Saat di rumah sakit binatang..
Suho memasuki rumah sakit diikuti Chorong yang memegang tali ikatan Bingo.. Perawat rumah sakit terlihat menggoda Suho, "Tuan sudah punya yeojachingu?? Aiee kenapa tidak bilang dari dulu??"
"A-ani... Dia teman sekelasku.. Entah kenapa Bingo selalu menempel padanya"
"Kau tahu, kalau seekor anjing menempel pada seorang yeoja, itu tandanya dia setuju untuk menjadikan dia pasangan untuk tuannya"
Perawat yang lain mencoba meledek Suho..
Suho langsung menengok ke arah Chorong yang sedang asyik mengelus-elus Bingo...
Setelah pemeriksaan.. Suho mengantar Chorong pulang..
"Gomawo. Sudah menemani Bingo hari ini. Dia terlihat sangat senang"
"Nde.. Aku juga.. Annyeong.. Annyeong Bingo"
Chorong memasuki rumah. Suho terlihat melamun, dan dikejutkan dengan suara Bingo.
"Arasseo, arasseo.. Kita pulang.."
Chorong berjalan menuju perpustakaan.. Tanpa sengaja dia mendengar suara dua orang namja yang sangat lembut bernyanyi dari ruang studio. Ruang itu memang dikhususkan untuk kegiatan seni..
Dia membuka pintu ruang tersebut dan melihat Baekhyun dan Luhan sedang bernyanyi "Miracle of December".. Suara mereka membuat Chorong menikmatinya sambil memejamkan mata... Alunan piano yang dimainkan Lay, senior yang membimbing kegiatan seni, menambah kesempurnaan harmoni lagu tersebut. Tanpa disadari lagu berakhir. Chorong terkejut saat membuka matanya, Luhan sudah berada di depannya..
Karena gugup, Chorong bertepuk tangan..
" Wahh.. Bagus sekali.. Hehee"
"Gomawo.." Ucap Luhan malu-malu..
"Aiee.. Kau hanya memuji Luhan??" Baekhyun kesal..
"Ani.. Kau juga bagus, baekhyun-shi.. Lay oppa.. Kau juga" sambil mengacungkan jempolnya ke Lay..
"Chorong.. Boleh kita bicara??" Luhan bertanya gugup
"Eoh?? Eoh... Tentu saja"
"Baekhyun.. Hyung.. Kusudahi ya latihannya. Anyyeonggaseyoo"
Di pinggir lapangan sepak bola...
"Apa yang mau kau bicarakan, Luhan-shi ??"
"Hhmm.. Yang waktu itu.. Apakah kau sudah memikirkannya?? Maaf aku terlalu egois. Tapi aku sangat sangat menyukaimu, Chorong.."
Di lapangan sepak bola terdapat Xiumin dan Suho yang sedang bermain.. Suho melihat ke arah Luhan dan Chorong..
"Aisshhh kenapa aku harus melihat mereka berdua lagi??.. Tunggu.. Kenapa aku menjadi marah seperti ini??"
Chorong terdiam.. Dia membekap buku-buku yang ada di tangannya dengan erat..
"A-a-aku......"
"Chorongaaaa....!!"
Panggil Sojin yang terlihat berlari ke arah Luhan dan Chorong..
"Uuppss.. Sorry.. Apa aku mengganggu kalian??
Goda Sojin ke arah mereka..
"A-ani.. Ada apa, Sojin??" Jawab Chorong gugup
"Ini... Kartu undangan untuk ulang tahunku... Kau datang yaa.. Ini juga ada untuk Bomi.. Luhan, kau datang juga yaa. Pestanya ada di gedung J"
"Eoh.. Pasti aku akan datang.."
Setelah Sojin pergi, Luhan kembali menatap Chorong, sementara Chorong hanya bisa melihat ke lapangan sepak bola..
"Jadi.. Bagaimana??? Apa kau mau??"
"Hhmmm... Mian.. Luhan-shi. Aku bingung harus menjawab apa dan aku tidak mau menyakiti perasaanmu. Kumohon kau mengerti.."
"A-arrsseo.. Kau masih belum bisa menentukannya. Baiklah. Kapanpun kau siap menjawabnya.. Hehee"
Xiumin menepuk pundak Luhan yang terduduk lesu di pinggir lapangan..
"Yaa!! Wae geurae?? Kau sakit??"
"Ani... Sulit sekali untuk mendapatkan seorang yeoja"
"Park chorong??" Ucapan Suho membuat Luhan terkejut
"Eoh...." Luhan kembali menunduk lesu..
1 hari sebelum perayaan ulang tahun Sojin...
"Eonni... Aku tidak mempunyai pakaian yang sesuai seleramu.. Lihat.."
Hayoung membongkar isi lemarinya untuk meminjamkan dress yang di inginkan Chorong..
"Eottokhaji?? Pesta ini sangat mewah.. Walaupun cuma pesta ulangtahun.. Tapi... Huffftt.." Chorong terlihat putus asa dengan pilihan pakaian yang akan dia kenakan esok hari..
Lalu handphonenya berbunyi... Bomi menelpon..
"Eoh, ada apa??"
..........
"Mwo?? Kau tidak bisa datang besok?? Wae??
..............
"Hhmmm.. Arrasseo.. Bomi-ya.. Kau bisa tidak meminjamkan sesuatu untukku??"
..............
"Jinjjayo?? Okay.. Aku kerumahmu sekarang.."