"Apa kau akan mengadakan pesta di rumah barumu??"
"Eoh... Apa Eomma tidak bisa datang??"
"Mianhae.. Kami baru akan ke Seoul bulan depan. Kurasa Ayahmu masih membutuhkan liburan di Bali. Setelah pernikahanmu, Ayahmu selalu mengkhawatirkanmu. Apa kau baik-baik saja? Apa kau makan dengan baik?"
Terdengar sayup-sayup suara Ayah Chorong di telpon dan membuat Ibu Chorong sedikit bertengkar yang terdengar oleh Chorong... Chorong hanya bisa tersenyum dan sedikit tertawa mendengar suara mereka berdua lewat telpon..
"Arasseo... Kalian tetap jaga kesehatan. Neomu beogeoshippo.."
"Eoh.. Apa Suho menjagamu dengan baik??"
Chorong melihat ke arah Suho yang tidak jauh darinya..
"Nde, eomma.." Ucap Chorong sambil tersenyum
"Oooohhhh... Apa kau sekarang tersenyum sambil melihat ke arahnya???"
"A-a-ani.. A-aniya....."
"Apa kau mulai jatuh cinta padanya??"
Chorong terdiam mendengar pertanyaan Ibunya itu...
"Gwenchana... Kau tidak perlu memberitahuku... Aku hanya berharap kau bisa terus memperhatikan kesehatanmu. Kau sudah menjadi seorang istri sekarang, kau juga harus menjaganya.."
"Nde... Neomu neomu neomu beogoshippo...." Mata Chorong sedikit berkaca-kaca
"Eoh, kami juga merindukanmu, Chorong'ah.."
Chorong memutuskan panggilan..
"Apa mereka baik-baik saja disana??" Hoya menghampiri Chorong
"Eoh....." Chorong mengelap pelan matanya
"Wae??"
"Ani.... Aku hanya merindukan mereka, heheee"
"Mian, aku tidak hadir waktu itu.. Chukhae...." Hoya memberi minuman kaleng kepada Chorong
"Gomawo......." Chorong langsung membuka minuman itu dan meminumnya
"Eottae?? Apa dia masih sakit??" Hoya menunjuk ke arah Suho yang sedang sibuk berbicara dengan beberapa dokter
"Ani... Dia sudah baik-baik saja... Aku sangat panik saat dia memiliki alergi. Mianhae karena menelponmu mendadak waktu itu"
"Gwenchana. Kalau dia tidak segera berobat waktu itu, mungkin akan bertambah parah"
"Apa dia berobat kesini??"
Hoya sedikit terkejut..
"Kau tidak mengetahuinya???"
"Meolla... Apa dia berobat sendiri??"
"Ani.. Dia bersama seseorang"
"Apa seorang yeoja??"
"Eoh.. Apa kau kenal dengannya?"
"Eoh, dia Irene, teman sekelasku.." Chorong berbicara dengan tenang
"Apa kau dekat dengannya??"
"Pertemanan kami serasa rumit sekali......... A-achew!!!!!" Chorong tiba-tiba bersin
"Gwenchana??" Hoya langsung memegang dahi Chorong
"Eoh, kurasa aku hanya... A-achew!!!!" Lagi-lagi Chorong bersin
"Kau butuh istirahat, Chorong'ah.."
"Gwenchana, heheee.."
"Yaa, siapa yang memberimu minuman dingin ini??" Suho mengambil minuman kaleng di tangan Chorong
"Kajja. Urusanku sudah selesai di sini.." Suho memegang tangan Chorong
"Ahhh iya, Hoya'ah, lusa kau harus datang ke rumah Suho. Dia akan mengadakan pesta.. Aku mengundangmu"
"Kajja..." Suho menarik tangan Chorong dan membawanya keluar Rumah Sakit
Irene tampak turun dari mobilnya... Dia melihat Minseok yang berdiri di depan pintu rumah Suho...
"Apa dia belum pulang??"
"Eoh... Apa yang membawamu kesini??" Minseok melirik ke arah tas kecil yang dibawa Irene
"Apa kau harus selalu menanyakan hal itu padaku??"
