home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Our Story

Our Story

Share:
Published : 08 Feb 2015, Updated : 09 Apr 2015
Cast : Choi Siwon, Kim Raya (fictional character)
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |15638 Views |10 Loves
Our Story
CHAPTER 2 : Nightmare

 

 

AN : Inspired by Rihanna-Take a bow and Christina perri-Jar of Heart

 

 

****

 

 

Seorang pria berdiri lesu memandang wanita yang kini tengah berdiri di depan sebuah pintu ganda rumah bergaya renaissance era. Wanita itu menatapnya datar, benar-benar datar, sama sekali tak ada emosi yang mengisi wajah wanita itu. Tatapan sang pria berubah semakin sendu begitu merasakan aura dingin yang diberikan sang wanita untuknya.

Jujur saja ini bukan pertama kalinya sang pria melakukan hal seperti ini, berdiri di hadapan sang wanita dengan wajah lemah pesakitan karena perasaan bersalah yang amat dalam. Pria itu seperti tak peduli dengan akibat dari semua yang tengah dia lakukan, dengan semua prilakunya yang amat sangat menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang pria yang terkenal sangat arogant dan dingin, dia tak peduli dengan citra lemah yang setelah ini mungkin akan dia dapatkan, yang terpenting saat ini adalah wanita dihadapannya mau memberinya maaf dan memberikan kesempatan kedua padanya.

Karena jujur saja, setelah wanita itu memutuskan untuk melangkah keluar dari hidupnya, kehidupannya bisa dikatakan tidak baik-baik saja. Pria itu merasakan kehampaan yang amat sangat. Kehilangan sosok wanita yang sudah menemaninya hampir selama dua tahun seperti sebuah teguran yang sangat keras untuknya. Teguran akan semua sikap dinginnya terhadap wanita yang ternyata begitu mencintainya namun selalu dia abaikan keberadaannya. Teguran akan sikap brengseknya yang selalu bermain wanita padahal sudah ada sosok istri yang begitu menyayanginya.

Namun seperti kata pepatah, penyesalan memang selalu datang terlambat. Dan disinilah dia saat ini, menyesali segala keterlambatan yang dia rasakan. Pria itu tak ingin bernasib seperti kebanyakan orang, larut dalam rasa penyesalan kemudian hidup menderita seorang diri. Tidak, pria itu tak mau kehidupannya berakhir tragis seperti itu, yang dia inginkan saat ini adalah kembali meraih wanita yang mulai dia cintai dan amat sangat dia butuhkan keberadaannya justru disaat sang wanita mulai jengah dan memilih keluar dari kehidupannya, kehidupan seorang bajingan.

“kau terlihat begitu bodoh saat ini, berdiri di depan rumahku, mencoba untuk meminta maaf” ucap wanita itu dingin, benar-benar tak mempedulikan raut wajah penuh penderitaan yang tampak pada wajah pria dihadapannya, Choi Siwon, pria yang sebentar lagi akan berubah statusnya menjadi mantan suami.

Sementara Siwon yang merasakan nada menusuk dalam suara sang wanita tak mampu berbuat apapun. Rasa sakit akan ucapan dingin yang baru saja dilancarkan wanita dihadapannya entah mengapa terasa begitu menyesakkan dada, apakah perasaan seperti ini juga yang dulu dirasakan oleh wanita dihadapannya ketika menghadapi sikap dinginnya, dan entah mengapa pemikiran seperti itu justru membuat Siwon merasa semakin menjadi pria brengsek karena semua tindakan buruknya dimasa lalu yang telah sangat menyakiti hati wanitanya, istrinya, Kim Raya.

“You know, you’re so ugly when you cry, please… just cut it out!” ucap Raya kejam melihat airmata yang siap meluncur dari wajah calon mantan suaminya. Entah mengapa Raya merasa jengah melihat airmata kepalsuan dari wajah pria yang biasanya selalu terlihat angkuh. Melihat airmata seorang Choi Siwon jatuh karena dirinya adalah salah satu keajaiban yang paling mustahil terjadi di dunia.

 “maaf” ucap Siwon lirih.

