CHAP 6 : DREAMS ARE DREAMS
“YEINNIE MIAN, MIAN!” seru Bambam saat Yein sudah semakin dekat.
“YEINNIE, YANG BERTERIAK BUKAN AKU TAPI BAMBAM!” seru Yugyeom saat Yein berhasil meraih tasnya.
“HEI! Aku bukan mau menjitak kalian! Berhenti dulu sebentar!” seru Yein saat keduanya berhasil lepas dan lanjut berlari.
Akhirnya mereka berhenti dan berjalan mendekati Yein kelihatan kelelahan.
“Ya, aku tidak berkencan dengan siapapun.” Ujar Yein sambik terlihat mengatur nafasnya lagi, “kalian ini sering sekali, ‘sih, salah paham.”
“Yeinnie, kami ini juga pria, pria! Jadi kami tahu betul tatapan seorang pria yang sedang suka pada seorang gadis. Dan kesimpulannya; Jeon Jungkook itu naksir padamu!” seru Yugyeom, sedangkan Bambam mengangguk, tanda setuju.
“Aku tidak mau tahu,” balas Yein, “aku mau fokus pada pertandingan dance minggu depan. Lawan kita bukan main-main, mereka adalah senior kita.” Jelas Yein.
“Kita ‘kan punya Taehyung sunbaenim dan Jungkook juga, jadi khawatir soal apa?” balas Yugyeom tak acuh.
“Kalian ini tidak pernah mendengarkan, ya? Mereka itu kelompok untuk ujian final, penentuan pelatihan di pulau Jeju beberapa bulan lagi, sedangkan battle dance minggu depan? Lawannya per-angkatan. Dan karena angkatan kita punya jiwa pengecut, jadi kita yang diutus untuk maju melawan mereka.”
“HEOL. Aku payah soal ini.” Jawab Bambam.
“Bambam-ie, bukankah kau bilang mau debut denganku menjadi member boyband? Kalau begitu ayo, semangat!” seru Yugyeom sambil menepuk bahu sahabatnya itu,
“Hn, baik-baik. Kalau gitu, Yein, ayo semangat!” ungkap Bambam sambil merangkul Yein dan juga Yugyeom, “aku punya pandangan kalau kita bertiga dan juga Sujeong, akan menjadi member boy-goup dan girl-goup sukses, jadi, masa depan, tunggu kami!” ujar Bambam.
Mereka bertiga kemudian tertawa, sambil berangkulan satu sama lain dengan posisi Yein di tengah, dan Bambam serta Yugyeom di kiri-kanannya.
Perasaan Yein kala itu, tidak bisa digambarkan, ia merasa sangat-sangat bahagia. Ia punya sahabat-sahabat yang baik dan selalu ada untuknya, serta Jeon Jungkook—perlakuannya pada Yein pagi tadi membuat Yein tidak bisa berhenti memikirkannya.
“Mungkinkah, apa yang dikatakan teman-temanku itu benar?” gumam Yein dalam hati.
___
# 3 jam sebelum sekolah selesai, ruang dance. #
“Kita… harus pakai lagu apa? Lalu siapa saja yang mau? Tidak mungkin hanya kita berempat. Minimal butuh dua perempuan dan satu laki-laki lagi.” Gerutu Yugyeom di depan kaca.
“Sujeong, ada ide?” Tanya Bambam dari ujung ruang latihan.
“Tidak. Mungkin aku bisa ajak Jiyeon atau Jin, mereka berdua ada di bagian vokal, tapi dance mereka mengesankan.” Jawab Sujeong.
“Tentu saja,” potong Yugyeom, “kudengar mereka berdua adalah trainee di Woollim. Siapa yang tidak tahu Infinite? Mereka yang terbaik.”
Baru saja ingin menjawab, mereka berempat dikagetkan dengan kemunculan tujuh orang laki-laki—BTS, dan juga 2 orang lagi—Kang Seulgi dan Im Jae Bum.
“Ya, lihat siapa disini.” Panggil Jae Bum pada pacarnya, Seulgi.
Dan tentu saja Seulgi-si-sombong menjawab, “Siapa yang tidak tahu kalian,” sinisnya sambil menatap mata masing-masing dari keempat orang itu, “empat siswa siswi terpopuler di angkatan kelas 3, yang terkenal karena kebodohannya.”
Sementara semua member BTS membeku, karena tidak tahu masalahnya.
Tidak sampai situ saja, Jiyeon dan Jin, lalu satu orang lagi—Jung Chanwoo, murid yang terkenal di angkatan kelas 2 karena piawai dalam urusan dance, masuk ke dalam kelas dance.
“Semuanya, kami bertiga akan ikut dalam tim kelas 2 untuk minggu depan. Mohon kerja samanya!” sapa Jin ramah sambil berjalan ke arah tim kelas 2.
Satu kalimat itu sukses membuat empat orang di pojokan—Sujeong, Yein, Bambam, dan Yugyeom, berteriak kegirangan. “YAA KAU DENGAR ITU? KELAS 2 MUNGKIN PUNYA HARAPAN, CHANWOO ADA DISINI!” teriak Yugyeom. Kemudian Bambam, tidak kalah serunya, “Chanwoo-ya! Gomawo, jinjja, gomawo!” lalu ia memeluk Chanwoo dengan ekspresi seperti baru saja mendapat hadiah berupa uang milyaran won.
Sementara kebahagiaan itu datang, dari sudut BTS, tampak wajah Jungkook yang bahagia, Taehyung yang senyum-senyum sendiri, Jin yang mengamati Jin—gadis yang punya nama sama dengannya, lalu Jimin yang bergumam, ‘Jiyeon itu wajahnya seperti boneka porselin.’
.
.
.
“Semuanya.” Sebuah suara memecah kebahagiaan kelas 2, dan berasal dari kepala sekolah mereka—Kang Joon-hee. “Minggu depan, akan ada tujuh orang dari kelas 2 dan 3, yang akan menjadi wakil, untuk maju ke kompetisi dance. Akan ada banyak keuntungan bagi pemenang, dan kerugian bagi yang kalah. Bagi yang menang, kalian otomatis masuk ke babak final dalam satu kelompok—untuk nantinya bertarung dengan tim yang lolos ke final, untuk mengikuti pelatihan di Jeju. Yang kalah—jika salah satu anggota kalian ada dalam kelompok kelas 3—maka otomatis, mereka harus mencari anggota baru.” Jelasnya.
“Ah, satu lagi. Aku tidak perduli—“ sambil menatap satu-per-satu member BTS, “jika ada artis, maupun cucu presdir disini. Aku hanya melihat bakat.”
Lalu ia meninggalkan ruang latihan.
.
.
Hening.
.
.
“Kalau begitu kami akan mulai latihan duluan.” Kata Chanwoo memecah keheningan, “ayo,” ajaknya pada 6 orang anggota kelas 2 lainnya—Jiyeon, Jin, Bambam, Yugyeom, Sujeong, dan Yein.
“Baiklah, ayo kita juga putuskan, siapa yang akan maju menjadi tim kelas 3,” sahut Seulgi menghadap member BTS disertai pacarnya, Jae Bum. “Aku dan Jae Bum itu sudah pasti, jadi kami butuh 5 anggota lagi.”
“Aku akan putuskan, kalau begitu.” Sahut Namjoon. “Yang akan ikut sudah pasti Jungkook dan juga Taehyung, sisanya,” putusnya sambil menghadap member-membernya, “kalian putuskan sendiri. Aku? Tidak mau. Nantinya pasti akan banyak konflik.” Jelasnya.
Setelah berunding, mereka sepakat akan mengirim Jungkook, Taehyung, Yoongi, Jimin, dan juga Jin.
Dan latihan dimulai.
Suasananya sangat seru, kelas 2 menggunakan lagu fenomenal milik Big Bang—Fantastic Baby. Lagu yang dipopulerkan oleh boy-group ternama asuhan YG Entertainment.
“Nantinya,” kata Chanwoo, “aku akan debut dengan bimbingan Big Bang sunbaenim, di bawah label YG. Itulah impianku.”
“Aku sangat suka Miss A, aku ingin sekali satu agensi dengannya. 2 PM juga benar-benar keren.” Balas Yugyeom diikuti anggukan Bambam.
“Kalau aku… benar-benar menyukai Infinite.” Jelas Yein.
Tanpa disadarinya, sedari tadi Jungkook—dari seberang ruangan—mencuri dengar dan mencuri pandang pada gadis itu, sehingga ia tahu Yein adalah fans Infinite.
“Benar-benar susah.” Gerutu Jungkook sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, sambil membuat mimik muka yang lucu.
Dari sudut ruangan—Yein melanjutkan kalimatnya. “Aku ingin debut di bawah agensi mereka—Infinite, kudengar, agensi itu sangat memperhatikan artisnya.” Sambung Yein.
Tak bisa dipercaya, Sujeong, Jiyeon, dan juga Jin mengharapkan yang sama, mereka ingin debut di bawah Woollim.
___
“Yeinnie!” panggil Jungkook saat pulang dari latihan.
“Nae, oppa?” Tanya Yein dengan senyumannya.
Jungkook, kau harus menahan dirimu dari godaan ingin mencubit pipinya dan mengacak rambutnya dengan penuh rasa sayang.
Baru saja ingin mengajak Yein pulang bersama, keenam member BTS lainnya, dan van hitam mereka dengan manager mereka didalamnya menampakkan diri mereka masing-masing.
Sungguh, Jungkook ingin sekali merutuki keadaan ini.
“Jungkookie! Kajja!” teriak Namjoon dari jarak 3 meter di belakangnya.
Mencari-cari mata Taehyung, tiba-tiba Sujeong datang di belakang sahabatnya, Yein, dan kemudian menarik tangannya, “Yeinnie, ayo latihan! Yugyeom dan yang lainnya akan kesini sebentar lagi.”
Kemudian datanglah grup kelas 2—Chanwoo, Yugyeom, Bambam, dan 2 orang gadis yang Jungkook masih lupa namanya. Jiyeon? Jin?
Dan bertepatan dengan ke-enam member lainnya sampai di tempat Jungkook.
“Sepertinya, kita belum berkenalan secara formal.” Ucap Sujeong pada enam orang seniornya, idolanya.
“Ah, aku Namjoon,”
“Aku Min Yoongi, Yoongi. Atau Suga juga boleh.”
“Aku Hoseok, J-Hope.”
“Aku Jin. Dia Jimin.”
“Aku Jeon Jeongguk. Jungkook.”
“Aku tidak usah ya.” Sembur Taehyung.
Semua mata tertuju pada Taehyung, dan dibalas dengan perkataannya yang singkat, padat, dan membungkam semua orang karena kaget.
“Aku dan Sujeongie sudah dekat, buat apa perkenalan ini?”
Dalam batin Sujeong, ada 2 sisi;
Berbunga-bunga,
Dan juga, dibohongi.
***
Aku minta maaf karena chap ini kebanyakan ngomongin dance, dan juga mimpi-mimpi mereka, aku ingin mengembangkan judul ceritaku, karena salah satu topiknya adalah mimpi mereka J
Oh, iya, disini posisinya tahun 2013 akhir—pas banget BTS abis debut, GOT7, Red Velvet, Lovelyz, dan iKON belum debut ya chingu :)
dan maafkan aku karena kebanyakan cameo(s) disini!! hihi ;;