“Pernikahan pengusaha terkenal Kim Suho dengan Park Chorong telah berlangsung. Pernikahan ini merupakan yang paling di nanti bulan ini………….”
Hoya membalikkan badannya saat berita itu tersiar di televisi..
“Lihat… Bukankah mereka pasangan yang serasi??” Seorang suster berbicara dengan teman di sebelahnya
“Eottokhae?? Bukankah itu ciuman pertama dari Chorong???” Teman di sebelahnya tampak menutup mulutnya dengan kertas yang di pegangnya
Mereka berdua tampak tertawa kegirangan melihat tayangan yang menampilkan Suho yang mencium Chorong di altar pernikahan. Salah satu dari mereka secara tidak sengaja menyenggol Hoya yang masih terdiam..
“Jjeo-jjeosonghamnida…”
Hoya hanya menatap salah satu suster itu dan pergi meninggalkan mereka berdua..
“Bukankah dia dokter yang sangat dekat dengan Chorong??” Tanya salah satu suster kepada temannya saat Hoya menjauh
“Eoh… Ku dengar, mereka sudah seperti kakak adik. Kau ingat kan saat Chorong kehilangan handphonenya tahun lalu?? Dokter itu yang membelikan Chorong handphone baru”
“Jinjja??? Tapi kenapa dia terlihat kesal ? Apa aku terlalu keras menyenggolnya tadi??”
Kedua suster itu kembali melanjutkan menonton televisi…
Di tangga darurat…
Hoya tampak menuruni tangga dan berhenti sejenak. Dia menyenderkan bahunya di dinding sebelahnya dan memukul keras dinding itu….
“Wae? Kenapa aku merasa seperti ini???” Hoya memegang dinding dengan kedua tangannya dan menundukkan kepalanya
Chorong terbangun dari tidurnya.. Dia melihat-lihat sekitarnya..
"Aahhh iya, aku lupa. Aku sudah pindah kesini"
Chorong mengingat setelah pernikahannya kemarin, dia pindah ke rumah Suho..
"Apa dia belum bangun??" Chorong perlahan membuka pintu kamarnya
"Wae??!! Apa kau tidak bisa menghandlenya, eoh??!! Aishhh jinjja... " Suho tampak berbicara dengan seseorang
"Jjeo-jjeoseonghamnida..." Minseok membungkukkan badannya di depan Suho
"Kurasa sebaiknya kita bicarakan di kantor" Suho melihat Chorong keluar dari kamar
"Park Chorong'ssi... " Minseok membungkukkan badannya
"Eoh, selamat pagi, Minseok'ssi... Kau pagi sekali datang kesini.. "
"N-nde... Sepertinya saya harus kembali ke kantor" Minseok berjalan ke arah pintu
Chorong melihat Suho sibuk dengan handphonenya..
"Apa kau akan terus melihatku seperti itu?"
"Eo-eoh???"
Suho berjalan ke arah meja makan..
"Kau harus menyiapkan ku sarapan.. Aku sangat lapar" Suho masih sibuk dengan handphonenya
"Eo-eoh...." Chorong langsung berjalan ke arah dapur
Chorong dengan masih mengenakan piyamanya, mulai mengikat rambutnya.. Suho terlihat memperhatikan Chorong dan mengarahkan handphonenya..
"Kyeowo... " Ucap Suho pelan sambil beberapa kali mengambil gambar Chorong
"Eottae??" Chorong membawa omelette ke hadapan Suho
Suho mengambil sendoknya dan mencicipinya..
"Uhuk-uhuk!!!" Suho tiba-tiba batuk
"Wa-wae??? Apa tidak enak??" Chorong memberi segelas air kepada Suho
"A-ani... Jinjja mashida" Suho terlihat menahan batuknya
"Apa kau sakit??" Chorong menatap Suho dengan khawatir
"Ani, gwenchana.." Suho kembali melahap omelette itu
"Aahhhh iyaa, aku lupa ada janji dengan Hara" Chorong segera masuk ke kamarnya
Chorong segera mengambil handphonenya dan sibuk dengan mengetik sebuah pesan..
"Apa dia harus terburu-buru seperti itu??" Suho melihat ke arah kamar Chorong
Beberapa puluh menit kemudian..
Chorong keluar dari kamarnya dengan berpakaian rapih..