 “don’t tell me you’re sorry cause you’re not!” bantah Raya, muak dengan kata maaf yang akhir-akhir ini terlalu sering keluar dari mulut pria yang pernah sangat dia cintai. Ya, Raya pernah sangat mencintai Choi Siwon, tapi semenjak Raya memutuskan untuk keluar dari kehidupan pria itu, Raya juga memutuskan untuk meninggalkan semua rasa cintanya kepada Siwon saat itu.

“aku benar-benar minta maaf, tidak kah kau mampu melihat permintaan maafku sebagai sebuah permintaan maaf yang tulus?” ucap Siwon penuh harap, airmata kelemahan mulai membendung di sudut matanya, “aku tau aku begitu sering menyakitimu, dan sekarang aku disini , memohon maafmu -untuk kesekian kalinya-  untuk semua hal yang telah aku lakukan yang begitu menyakiti hatimu” bela Siwon memelas pada sosok Raya yang hanya terus memandangnya penuh sorot kemuak-kan.

“ini sungguh menghibur” Raya mencemooh, “you’re looks like a great actor… saying sorry!” Raya tersenyum miring, “you know, it’s just looks like a rerun drama for me… it’s nothing!” ucap Raya mematikan, hati dan perasaan wanita itu telah tertutup oleh kebekuan yang diciptakan sendiri oleh Siwon. Kini pria itu tengah menuai hasil dari sikapnya selama ini, dan ini terasa beribu kali lebih menyakitkan bagi Choi Siwon.

Mata Siwon semakin memanas, sensasi sesak menghimpit dadanya menerima semua ucapan penuh kebencian wanita yang baru dia sadari amat sangat dia cintai. Siwon tak menduga rasanya akan sesakit ini menerima semua sikap penolakan Raya untuknya.

Dia sudah tak mampu menyembunyikan airmatanya sendiri, Siwon benar-benar tak mampu menyembunyikan perasaan sakitnya. “Ku mohon maafkan aku” pinta Siwon lemah dengan airmata yang mulai menganak sungai menutupi wajah tampannya. Saat ini Siwon benar-benar terlihat seperti pria lemah tak berdaya, dia menangis lirih penuh harap, benar-benar menyingkirkan semua harga dirinya sebagai seorang lelaki, hilang sudah sosok Choi Siwon yang angkuh, arrogant, dingin, dan ambisius, yang kini kita dapati hanyalah sosok Choi Siwon yang terlihat begitu tersiksa dalam kesakitan rasa bersalah dan penyesalan.

“ku mohon maafkan aku dan kembalilah padaku” lirih Siwon kembali.

Raya yang sejak tadi melihat airmata tersiksa Siwon, entah mengapa sama sekali tak terusik. Semakin deras airmata Siwon mengalir, hati wanita itu justru semakin dingin, beku dan membatu. Airmata kesakitan Siwon kini hanya tampak seperti sebuah drama murahan di hadapan Raya, dia benci, teramat benci melihat semuanya. Apa yang dirasakan Siwon saat ini benar-benar tak sebanding dengan semua luka yang pernah Raya alami karena pria arrogant itu.

“kau harus mengerti, aku tak akan pernah mungkin kembali padamu lagi” Raya menggeleng cepat, “karena yang akan menungguku hanya sebuah kesakitan nantinya” duga Raya, “kau tak pernah mencintaiku” lanjutnya melirih.

“I do love you… and I’ll love you” bantah Siwon cepat, masih dengan suara tertahan isakkan.

“no, you don't” tolak Raya tak kalah cepat, mata Raya mulai memanas akibat mengingat luka yang teramat dalam yang pernah Siwon torehkan, “you hurt me… you wreck me… you broke all your promises in front of altar… you broke our holy matrimony in front of God” airmata mulai menetes di wajah cantik Kim Raya mengingat semua kesakitan dari janji suci pernikahan yang dilanggar oleh pria dihadapannya.

