home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Our Story

Our Story

Share:
Published : 08 Feb 2015, Updated : 09 Apr 2015
Cast : Choi Siwon, Kim Raya (fictional character)
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |15638 Views |10 Loves
Our Story
CHAPTER 3 : Wrecking Ball

 

WARNING : MATURE CONTENT… so, watch your step ^_^

 

 

 

****

 

 

Aku berharap dapat memutar waktu kembali – Choi Siwon -

 

 

 

****

 

 

 

“yaa~ bisakah kau diam dulu sebentar, kalau tidak pisau cukur ini akan melukai wajahmu” pinta Raya mulai tak sabar pada ulah suaminya yang sejak tadi mengganggu aktifitasnya yang sedang membantu mencukur janggut sang suami yang mulai tumbuh lebat. Namun Siwon sepertinya tak bergeming akan peringatan sang istri, dia tetap saja melanjutkan kegiatannya mengerjai tubuh sang istri dengan sentuhan-sentuhan seduktif.

Saat ini Raya sedang duduk di atas bathroom counter bersebelahan dengan wastafel, sementara Siwon berdiri dihadapannya sambil memeluk tubuh rampingnya, kemeja kebesaran milik Choi Siwon yang digunakan Kim Raya memudahkan jalan pria itu untuk semakin mengerjai tubuh sang istri. Sejak tadi telapak besar Siwon sudah bergrilya di dalam kemeja itu dan bergerak intens menjangkau seluruh permukaan tubuh Kim Raya yang dapat dia raih.

“aish jinja! Kalau begitu selesaikan saja sendiri, kau benar-benar menggangu konsentrasiku” ucap Raya kesal sambil berusaha turun dari counter yang dia duduki, tapi tubuh besar Siwon yang berada dihadapannya menghalangi jalan Raya untuk turun. “menyingkir” perintah Raya tegas.

“shireo!”

“ya!”

“kau sudah berjanji untuk membantuku bercukur pagi ini, jadi lanjutkan saja tugasmu sampai selesai, istriku” tolak Siwon sambil memeluk semakin erat pinggang Raya, mencegah sang istri untuk turun dari posisinya saat ini.

“bagaimana bisa aku membantumu bila kau menggangguku terus sejak tadi” Raya mendelik kesal, “singkirkan tangan besarmu!”

“okay” Siwon menuruti perintah Raya, menarik lengannya dari pinggang Raya kemudian menyembunyikan di belakang tubuhnya.

Namun aksi Choi Siwon menggoda Kim Raya tak berhenti sampai disitu, kini Siwon justru mendekatkan tubuhnya merapat dengan tubuh sang istri.

“ya~ ya~ ya! kau membuatku semakin kesulitan bila seperti ini” tolak Raya sambil mencoba mendorong jauh dada telanjang Choi Siwon. “berhentilah berulah atau aku akan menggores wajah terkutukmu dengan pisau cukur ini” ancam Raya kejam, Siwon yang mendengar ancaman mengerikan sang istri langsung menegakkan tubuhnya, tak ingin wajahnya rusak akibat ulah jari-jari lincah sang istri, karena Siwon tau Raya tak akan segan-segan melakukan kekejaman seperti itu pada wajah tampannya yang menurut Kim Raya adalah sebuah kutukan dari Tuhan.

“begini lebih baik” ucap Raya sambil tersenyum kemudian melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Dengan perlahan dan penuh kehati-hatian, Raya membersihkan foam yang memenuhi area jambang Choi Siwon dengan pisau kecil di tangan kanan, kemudian membersihkan pisaunya dengan handuk yang berada di lengan kiri. Dia melakukan dengan teliti dan berulang kali hingga rambut-rambut tajam di wajah sang suami tercukur habis.

“kenapa akhir-akhir ini kau suka sekali membiarkan wajahmu dipenuhi rambut?”

“ini namanya kumis dan janggut sayang” koreksi Siwon gemas, “memang apa salahnya? lagipula aku terlihat lebih tampan dengan memanjangkan mereka” lanjut Siwon sambil menengadahkan wajahnya, memberi kemudahan bagi Raya yang sedang mencukur bagian janggutnya.

“kau terlihat lebih tua”

“mungkin yang tepat adalah aku terlihat lebih matang, bukankah para wanita suka pada pria matang dan dewasa??” ucap Siwon sedikit bergumam agar tak mengganggu kegiatan Kim Raya, namun Raya justru mulai melakukan ancamannya mendengar jawaban yang keluar dari mulut Choi Siwon.

“a-aw aw aw… ya! Kau benar-benar melukai wajahku” protes Siwon ketika merasakan perih di wajahnya.

“sorry” jawab Raya asal, “memangnya wanita mana lagi yang ingin kau tarik perhatiannya dengan wajah ini hm?! Masih tak cukup hanya dengan aku hm?!” seloroh Raya dengan kekesalan tertahan yang justru menimbulkan kekehan Choi Siwon.

“eiyy~ aku harus terus terlihat menarik agar Nyonya muda Choi tetap menyukai dan melihat ke arahku” jawab Siwon dengan wajah kartunnya yang malah membuat Raya menyeringai jijik.

“cih… menjijikan”

Siwon hanya tersenyum makin lebar menerima respon sang istri. Saat ini dia betul-betul menikmati setiap momentnya bersama Kim Raya, moment yang seharusnya bisa dia rasakan kebahagiaannya sejak dulu kalau saja ego dan kebodohan tak menguasainya. Tapi dia tetap sangat bersyukur karena Tuhan masih memberikannya kesempatan untuk dapat merasakan kebahagiaan itu walau sedikit terlambat.

Sensasi dingin krim cukur ditambah hembusan lembut nafas Kim Raya yang menyentuh wajahnya, membuat sisi kelaki-lakian Choi Siwon yang sejak tadi memang sudah terusik menjadi semakin berantakan.

Siwon baru menyadari belakangan bahwa berada di dekat Kim Raya merupakan candu baginya, dan pikirannya cenderung tak bisa berpikir jernih bila sudah menyentuh tubuh istrinya itu. Siwon kembali melingkarkan lengannya di pinggang Raya, mendekatkan tubuh kekarnya dengan tubuh ramping sang istri, kemudian memajukan wajahnya menepis jarak yang ada.

“apa yang ingin kau lakukan?” tanya Raya sedikit panik sambil menjauhkan tubuhnya kebelakang melihat sang suami yang kembali mendekatkan tubuhnya.

“menciummu”

“shireo!!”

“waeyo??” teriakkan histeris Kim Raya membuat Siwon bingung.

“bersihkan dulu wajahmu, aku tak mau di cium olehmu yang penuh dengan krim cukur seperti itu” tolak Raya cepat semakin menyondongkan dirinya kebelakang yang ternyata terbentur dengan cermin besar.

“shireo, aku ingin menciummu sekarang” Siwon kembali menampilkan senyum komikalnya setelah menerima penolakan menggemaskan dari Raya.

“ya Oppa! Wajahmu penuh krim cukur! Menjauh dariku!!”

“Aku tetap ingin menciummu” Siwon yang melihat reaksi istrinya justru semakin gemas dan semakin mengerjai sang istri dengan menempelkan pipi mereka berdua dan menggerakkan wajahnya di sekitar wajah Kim Raya hingga membuat wajah Raya ikut penuh dengan krim cukur.

“Oppa!!”

 

 

 

****

 

 

 

Untuk kesekian kalinya Siwon menundukkan wajahnya menatap wajah serius sang istri yang saat ini sedang fokus menatap layar datar persegi empat di hadapan mereka. Siwon tak pernah mengerti bagaimana wanita yang bersandar didadanya ini amat sangat menggilai drama sabtu minggu yang ditayangkan oleh salah satu tv nasional.

Semenjak mereka kembali bersama, Siwon baru tau jika istrinya begitu menggilai serial drama, dan menemani sang istri menyaksikan drama keluarga sabtu minggu kini menjadi kegiatan baru Choi Siwon yang menyenangkan. Siwon merelakan waktu yang biasanya dia gunakan untuk pertemuan bisnis atau jamuan bersama koleganya demi tetap bisa bersama dengan Kim Raya sepanjang waktu di saat weekend seperti ini.