"Eodiga?? Biar ku antar"
"Aniya, aku janji dengan Hara bertemu di rumahnya"
"Yaa, kabari...... Uhuk-uhukkkk..." Suho belum sempat menyelesaikan kalimatnya, dia kembali terbatuk-batuk
Chorong sudah lebih dulu keluar rumah..
"Mianhae, Hara'ah... Sebentar lagi bus nya datang" Chorong menunggu di depan halte
"Arasseo.. Aku akan menunggumu di depan rumah"
"Eoh...." Chorong memutuskan panggilannya
Sementara itu......
"Gwenchana?? Kau terlihat berkeringat" Irene yang baru datang ke rumah Suho, langsung duduk di sampingnya
"Gwenchana.... Kenapa kau tiba-tiba kesini??"
"Kenapa kau bertanya?? Kau yang menyuruhku untuk datang. Beogoshippo??" Irene tampak memegang tangan Suho
"Ahhhh iya, aku lupa" Suho perlahan melepaskan genggaman tangan Irene dan berjalan ke arah dapur
"Uhuukkk-uhukkkkk" Suara batuk masih terdengar dari mulut Suho
"Yaa, gwenchana???" Irene menghampiri
"Eo-eoh......." Tangan Suho gemetar saat mengambil gelas
"Sebaiknya kau kubawa ke rumah sakit"
Di lain tempat...
"Mian, menunggumu lama"
"Dwesseo..... Masuklah" Hara membuka pintu rumahnya
"Apa kau harus melihat berita itu ??" Chorong melihat berita pernikahannya di televisi
"Yaa, bagaimana kau bisa menciumnya seperti itu??!! Aishhh" Hara tampak jengkel
"Ya-yaaa, dia yang pertama kali menciumku"
"Mian, aku tidak seharusnya marah padamu.. Chukhae.." Hara memberi hiasan kepala kepada Chorong
"Hara'ah......."
"Jangan menatapku seperti itu. Aku hanya bisa memberimu ini"
"Gomawo" Chorong langsung memeluk sahabatnya itu
Di Rumah Sakit K...
"Jjeogiyo, bisa kau tolong periksa dia??" Irene terlihat membopong badan Suho
"Kim Suho???"
"Bisa kau merahasiakan identitasnya, Ho-hoya'ssi??" Irene membaca nametag yang terpasang di blazer dokter tersebut
Hoya langsung membawa Suho ke ruang periksa..
"Apa dia memakan sesuatu pagi ini?? Apa dia mempunyai alergi??"
"Meolla.. Aku hanya tau, dia mempunyai alergi pada jamur"
Hoya melihat ke arah Irene dengan banyak pertanyaan di kepalanya..
Beberapa menit kemudian, Suho terlihat mulai membaik..
"Apa kau sudah sadar?? Beruntungnya kau langsung ku periksa. Mungkin akan lebih parah jika terlambat" Hoya terlihat memeriksa infus yang menempel di lengan Suho
"Kau sudah membaik??" Irene menghampiri Suho
Suho yang masih setengah sadar, langsung melepaskan infus'annya dan mulai bangun dari tempat tidur..
"Kau harus beristirahat" Hoya memberi saran
"Dwesseo..." Suho yang ingin berjalan, terlihat masih tidak bisa menjaga keseimbangannya
Irene menggandeng lengan Suho dan berjalan keluar
Hoya hanya bisa melihat mereka menjauh.....
"Antarkan aku pulang" Ucap Suho saat berada di dalam mobil Irene
Chorong tampak asyik mengobrol dengan Hara..
"Apa kau sudah tau makanan kesukaannya?? Kau harus membuatkannya"
"Meolla.. Aku juga tidak tertarik"
"Eiiyyy.... Kau harus mencobanya, dia pasti akan jatuh cinta padamu.. Dia menyukai apple pie. Jangan coba kau beri dia makanan yang berbau jamur, karena dia mempunyai alergi. Tahun kemarin, dia di rawat di Rumah Sakit karena memakan jamur.. Minuman kesukaannya........"
"Eoh?? Apa kau bilang?? Jamur???" Chorong terlihat berpikir sejenak dan sibuk dengan handphonenya
"Eoh, waeyo??" Pertanyaan Hara tidak di jawab oleh Chorong
"Kenapa dia tidak mengangkatnya???" Chorong menjadi khawatir
"Hara'ah, mian..... Ku-kurasa, aku harus segera pulang" Chorong terburu-buru keluar dari rumah Hara
------------------------------------------------To Be Continued---------------------------------------