"Eo-eomma..." Suho mengenali wanita yang membelakanginya
Chorong tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.... Dia melihat wanita yang berpakaian rapih dengan high heels dan tatanan rambut yang sepertinya baru saja keluar dari salon
"Suho'ah, eoraenmaniya......" Ucap wanita itu setelah membalikkan badannya dan sedikit tersenyum
"Jaljinass-eoyo??" Tanya wanita separuh baya itu
"Nde.." Ucap Suho singkat
"Chukhae untuk pernikahanmu beberapa hari lagi.." Wanita itu melihat ke arah Chorong
Chorong membungkukkan badannya. Dia melihat ke arah Suho yang tidak mengucapkan sepatah katapun
"Kurasa perusahaanmu akan mengalami kemajuan yang pesat berkat pernikahan ini. Ingatlah, kalau saham mu merupakan setengah dari sahamku" Ucap wanita itu sebelum pergi meninggalkan mereka
"Yaa kenapa kau tidak mengucapkan apapun pada Ibumu??" Chorong terlihat penasaran
"Kau tau?? Dia meninggalkanku setelah Appa meninggal. Dia tau kalau perusahaan akan bangkrut, dia mulai menikahi seorang pemegang saham yang dekat dengan Appa. Terakhir aku bertemu dengannya, dia bilang untuk melupakannya dan jangan pernah memanggilnya lagi"
"Jadi........"
"Dia tidak mengakuiku sebagai anaknya" Suho melanjutkan penjelasannya
"Mi-mianhae.........." Chorong merasa menyesal
"Mwoga mianhae??"
"Mian karena memaksamu untuk bercerita" Chorong menundukkan kepalanya
"Aiieeeeee, gwenchana.... Kajja, aku akan mengajakmu melihat gedung pernikahan" Suho memegang tangan Chorong dan membawanya menuju mobilnya
Dua hari kemudian......
"Wahhh jinjja.... Aku sangat gugup" Chorong terus menerus memegang erat rangkaian bunga di tangannya
"Neomu ippuda" Kata seorang penata rias
"Kenapa aku merasa gugup?? Ini hanya pernikahan sementara" Ucap Chorong dalam hati
"Wahhhh neomu yeppo" Ibu Chorong masuk ke dalam ruangan
"Eomma....." Chorong langsung memeluk Ibunya itu
"A-appa....." Chorong juga memeluk Ayahnya
"Chukhae. Kami sangat senang kau menikah" Mata Ibu Chorong sedikit berkaca-kaca
"Eomma..." Chorong kembali memeluk Ibunya itu
'Ttok ttok....' Seseorang mengetuk pintu ruangan
Suho masuk dan langsung membungkukkan badannya pada kedua orang tua Chorong..
"Chukhae, Suho'ssi.." Ayah Chorong menjabat tangan Suho
"Kamsahamnida" Suho kembali membungkukkan badannya
"Kalau begitu, kami akan menunggu kalian" Ibu Chorong mengajak suaminya untuk keluar ruangan
Pandangan Suho beralih ke arah Chorong yang masih sibuk dengan dua penata rias di sampingnya..
"Neomu yeppeo" Ucap Suho dalam hati
Kedua penata rias itu menyadari kehadiran Suho dan langsung meninggalkan ruangan..
"Junbi doeeosseo??" Suho mendekat ke arah Chorong yang masih duduk di depan cermin
"Meolla, aku merasa sangat gugup" Chorong mulai merapihkan rambutnya yang di gerai ke samping dengan hiasan di kepalanya
"Kau hanya akan membuat rambutmu semakin berantakan" Suho memegang tangan Chorong dan membuat Chorong terdiam
Suho sedikit tersenyum, dia berbisik ke arah Chorong "Aku tidak sabar menunggu ciuman darimu"
"Eo-eoh???"
Suho meninggalkan ruangan
Beberapa saat kemudian...
Chorong terus menerus mengipasi mukanya supaya tidak terlihat gugup...
"ginjang hajima.. Ini pernikahanmu" Ucap Ayah Chorong yang sedari tadi memperhatikannya
Para staff yang terlihat sibuk, mulai membuat Chorong semakin gugup.
"Pegang lenganku" Ucap Ayah Chorong
Chorong mengambil buket bunga yang di berikan staff dan mulai memegang lengan Ayahnya.
"Mianhae... Karena sikapku belakangan ini, aku menjadi jauh darimu.."
"Gwenchana, Appa.. Aku menjadi senang melihatmu sekarang." Chorong berusaha tersenyum dan menutupi kegugupannya
"Putriku sudah semakin dewasa. Walaupun kau baru berusia 18 tahun, aku dan Ibumu harus memberimu pada orang lain"
"Appa, uljjima..." Chorong melihat mata Ayahnya yang berkaca-kaca
"Junbi doeesseonayo??" Ucap seorang staff dengan microphone yang melingkar di kepalanya
Pintu ruangan terbuka...
Beberapa anak kecil mulai berjalan dengan menebarkan bunga.. Chorong berjalan bersama Ayahnya menuju altar pernikahan.. Chorong melihat Ibunya di barisan depan. Chorong mulai tersenyum.. Banyak wartawan yang tidak melewatkan momen itu. Cahaya kamera terus menerangi Chorong.. Suho menunggu di altar pernikahan..
Ayah Chorong menyerahkan putrinya itu kepada Suho.. dan mulailah upacara pernikahan..
"Park Chorong'ssi, apa kau bersedia menerima Kim Suho sebagai suamimu di kala suka maupun duka??
"Nde, aku bersedia" Chorong sedikit tersenyum"Apa kau bersedia menerima Park Chorong sebagai istrimu di kala suka maupun duka, Kim Suho'ssi??"
"Nde, aku bersedia" Suho tersenyum melihat Chorong yang ada di depannya
"Kalau begitu, kau boleh mencium pasanganmu"
Chorong semakin menggenggam erat buket bunga di tangannya saat Suho mendekat..
"Eottokhajji??? Eottokhajji???" Chorong terus berbicara dalam hati
Suho memegang sebelah pipi Chorong, Chorong mulai menutup matanya.. Sinar kamera terus menyinari pasangan baru ini....
Dan chu!!
Suho mencium lembut bibir Chorong...
Jantung Chorong semakin berdegup kencang..........
------------------------------------------------To Be Continued-----------------------------------------