Bila Raya hanya terfokus pada jalan cerita yang tengah tersaji dilayar kaca, Siwon justru terfokus pada setiap ekspresi yang dihadirkan oleh istrinya. Setiap reaksi dan ekspresi yang dikeluarkan Kim Raya selalu menarik dan menjadi hiburan tersendiri bagi Choi Siwon.

Ketika sang istri ikut tertawa karena adegan lucu yang ditampilkan, atau istrinya yang mulai marah karena prilaku kejam tokoh antagonis atau sang istri yang mulai menangis akibat melihat sang pemeran utama yang selalu menjadi korban dari kekejaman jalan cerita, semuanya begitu tampak menarik dimata Choi Siwon. Saat ini Siwon benar-benar sedang belajar mengenal istrinya luar dan dalam.

“ya Tuhan, mengapa pria itu begitu bodoh hingga percaya begitu saja ucapan ibunya, seharusnya dia bertanya dulu pada istrinya, dan ya Tuhan, bagaimana bisa ada seorang ibu mertua sekejam itu, wanita tua itu sangat kejam” ucapan spontan Kim Raya sontak membuat Siwon terkekeh geli.

“waeyo?” tanya Raya tak suka mendengar tawa suaminya.

“ani” Siwon yang tau jika Raya sangat tak suka jika kegiatan menghayati jalan cerita drama kesayangannya diganggu berusaha untuk menahan tawanya.

“Kau menertawaiku?!” tanya Raya kesal.

“tidak”

“bohong” tatapan mata Raya menyipit.

“benar sayang, mana mungkin aku menertawaimu” sanggah Siwon masih dengan menahan tawa yang tak mampu dia sembunyikan.

“jelas-jelas kau menertawaiku!!” tuduh Raya semakin tak terima sambil mengubah posisinya menghadap Choi Siwon.

Siwon yang melihat sorotan menuduh Kim Raya yang terlihat menggemaskan justru semakin tak tahan, dia menarik tubuh sang istri yang memang bersandar pada tubuhnya kemudian mendaratkan bibirnya pada bibir ranum sang istri.

“lepaskan” Raya sempat menolak namun dengan segera Siwon menggenggam wajah cantik Kim Raya dan memenjarakan wajah wanita itu dengan kedua telapak tangannnya yang besar. Raya yang masih merasa kesal karena merasa di ejek sempat tak membalas permainan Siwon di bibirnya, namun usaha Siwon untuk membuka mulut Kim Raya justru membuat wanita itu terlena dan ikut terlarut dalam permainan menggebu penuh hasrat yang dilakukan sang suami.

Aksi Choi Siwon terus meningkat dengan mencoba melucuti tali dress yang dikenakan Kim Raya. Siwon mengalihkan cumbuannya pada leher sang istri, menghirup aroma menggairahkan yang dimiliki istrinya dari bagian tubuh yang selalu menjadi bagian favoritenya saat mereka bercinta.

Raya yang sudah kalah dalam serangan yang dilancarkan Choi Siwon hanya mampu berbaring pasrah di atas sofa sambil menerima setiap cumbuan yang diberikan Choi Siwon. “Opppaaa…” desah Raya putus asa ketika merasakan bibir Choi Siwon menghisap kuat pundaknya yang terbuka.

Raya kembali menarik wajah Choi Siwon yang mulai menjelajahi tubuh bagian atasnya, meraih bibir sang suami yang sejak tadi selalu menggodanya. Raya melumat bibir Siwon cukup kasar, ikut menyalurkan hasratnya pada sang suami tercinta. Siwon yang merasakan sang istri yang mulai mendominasi diam-diam tersenyum dalam cumbuannya, menikmati hasrat sang istri yang mulai mengganas dengan ikut menjamah tubuhnya. Permainan mereka terus meningkat hingga

Ting tong… Ting tong… suara bell pintu menginterupsi kegiatan keduanya.

Namun Raya dan Siwon yang sudah terlarut dalam keasikan yang mereka ciptakan seperti tak mendengar apapun.

Ting tong… Ting tong…

Ting tong… Ting tong…

Raya yang lebih dulu menyadari kehadiran seorang tamu di kediaman mereka langsung menarik cepat wajah Choi Siwon yang sedang sibuk mencumbu telinganya, dilihatnya wajah sang suami yang terlihat memerah karena menahan hasrat, “ada tamu” beritahu Raya dengan nafas memburu tertahan.

“biarkan saja” Siwon yang tak ingin diganggu langsung melanjutkan kegiatannya, dia kembali menenggelamkan wajahnya pada ceruk yang berada di bawah leher sang istri.

Ting tong… Ting tong…

“Oppaa..” Raya kembali menarik wajah Siwon dengan kedua tangannya, “pastikan dulu siapa tamunya”

“biarkan saja tamunya”

“Oppa!” Raya menahan wajah Choi Siwon untuk tak kembali mencumbunya.

Siwon yang mendapat tatapan tak ingin dibantah dari Raya langsung mengeram kesal, “Aishh!” rutuk Siwon sambil berusaha bangkit dari atas tubuh sang istri, “akan ku habisi orang itu bila dia datang bukan karena urusan penting”

Raya terkikik geli melihat ekspresi Siwon yang tertekuk cemberut, “temui tamunya kemudian cepat usir dia” hibur Raya jenaka setelah mengecup singkat bibir sang suami lalu mengusap lembut rahang tegas milik suaminya.

Siwon sempat terkekeh mendengar perintah sang istri kemudian setelah selesai membantu Raya merapikan penampilannya yang berantakan akibat ulah tangannya tadi, dia langsung bergegas bangkit menuju sosok manusia yang dengan lancang mengganggu quality time-nya bersama sang istri.

Sebelum membuka pintu apartmentnya, Siwon sempat melihat siapa tamunya yang berkunjung disaat yang tak tepat seperti ini. “eo, sekretaris Jung??” seru Siwon bingung melihat sekretarisnya berdiri di depan pintu apartmentnya melalui layar intercom.

“maaf mengganggu waktu anda Presdir, bisa saya bertemu, ada yang harus saya bicarakan dengan anda” ucap sekeretaris Jung terdengar gugup.

Siwon yang masih bingung dengan kehadiran tiba-tiba sang sekretaris di hari libur, semakin mengerutkan keningnya melihat ekspresi cemas dan takut yang begitu terlihat dari wajah sang sekretaris, “sebentar” ucap Siwon kemudian bergegas menuju pintu apartmentnya.

“masuk” ajak Siwon begitu pintu terbuka dan menampilkan sosok sang sekretaris yang berdiri mematung dengan wajah pucat, entah mengapa Siwon merasa ada yang tak biasa dengan sekretarisnya ini, aura cemas dan takut begitu menyelimuti sosok wanita yang kini mulai mengikuti langkahnya, “ada perlu apa kau datang kemari, bukankah sudah ku bilang untuk tak pernah membawa pekerjaan kantor ke kediamanku?” tanya Siwon dengan nada tak suka yang mendominasi sambil membalikkan tubuhnya, memandang wajah sang sekretaris yang mengikutinya masuk sambil menundukkan kepala menatap lantai marmer kediamannya.

“eo, Jung Jaehyun-ssi” Raya yang mengenali siapa tamu yang berkunjung ke kediamannya saat ini, langsung menyapa hangat sekretari pribadi suaminya itu.

Sedangkan Jaehyun yang merasa dipanggil langsung mengangkat kepalanya dan memandang wajah istri atasannya kaget, “a-anyeonghaseo Samo-nim” sapa Jaehyun balik penuh kegugupan, terlihat sekali jika Jaehyun tak mengira akan bertemu dengan istri atasannya saat ini.

Sekarang mereka sudah berada di ruang tamu, Siwon mempersilahkan Jung Jaehyun duduk di salah satu sofa, kemudian dia sendiri duduk di sofa yang berhadapan dengan sekretarisnya itu.

“kau ingin minum apa Nona Jung?” tanya Raya ramah.

“apa saja Samo-nim”

“tunggu sebentar ya” Raya berlalu sambil menyunggingkan senyumnya.

Sepeninggal Kim Raya aura kegugupan masih melingkupi Jung Jaehyun, Siwon sendiri dapat melihat bahwa sekretarisnya ini terlihat seperi orang yang dilanda kebingungan, “ada masalah apa Jung Jaehyun-ssi?” tanya Siwon penasaran.

Namun Jehyun bukannya menjawab pertanyaan atasannya, dia justru kembali menundukkan kepalanya dalam-dalam, menghindari sorot mata penuh tanya Choi Siwon yang entah kenapa membuat dia merasa tak bisa berkutik.

Raya kembali membawa dua cangkir teh hangat untuk sang suami dan sekretarisnya, baru saja Raya hendak beranjak kembali ke dapur, Choi Siwon menahan tangannya kemudian memintanya untuk ikut duduk di samping sang suami, “aku tak akan mengganggu pembicaraan kalian” tolak Kim Raya sambil mencoba beranjak pergi.

“tak perlu, kau disini saja, toh nanti aku tetap akan menceritakan semuanya padamu, duduklah” Raya menuruti permintaan sang suami, Raya ikut duduk bersandar di sofa sebelah suaminya sambil menaruh penampan yang tadi dia gunakan ke bawah meja dihadapannya. Kemudian Raya ikut memandang Jung Jaehyun yang saat ini hanya terduduk diam sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam.

“ada perlu apa anda datang kemari nona Jung? Apa tak bisa menundanya hingga esok dikantor? Apakah hal itu begitu penting hingga anda harus datang di hari minggu seperti ini?” cecar Siwon dengan nada tak suka akan kehadiran sekretarisnya yang tiba-tiba.

Raya yang mendengar terselip nada intimidasi dari potongan kalimat yang baru saja dilancarkan Siwon, langsung mengenggam tangan Choi Siwon yang berada di atas pahanya, mencoba mengingatkan Siwon untuk menjaga nada bicaranya yang mampu membuat orang yang mendengarnya merasa tertekan.

“ma-ma-maafkan saya yang telah mengganggu waktu anda Sa-Sajangnim” suara Jaehyun terdengar gugup, “ada hal… yang harus segera saya sampaikan pada… anda” lanjut Jung Jaehyun takut-takut.

“katakan!”

Sekretaris Jung yang sejak awal merasa gugup semakin kebingungan dengan apa yang akan dia katakan setelah mendengar perintah sang atasan, dia bingung harus mulai mengatakannya dari mana, terlebih lagi saat ini istri sang atasan juga ikut serta ada di hadapannya, ini membuat Jung Jaehyun entah mengapa justru merasa tersudut.

Jaehyun berkali-kali meremas jari jemarinya yang saling terkait, menyalurkan rasa gugup, takut serta bingungnya, semua perasaan tak nyaman kini berkumpul dalam diri Jung Jaehyun, dia benar-benar tak tau harus mengatakan apa, keberanian yang sudah dia kumpulkan sejak sebelum datang ke kediaman atasannya kini hilang seketika seperti debu yang disapu air, tak berbekas.

“Jung Jaehyun-ssi, katakanlah” Raya berujar lembut yang berhasil memotong cepat aksi Siwon yang sudah siap kembali mengeluarkan ucapan pedasnya akibat tak mendapat jawaban apapun dari sang sekretaris.

“kau bisa mengatakannya, tak perlu sungkan dengan keberadaanku” lanjut Raya yang melihat kegugupan Jung Jaehyun yang semakin menjadi, dari gerak-geriknya Raya sangat tau jika wanita dihadapannya ini berada dalam fase yang sangat tidak nyaman.

Namun Jaehyun yang ditunggu untuk mengeluarkan suara justru menjadi semakin bungkam, Jaehyun tak tau apakah semua yang akan dia lakukan saat ini benar atau tidak, karena Jaehyun sangat paham setelah dia mengatakan permasalahannya secara gamblang, semuanya pasti akan menjadi tidak baik-baik saja. Dan akan banyak orang yang terluka karena pengakuannya.

Jaehyun takut, Jaehyun tiba-tiba saja tak memiliki sedikit pun keberanian, dia takut semuanya justru menjadi seperti yang sangat tidak dia harapkan. Jaehyun memeluk perutnya erat-erat menahan rasa gundah dan resah yang semakin mendominasi dirinya.

“Aish jinja!!” Siwon mulai mengerang kesal, “apa kau datang kemari hanya agar kami melihatmu diam seperti ini?? Sebenarnya ada masalah ap-”

“saya hamil!”

Ucapan keras dan tiba-tiba Jung Jaehyun sontak membuat suasana menadi hening, Siwon yang tadi dengan cukup menggebu menyalurkan rasa kesalnya mendadak menjadi terdiam, Kim Raya yang memang sejak awal menunggu jawaban yang keluar dari mulut Jung Jaehyun justru tersentak kaget mendengar jawaban tiba-tiba sang sekretaris pribadi suaminya.

Kebisuan panjang menyelimuti mereka bertiga, Raya yang pertama mulai kembali menemukan kesadaran akibat ucapan mengagetkan Jung Jaehyun langsung membuka suaranya, “kau hamil??! Ya Tuhan” Raya menutup mulutnya dengan kedua tangan, ikut merasa iba dan tak percaya, karena setaunya Jung Jaehyun belum menikah dan dia adalah wanita baik-baik.

“apa kekasihmu tau kalau kau sedang hamil?” tanya Raya lagi dengan nada penuh simpati.

Sementara itu, Jaehyun yang mendengar pertanyaan Kim Raya justru kembali menundukkan kepalanya dalam-dalam, menyembunyikan wajahnya yang entah masihkah layak dia tunjukkan di hadapan istri atasannya itu.

“Jaehyun-ssi?” panggil Raya kembali karena merasa belum mendapat jawaban apapun dari mulut Jung Jaehyun.

“maafkan saya nyonya.. saya mohon maafkan saya” jawab Jaehyun melirih yang justru menimbulkan gurat pertanyaan pada Kim Raya.

“apa maksudmu? kenapa kau meminta maaf eo??” tanya Raya bingung, “Oppa, Jaehyun-ssi-“ ucapan Raya terpotong begitu melihat ekspresi kaget dan syok yang ternyata masih menguasai suaminya, lalu seperti kepingan-kepingan puzzle yang disatukan, seperti semua tampak menjadi sangat jelas, seolah mendadak Raya mengerti apa yang tengah terjadi kini.

Berulang kali secara bergantian Raya melihat dua sosok manusia yang berada di dekatnya, seolah mencari sanggahan akan assumsi liar yang saat ini tiba-tiba bermain dikepalanya, namun reaksi yang ditunjukkan oleh Siwon dan Jaehyun entah kenapa justru memperjelas semuanya.

Raya menggelengkan kepalanya cepat, setelah tak mendapat bantahan apapun akan asumsi negatifnya, tanpa komando butiran bening meluncur bebas dari matanya seolah memberikan tanda akan perasaan terluka yang tiba-tiba saja melingkupinya. “Tidak!” bantah Kim Raya dengan airmata yang memburamkan pandangannya, dilihatnya Jung Jaehyun yang menunduk semakin dalam sambil memeluk erat perutnya yang tengah mengandung anak dari- “jangan katakan bahwa-“ ucapan Kim Raya terputus oleh rasa sesak yang kini semakin mendominasi hatinya, Raya menatap Choi Siwon yang menunduk dalam-dalam.

“Mianhae…” ucapan maaf penuh kelirihan Choi Siwon menjadi penjelas semuanya, ucapan maaf itu seolah menjadi sangkakala kematian Kim Raya, laksana sebuah dinding yang terhantam godam, permintaan maaf Choi Siwon menghantarkan Kim Raya pada kehancurannya, Raya hancur berkeping-keping.

 

 

 

****

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK