ketika aku tak lagi memiliki harapan untuk meraihmu, untuk apa aku bertahan -Kim Raya-
****
Raya menatap sendu pria dihadapannya, segala macam emosi bersarang dalam hatinya saat ini setelah untuk kesekian kali pria dihadapannya secara terang-terangan mengkhianati janji suci pernikahan yang hampir setahun mereka jalani. Lama-kelamaan tarikan nafas Kim Raya semakin berat, menahan himpitan rasa sesak dan sakit yang terlalu sering pria dihadapannya torehkan.
“kau tau” Raya menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha menahan rasa sesak dan airmata yang mendesak ingin keluar sejak tadi, “aku sudah jatuh begitu dalam pada pesona angkuhmu, aku tak dapat menyangkal kalau aku begitu mencintaimu” lirih Raya pelan pada pria yang berdiri mematung dihadapannya, pada pria yang hampir satu tahun ini hidup bersamanya dengan status sebagai suami, Choi Siwon.
Choi Siwon adalah pria yang karena garis keras takdir terpaksa menikahinya, pria angkuh dan dingin yang terpaksa menjadi suaminya karena kuasa kejam yang dimiliki oleh kedua orang tua mereka. Pria yang tak pernah melihatnya tapi selalu berada disisinya, pria egois yang membuatnya mendapat gelar sebagai nyonya muda Choi, pria yang tak pernah membuka hati untuknya, pria yang tak pernah mencintainya tapi amat sangat dia cintai.
Raya menghapus pelan airmata yang ternyata sudah memenuhi wajahnya, “you know, I never hit so hard in love before” ucap Raya pelan di iringi tawa mirisnya, menyembunyikan airmata yang tak henti mengalir deras di pipi lembutnya, airmata yang menggambarkan perasaan luka yang teramat sangat di dalam hatinya.
Ya, wanita mana yang tak akan terluka ketika untuk kesekian kalinya melihat suami -yang walaupun tak mencintainya- bermain gila dengan wanita lain. Kenyataan pahit bahwa dengan teganya pria dihadapannya ini selalu mengkhianatinya membuat Raya merasa sangat tersakiti, membuat Raya merasa begitu tak dihargai. Membuat Raya berpikir kalau keberadaannya selama ini tak berarti, kalau dia tak pernah di anggap, kalau dia tak pernah di inginkan. Raya merasa semua pengorbanan yang dia lakukan untuk meluluhkan hati dingin suaminya tak pernah berhasil.
Hatinya bagai ditikam oleh sebuah pisau berkarat kemudian dicabut secara paksa tanpa belas kasihan, Hati dan perasaannya luluh lantak ketika lagi-lagi pria yang paling dia cintai menghancurkan mimpinya tentang memiliki sebuah pernikahan bahagia.
“all I wanted was to break your walls” ucap Raya lagi masih dengan lirih kesesakkannya, “menghancurkan seluruh dinding egomu” Raya menarik nafasnya dalam, “tapi aku tak mampu”
Sementara itu, Siwon hanya mampu menatap datar wanita yang masih berdiri dihadapannya berderai airmata menyalurkan semua perasaan sakit yang sudah wanita itu pendam selama ini, menahan semua perasaan kecewa menghadapi sikap brengseknya sebagai seorang pria.
“tidakkah kau menyadari kalau aku begitu mencintaimu?” ucapan lirih Raya sontak membuat Siwon menundukkan kepala menatap parket kayu yang dipijaknya, entah mengapa Siwon merasa ada yang salah, saat ini dia merasa sakit dan terluka, dia seperti ikut merasakan kesesakkan yang disampaikan oleh wanita yang menyandang status sebagai istrinya itu, “I will always love you” Raya menahan isakannya, “but all you ever did was wreck me, you wreck me” Siwon menundukkan wajahnya semakin dalam, menahan segala rasa sesak yang semakin mendominasi hatinya ketika melihat wanita dihadapannya terluka sangat dalam karena tindakan bejatnya.