"Kau memberinya pilihan yang sulit"
"Museunsuriya??"
Tidak berapa lama, mobil Suho memasuki halaman rumah...
"Suho'ah..." Irene langsung menghampiri Suho yang baru turun dari mobil
"Eo-eoh..."
"Aku membawakanmu buah.. Apa kau sudah sembuh??" Irene memegang dahi Suho
"Eo-eoh...." Suho melihat ke arah Minseok
"Dingo'ah...!!" Chorong memanggil anjing yang berlari ke arah taman belakang
"Ku-kurasa dia ingin bermain,heheee..." Chorong langsung mengejar Dingo
"Kau akan ada meeting dengan beberapa investor nanti malam" Ucap Minseok sebelum Suho masuk ke dalam rumah
"Arasseo....."
"Waaahhhh... Aku tidak tau kalau taman disini sangat luas..." Chorong melihat-lihat sekitar
"Ini merupakan hadiah dari sajangnim"
"Kkamjagiya.." Chorong terkejut dengan Minseok yang tiba-tiba ada di belakangnya
"Sejak kecil, Suho sangat menyukai taman ini. Dia sering bermain dengan Dingo"
"Hhhhmmmm" Chorong mendengarkan sambil melihat anjing yang bertubuh agak besar itu, berlari-lari mengejar burung
"Kurasa kau dekat sekali dengannya.. Apa sejak dia kecil, kau sudah mengenalnya??"
"Nde.. Sajangnim mengambilku dari panti asuhan. Aku di berikan pendidikan dan di angkat menjadi sekretaris pribadi keluarga ini"
"Jinjja???"
"Nde.."
"Kurasa kita bertemu karena faktor keberuntungan, benar kan?? Kau dan aku sama-sama berasal dari panti asuhan.. Aku tidak menyangka akan menikmati kehidupan seperti ini"
Minseok terdiam mendengar ucapan Chorong
Sesekali Chorong melihat ke arah rumah Suho yang lumayan besar...
"Apa kau merasa khawatir??"
"Eoh??" Chorong terkejut
"Dengan kedatangan Irene..."
"Ani.. Heheee" Chorong sedikit tersenyum
"Irene sudah mengenal Suho selama 10 tahun. Mereka berteman sangat akrab saat masih kecil. Hingga suatu hari, Irene harus pindah ke Amerika dengan kedua orang tuanya. Mulai saat itu, Suho berjanji kepada Irene, kalau mereka bertemu kembali.........."
"Eoh.... Tidak ada yang bisa menghentikannya" Ucap Chorong memotong pembicaraan Minseok
Chorong langsung berlari ke arah Dingo dan tampak senang bermain dengan anjing itu..
"Apa kau sudah makan??" Irene menaruh buah yang dia bawa ke dalam lemari pendingin
"Belum.."
"Apa kau mau memesan jjajangmyeon kesukaanmu??"
"Ani...."
"Apa kau marah padaku??" Irene menghampiri Suho
"Ani.... Aku mau mengganti bajuku" Suho masuk ke dalam kamar
Irene melihat kamera kecil di atas meja ruang tamu.. Dengan rasa penasaran, dia menyalakan kamera itu....
"Jadi kau mulai menyukainya??" Irene melihat foto-foto Chorong di dalam kamera itu
Suho keluar dari kamarnya dan melihat Irene memegang kamera...
"irene'ah...."
"Apa semua foto ini milikmu??"
Suho hanya terdiam...
"Selama lebih dari 10 tahun aku mengenalmu. Kau merupakan orang yang selalu menepati janjimu.. Ku harap kau juga melakukan hal yang sama terhadapku" Ucap Irene sebelum keluar
"Apa tidak bisa dipercepat untuk penyerahan saham, Minseok'ah??" Chorong berjalan sambil memegang tali Dingo
"Meolegeusseoyo"
Chorong melihat Irene yang menyeka air matanya di depan pintu rumah
"Irene'ah, gwenchana???"
Irene langsung masuk ke dalam mobilnya...
--------------------------------------------- To Be Continued--------------------------------------------