“setelah semua luka yang kau berikan-” Raya menghela nafasnya tertahan, menahan isakan yang sudah siap meluncur dengan sempurna dari mulutnya “aku membutuhkan- (hiks) (hiks) aku membutuhkan waktu yang sangat lama untuk baik-baik saja” Raya mulai membuka kembali lukanya, kesakitannya, dan usahanya untuk menjadi baik-baik saja selama ini, “selama ini- (hiks) aku belajar untuk hidup dalam siksaan kematian” airmata dan isakan Raya semakin menderas, mengingat bahwa kesakitan yang selama ini di alaminya benar-benar mengantarnya pada kehidupan yang lebih layak disebut sebuah derita kematian, sakit, lebih dari sekedar menyesakkan, teramat sakit.

Siwon yang melihat airmata Raya seolah ikut merasakan kesakitan yang selama ini ditahan oleh wanita itu, Siwon sendiri ikut terlarut dalam tangis kepahitan wanitanya, dia ikut merasakan kesakitan teramat dalam yang selama ini wanita itu sembunyikan. Dan airmata Kim Raya saat ini bak sebilah pisau tajam yang menghujam dadanya, mengoyak hatinya hingga tak berbentuk.

“but.. after all this” Raya kembali mengeluarkan suaranya, “I have grown too strong to ever fall back in your arms” lanjut Raya sambil menghapus airmatanya pelan, merubah mimik terlukanya kembali menjadi dingin seperti semula, Raya kembali pada sosoknya yang semula, sosok dingin yang tak berbelas kasih.

“and now you’re back… you want me one more time” duga Raya dengan senyum miring meremehkan kembali menghiasi wajahnya, saat ini Raya ibarat seorang aktris drama yang mampu dengan cepat merubah ekspresi dan suasana hatinya, Siwon yang melihat senyum meremehkan Raya entah mengapa justru merasa sedikit seram, sosok Raya saat ini bukanlah seperti Raya yang dia kenal, Raya terlihat mengerikan.

“no you can’t… you can’t get to get me back” Raya menggeleng pelan, “kau takkan pernah bisa mendapatkanku kembali” ulang Raya tajam, “karna aku yang akan lebih dulu pergi dari kehidupanmu” Siwon benar-benar bingung, dia tak mengerti maksud wanita dihadapannya.

Namun sorot kebingungan Choi Siwon seketika berubah menjadi sorot ketakutan, Siwon memandang ngeri apa yang dilihatnya saat ini. Kim Raya berdiri dihadapannya dengan sebilah pisau yang ternyata di sembunyikan wanita itu di belakang tubuhnya, pisau itu kini tengah tergenggam mantap di tangan kiri Raya.

“Kim Raya!! Apa yang ingin kau lakukan??!!!” seru Siwon hampir berteriak panik melihat pisau yang terlihat begitu menyilaukan karena memantulkan cahaya dari lampu yang bersinar berada tepat di atas pergelangan tangan Raya.

“it’s over Siwon-ssi… it’s over…. ARRGGGHHHHH” semuanya berlangsung begitu cepat, ucapan penegasan Raya menjadi pengiring goresan pisau tajam itu di pergelangan tangannya, tubuh Raya ambruk, darah merembes keluar dari luka sayatan besar yang diciptakan wanita itu pada pembuluh nadinya.

Siwon bergerak panik mendekati tubuh wanita yang dia cintai, direngkuhnya tubuh Raya yang telah jatuh ke tanah. “andwae… andwae…” Wajah Siwon dipenuhi airmata, isakan lirihnya mengiringi teriakan tak percaya yang keluar dari mulutnya melihat wanita yang dia cintai lebih memilih mengakhiri hidup dari pada harus kembali kepelukannya.

“andwae…. Raya-ya… Raya-ya… kenapa kau melakukan ini?!” Siwon meraih tangan Raya yang berlumuran darah, matanya semakin buram oleh airmata, setiap ucapan yang keluar dari mulutnya di iringi isak tangis kepedihan melihat tubuh wanita yang di cintainya mengerang sekarat karena kesakitan.

“mianhae” Raya berujar lirih.

“no no no no… please stay with me darling, stay with me...” histeris Siwon melihat Raya yang berada dalam pelukkannya perlahan menutup mata dalam kesakitan, tak dipedulikannya kemeja putih yang dia kenakan ikut terkena noda darah dari wanita yang saat ini sangat dia cintai.  