“aku begitu memujamu, tapi kau tak pernah melihatku” jujur Raya sambil menggelengkan kepalanya pelan merasa lelah menghadapi semua sikap tak acuh suaminya selama ini. “you let me burn to ashes” ucap Raya pahit, “semua yang kau lakukan benar-benar membuatku hancur hingga menjadi abu”
‘Hentikan, kumohon hentikan’ lirih Siwon dalam hati, tak mampu lagi menahan semua ucapan yang terlontar dari mulut indah wanita yang biasanya menyambutnya penuh senyuman tapi saat ini menatapnya penuh airmata sarat rasa sakit, luka bahkan kebencian. Wanita yang entah sejak kapan tanpa dia sadari mulai mengisi kekosongan hatinya.
“Siwon-ssi, ak-“
“STOP!!” potong Siwon keras, benar-benar tak ingin lagi mendengarkan ucapan penuh luka yang hanya menambah kesesakkan dihatinya semakin menjadi. Siwon menatap Raya tajam, menunjukkan bahwa Siwon benar-benar benci dan ikut terluka mendengar setiap kepahitan akan semua perkataan yang keluar dari mulut istrinya itu, namun Raya salah pengertian.
“Pardon me, I never meant to start a war with you” Raya meminta maaf diiringi isakkannya, merasa bersalah karena tak pernah bermaksud untuk bertengkar dan membantah suaminya, “tapi, bisakah kau mengijinkan aku masuk ke dalam hatimu?” permintaan lirih Raya sontak membuat Siwon menatapnya sendu.
“ya, yang ku inginkan hanya agar kau membiarkan aku masuk ke dalam hatimu” tegas Kim Raya pelan membalas tatapan penuh arti Choi Siwon.
“but it was… itu dulu, dan sekarang aku merasa… semuanya sudah berakhir, aku lelah” isak Raya letih menyatakan keputusan akhirnya akan kondisi pernikahannya yang tak pernah membaik. Pernikahan yang dia perjuangkan terus bertahan walau pada akhirnya hanya dia yang menanggung luka.
“Raya-ssi, apa maksudmu?” tanya Siwon dalam.
“saat ini aku benar-benar merasa lelah Siwon-ssi, aku… aku… aku sudah tak mampu menghadapi semuanya, I’m so tired and now I’m out”
“kau akan meninggalkanku??!!” tuduh Siwon keras, tak terima akan putusan akhir wanita dihadapannya.
“jangan pernah kau katakan kalau aku yang meninggalkanmu” bantah Raya tak terima, “kau tau aku selalu ingin bersamamu” lanjut Raya lagi-lagi di iringi airmata, “tapi aku tak sanggup lagi hidup dalam kebohongan, kau tak pernah mencintaiku, kau menghancurkan hatiku, eksistensimu menghancurkan hidupku, kau benar-benar telah menghancurkan mimpi dan harapanku… dan sekarang-” Raya menghembuskan nafasnya berat, “aku harus pergi untuk menyelamatkan sisa hidupku”
‘tidak! Jangan! kumohon jangan!’ histeris Siwon dalam hati, tatapannya berubah panik, dia tak mungkin membiarkan wanita dihadapannya pergi, dia tak mungkin membiarakan Kim Raya, istrinya, wanita yang mulai dia cintai pergi dari hidupnya.
Namun sayang, Siwon hanya mampu menyuarakan semuanya dalam hati, bibirnya kelu, tubuhnya kaku, dia bahkan tak mampu melakukan apapun untuk mencegah wanita yang hampir satu tahun ini menemani hari-harinya mencoba melangkah keluar dari hidupnya.
“kau tak perlu khawatir, aku yang akan menjelaskan pada kedua orang tuamu dan kakakku bahwa aku yang menginginkan semua ini berakhir, aku tak akan membuat mereka menyalahkanmu” tutur Raya selanjutnya mencoba menenangkan melihat tatapan panik Siwon yang benar-benar disalah artikan olehnya, “maafkan aku… aku pergi” ucap Raya dalam dengan deras airmata yang menghiasi wajah cantiknya, melangkahkan kaki meninggalkan Choi Siwon, pria yang sangat dia cintai namun tak mampu ia raih hatinya.
Raya melangkah pergi meninggalkan semua impian dan cintanya pada pria angkuh yang tak pernah menatapnya. “stay, don’t go” lirih Siwon pelan pada sosok Raya yang sudah berlalu jauh meninggalkannya. Tanpa terasa butiran airmata menetes dari ujung mata kelam Siwon, menghancurkan kebekuan hatinya yang kini mulai mencair justru ketika Raya beranjak dari sisinya.
****
Inspired by Miley Cyrus -Wrecking ball