6 Desember 2015
Pertandingan persahabatan antar BIG University dan Ginnie University akan segera berlangsung, semua pemain tengah bersiap diruang ganti dan para penonton pun sudah mulai memasuki lapangan untuk menyaksikan jalannya pertandingan.
-Ruang ganti tim basket Ginnie University-
“Kita harus semangat, kita harus tunjukkan pada Kai dan teman-temannya bahwa kita mampu membalas kekalahan kita waktu SMA dulu” terang Jaebum
“Iya! Aku juga kesal padanya, aku tidak mau kita terliat lemah oleh mereka. walaupun Daehyun kini bersama mereka” balas Jinyoung
“Lakukan yang terbaik. Aku tidak akan main-main kali ini, aku akan merebut Daehyun kembali” Ujar Jackson
“Ya, merebut katamu?” timpal Jaebum
“Tentu, kita harus merebut teman kita kembali. Kalau saja Yoongi berada satu kampus dengan kita mungkin ia pun akan berpikiran yang sama denganku.” Kata Jackson mengingat teman satu timnya yang harus melanjutkan kuliahnya di Amerika.
“Ya! Wang Jackson, sejak kapan kita memiliki pemikiran yang sejalan” ujar seseorang pria yang sedang berdiri diambang pintu ruang ganti ini, mendapati pria berkulit putih tersebut sontak keempat pria ini membulatkan mata mereka.
“MIN YOONGI BOGOSHIPOYO” Seru Jackson yang langsung ingin memeluknya, namun Yoongi buru-buru menghindar dari Jackson membuatnya nyaris tersungkur. Tapi hal ini membuat ketiga temannya yang lain tertawa terbahak.
“Yoongi-ah, bagaimana kau ada disini?” tanya Jinyoung masih tidak percaya teman sekolahnya dan teman satu timnya ini berada disini.
“Di Amerika sudah liburan semester, tidak ada salahnya berlibur selama 2 minggu ke negara sendiri. Aku sudah mendengar semuanya, meskipun Daehyun ada di tim musuh aku yakin ia ingin tim kalianlah yang menang, aku dibangku penonton bersama Yoojin dan Haena. Kami akan menyemangati kalian. Hwaiting!! ” tutur Yoongi membuat keempat pria ini menatapnya “Jadi, berusahalah untuk menang” lanjut Yoongi
Kali ini Mark merangkul Yoongi “Itu pasti Yoongi-ah” kata Mark disambut senyuman yang lain serta anggukan mantap. Kelima pria ini seakan tidak memperdulikan anggota tim lainnya, mereka bersenda gurau menghilangkan rasa rindu pada Yoongi.
Namun sesaat Yoongi ingin beranjak dari ruangan tersebut, ia teringat sesuatu “Mark, igo dari Yoojin” kata Yoongi memberikan sebuah slayer pada Mark.
“Yoojin? Kenapa tidak dia sendiri yang memberikannya padaku?” Tanya Mark
“Ya, neon babo ya?! Tidak mungkin baginya untuk masuk ke ruang ganti pria” kata Yoongi membuat yang lain tertawa.
“Sepertinya Mark ingin sekali bertemu Yoojin sebelum pertandingan dimulai” ledek Jackson disambut tatapan tajam oleh Mark.
Dengan cool Mark berkata “Ya! Geumanhae” namun yang lain justru menahan tawa. Disisi lain Mark tersenyum simpul menata slayer pemberian Yoojin, seakan semangat baru pada dirinya yakin kalau hari ini mereka akan menang.
^^^^
Lain halnya diruangan ganti tim BIG university, raut wajah Siwon seakan panik. Karena ia belum melihat Daehyun sedari tadi, beberapa kali ia mencoba menghubungi Daehyun namun tak ada jawaban darinya.
“Sehun-ah, apa kau melihat Daehyun?” kali ini Siwon berinisiatif bertanya pada yang lain.
“Ohh, aniyo hyung. Aku tidak melihatnya sejak tadi” jawab Sehun
“Sepertinya ia kurang sehat, aku melihatnya diruang UKS tadi” jelas Yongguk
“Cih, alasan” Gumam Kai
Mendengar hal itu Siwon hanya menatap Kai dan sedikit mencemaskan Daehyun “Park Chanyeol, cepat kau cari Daehyun! Aku tidak mau kita kalah di awal permainan” seru Siwon
“Uh, kenapa harus aku” ujar Chanyeol sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Ppali ga ~~” perintah Siwon
^^^
Di aula lapangan tepatnya kursi penonton seakan sudah siap dengan pertandingan yang hingga saat ini belum dimulai juga. Mereka mengerti persiapan pertandingan yang tidak sebentar, maka dari itu para penonton seakan setia untuk menunggu hingga pertandingan dimulai nanti.
“Kenapa aku sangat grogi” Guma Haena pada Yoojin
“Nado.” Jawab Yoojin singkat, ia pun merasakan hal yang sama seperti Haena.
Mata Haena tanpa sengaja menatap seorang wanita “Yoojin-ah, kau lihat wanita disebrang sana” tunjuk Haena pada wanita tersebut.
“Hmmm dia cantik dan terlihat keren” jawab Yoojin
“Aiish dia sainganku! Dia yang membuatku dan Daehyun bertengkar”
“Omooo, jelas saja jika Daehyun lebih memilih dia. Dia sangat manis” Ledek Yoojin, Haena pun mencubit lengan Yoojin dengan kesal.
Yerin memang terlihat sangat modis dengan tinggi yang proposional, tubuh yang kurus, kulit yang sehat, rambut hitam terurai. Siapa yang tidak bisa menolaknya, apapun pakaian yang dikenakannya pasti akan terlihat serasi ditubuhnya, Kim Yerin bak seorang model.
“Cantik merupakan hal yang relatif menurutku” ujar seseorang yang tidak lain tidak bukan Min Yoongi, ia duduk tepat ditengah-tengah Yoojin dan Haena.
Mendengar hal ini Haena tersenyum “Kau benar Min Yoongi, cantik bukanlah segalanya” kata Haena seakan terbelakan dengan ucapan Yoongi dan menatap Yoojin seraya menjulurkan lidahnya.
“Tapi untuk ukuran yeoja itu” Yoongi menunjuk pada Yerin “Dia sangatlah cantik dan terlihat sangat merawat kecantikannya. Selera fashionnya pun sangat bagus, sangat jauh denganmu Song Haena.” seperti dilambungkan keaatas awan lalu dilemparkan kembali kedasar laut, itu yang dirasakan Haena. Yoojin yang mendengar hal ini tertawa terbahak, terlebih lagi melihat ekpresi Haena seakan bungkam enggan berbicara lagi membuat tawanya tidak tertahan.