“andwae... andwaeee… andwaeeee…. KIM RAYAAAAAAA!!”

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Hhh.. Hhhhh…. Hhhh…. Hhhhh…..

Suara deru nafas memburu mengiringi Siwon yang langsung terduduk bangun dari tidurnya. Siwon masih tak mengerti dengan apa yang terjadi, nafasnya masih memburu, matanya memanas dan airmata ikut menetes dari matanya. Terlalu nyata, mimpi buruk yang dia alami barusan terlalu nyata hingga dia ikut merasakan ketakutan yang amat sangat akan peristiwa mengerikan yang terjadi dalam bunga tidurnya.

“Oppa, kau kenapa??” pertanyaan bingung keluar dari mulut wanita yang sudah ikut terbangun dari tidur nyenyaknya di samping Choi Siwon. Siwon menolehkan wajahnya, memandang wajah khas bangun tidur wanita yang tadi juga hadir dalam mimpinya dengan kondisi yang sangat menyeramkan, kesakitan dan berlumuran darah, Siwon menggelengkan kepalanya cepat menyingkirkan serpihan mimpi buruk yang masih melekat kuat dalam memorinya.

“Oppa?” panggilan sang wanita menyadarkan Siwon kembali, Raya yang melihat suaminya tiba-tiba terbangun dari tidur dengan nafas memburu dan wajah ketakutan jujur saja merasa cukup kaget.

Kemudian seperti ingin memastikan bahwa apa yang baru saja di alaminya benar-benar hanya sebuah mimpi buruk, Siwon menarik cepat tubuh sang istri ke dalam pelukannya, mendekap erat memastikan bahwa wanita yang kini telah kembali ke sisinya benar-benar nyata dan tak akan pernah melakukan hal bodoh apapun untuk meninggalkannya.

Siwon menenggelamkan wajahnya pada lekukan leher Raya, menghirup feromon menenangkan yang keluar dari tubuh sang istri, dan ternyata cara itu seratus persen ampuh untuk meredakan kekacauan yang terjadi pada dirinya setelah mimpi buruk yang dia alami.

Usapan lembut yang diberikan Raya di punggung Siwon membuat pria itu merasakan ketentraman yang amat sangat nyaman dan Siwon justru menangis terisak melepaskan semua kekalutannya.

“ada apa??” Raya bertanya panik begitu merasakan tubuh suaminya bergetar hebat, Dia benar-benar bingung, tak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi pada suaminya, seingatnya setelah berbincang sebentar semalam keduanya langsung tertidur karena cukup lelah dengan aktifitas mereka yang padat seharian ini.

Namun Siwon hanya terus terisak, tak mampu menjawab kebingungan istrinya, yang mampu dia lakukan saat ini adalah mengeluarkan semua kekalutannya dalam bentuk airmata. Siwon tak peduli jika setelah ini sang istri men-capnya sebagai pria lemah, toh semenjak mereka kembali rujuk dan berbaikan, Siwon sudah melepas semua tabir dan topeng dirinya di hadapan sang istri.

Raya yang merasa tak mendapat jawaban dari Siwon semakin dilanda cemas dan kebingungan, Raya mencoba menarik diri dari dekapan suaminya, dia ingin memastikan dengan matanya sendiri kalau sang suami baik-baik saja.

Tapi Siwon tak ingin sedikit pun menjauhkan tubuh Raya dari dekapannya, dia justru semakin menyembunyikan wajahnya pada leher Raya dan memeluknya lebih erat, “kau bermimpi buruk lagi eo?” tanya Raya sambil terus mengusap punggung suaminya lembut, Siwon yang mendengar pertanyaan Raya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan, “sstttt… everything’s okay” ucap Raya menenangkan sambil sesekali mengecup bagian samping kepala sang suami yang menempel pada pipinya, “semuanya baik-baik saja sayang, aku disini... aku bersamamu”

Raya cukup tau bahwa belakangan ini suaminya sering kali bermimpi buruk mengenai dirinya yang memutuskan untuk pergi dan melukai diri sendiri. Sebenarnya Raya merasa sangat cemas dengan apa yang suaminya tengah khawatirkan hingga bisa mendatangkan mimpi buruk seperti itu, pasalnya saat ini mereka sudah kembali bersama dan kehidupan pernikahan mereka sangat bahagia.

