*Previous Chapter*
Wonwoo memperhatikan arin yang sedang membaca buku dan dia duduk di dekat jendela dan dengan sinar matahari yang menyinari ke arah arin.
Wonwoo terus memperhatikan arin seperti terpesona sekali, wonwoo memperhatikan tanpa kedip sedikit pun.
“like a cheonsa .. “ucap wonwoo berbisik arin masih tidak sadar wonwoo memperhatikannya
Wonwoo berhenti memperhatikan arin, wonwoo membalikkan badannya dan bersender di pintu. Tangannya memegangi dadanya.
“kenapa jadi deg-deg’an begini .. “ucap wonwoo mengeluh dengan volume suara pelan
“ah ~ “keluh wonwoo
“aku tidak percaya cinta pada pandangan pertama, aku lebih percaya bahwa sulit untuk jatuh cinta begitu cepat .. “keluhnya lagi, wonwoo menengok ke kiri
“aduh ... “ucap wonwoo yang terdengar ke dalam ruang kelas, wonwoo menutupi mulutnya dengan telapak tangan.
Karena takut ketahuan wonwoo segera berlari pergi meninggalkan tempat itu.
Arin keluar dari ruang kelas itu dan menengok ke kiri dan kanan.
“tadi seperti ada suara orang lari, tapi tidak ada siapa-siapa hmmm ..”ucapnya menengok ke kiri dan kanan
“ah sudahlah mungkin aku salah mendengar ...”sambung arin keluar dari ruang kelas dan berjalan pergi.
Arin berjalan menyusuri jalan sore itu.
“huahh ... “ucapnya seraya merentangkan tangan
“sore ini matahari menyinari walaupun sedikit ... “ucapnya sambil memasang senyum lebar di wajahnya
Arin masuk kedalam sebuah restaurant yang sedang ramai pengunjung.
“arin akhirnya kamu datang ...”ucap seorang anak perempuan yang kira-kira lebih tua 3 atau 4 tahun darinya
“maaf kalau aku terlambat tadi aku sibuk mengerjakan tugas ..”ucap arin
“ah ye gapapa . sekarang kau ganti baju cepat dan kembali bekerja ..”ucap perempuan itu
“ya siap ‘-‘)7 “arin memberikan hormat ke perempuan itu, perempuan itu tersenyum melihat semangat arin , perempuan itu kembali berjalan dan arin kebelakang mengganti seragamnya.
Malam hari sekitar jam 10 malam KST, wonwoo sedang merebahkan tubuhnya dikasur. Sambil membayangkan kejadian tadi siang disekolah.
“apa yang aku rasakan .. “ucapnya pelan seraya memegangi dadanya
“apa aku menyukainya . baru kali ini aku merasa deg-degan seperti ini tadi siang ..”sambungnya
“tapi ... “ucapnya terhenti seperti memikirkan sesuatu
“bagimana dengan mingyu yang menjadikannya bahan taruhan, haruskah aku memberi tahunya ..”ucap wonwoo terdiam dan seperti berfikir
“ah bodo amat deh ..”ucapnya sedikit sebal kemudian menutup paksa matanya dan mencoba untuk tidur
[Kamis 24 December 2015]
Itu adalah malam natal, seperti malam natal tahun sebelum-belumnya sekolah tempat arin belajar selalu mengadakan pesta natal.
Semua murid sudah berkumpul di gedung aula sekolah, dan pentas seni yang sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari akan segera dimulai.
Para murid yang sudah mempersiapkan semuanya, mereka menyiapkan sebuah drama tentang kelahiran Yesus Kristus, pentas seni memperingati christmas.
Setelah drama selesai, ada sebuah penampilan spesial, tirai berwarna merah dengan hiasan-hiasan natal yang kembali menutup panggung, lampu tempat penonton pun dipadamkan, dan tak lama tirai merah itu perlahan terbuka, dan lampu mulai menyorot ke arah panggung.
Dan disana ada wonwoo yang sudah duduk di balik pianonya, dan beberapa murid perempuan disana seperti terkesima dengan kehadiran wonwoo, disana pun juga ada mingyu. Mingyu yang tidak suka dengan wonwoo hanya memandang enggan ke arah panggung.
Sangat malas untuknya melihat penampilan jeon wonwoo.
Arin pun berada di salah satu bangku penonton.
Tak lama datang seorang penyanyi perempuan yang merupakan murid sekolah itu juga. Dan wonwoo memulai memainkan tuts-tuts piano, dan tak lama perempuan itu mulai bernyanyi .
Suara yang sangat indah dari anak perempuan itu, serta permainan piano dari wonwoo, arin pun memperhatikan wonwoo, dan arin sangat terkesima dengan penampilan dari wonwoo.
Dan tak lama pertunjukkan itu selesai, semua penonton yang ada disana bertepuk tangan.
Yeri yang ternyata duduk disamping arin pun berdiri dan memberikan tepuk tangan yang sangat amat meriah. Yeri pun kembali duduk.
“lihatlah pertunjukkan itu, terlihat keren karena ada wonwoo kekasihku yang bermain piano ..”ucap yeri asal dengan senyum mengembang, arin sedikit kaget dengan ucapan yeri
“benarkah wonwoo adalah kekasih dari dia ... “ucap arin menengok dan memperhatikan yeri, yeri menengok ke arah arin dan seolah berkata ada apa kau memperhatikanku.
Arin mengalihkan pandangannya lagi ke sudut lain, dan yeri kembali bereuforia melihat penampilan wonwoo.
Arin pun lebih memilih keluar terlebih dahulu dari gedung aula, wonwoo melihat kebangku penonton dan dia melihat arin yang berjalan pergi.
“itu dia ..”ucap wonwoo dalam hati yang matanya mengamati arin
“mau kemana dia .. kenapa dia pergi sebelum acara selesai ..”ucap wonwoo dalam hati, dan tak lama tirai tertutup kembali.
Arin yang berjalan mau keluar dari gedung itu, mingyu melihat keberadaan arin segera bangkit dan mengejar keluar juga.
Arin membuka pintu gedung dan keluar dari sana, mingyu agak mempercepat langkahnya.
Arin berjalan sendirian, dan mingyu menepuk pundak arin.
“hey ..”ucapnya yang membuat langkah arin terhenti, dan arin menengok ke arah mingyu
“ku kira kamu tidak datang ke acara ini ..”ucap mingyu seraya mencoba mengatur nafasnya
Arin hanya tersenyum tipis
“sedari tadi aku mencarimu ..”ucap mingyu
“kamu mau kemana ..?”tanya mingyu
“aku mau pulang ..”jawab santai arin
“secepat ini ..?”tanya mingyu seraya menaikkan satu alisnya
“iya . memangnya kenapa ..?”tanya arin
“tidak apa-apa sih, Cuma terlalu cepat saja .. “ucap mingyu , arin hanya membalas dengan senyuman tipis di bibirnya
“mau ku antar pulang ..?”tanya mingyu, dan arin menggelengkan kepalanya
“kamu kenapa sih setiap aku mau mengantar mu pulang , kamu selalu saja menolaknya .. “ucap mingyu agak bingung dan tidak senang karena ditolak terus
“aku masih ada urusan .. lebih baik kamu kembali dan nikmati pesta itu .. “ucap arin tanpa ekspresi apapun, arin berbalik dan berjalan pergi meninggalkan mingyu sendirian.
“dia aneh ih .. “ucap mingyu pelan seraya memperhatikan punggung arin yang berjalan pergi
“bagaimana aku mau mendekatinya kalau dia saja cuek seperti itu hemmm “sambung mingyu
Mingyu menghela nafasnya pelan, kemudian berbalik dan kembali ke aula gedung itu.
[Di backstage]
Wei dan wooshin menghampiri wonwoo yang sedang duduk di depan meja rias, wonwoo seperti melamunkan sesuatu sambil memainkan pulpen miliknya dengan memutar-mutar pelan pulpen itu.
“kenapa aku jadi memikirikan yeoja itu ..”ucapnya sambil membayangkan beberapa pertemuan singkat dirinya dengan arin
“tidak mungkin kan aku menyukainya ..”ucap wonwoo dalam hati
“hei wonwoo-ya~ ..”panggil ucap wei seraya menepuk pundak wonwoo, wonwoo sedikit terkejut dan menoleh ke arah kedua temannya
“selamat .. “ucap kedua temannya seraya mengulurkan tangannya
Wonwoo menjabat kedua tangan temannya bergantian.
“selamat untuk apa ..?”tanya wonwoo bingung
“untuk pertunjukkan piano mu ..”jawab wei
“banyak yang memujimu ..”celetuk wooshin
“sehabis ini kepopuleranmu pasti akan menambah ..”sambung wooshin, wonwoo hanya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal
“ku kira permainan pianoku jelek, ini untuk pertama kalinya aku bermain piano di depan banyak orang .. “ucap wonwoo yang wajahnya pun masih diselimuti rasa tegang .
“aku masih gugup “ucap wonwoo
“sudah rileks lagi .. “ucap wei kemudian tertawa disusul wooshin
“yak .. kalian kenapa tertawa ... “ucap wonwoo seraya meyipitkan matanya yang memang sudah sipit
Wooshin dan wei hanya tertawa, entah apa yang mereka tertawakan.
“sudah ayo kita nikmati saja pesta malam ini .. “ucap wei
“aku tidak bisa lanjut, aku harus pergi ..”ucap wonwoo
“kau mau kemana ..?”tanya wooshin
“aku ada janji dengan orang lain ..”jawab wonwoo kemudian memakai tasnya
“janji dengan siapa ..?”tanya wei
“ku kira kamu tidak mau ikut berpesta karena ada yeri ..”sambung wei
“nah itu penyebab keduanya ..”ucap wonwoo sedikit enggan ketika mendengar nama yeri
“yasudah aku pergi dulu ya ..”ucap wonwoo kemudian bergegas pergi
Arin sedang berjalan di sekitar taman, tiba-tiba matanya tertuju di ayunan, dia melihat seorang anak kecil yang tidak asing baginya.
Arin berjalan menghampiri anak kecil itu dengan senyum yang membingkai dibibirnya.
“boram ... “panggil arin yang sudah berdiri di samping kanan dekat ayunan, boram menengok dan langsung tersenyum saat melihat keberadaan arin.
Boram turun dari ayunan dan segera menghampiri arin dan memeluknya, arin mengusap kepala boram, kemudian arin jongkok.
“hai adik manis... bagaimana kabarmu ..?”tanya arin seraya mengusap poni boram
“kabarku baik, bagaimana denganmu eonnie ..?”tanya boram
“aku juga baik-baik saja ..”jawab arin tersenyum manis dan disambut senyuman dari boram
“ku kira aku tidak akan bertemu denganmu lagi eonni ..”ucap boram memeluk arin, arin membalas pelukkan itu dan mengusap rambut boram
“apa yang sedang kamu lakukan disini ..?”tanya arin yang sudah melepaskan pelukannya
“aku menunggu oppaku .. dia berjanji akan mengajakku berjalan-jalan di malam natal ini .. “ucap boram
“lalu dimana dia sekarang, kenapa kamu sendirian ..?”tanya arin
“entahlah dia belum datang, tadi dia bilang ada urusan sebentar ..”jawab boram yang merubah ekspresi wajahnya menjadi sedih
“sudah kamu jangan sedih ne..?”ucap arin kemudian tersenyum
“mungkin sebentar lagi akan sampai , aku akan menemanimu ..”sambung arin
“oh iya .. aku memilik coklat untukmu ..”ucap arin melepas tasnya dan mengambil coklatnya dan memberikannya ke boram
“ayo kita duduk di ayunan.. “ucap arin berdiri dan menuntun boram ke ayunan
Mereka duduk di ayunan bersebelahan. Jam sudah berlalu sekitar 30 menit. Coklat yang di makan boram pun sudah habis.
“oppamu lama sekali ..”ucap arin menengok ke arah boram
“apa dia lupa dengan janji itu ..?”tanya arin
“oppa tidak mungkin lupa ..”jawab boram
“apa dia akan datang dalam waktu yang lama ..?”tanya arin memandang boram
“aku tidak tau eonn ..”boram mengangkat kedua bahunya
“memangnya kenapa ..?”tanya boram
“aku mau mengajakmu membeli permen dan berjalan-jalan .. “ucap arin
“kalau begitu ayo kita berangkat sekarang saja ..”ucap boram antusias
“lalu bagaimana dengan oppamu ..?”tanya arin
“dia akan menungguku disini ..”ucap boram kemudian bangkit dari ayunan
“kajja!! ..”ucap boram antusias dan menarik tangan arin
Mereka pun pergi kesuatu tempat sekitar 1 jam’an.
Dan tak lama mereka kembali ke taman. Boram memakai topi ala santa clause dan memakan permen.
“dia belum datang juga hmm ...”ucap arin seraya menengok ke kiri dan kanan
“apa dia sudah datang tapi pergi lagi karena kamu tidak ada disini ..”sambung arin menengok ke arah boram, dan boram hanya mengankat bahunya
“apa kamu bisa menghubunginya ..?”tanya arin duduk di ayunan kemudian disusul boram duduk di ayunan sebelah arin
“aku tidak memilik alat komunikasi ..”jawab boram
“hmmm baiklah kita menunggu saja ..”ucap arin
Beberapa menit mereka menunggu disana sambil mengobrol dan bercanda bersama.
“apa aku lebih baik pulang ..”ucap boram
“kenapa dia tidak kunjung datang ..”sambung boram yang mulai lelah menunggu dan merasa sedih karena oppanya tidak kunjung datang
“dia pasti datang, mungkin dia terjebak macet atau sedang membeli sesuatu .. kita tunggu saja ne ..”ucap arin menghibur
“tapi sampai kapan ..”keluh boram
“apa dia lupa dengan janjinya sendiri ..pft ..”ucap boram mengeluh lagi
“tapi dia bukan tipe orang yang pelupa apa lagi ingkar janji ..”ucap boram mendongakkan kepalanya dan menengok ke arin
“ya sudah kita tunggu saja ne ... “ucap arin tersenyum
Mereka kembali menunggu lagi.
“aku mau mencari toilet dulu ya, aku sepertinya mau ke kamar mandi sebentar ..”ucap arin seraya beranjak berdiri
“kamu tunggu disini saja .. ne ?”ucap arin menengok ke arah boram dan boram menganggukkan kepalanya
“kalau dia sudah datang dan aku belum kembali dan kamu mau pergi dengannya yasudah tinggalkan saja aku tidak apa apa kok ..”ucap arin
“tunggu sebentar ya .. aku kebelet .. “ucap arin kemudian mempercepat langkahnya mencari toilet umum.
Boram menunggu sendirian di taman.
Ada sebuah motor berhenti di dekat taman, orang itu turun dari motor dan membuka helmnya dan ternyata itu adalah wonwoo.
“mati aku.. aku datang terlambat ..”ucapnya kemudian jalan teregesa-gesa
“pasti boram akan ngambek denganku ..”ucapnya lagi sambil mempercepat langkahnya menuju taman
Boram masih menunggu oppanya dan menunggu kembalinya arin dari kamar mandi.
“boram .... “teriak wonwoo memanggil boram , boram menengok ke arah wonwoo yang sedang berjalan ke arahnya
“oppa .... “boram memanggil wonwoo dengan raut senang
“akhirnya oppa datang juga ..”ucapnya saat wonwoo sudah berada di depannya
“maafkan aku datang terlambat tadi aku ada urusan dulu sebentar ..”ucap wonwoo kemudian jongkok di depan boram yang sedang duduk di ayunan
“aku sudah lelah menunggumu sejak jam 7 sore untung saja ada yang menemaniku ..”ucap boram
“siapa yang menemanimu ..?”tanya wonwoo
“orang yang pernah menemaniku waktu itu ..”jawab boram
“arin eonnie ...”ucap boram, wonwoo terdiam dan seperti berfikir karena dia seperti tidak asing dengan nama itu
Arin pun sudah selesai dari kamar mandi dan dia sedang berjalan kembali menuju taman dimana boram menunggu.
-To Be Continue-
‘Apakah arin akan bertemu dengan wonwoo .. ‘