Dari kejauhan Yerin tampak melambaikan tangan pada seseorang, Haena mencoba mengikuti arah lambaian tangannya tersebut. Tak disangka ia melambaikan tangan pada Daehyun, ia pun menghampiri Daehyun seketika, seperti disiram air cuka pada sebuah luka, perih yang dirasakan hati Haena. Namun dari kejauhan Haena melihat Daehyun seperti sedang tidak bersemangat.
Daehyun baru saja memasuki arena lapangan, namun Yerin sudah berada dihadapannya “Daehyun-ah, apa kau sakit?” tanya Yerin
“Oh, sunbae. Aniya, aku hanya merasa sedikit stress” Jawab Daehyun
“Stress? Kau gugup dengan pertandingan pertamamu?” tanya Yerin
Mendengar hal ini Daehyun hanya tersenyum, Yerin sepertinya tidak mengetahui bahwa sebelumnya Daehyun meruapakan anak basket, maka daari ia mengira ini merupakan pertama kalinya Daehyun betanding basket “Hmm, begitulah. Aku tidak tahu bagaimana perasaanku. Jika aku seperti ini biasanya Haena...”ucapan Daehyun terhenti
“Gadis itu? Yang memarahimu tempo lalu?”
“Eung.. cinta dan pacar pertamaku” kata Daehyun
“Heol, kau memujinya didepanku Jung Daehyun” ujar Yerin sinis
“Wae? Apa itu masalah bagimu?” Daehyun mengerutkan keningnya dengan ucapan Yerin.
“Kau ini tidak peka atau bodoh? Aku---“ ucapan Yerin terhenti ketika seseoang datang dari arah belakang Daehyun.
“Cukup noona, aku akan membawanya pergi” ujar Chanyeol yang menemukan Daehyun.
“Ahh Park Chanyeol, kau dikenal jago dalam rap ya” puji Yerin genit
“Kurasa semua pemain basket kampus ini mahir dalam melakukan Rapp” Jawab Chanyeol dingin
“Ya! Park Chanyeol. Kau jangan bertingkah seperti itu, akan ku adukan kau pada Kai” ancam Yerin
“Adukan saja, apa kau ini kekasih Kai? Ah kau tidak tahu ya Kai sudah memiliki gadis pujaan jadi kau tidak usah berhadap padanya kkkk” ledek Chanyeol
“Omoo Park Chanyeol” Yerin dibuat kesal oleh Chanyeol, ia pun pergi meninggalkan Daehyun dan Chanyeol
“Mengapa kau membantuku?” tanya Daehyun
“Tidak, aku tidak membantumu. Aku hanya melakukan itu agar tidak perlu berlama-lama menunggu kalian berbicara. Aku benci menunggu” jawab Chanyeol seraya meninggalkan Daehyun. Namun atas kesadaran Daehyun, ia mengikuti Chanyeol menuju ruang ganti untuk menemui Siwon.
^^^
Sesampainya diruang ganti, Siwon yang cukup mengkhawatirkan Daehyun langsung menghampirinya dan tersenyum puas dapat melihat Daehyun “Kau sudah datang Daehyun-ah?” Sapa Siwon
“Ah hyung” Daehyun pun membungkukkan tubuhnya.
“Dari mana saja kau?”
“Hmm, aku hanya mencari sedikit angin segar, aku merasa sedikit tidak enak badan”
“Jika kau meras atidak sanggup, kau istirahat saja. Kita akan menggunakan pemain cadangan” kata Siwon
“Ne hyung, kita lihat nanti saja” ujar Daehyun dengan lemas.
Berbeda dengan Kai yang sedari tadi menatap tajam Daehyun dan ia pun menyindir “Mengapa ia tidak mengikuti 15 menit awal pertandingan saja? Yang penting ia menunjukkan performanya didepan kami dan teman-teman”
“Kai, hentikan!” seru Siwon dengan tegas “Aku tidak ingin memaksakan keadaaan Daehyun” lanjut Siwon
“Tapi ia tampak tidak sakit” timpal Kai
Siwon menoleh kearah Kai dan berkata “Aku tidak berniat untuk membunuhnya”
“Cih” umpat Kai yang membuat seisi ruangan ini pun menatap sinis kearah Daehyun.
^^^^
Di aula lapangan tampak jelas kehebohan dari para penonton ketika satu persatu para pemain dari tim BIG University dan Ginnie University sudah memasuki lapangan. Tampak para pemain yang melakukan pemanasan, hingga mencoba beberapa kali berlatih memasukan bola pada ring. Lain halnya dengan Kai dan Mark yang bertukar tatapan sinis, tatapan yang sama ketika pertandingan antar sekolah dulu. “Kali ini aku tidak akan kalah darimu Kai” batin Mark tak lepas pandangan dari Kai.
Seakan mengerti maksud hati Mark, Kai pun berkata “Coba saja! Kau akan kalah telak Mark” batin Kai
Sesaat peluit pertandingan pun dimulai, para pemain sudah berada pada posisi mereka masing-masing siap merebut bola, penonton pun sudah bersorak –sorai. Yoojin, Haena dan Yoongi yang merasa ganjal akan pemandangan dilapangan basket.
“Eoh, kenapa Daehyun tidak ikut bertanding?” ujar Yoojin yang melihat Daehyun duduk dibangku cadangan.
“Dia tampak lemas, mungkin dia sakit.” Kata Yoongi sambil memakan cemilan yang ia bawa.
“Kau Yoongi benar sedari tadi Daehyun hanya menunduk dan terlihat kurang sehat” Timpal Yoojin
Haena hanya diam saja mendengar ucapan kedua temannya ini, meski ia diam ia pun tak lepas menatap Daehyun, perasaan khawatirpun tidak dapat ia tepis.
“Ya. Haena apa kau tidak memberi vitamin pada pacarmu, biasanya kau sangat menjaga kesehatan Daehyun.” Ujar Yoongi asal, namun sukses membuat Haena menatapnya.
“Ku mohon Min Yoongi apa kau lupa, aku bukan lagi kekasihnya. Bahkan ia sudah memiliki calon kekasih” kata Haena dengan kesal.
Yoongi tersenyum polos “Mian, aku lupa kalau kalian sudah putus.” Mendengar hal ini Haena menghelakan nafasnya, sedang Yoojin hanya mampu tertawa.
Keadaan lapangan ini kian memanas karena point pertama didapat oleh tim basket Ginnie dan tidak mau kalah tim basket BIG pun merebut bola seraya memasukan pada ring. Tidak jarang para penonton yang berseru menyuarakan jagoan mereka. Yoojin yang tidak lepas memperhatikan permainan Mark, ia menatap pada slayer yang tergulung dilengan Mark. cukup disadari oleh Yoojin, Mark tersenyum kearahnya dan balas senyuman manis Yoojin.
30 menit berlangsung babak pertama BIG university lebih unggul dengan Point 50 – 45, membuat perasaan puas pada pemain. Hingga waktu istirahat, mereka yang kembali pada tempat duduk untuk menyeruput air mineral Kai dan Mark masih saja bertukar tatap. Kali ini Kai tersenyum kemenangan karena point timnya lebih unggul dibanding tim Mark, namun Mark seakan tidak perduli justru ia pun melempar senyuman yang sulit diartikan.
“Hyung, apa kau tetap membiarkan dia tidak bermain pada babak kedua?” tanya Kai sambil menatap Daehyun “Meski kita lebih unggul, aku masih belum puas. Biarkan dia masuk untuk membantai tim Ginnie” kali ini Daehyun yang menatap Kai dengan tatapan tajamnya.
“Aku akan turun kelapangan jika salah satu dari kalian ada yang benar-benar tidak bisa berlari” kata Daehyun dengan santai.
“Sombong sekali Kau” Hal ini membuat Kai geram dan ingin menarik kerah Daehyun, tetapi dihalangi Siwon dan beberapa pemain lain menahan Kai.
“Ya! Kalian tidak tahu malu ya? Ini pertandingan kalian harusnya saling support” relai Siwon sedikit memberi nasihat “Daehyun masih terlihat lemas, tidak mungkin baginya untuk bertanding. Kalian selesaikan pertandingan ini hingga tuntas” lanjut Siwon membuat Kai tersenyum kecut akan keputusan tersebut.
Daehyun menatap Siwon, ia mengangguk pada Daehyun seolah memberi tanda ‘Ghwencana, kau tenang saja’ sebenarnya Daehyun sudah mengatakan pada Siwon kalau ia tidak mungkin ikut bertanding melawan teman satu timnya dulu, Siwon pun mengerti akan posisi Daehyun dan ia pun memberi asumsi pada tim basketnya kalau Daehyun tidak dapat ikut bertanding karena sakit.
Kali ini babak kedua pun dimulai mengingat tim basket Big lebih unggul, penonton dari kampus Ginnie merasa gusar bahkan beberapa dari mereka yang berasal dari insa Highschool bersuara.
“Terakhir kali mereka kalah dari Hansung Highschool, apakah dalam pertandingan ini mereka akan kalah lagi?”
“ OMG, setelah sekian lama mereka tidak bertemu, apa mereka akan dipermalukan lagi oleh Trio Handsome Devil itu” mereka menatap kearah Kai, Sehun dan Chanyeol.
Sepertinya kecemasan penonton terbayarkan, karena kali ini tanpa ragu Mark langsung meraih bola mendribble kearah ring lalu “3 point Ginnie University” disambut sorak-sorai dari penonton. Tidak puas Mark pun kembali mendribble bola siap memasukan pada ring lawannya dan dengan sempurna Mark bola tersebut masuk.
Menerima ini Kai tampak kesal, ia berusaha merebut bola dari Mark. Namun dengan mudah Mark melewati seorang Kai dan berkata “Babak pertama hanya pemanasan Kai. Kau harus melihat pertandingan yang sebenarnya” dengan oneshoot Mark kembali memasukan bola, ia tersenyum pada Kai dan mengangkat bahunya seolah meledek.
Cukup geram Kai berserta timnya berusaha merebut kembali bola yang dikuasai tim Mark. Sayangnya seakan tidak diberi ijin tim Kai begitu kesulitan merebut bola tersebut, justru keadaan kali ini seakan terbalik Ginnie University lebih unggul 70-55 sangat jauh untuk Big university mengejar point mereka. keadaan memanas ketika puncak dari pertandingan, dimana waktu pertandingan akan segeara habis.
Sorak-sorai penonton pun terus menggema, dari bangku penonton pun tidak luput Yoojin menatap Mark yang berkali-kali memasukan bola pada ring ia langsung menatap Yoojin. “Aku semakin merasa Mark pun menyukaimu” ujar Haena asal membuat Yoojin mencubit kecil sahabatnya itu.
“Ya, jangan memberi asumsi yang tidak-tidak” ujar Yoojin tidak ingin percaya diri akan apa yang ia rasakan juga.
“Ayo Mark lakukan lagi” Yoongi terlihat menikmati permainan timnya, berkali-kali ia berseru seakan memberi arah pada timnya, bahkan kali ini ia berdiri ketika Mark siap memberi oneshoot lagi.
“ 3 point untuk Ginnie University.” Kembali seruan terdengar diaula ini, waktu pun kian menipis tidak mungkin bagi Big university dapat mengejar point Ginnie. Rasa kesal pun menyeruak dari tim Big, terutama Kai yang terus mengincar Mark.
Jackson melemparkan bola pada Mark, dengan cepat Mark mendribble bola pada ring. Mendapati hal ini Kai pun tidak mau kalah, seakan dejavu seperti masa sekolah dimana Kai berniat untuk mendorong Mark. Namun mata Kai yang tanpa sengaja mendapati Haena tengah menatapnya, entah tatapan apa yang diberikan Haena pada Kai namun hal tersebut sukses membuat Kai menghentikan niat buruknya. Ia terdiam dan masih menatap kearah Haena, hingga panitia pun berseru “2 Point untuk Ginnie University” Kai baru tersadar point tim Mark bertambah.
Hingga peluit waktu berakhir pun berbunyi “Ginnie University pemenangnya!!!” Seru seorang komentator dan semua penonton pun bersorai, bahkan tim Ginnie university berseru dengan puas. Jackson saat itu langsung melepas kaos basketnya membuat para wanita bersorai dengan tingkah Jackson. Di bangku penonton Yoojin, Haena dan Yoongi tersenyum puas atas kemenangan ini, Yoojin yang tidak berhenti menatap Mark dan seakan sadar akan tatapan Yoojin, Mark pun menatap Yoojin seraya melambaikan slayer pemberiannya dan senyuman terus mengembang diantara keduanya. Lain halnya dengan Haena yang saat itu bergegas pergi meninggalkan aula ini.
“Ya, neo eoddi?” Seru Yoojin melihat Haena setengah belari seakan terburu-buru meninggalkan tempat ini, sayangnya tidak ada jawaban dari Haena. Tapi Yoojin sadar betul Haena mengenggam vitamin yang biasa ia berikan pada Daehyun, Yoojin hanya tersenyum dengan tingkah Haena.
Daehyun pun menatap Mark dan memberi tanda love dijarinya pada Mark, namun Mark justru memberikan kepalan tangannya seakan ingin meninju sesaat keduanya saling bertukar senyuman kepuasan atas kemenangan tim Ginnie. Tanpa sadar Kai menatap Daehyun dan Mark, ia hanya tersenyum kecut meninggalkan lapangan ini. Berbeda tim Ginnie yang merayakan kemenangan, tim Big yang merasakan kekecewaan sama seperti Kai pemain yang lain pun bergegas meningalkan lapangan. Namun disisi lain Daehyun masih dibuat bingung dengan tingkah Kai yang mendadakan mempatung dan aneh diakhir waktu permainan tadi.
^^^
Diruang ganti tim Big semua pemain pun hanya terdiam, tidak dapat dipungkiri rasa kecewa begitu terasa pada batin mereka. Namun Siwon memberikan support jika pertandingan ini bukanlah akhir segalanya, ia tetap memberikan pesan positif agar pemain tidak kalut pada kekelahan. Hingga Siwon keluar berniat membelikan minuman untuk pemainnya, tetap keadaan ruang ganti ini terasa hening mereka bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.
Lain halnya dengan Daehyun yang merasa senang akan kemenangan Mark, ia meraih tasnya berniat berganti pakaian namun ia mendapati sebuah kotak yang berisikan vitamin “Ige” pekik Daehyun cukup mengenali vitamin yang biasa diberikan Haena “Apa mungkin Haena yang menaruh ini ditasku?” batin Daehyun bertanya-tanya, ia ingat benar sebelum pertandingan Haena pasti memberinya vitamin, tapi ia tidak yakin dengan asumsinya ini.
Disisi lain Kai yang terus memperhatikan tingkah Daehyun, sedari tadi ia cukup menahan rasa kesalnya. Namun kali ini ia menghampiri Daehyun dan....
BUGG
Kai memberi satu pukulan tepat diwajah Daehyun, sontak keadaan memanas menyaksikan hal ini. Tidak ada yang berani memisahkan mereka, karena mereka paling enggan jika berurusan dengan Kai. Belum puas Kai memberikan pukulannya lagi “Jika kau tidak mau ikut bertanding lebih baik kau keluar saja, aku tidak membutuhkanmu. Kau tidak berguna!” kata Kai dengan rasa kesal yang meluap.
Daehyun hanya tersenyum kecut dengan tindakan Kai “Cih, pelatihmu adalah kakak iparku. Bagaimana ia bisa melakukan itu padaku”jawab Daehyun.
Sesaat Kai melepaskan genggaman tangannya dari kaos Daehyun “ Aku sudah tahu! Siwon hyung sudah menceritakan semuanya padaku”
“Lalu, kau masih ingin menendangku dari tim?” kata Daehyun
“Kau bodoh!!” seru Kai seraya memukul tembok dihadapannya melampiaskan rasa kesalnya. Hingga tangannya berdarah “Kau jangan menabah kebencianku pada orang lain.” Lanjut Kai sulit dimengerti oleh Daehyun.
“Kau bicara apa?” kata Daehyun heran, ia sama sekali tidak mengerti maksud ucapan Kai tadi.
“Gheure! Untuk kali ini aku melepaskanmu, sampai kau bertingkah seperti ini lagi aku tak segan untuk membuangmu dari tim! Ara!” Perintah Kai
Daehyun kembali tersenyum kecut “Jauhi Haena” justru Daehyun memberi perintah pada Kai.
“Mwo?” Kai terlihat bingung dengan ucapan Daehyun.
“Aku bilang jauhi Haena, kau ingin aku ikut bertanding melawan Mark kan? Jika kau menjauhi Haena, aku akan bertanding melawan Mark.” Daehyun memberikan pilihan yang sulit untuk Kai, sebenarnya Daehyun sengaja ingin menjebak Kai.
“Hhh” Kai tertawa evil, namun tawaannya terdengar seperti tawaaan sebuah kemenangan “Hahaha, kau sungguh bodoh Jung Daehyun! Aniya, kau ternyata licik, kau tahu aku tidak mungkin menjauhi Haena. Dia cinta pertamaku!” ucap Kai membuat Daehyun menatapnya.
“Kau mau tahu, sudah lama aku mengincar gadismu. Bahkan sejak kau belum mengenal satu sama lain. Tapi kebencianku terhadap Mark dan mendapati fakta Haena satu sekolah dengan Mark dan terlebih saat aku mengetahui ia kekasihmu. Sulit bagiku untuk menerimanya dan itu membuatku semakin benci tim basketmu. Aku akan membuat Haena jatuh cinta padaku.” Jelas Kai keduanya saling bertukar tatap ketidak sukaan diantara mereka.
Kai kembali memegang kaos Daehyun, namun terdengar suara tepuk tangan yang begitu nyaring “Oh, jadi kalian memperebutkan gadis itu ya. Baiklah jika salah satu diantara kalian tidak ada yan mau mengalah biar aku saja yan menyiksa gadis tersebut” kata Yerin yang tak disadari kehadirannya oleh Kai dan Daehyun.
“Sunbae?” pekik Daehyun heran
“Ya, coba kau ucapankan kata itu sekali lagi? Beraninya kau ingin menyentuh Haena..” rahang Kai semakin mengeras, ia menatap tajam Yerin bahkan kali ini ia melepaskan kaos Daehyun.
“Kai, jika kau tidak mau gadis itu terluka. Katakan pada Jung Daehyun untuk berpacaran denganku!” ancam Yerin lalu pergi dari ruangan ganti tersebut.
Daehyun membulatkan kedua matanya dengan ancaman Yerin, sedang Kai menghelakan nafas “Ya, kau dengar itu. Yerin sudah lama menyukaimu, jadi berpacaranlah dengannya. Biar aku yang membahagiakan Haena”
“Kau pikir aku akan melakukan perintahmu dan kau pikir Haena akan bahagia bersamamu?” ujar Daehyun dengan senyum meremehkan, seakan geram Kai kembali menarik kaos Daehyun ia ingin memukulnya kembali namun gagal, karena Chanyeol berseru.
“Geumanhae Jongin-ah”
Mendengar nama aslinya disebut sontak Kai menatap Chanyeol “Sudah ku katakan ratusan kali berhenti memanggku dengan nama itu!!!” tekan Kai dengan amarah yang cukup meluap membuat seisi terdiam membeku.
Chanyeol yang tahu sikap Kai ia menghelakan nafas “Siwon hyung menuju kemari, sebaiknya kau hentikan. Kacau jika siwon hyung mengetaui hal ini”
Sambil beranjak Kai berkata “ini belum berakhir Jung Daehyun.” Ketika Siwon datang, seisi ruangan ini pun normal kembali seakan tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
****
Tiga minggu setelah pertandingan persahabatan antar Ginnie University dengan BIG University. Keadaan sudah normal kembali, tim basket BIG lebih giat berlatih. Siwon terus memberikan masukan pada mereka, agar tidak terpuruk dengan kekalahan dan terus berusaha menjadi lebih baik. Hingga siang ini dilobi utama Fakultas Ekonomi dimana Haena baru saja menyelesaikan matakuliahnya.
Seisi kampus dibuat heboh dengan pernyataan cinta seorang wanita didepan umum, penasaran dengan pembicaraan orang-orang disekitar Haena pun menerobos kerumunan. Hingga dia mendapati dua orang yang ia kenal tengah berdiri ditengah-tengah lobi “Yerin sunbae? Daehyun?” Gumam Haena dalam hati, hal ini menarik perhatian fakultas lain yang berdatangan ke Fakultas Ekonomi.
“Daehyun-ah, bagaimana? Kau mau menerimaku sebagai kekasihmu? Noona Neomu johaeyo uri Daehyunnie” dengan cute Yerin berucap membuat para pria lainnya merasa gemas.
Tidak jarang pria lain yang merasa iri dengan posisi Daehyun “Ahh, dia sangat beruntung disukai oleh Yerin noona” celetuk seseorang
“Siapa yang mau menolak yeoja secantik Yerin noona.” Kembali celetukan terdengar ditelinga Haena. Namun Haena sedari tadi hanya diam saja, lagi pula ia sadar kalau Yerin memang sangat cantik dan cute.
“Tungu apa lagi Jung Daehyun. Terima saja!” seru beberapa orang yang seolah mendukung hubungan mereka.
Daehyun yang hanya diam saja, kali ini menganggukkan kepalanya. Membuat Yerin tidak percaya “Mwo? Kau menerimaku?” tanya Yerin
“Ne, Noona” Jawab Daehyun yang tanpa sengaja menatap Haena, mendapati ucapan Daehyun saat itu juga Yerin langsung memeluk Daehyun dan disambut tepuk tangan riuh orang orang yang melihatnya.
Haena sadar dengan tatapan Daehyun, tatapan yang memang sulit diartikan. Ia hanya menghelakan nafas meski ia merasa sakit hati, namun ia tidak ingin menunjukkannya. Ketika Haena ingin beranjak dari tempat ini seseorang berucap “Chukaeyo kau memilih pilihan yang tepat, karena Yerin sunbae memang terlihat lebih pantas denganmu dibanding mantan kekasihmu Song Haena”
Langkah Haena terhenti begitu saja dan semua menatap Haena, tatapan ketidak percayaan kalau Haena adalah mantan kekasih seorang Daehyun.
“Bagaimana bisa yeoja berantakan itu?”
“Song Haena? itu tidak mungkin”
“Aku yakin Haena yang menyatakan pernyataan cintanya duluan dan Daehyun merasa kasihan pada Haena lalu diterimalah dia”
Beberapa gunjingan terdengar jelas ditelinga Haena, tapi itu hal yang biasa dia dengar ketika ia berpacaran dengan Daehyun dan sekarang itu terdengar kembali. Daehyun hanya menatap Haena ingin membantu pun ditahan Yerin.
Haena tau benar siapa yang berbicara seperti tadi “Ya! Kwon Minju” wanita ini adalah wanita yang pernah beradu mulut dengannya saat dibangku penonton dan cukup dipermalukan dengan pengakuan Daehyun yang lebih memilih Haena ketika masa sekolah dulu “Lakukan sesuka hatimu! Jika itu dapat membayar rasa sakit hatimu dulu ketika ditolak Daehyun” Haena tersenyum simpul dan meninggalkan tempat ini.
Minju terlihat kesal dengan ucapan Haena, namun jangan harap Haena memperdulikannya. Disisi lain Kai yang menyaksikan ini hanya menatap Haena.
“Tsk! Yeoja itu benar-benar melakukannya dan Haena terlihat sangat kuat, apa dia baik-baik saja?” ujar Chanyeol yang berbicara pada Kai.
“Ani....” hanya kata itu yang keluar dari mulut Kai dan berlari meninggalkan tempat ini.
Kali ini Haena berjalan lemas setelah menyaksikan kejadian tadi sebenarnya ia hanya mencoba untuk kuat, layaknya wanita biasa yang tidak bisa menutupi rasa sakitnya. Sambil menunduk ia berjalan tanpa menyadari Kai yang mengejarnya sudah berada dihadapannya, hingga ia menabrak Kai.
“Jeosonghamnida” kata Haena lemas dan melanjutkan langkahnya, sepertinya ia tidak menyadari orang yang ia tabrak adalah Kai. Kai kembali berdiri dihadapan Haena hingga membuatnya tersadar kalau orang tersebut adalah Kai “Namja ini lagi” Batin Haena.
Keduanya hanya bertukar tatap, terlihat jelas mata Haena yang sudah berkaca-kaca seakan ingin menitikkan air matanya namun ia tahan. “Neon eoddiga?” tanya Kai
“Yoojin-ah, Yoojin” hanya nama itu yang keluar dari mulut Haena, ia benar-benar membutuhkan seorang Yoojin saat ini. Tanpa pikir panjang Kai menarik tangan Haena untuk meninggalkan kampus ini.
Selama perjalanan pun Haena tidak mengeluarkan sepatah kata, ia terlalu sibuk dengan pikirannya bayangan Daehyun dan Yerin tadi masih terekam jelas dibenaknya. ‘Ghwencana Haena-ya, Ghwencana’ batin Haena terus meruntuk mengatakan tidak apa-apa. Kai yang memperhatikan Haena cukup mengerti posisinya saat ini, ia pun memilih diam.
Hingga mereka sampai didepan rumah Yoojin “Gomawo Jongin-ah” kata Haena yang langsung keluar dari mobil Kai.
Kai menutup matanya sebentar baru menyadari ucapan yang keluar dari mulut Haena “Jongin?” gumam Kai sambil menatap punggung Haena memasuki rumah Yoojin. Entah apa yang ada dipikirannya senyum simpul tertera jelas dari bibir manisnya.
***
Mark dan Yoojin sudah berada di L’Mire Coffee Shop, mereka datang lebih dulu dibanding ketiga temannya yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan beniat menyusul. Tiba-tiba seorang pria menghampiri meja mereka “Yoojin-ah, Han Yoojin?” tanya ragu pria tersebut kepada Yoojin.
“Ne?” dengan bingung Yoojin melihat pria tersebut.
“Ya, aku Myungsoo teman SMPmu. Aiisshh kau melupakanku?”ujar pria tersebut
Yoojin tersenyum mengingat pria dihadapannya ini “Ahh, Kim Myungsoo?” tanya Yoojin yang disambut anggukan pria tersebut “Mian, kau terlihat berbeda” lanjut Yoojin
“Wae? Apa aku terlihat semakin tampan?” tanya Myungsoo dengan percaya diri dan di jawab anggukan oleh Yoojin “Kau pun semakin cantik Yoojin-ah”
Yoojin hanya tertawa renyah mendengar ucapan Myungsoo, sedang Mark yang memperhatikan percakapan kedua orang dihadapannya ini hanya terdiam dan cukup menatap sinis Myungsoo. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini.
“Chankamanyo! Aku ke toilet sebentar” kata Yoojin seraya meninggal dua pria di meja ini.
Sesaat Myungsoo menatap Mark dengan tatapan penuh tanya “Ehhmm nugu? Teman Yoojin juga?” tanya Myungsoo
“Aniyo” jawab Mark singkat
“lalu?”
“Yoojin namjachingu” jelas Mark dingin dan membuat Myungsoo membulatkan kedua matanya.
“Jinjja? Setahuku Yoojin tidak mempunyai kekasih, ahhh” terlihat raut wajah kecewa Myungsoo.
“Wae? Jika ingin merusak hubungan seseorang sebaiknya pergi saja” kata Mark dengan ucapan pedasnya membuat Myungsoo terdiam dan dengan tersenyum kecut Myungsoo meninggalkan tempat ini.
Selang beberapa saat Yoojin yang baru dari toilet terlihat menghampiri Mark, begitu pula dari arah berlawanan Haena dan Jackson menuju meja mereka.
“Eoh, Myungsoo?” tanya Yoojin heran karena sudah tidak mendapati Myungsoo di meja ini.
“Katanya dia ada urusan dan pergi begitu saja” kata Mark, mengerti Yoojin hanya mengangguk. Kali ini Haena dan Jackson yang sudah ada dihadapan mereka mengambil posisi duduk mereka, sebenarnya semenjak kejadian 3 hari yang lalu dimana Daehyun sudah berpacaran dengan Yerin. Haena terus menghindar dari Daehyun, ketika di berpapasan dikampus ia selalu memutar arah agar tidak bertemu dengan Daehyun. Sering kali Haena melihat kemesraan Daehyun dengan Yerin yang ditunjukkan didepan Haena. Bahkan untuk kumpul hari ini pun sebenarnya Haena tidak mau datang, namun Yoojin mengancamnya.
“Kukira kau tidak akan datang Haena” ujar Mark
“Tadinya, karena yeoja ini aku datang” kata Haena sambil menatap Yoojin yang memang mengancam Haena agar datang jika tidak Yoojin akan marah, Yoojin hanya tersenyum mendengar ucapan Haena.
Jackson terlihat sibuk dengan memilih makanan untuk dipesan, namun Haena menarik buku menu tersebut “Yak! Aku belum selesai memesan” protes Jackson.
“Aisshh terlalu banyak berpikir, aku sudah lapar” jawab Haena santai dan memesan banyak makanan. Jackson hanya mampu mengela nafas dengan sikap Haena yang memang terlihat sensitif sedari tadi ketika bertemu diluar caffe.
Mark dan Jackson menatap tidak percaya dengan makanan yang begitu banyak dimeja mereka, semua makanan ini hasil pesanan Haena. Namun Haena justru memakan lahap hidangan yang ada dimeja mereka, pemandangan biasa untuk seorang Yoojin ketika mood Haena tidak normal ia akan makan 2 kali lipat dari biasanya untuk meluapkan rasa kesalnya.Seolah tidak memperdulikannya ketiga temannya ini menikmati hidangan yang ada dimeja.
Haena yang makan dengan lahap terhenti seketika mendapati Daehyun berjalan kearah meja mereka. Sontak saat itu juga Haena berdiri “Aku ketoilet dulu” dengan cepat Haena bergegas meninggalkan tiga temannya ini.
Jackson mengerutkan keningnya mendapati ini namun ia tidak memperdulikannya, sedang Yoojin dan Mark menyadari kehadiran Daehyun membuatnya mengerti. “Eoh, Daehyun-ah. Kau sudah datang? Duduklah” seru Jackson menyuruh Daehyun duduk disampingnya.
“Kau sepertinya sangat sibuk akhir-akhir ini Daehyun, tidak biasanya kau terlambat” ujar Mark, namun Daehyun hanya tersenyum menanggapi ucapan Mark.
“Kemana Haena, dia lama sekali kekamar mandi?” ujar Jackson karena Haena yang tak kunjung kembali.
“Haena sudah datang?” tanya Daehyun membuat Yoojin meliriknya.
“Memangnya siapa lagi yang memesan makanan sebanyak ini dan memakannya sampai habis jika bukan Song Haena” ujar Jackson sambil menunjuk makanan menumpuk dimeja ini. Daehyun hanya tersenyum mendapati ini, ia tahu benar Haena seperti apa ia akan makan dan memesan makanan yang banyak jika sedang kesal.
“Ya! Apa yang kau lakukan pada Haenaku” tanya Yoojin menatap Daehyun dengan tajam
Daehyun terdiam sejenak dan berkata “Aku tidak melakukan apa-apa”
“Pernyataan cinta seorang noona di BIG university sangat menghebohkan sosial media ya?!” kata Mark dengan polos memutarkan video pernyataan cinta Yerin dilobi Fakultas Ekonomi, Daehyun hanya menghelakan nafasnya.
Berbeda dengan Jackson yang baru mengetahui hal ini, ia membulatkan matanya “Daebak, kau sudah bisa move on dari Haena” seru Jackson tanpa menyadari kalau Haena sudah berada didekat mereka dan mendengar ucapan Jackson. Haena memang memilih kembali ketempat ini, karena tidak mungkin baginya jika bersikap seperti ini terus menghindar dari Daehyun mungkin itu sikap seorang pengecut.
Menyadari kehadiran Haena, buru-buru Mark mematikan video tersebut “Ya, aku belum selesai melihat video itu. Yeoja itu terlihat sangat cantik....” belum melanjutkan ucapannya Jackson, mulutnya dibekap Mark.
“Ada lalat” kata Mark sambil mengibaskan tangannya didepan bibir Jackson dan memberi isyarat kehadiran Haena.
Saat itu Haena dan Daehyun saling bertukar tatap sebentar seolah tidak terjadi apa-apa “Oh... rupanya kau sudah datang Jung Daehyun” Haena tertawa renyah dan duduk di posisinya semula.
Yoojin dan Mark saling bertukar tatap karena keadaan mendadak hening. Daehyun masih saja menatap kearah Haena entah apa yang dipikirkannya saat itu, tapi Jakcson justru berseru “Ya, ceritakan padaku. Bagaimana bisa kau move on dari seorang Song Haena?” tanya Jackson dengan antusias.
Yoojin dan Mark kembali bertukar tatap, namun kali ini tatapan fustasi mereka terhadap Jackson. “Aishh apa yang kau bicarakan Wang Jackson” ujar Daehyun lalu menatap kearah Haena yang sibuk dengan makanannya.
“Ya, aku hanya ingin tahu. Yeoja itu sangat cantik dan terlebih lagi dia seorang noona, ia pun sangat fashionable. Typemu benar-benar berubah” Kata Jackson, Daehyun hanya diam saja tidak menggubris ucapan Jackson.
Tapi Haena yang mendengar itu justru mengeluarkan argumentnya “Seleranya sekarang adalah seorang Noona” entah ucapan tersebut terdengar menyindir.
“Berpacaran dengan seorang noona ternyata tidak buruk juga, kedewasaannya selalu berfikir yang logis dan positif. Setidaknya ia jujur akan perasaannya sendiri” jelas Daehyun membuat Haena terdiam dan menatapnya.
Sesaat Haena membalas tatapan Daehyun dan tersenyum “Ah.. kau benar” Yoojin menatap Haena sendu entah apa yang dipikirkannya saat ini, sedang Mark hanya menghelakan nafasnya.
Sedang Jackson terus bertanya akan Yerin yang memiliki wajah cantik, tubuh yang bagus dan sangat fashionable. Seolah sengaja Daehyun menanggapi ucapan Jackson dan membicarakan kesempurnaan Yerin.
***
Hari berganti hari, tak terasa mereka pun sudah memasuki semester baru. Namun itu tidak mengubah perasaan sakit hati Haena terhadap Daehyun. Meski Kai kerap kali menemaninya disaat ia merasa gusar, namun tetap saja Haena masih sulit berpindah hati dari Daehyun. Bahkan Daehyun dan Yerin kerap menunjukkan kemesraannya didepan umum, padahal hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh Daehyun ketika bersama Haena. Semenjak itu pun Haena sering kali menjadi bulan-bulanan teman-temannya karena ia merupakan mantan kekasih Daehyun, tidak jarang mereka membandingkan Haena dengan Yerin yang memang sangat berbeda 1800. Tapi hal itu tidak pernah dihiraukan oleh Haena, ia memilih diam dibanding harus meladeni orang-orang tersebut. Meskipun begitu Kai selalu datang disaat yang tidak ia duga, ia pun merasa bingung dengan sikap Kai.
Hingga hari ini dikamar Yoojin, dapat dikatakan kamar kedua Haena. seperti biasanya Haena tidak pernah sungkan melakukan sesuka hatinya dikamar Yoojin, kamar ini pun kerap dijadikan tempat curahan hati kedua wanita ini. Dari segelincir cerita Haena membuat Yoojin merasa kesal, hanya saja ia tidak mampu melakukan apapun mungkin jika ia berada dikampusnya ia akan membela Haena.
Haena yang menatap kearah sebuah dress entah apa yang ia pikirkan saat itu “ Yoojin-ah, boleh aku pinjam itu?” kata Haena seraya menunjuk pada dress yang ada didepan lemari Yoojin.
“Ige? Untuk apa?” Yoojin menunjukkan dress itu dengan jelas pada Haena.
“Aniya, aku hanya ingin mencobanya. Apakah aku terlihat pantas mengenakannya?” kata Haena ragu, namun Yoojin tersenyum dan memberikan dress tersebut pada Haena.
Selang beberapa saat Haena menatap dirinya dicermin dengan dress berwana soft, ia hanya mampu terdiam entah apa yang ada dipikirannya. Lain halnya dengan Yoojin yang kagum dengan Haena “Ya, kau terlihat cute mengenakan ini.” kata Yoojin
“Ya, berhenti meledekku” kata Haena sudah mengerti dengan sikap Yoojin.
“Aniya, kali ini aku jujur. Kau terlihat cute dan cocok dengan ini” Yoojin memberi ibu jarinya pada Haena “Ahh kau membuatku tidak betah untuk tidak memberi polesan diwajahmu. Akan kuajari kau berdandan” seru Yoojin membuat Haena mengerutkan keningnya.
Seolah tidak memperdulikan Haena, Yoojin justru memberi polesan natural di wajah Haena. bahkan Yoojin memberi teknik-teknik berdandan natural pada Haena, awal Haena memang cukup bingung dengan peralatan make up dihadapannya perlahan ia tahu walau hanya beberapa saja.
Sekiranya Yoojin sudah cukup memberi sedikit polesan diwajah Haena dan mengajarinya berdandan. Ia menatap puas wajah Haena yang terlihat cantik “Bagaimana jika mulai besok kau berdandan seperti ini?” kata Yoojin
“Shireo!!!” tolak Haena
“Apa kau tidak mau membuat Daehyun menyesal atas keputusannya? Kau harus terlihat lebih cantik Song Haena! Agar pria dikampusmu melirikmu. Kekekek” ledek Yoojin membuat Haena cukup mempertimbangkan ucapan saabatnya ini.
****
Haena berjalan anggun menuju fakultasnya, memang berbeda dari biasanya ia mendengarkan ucapan Yoojin. Wajah dengan polesan bb cream dan lip tin dibibirnya membuat make up natural diwajahnya. Celana sobek-sobek yang biasa ia gunakan berubah begitu saja, ia menggunakan skinny jeans seakan menegaskan bentuk kakinya yang indah dipadu dengan blouse berwarna pink. Sepatu kets yang biasa digunakannya pun kali ini ia menggunakan flat shoes, rambutnya pun sengaja diurai menyempurnakan penampilannya. Hingga membuat mata pria dikampus ini tertuju padanya, sungguh penampilan yang berbeda dari seorang Haena yang biasanya.
Haena memang tidak nyaman ketika ia harus ditatap dengan kagum oleh pria. Namun ia tidak memperdulikannya dan tetap berjalan menuju lobi fakultasnya, hingga dilobi ia berpapasan dengan Minju orang yang sering sekali mengusilinya “Omo. Omo bukankah itu Haena?” kata Minju tidak percaya dengan penampilan Haena
“Hahah dia merubah penampilannya” seru teman Minju yang lain.
“Sepertinya dia sangat frustasi dengan penampilannya dulu, hingga mengubahnya seperti ini ahahhaa” ledek teman Minju
Mendengar hal itu jangan harap Haena akan memperdulikannya, ia justru tetap berjalan santai. Tetapi Minju menarik lengannya hingga Haena berhadapan dengannya “Ya, sombong sekali kau menyueki ucapanku” kata Minju dengan kesal karena ucapannya sedari tadi tidak digubris Haena.
Mendapati tindakan Minju sungguh membuat Haena kesal, namun Haena tetap dalam diamnya menahan rasa emosi dan mengepalkan kedua tangannya, ia pun hanya mampu menunduk dengan ucapan yang diberikan Minju.
“Ya, kau berpenampilan seperti ini pasti karena Daehyun. Hahahaha” gelak tawa keluar dari mulut Minju.
Haena enggan membuat keributan ia memilih menunduk dan tanpa disadarinya seseorang menghampiri Haena. Orang tersebut membiarkan dada bidangnya menjadi sandaran kepala Haena “Daehyun” gumam Haena dalam hati.
“Menjauhlah darinya” kata orang tersebut membuat Haena sadar suara tersebut adalah Kai.
Mendapati hal ini Minju merasa tidak terima “ Huwaa Daebak!! Dulu ketika aku mengolokmu, Daehyun datang menjadi penyelamatmu. Kini anggota Handsome Devil yang menyelamatkanmu. Siapa dirimu Song Haena???” cibir Minju tidak percaya.
Dari kejauahan Yerin dan Daehyun memang sedang memperhatikan orang-orang tersebut. Hingga Yerin mendengar ucapan Minju, ia merasa tidak terima rasa cemburu pun menyeruak pada dirinya. Ia pun meninggalkan lobi ini, namun Daehyun tidak mengejar Yerin, ia memilih diam ditempat memperhatikan Haena.
“Ya, kau tidak tahu? Haena adalah pacarku. Bagaimana aku bisa diam saja kau menganggunya seperti itu terus! Pergilah” ketus Kai
“Hahaha tidak usdah bermain drama didepanku. Aku tahu Haena masih menyukai Daehyun, jika tidak mengapa dia merubah penampilannya seperti ini? pasti agar Daehyun meliriknya lagi. Ya! Song Haena kau tidak usah berhadap lagi pada Daehyun, Yerin sunbae jauh lebih cantik darimu!” kata Minju.
Dengan reflek Kai menarik kera baju Minju, ia sangat kesal dengan ucapan Minju yang terkesan mengolok Haena. Namun Haena menahannya “Jongin-ah” kata Haena
Mendengar itu membuat Kai seakan terhipnotis, ia luluh dengan ucapan lembut Haena memanggil namanya. Kai pun melepaskan kerah baju Minju, ia langsung menatap Haena dan mengangkat daegu Haena “Neo Ghwencana?” tanya Kai, Haena tersenyum seraya mengangguk.
“Huwaaa, aku seperti sedang menonton drama! Buktikan pada kami jika memang ia pacarmu!” kata Minju pada Kai.
Kai hanya melirik Minju, sesaat posisi Kai yang masih memegang dagu Haena. saat itu juga tanpa pikir panjang Kai mengecup bibir Haena dengan lembut, sontak membuat semua orang yang berada dilobi ini terbelalak kaget.
Terutama dengan Daehyun yang masih tak bergeming dari tempatnya menyaksikan Haena yang di kecup oleh Kai. Ketika ia ingin menghampiri Haena, Yerin menelponnya dan mengatakan “Kau sudah menjadi kekasihku! Jika kau masih memperdulikan Haena, akan ku hancurkan dia!” seketika Daehyun mengurungkan niatnya dan mundur kembali keposisi semula.
“Apa kau mau ikut? Aku ingin berkencan dengan kekasihku. Ah iya satu hal lagi. Aku yang meminta Haena untuk sedikit merubah penampilannya, apa itu masalah bagimu? Sudah jangan ganggu kami” kata Kai seraya mengenggam tangan Haena dan membawanya pergi dari tempat ini.
Hingga diatas gedung Kai dan Haena menghentikan langkahnya, Haena pun menatap tajam Kai “Kekasih? Ya! Apa-apaan kau ini” layaknya seorang Haena bertanya dengan tegasnya.
Namun Kai justru tertawa terbahak “Huaaa... seekor beruang telah bangun dari tidurnya” ledek Kai
“Ya! Apa aku terlihat gendut seperti beruang? Ahh baiklah aku memang makan banyak belakangan ini. itu semata-mata karena aku banyak pikiran!” cerocos Haena ketika mendapati ucapan Kai tadi.
Mendengar hal ini Kai justru mencubit kedua pipi Haena dan berkata “ Aigo, uri Haena neomu kiyowo”
BUG
Satu tunju diluncurkan Haena diperut Kai, membuat Kai membulatkan kedua matanya “Ya! Kau pun menciumku sembarangan. Itu ciuman pertamaku”
Kai yang ingin protes akan tinju Haena, dibuat tersenyum karena ucapan Haena “Jinjja? Kalau begitu kita seri?” kembali Kai memberikan senyuman manisnya pada Haena.
“Mwo?” Pekik Haena
“Setidaknya First Kiss ku dengan orang yang aku sukai” Haena terdiam bergitu saja mendengar ucapan Kai “Aku tidak tahu kenapa menyukaimu. Karena cinta memang sulit dimengerti dan kapanpun ia bisa datang begitu saja. Kau tidak perlu menjawab sekarang, kau hanya perlu tahu perasaanku padamu dan aku akan membuatmu jatuh cinta padaku.”
Masih tidak bergeming Haena hanya mampu menatap Kai “Dan penampilanmu ini. Berhentilah menjadi orang lain, aku lebih suka Haena yang aku kenal. Walau kuakui kau terlihat cantik, tapi kau tidak pelu berubah sedrastis ini. aku yakin Daehyun pun menyikaimu yang apa adanya”
Ucapan Kai semakin membuat Haena tidak mampu bergeming sedikit pun, Kai begitu bijak dengan ucapannya ini dan Haena seakan melihat sisi lain dari seorang Kai.
****