Dengan lembut Raya menarik wajah Siwon dengan kedua tangannya, menatap wajah tampan suaminya yang penuh keringat dan memerah karna airmata, ada perasaan nyeri dan tak nyaman di hati Raya melihat pria yang sangat dia cintai tampak kacau berkalang duka.

“kau memimpikan hal itu lagi?” tanya Raya sambil membasuh keringat yang menghiasi kening sang suami, Siwon yang mendengar pertanyaan Raya masih tak mampu berkata apapun, dia hanya mengganggukkan pelan wajah sendunya, “sebenarnya apa yang sedang mengganggumu hm??” tanya Raya sambil kembali meraih wajah Siwon dalam genggaman tangannya, mencoba memberi dukungan pada sang suami untuk berbagi hal yang mungkin saja sulit suaminya ceritakan.

“entahlah” jawab Siwon lirih, Raya yang masih merasakan kedukaan yang menyelimuti sang suami ikut merasakan sedihnya, mata Raya mulai berkaca-kaca melihat kondisi suaminya yang jauh dari kata baik-baik saja.

Raya memajukan wajahnya, mengecup lembut secara bergantian kedua mata suaminya yang masih memerah dan menyisakan jejak airmata, melihat kondisi suaminya yang berkawan tangis membuat Raya merasa ikut menderita, airmata penderitaan suaminya adalah senjata terampuh untuk membunuhnya secara perlahan.

“ku mohon jangan seperti ini, sekarang aku sudah kembali di sisimu, aku mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu, tak akan pernah meninggalkanmu” pinta Raya dengan airmata yang ikut berlinang. Siwon yang melihat deraian airmata menghiasi wajah cantik istrinya mengutuk dirinya sendiri. Dia pernah bersumpah tak akan membiarkan wajah cantik istrinya kembali ternoda oleh airmata yang disebabkan oleh dirinya.

“sstttt jangan menangis hm…” pinta Siwon lembut.

“kalau begitu kau juga jangan menangis” rengek Kim Raya dengan isakan tertahannya.

“okay… okay… maafkan aku hm” Raya mengangguk menerima permintaan maaf suaminya.

Siwon tersenyum lega melihat balasan ekspresi yang dikeluarkan oleh istrinya. Dia benar-benar tak mengerti apa yang dulu dia pikirkan hingga menelantarkan wanita yang mencintainya teramat dalam, wanita yang menjaganya begitu tulus.

Siwon bersyukur setidaknya Tuhan masih memberikan Ia kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu. Siwon tau, sedikit saja Siwon bertahan dengan ke egoannya dan membiarkan wanita ini pergi melangkah keluar dari pintu apartment mereka, mungkin saat ini Raya tak akan pernah berada dalam pelukannya, mungkin hal yang terjadi dalam mimpi buruknya akan benar-benar terjadi.

Selain menikahi Kim Raya, tindakan Choi Siwon yang mencegah kepergian Raya juga adalah tindakan yang paling benar yang pernah dia lakukan selama hidupnya.

“aku mencintaimu… sangat mencintaimu” deklarasi Siwon untuk Raya, walaupun ini bukan pertama kalinya Siwon mengucapkan urutan kata bak mantra pemberi kebahagiaan itu, tetap saja setiap pengakuan Siwon akan cintanya mampu membuat Raya merasakan kebahagian teramat sangat, kebahagian yang tak pernah tergantikan oleh apapun.

“aku tau” balas Raya dengan wajah berseri, “I love you to… I always do, I always will… to love you” Raya memajukan wajahnya mengecup lembut bibir sang suami kemudian menenggelamkan dirinya dalam dekapan ternyaman yang kini menjadi miliknya.

Iringan merdu dan lembut pernyataan cinta membuat dua sejoli ini terlarut dalam samudra cinta kasih abadi yang sempat mereka ingkari, kini keduanya seperti menemukan jalan untuk kembali, kembali kepada tempat dimana mereka seharusnya berada.

 

 

 

 

*the (not) end*

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK