◑∞⚢
Satu-satunya rumah yang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan adalah rumah milik seorang namja berusia lebih dari 30 tahun yang juga pemilik salah satu cafe yang cukup ramai sebagai tempat berkumpul remaja-remaja, bernama Park Taejun. Ia sering kali ‘terbully’ oleh teman-teman keponakannya, Mingyu, yang sudah ia anggap sebagai adik-adiknya sendiri. Mereka karena lebih suka menyebut Taejun Ajussi, bukan oppa ataupun samchun sebutan yang sedikit lebih baik(?)
Malam ini, Mingyu membawa yeojachingunya, Nam Jooeun (IOI Doyeon) juga 2 orang temannya Seokmin dan Jungkook merusuh di kediaman Taejun. Mereka sedang merencanakan sebuah hal disana. Bukan lagi rahasia, Taejun dan kakak dari Seokmin, Lee Shiah (gfriend Yerin) adalah sepasang kekasih selama 25 hari sebelum akhirnya pasangan yang berbeda umur lebih dari 10 tahun itu, nampak memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka 2 hari sebelum libur panjang sekolah. Selama Libur panjang sekolah, Seokmin dan Shiah berlibur mengunjungi ayah dan ibu mereka yang berada di Jepang karena keperluan bisnis. Seokmin membeberkan hal ini pada teman-temannya setelah ia pulang dari liburan mereka 3 hari lalu. Dan hari ini mereka berencana mempertemukan Shiah dan Taejun kembali. Namun karena kecerobohan Mingyu memilih rumah Taejun sebagai tempat bermain, kemungkinan rencana mereka akan gagal jauh lebih besar dari kemungkinan mereka untuk berhasil.
Keempat teman dekat itu saling berbicara sementara Taejun sedang mengambil camilan juga minuman ringan untuk mereka. Seokmin yang terkenal dengan selalu tersenyum dan tertawa lebar hingga mendapat julukan Seokmal (Seok: Seomin, Mal = Horse/Kuda) itu masih saja dapat tertawa meski rencana mereka mungkin akan gagal total “Sudah semalam begini, sepertinya Heejin noona dan Soonyoung hyung gagal membujuk Shiah noona untuk datang.. hehehehe ^^”
Blepakk blepakk... sudah lebih dari 10 kali kepala Mingyu terkena sasaran pukulan Jooeun yang sebenarnya sudah susah payah mengatur rencana tapi justru jadi kacau karena kecerobohan namjachingunya itu. Mingyu jadi ikut memukuli kepalanya sendiri karena merasa bodoh “Babo babo.. Paboya Kim Mingyu” ujar Mingyu pada dirinya sendiri.
“Ya! Jangan pukul-pukul begitu, nanti kalau kau jadi bodoh bagaimana!” Pekik Jooeun memarahi Mingyu karena memukul-mukul kepalanya sendiri. Jooeun mengelus-elus halus sisi kiri kepala Mingyu. Jooeun bahkan meniup-niup bagian tersebut untuk mengurangi rasa sakit Mingyu.
“Kau juga tadi memukul ku tak apa” Bibir Mingyu sedikit memaju manja mengadu barang kali Jooeun tak sadar sudah memukulnya.
“Pukulan ku pelan tak akan sampai melukai, pukulan mu barusan itu keras, kau kan anak laki-laki tenaga mu lebih kuat, kalau kau sampai hilang ingatan aku bisa mencari namchin baru, kau mau?” Protes Jooeun. Mereka memang sering disebut sweet violent couple karena hubungan mereka selalu tarik dan ulur, detik ini mereka bisa berkelahi detik berikutnya bisa manis kembali.
“Andwe~~ T.T” Mingyu memeluk manja yeojachingunya itu.
Seokmin yang menyaksikan adegan opera sabun dihadapannya itu mendadak mual. Senyum canggung tampak merekah menunjukkan gigi kudanya. “Silahkan pindah kamar ^^”
Berbeda dengan Seokmin yang merasa terasingkan ditengah asam manis cinta Mingyu Jooeun, Jungkook disibukkan dengan game pada ponselnya. Ia seringkali tak peduli dengan keadaan sekitarnya jika sudah bermain game. Jungkook hanya akan peduli atas apa yang ia rasa urusannya dan mengabaikan hal lainnya. “Aiiihssh kalah lagi hufh” Eluhnya. Selesai bermain, Jungkook baru bertanya mengapa ekspresi Seokmin tak sedap dilihat begitu “Neon wae gurae?”
“=_= Ku harap tuhan mengampuni teman-teman ku ini” ujar Seokmin “Bahahahha” ia tertawa sendiri menunjukan frustasi yang sulit terjelaskan.
“Jahh.. Yedeul-a ini makan lah” Taejun membawakan beberapa camilan dan minuman. Padahal 15 menit lalu keempat anak kelaparan (?) Itu baru saja menghabiskan 2 mangkuk ramnyun. “Apa liburan kalian menyenangkan anak-anak?” Tanya Taejun.
Jungkook mengerutkan dahinya “Ajussi.. pertanyaan dan gaya mu membuat mu semakin terlihat seperti Ajussi Ajussi sungguhan” Dengan santai anak itu melahap camilan yang Taejun bawa setelah melukai harkat dan martabat Taejun dengan ucapannya. SWORD 1 Jeon Jungkook. Seolah sudah tertulis di dahinya. Tulisan yang hanya bisa dilihat oleh Taejun saking hafalnya bahwa ia akan terluka (?) kalau Jungkook sudah bicara. Untung saja SWORD 2 sedang tak ada disana. Kalau tidak, bendera putih sudah akan terkibar dari pihak Taejun.
“Hyung, aku membawa oleh-oleh dari jepang untuk Hyung” Seru Seokmin tiba-tiba.
Taejun menaruh curiga, meski bukan bagian dari sword line, tapi tidak ada satupun dari mereka yang merupakan angel untuk pihak Taejun, mereka semua anak-anak mengerikan (?) yang selalu membawa hawa-hawa suram setiap kali mereka datang. “Kau sakit =_=?” tanya Taejun.
“Samchun selalu curiga hoho” sahut Jooeun.
Seokmin mengeluarkan sebuah bingkisan dari dalam tas nya. “Ini bingkisannya”
Taejun membuka bingkisan dari Seokmin. Seketika firasat-firasat buruk Taejun menjadi kenyataan yang sulit untuk terelakkan “ ...... “ Bingkisan itu berisi sebuah hair pin berbentuk pita cukup besar berwarna merah muda. “T.T Gomawo” Seru Taejun terpaksa.
“Eohh ♡0/” Seru Seokmin “Hyung, Kau tahu.. ShiAh noona memilihkan kado itu. Ia bilang jika ia memakaikan hairpin itu di rambut Hyung, pasti akan terlihat lucu, ia akan tertawa lebar. Noona juga mengatakan jika ia tertawa lebar, maka Hyung juga akan tersenyum. Kkk tapi sepertinya noona malu memberikan langsung pada Hyung, karena itu ku ambil saja ini dari meja nya dan ku berikan pada hyung”
“Yokshi lee seokmin” Ucap Mingyu pelan sebelum akhirnya Jooeun membekap mulut Mingyu agar tidak mengoceh dan menyebabkan cerita karangan Seokmin menjadi sia-sia.
Taejun mendadak serius memperhatian bingkisan yang tadi sempat diremehkan olehnya. Seperti dalam drama-drama sungguhan seolah penyesalan tergambar di wajahnya. Tapi entah mengapa ekspresi sedih sang ‘Ajusshi’ justru terlihat menjijikkan dan berlebihan di mata para bocah-bocah dihadapannya. Sword 1 Jeon Jungkook dengan lantang berkata “Ternyata begitu ekspresi orang tua sedang jatuh cinta” enteng ucapannya sembari tak henti menyunyah.
“O.. rang... T.. tua” Ulang Taejun terluka “T.T” Seokmin menepuk-nepuk pundak Taejun agar bersabar akan apa yang diucapkan oleh Jungkook.