"Yein itu benar benar keterlaluan!” teriak Sujeong sambil marah-marah di depan pintu mini market malam itu. Sudah panas, jika ia ingin masuk ke mini market, akan menjadi tidak sopan jika hanya ingin numpang mendinginkan otaknya.
“Anak itu… sudah tahu aku tadi lagi sibuk, dan dia seenaknya saja menyuruku datang ke tempat ini, sehingga sejak 20 menit yang lalu aku hanya diam disini, dan seluruh tubuhku ini panas!” rutuk Sujeong sambil menghentakkan kakinya.
“Kau marah karena Seulgi tadi, he?”
1 kalimat itu membuat Sujeong melompat dan menabrak kulkas es krim karena kaget.
“Ya! Setidaknya ucapkan salam atau apa, aku hampir saja harus membayar berates-ratus won untuk eskrim yang bahkan tid—“ oh tunggu dulu, bukankah dia….?
Taehyung sunbaenim?
“Mianhae, aku tidak tahu refleksmu bisa membuat kulkas mini market rusak.” Gurau Taehyung dengan senyum terbaiknya, yang benar-benar membuat Sujeong ingin lari sekencang-kencangnya, dan menceburkan diri di laut.
“Sunbaenim, gurauanmu tidak lucu.” Sangkal Sujeong.
“Kalau tidak lucu mana mungkin wajahmu menunjukkan eskpresi menahan ketawa, ditambah dengan pipimu yang merah, itu, hn?” goda Taehyung lagi.
“Sudahlah,” dengan eskpresi sedater mungkin yang bisa dibuat Sujeong, “lagipula apa yang mau kau lakukan disini? Beli eskrim?”
“Daebak, apa kau ini peramal? Aku memang mau beli eskrim.”
“He, sunbaenim, mana mungkin di cuaca ini kau mau ramyun?”
“Ramyun boleh juga, aku kepingin makan ramyun karena kau.”
“Wae?”
“Karena…” jeda Taehyung, “kau ini apa ya, senyummu, menghangatkan, begitu?”
Deg.
Deg deg deg deg.
Deg deg deg deg. Deg deg deg deg. Deg deg deg deg.
Oh, sial. Kau sudah suka padanya, Sujeong. Kau menyukainya!
____
Hari ini Jungkook senang sekali.
Benar-benar senang.
Belum pernah seumur hidupnya, ke sekolah adalah hal terindah yang akan selalu dilakukannya. Hari ini, ia bertemu dengan Jung Yein, gadis yang ‘mirip’ dengannya karena hidung dan gigi mereka mirip.
Jung Yein—cinta pertamanya.
Keasikan melamun, hyung-nya—Taehyung, masuk begitu saja ke kamarnya.
“Ya, Kookie. Sadarlah.”
“Ish, mau apa kau hyung? Sudah malam.”
“Kau sendiri sedang apa? Kenapa melamun jam segini? Aneh.”
“Hyung.”
“Hn?”
“Sudah pernah merasakan cinta pertama?”
“YA! JEON JUNGKOOK! KAU SUDAH JATUH CINTA?”
“Hyung! Kau ini mau membuat semua member tahu ha!?”
“Kookie, katakan, siapa gadis itu. Siapa!”
“Hyung, berjanjilah satu hal, dan akan kuberitahu siapa dia. Jangan pernah membocorkan ini ke siapapun, bahkan ke Jin hyung ataupun ke Namjoon hyung.”
“Aish kau ini bawel sekali. Baiklah, aku janji.”
“Gadis itu adalah… Jung Yein.”
___
Keesokan harinya, di sekolah, Yein merasa semangatnya naik 100%, dan faktor utamanya adalah… Jeon Jungkook.
Kakak kelasnya itu benar-benar manis kemarin malam, seperti es krim yang kemarin mereka berdua beli. Yap, setelah obrolan manis yang singkat itu, mereka berdua sepakat ke mini market berdua dan menikmati es krim bersama. Memang tidak hanya berdua, karena sudah ada Sujeong yang setengah mengamuk, dan juga Taehyung sunbaenim yang sedang cengar-cengir karena habis menggoda Sujeong.
Tetapi kemarin malam sangat menyenangkan, karena sepertinya… sejak kemarin siang, Yein sudah jatuh cinta pada kakak kelas barunya itu, seorang member boy group terkenal yang dicintai hampir setengah penduduk Seoul, Busan, dan Korea Selatan.
“Hugh.” Keluh Yein, “bagaimana bisa aku menyapanya, bahkan menyukainya?” gumam Yein di depan pintu utama sekolah mereka.
“Siapa?” Tanya sebuah suara di belakangnya.
“Eh?” dengan refleks Yein berbalik, dan betapa terkejutnya dia, mendapati bahwa Jungkook sunbaenim, senior kelincinya yang imut, berdiri tidak jauh dari posisinya. Karena berbalik, jarak mereka jadi sangat dekat, dengan posisi canggung dan jarak kurang dari 30cm, membuat jantung Yein berdegup keras, gugup, dan pipinya memerah.
“Kenapa pipimu merah? Dan wah! Kenapa kau menutup mata?”
“Sunbaenim, harusnya k—“
“Ck. Kubilang, oppa, kelinci pabo.” Potong Jungkook cepat.
“Nae? Mana mungkin aku melakukan itu di sekolah? Itu terlalu tidak formal, orang-orang akan meng—“
Lagi-lagi ucapannya dipotong Jungkook,
“Jangan selalu memikirkan omongan orang, kau tahu.” Lalu Yein dihadiahi jitakan kecil di kepalanya, dan juga senyuman Jungkook, yang menampakkan gigi kelinci dan wajah imutnya.
Lagi-lagi senyuman itu.
“Baiklah-baiklah. Oppa!” lalu Yein tertawa, tertawa manis sekali.
Gemas, Jungkook mencubit pipi gadis itu dengan main-main, sambil merapikan rambutnya yang berantakan.
Momen itu adalah momen yang benar-benar indah.
Sampai 2 orang teman Yein—Bambam dan Yugyeom datang, lalu berteriak.
“YEINNIE, KAU BERKENCAN DENGAN DIA?”
Ups.
***
Comment pls ^
Gomawo :)
