◑∞⚢
“Hyung, Kau sudah bicara dengan Jihoon? Apa ia setuju untuk pulang?” Tanya Joohyuk(Nam Joohyuk), namja bertubuh tinggi yang juga merupakan kakak kandung dari Jooeun ini. Ia berjalan dengan Jihan (Vixx Leo), kakak kelasnya di universitas. “Tidak baik lama-lama berkelahi dengan adik mu sendiri hyung”
“Kami tidak berkelahi” Jawab namja bernama lengkap Lee Jihan tersebut. Jihan tak banyak bicara, ia lebih suka menyimpan banyak hal seorang diri. Keluarga Jihan memiliki masalah pelik yang sulit ia jelaskan, kepribadian Jihan yang tertutup terkadang membuat masalah semakin rumit, tak ada penyelesaian ataupun sekedar penjelasan atas apa yang terjadi.
“Gurae” Jawab Joohyuk mengerti ia tak bisa terlalu banyak terlibat, bagaimanapun segala sesuatunya akan kembali kepada Jihoon (seventeen Woozi) dan Jihan sendiri. Joohyuk sedikit menahan langkahnya. Dilihatnya seorang yeoja yang cukup mereka kenali berdiri seorang diri tak jauh dari posisi mereka saat ini. Joohyuk menyenggol kecil tangan Jihan “Uhuk.. Bona Uhukk” goda Joohyuk.
Lee Bona adalah seorang yeoja ‘misterius’ ia cenderung menghindar dari banyak orang saat didekati. Ia tidak terlalu pendiam, Bona dan Joohyuk sering berbicara karena Joohyuk bekerja part time di sebuah toko bunga milik Bona. Bona dan Jihan menunjukkan ketertarikan mereka satu sama lain, tapi Bona sering kali terlihat menghindar dan Jihan yang pendiam itu selalu mengambil langkah mundur selayaknya tertolak. Joohyuk adalah pihak yang selalu sibuk menjodohkan keduanya, ia mengetahui pasti hati kedua temannya itu, ia mencoba meluruskan kesalah pahaman yang mungkin timbul karena perbedaan kepribadian antara Bona dan Jihan.
Wajah Bona menghadap langit luas. Angin malam itu bertiup begitu kencang, Hujan turun rintik sesekali terhenti dan kembali menurunkan air. Tangan Bona lurus menjulur ke atas, seolah hendak memetik sesuatu. “Tetap disini” perintah Jihan mengambil langkah maju mendekati Bona seraya menyuruh Joohyuk diam disana tanpa mengambil satu langkah pun. Medadak suasana malam itu menjadi sedikit mencekam.
“Hyung.. hyung” Panggil Joohyuk yang pada akhirnya hanya biasa diam menuruti perintah Jihan, nampak sesuatu yang tak biasa telah terjadi.
“Tetap disana”
“Keundae Hyung.. a. Wae? Hyungg” Teriak Joohyuk beberapa kali, namun tidak menfapat respon apapun dari Jihan “Ah Jinja, apa yang sebenarnya terjadi?” Gumam Joohyuk awalnya ikut melihat ke arah atas tapi kemurian kembali memperhatikan Jihan dan Bona.
Cepat langkah Jihan mendekat. Ia terhenti ketika tepat 1 meter jarak memisahkan ia dan Bona. “Lee Bona-ssi” panggilnya cangung, begitulah mereka hingga saat ini.
“Ia bergerak” Ujar Bona pelan. Terdengar parau.
“Nuga..?”
“Geu saram” Jawab Bona. Matanya masih terus menatap ke atas langit. Dahi gadis itu sedikit berkerut. Debar jantungnya semakin kencang, seiring dengan peluh yang tiba-tiba saja membasahi permukaan kening nya..
Jihan mendongak, menatap Awan hitam menutupi indah lagit Beolgyo yang bisanya selalu dipenuhi bintang. “Geu...” Kata-kata Jihan tertahan di ujung lidahnya. Perasaan mencekam yang sempat menghantui Joohyuk, kini juga memasuki relung hati Jihan dan Bona. Jihan mengerti maksud dari kata-kata Bona.
“Sijagkhae” Bersamaan dengan ucapan Bona. Sebuah sinar aneh muncul dari telapak tangan Bona. Sebuah sinar dengan warna putih juga sebuah warna gelap. Sinar di tangan Bona semakin lama semakin silau. Jihan dan Joohyuk segera menutup mata mereka begitupun dengan Bona. SLAAAAAAASHHHHHHHHHHHHHHHHHH
BRUKKKKKK...
“Bona-ssi!!!” Pekik Jihan. Tubuh Bona mencicipi dinginnya aspal malam Beolgyo. Jihan mencoba mendekatinya, namun tangan Bona memberi sebuah signal agar Jihan tidak mendekat. Nafas Bona tercekat karena Jihan hampir saja bersentuhan dengannya. Bukan karrna sebuah perasaan cinta yang membuat seorang yeoja berdebar saat berada di dekat namja yang ia sukai, ada hal lain yang membuat Bona kesulitan untuk berada di dekat ‘manusia’ lainnya. Tidak hanya Jihan, namun semua orang.
“30cm.. hhh.. hhhh...” Seru Bona melarang Jihan mendekat dengan nafas terengah-engah. Bona kembali melempar pandangan kearah atas. Detik berikutnya ia menatap Jihan. Pelupuk mata Bona melebar. Bona bergerak mundur sedikit ketakutan “Hngh..” Kepalanya menggeleng “Maldoandwe.. hhh. Andwe” Ia sangat panik, matanya bergerak mencari-cari entah apa. Bona berdiri cepat .. srukkk.. Gadis itu berlari cepat tanpa kata-kata lainnya.
Joohyuk tak bisa tinggal diam, situasi nampak semakin rumit “Bona-ya!!!! Ya Lee Bona!!” Dilihatnya Jihan berdiri tertatih dengan tatapan kosong “Hyung.. ada apa?”
“Kejar dia Joohyuk-a, pastikan Bona baik-baik saja” Perintah Jihan.
“M..mwo? Katchi kha”
“Aku harus mencari Jihoon. Butakhae Joohyuk-a” Pinta Jihan. Ia juga berlari ke arah berlawanan dengan dengan arah Bona berlari. Ia berlari tanpa sedikitpun berbalik lagi.
Joohyuk mengacak-acak rambutnya kebingungan “Ahhisshh.. Mwoya ige sssh” Gerutu Joohyuk, tapi sekali lagi ia tidak dapat melakukan apapun “Ya Lee Bonaa!!!” Pekiknya seraya berlari mengejar Bona.