CHAPTER 27 : Chapter 26 Something
"Oh iya, kenalkan,hyung. Yeojachinguku, Park Chorong"
"A-annyeonghaseyo" Chorong sedikit membungkukkan badan
"Eoh.. Nde.."
"Kalau begitu kami permisi dulu.." Luhan dan Chorong meninggalkan Siwon dan berjalan ke arah Xiumin,Kyungsoo dan Sojin yang terlihat sedang berbincang
"Luhan'ah. Kau datang??" Sapa Xiumin
"Nde.."
"Chorong'ah, kau terlihat sangat cantik hari ini. Kau sangat serasi dengan Luhan oppa. Beureopta.." Sojin menunjukkan kecemburuannya pada Luhan dan Chorong
"Aniya, Sojin'ah. Kau juga terlihat cantik hari ini. Lihatlah gaunmu, jinjja ippuda" Chorong memuji Sojin
"Kyungsoo'ah. Sudah lama aku tidak bertemu denganmu" Luhan memeluk Kyungsoo
"Nde, hyung. Aku terakhir melihatmu saat di bandara mengantarmu dan Xiumin hyung yang akan ke Seoul"
Mereka berbincang satu sama lain..
"Eoh,Suho oppa.." Ucapan Sojin membuat Xiumin, Kyungsoo, dan Luhan melihat ke arah Suho yang berjalan ke arah mereka.
Sementara Chorong hanya bisa memegang lengan Luhan dengan kuat, dia tidak berani melihat Suho..
"Eoh. Kalian sudah berkumpul??" Suho menyapa mereka
"Yaa!! Kenapa kau baru sampai?" Xiumin bertanya pada Suho
"Hehee mian..."
"Chorong'ah, kau sakit??" Luhan bertanya pada Chorong yang terus menggenggam lengannya dengan kuat
"Eoh??" Chorong menoleh ke arah Luhan
"Ayo kita cari tempat duduk untukmu" Luhan membawa Chorong menjauh dari mereka
Suho hanya bisa melihat mereka dan kembali menghela nafas..
"Oppa, kau tidak menyapa Hal-abeoji?" Sojin menyadarkan lamunan Suho
"Eoh?? Eoh.." Suho langsung menuju Kakeknya yang sedang mengobrol dengan kedua orang tua Suho
"Oppa, jjangkkaman.." Sojin menghampiri Suho dan memegang lengan Suho
"Yaa!! Waegeurae??" Suho langsung melepaskan genggaman tangan Sojin
"Oppa, bersikaplah biasa. Lihat, semua orang memperhatikan kita" Sojin menoleh ke arah beberapa tamu yang melihat ke arah mereka.
Dengan terpaksa, Suho menerima genggaman tangan Sojin. Dan berjalan menuju Kakeknya.
"Annyonghaseyo, Hal-abeoji"
"Eoh, Suho-ssi" Kakek tersenyum melihat Suho yang memegang tangan Sojin
"Kurasa aku terlalu mengkhawatirkan kalian berdua. Kalian terlihat sangat serasi"
Sojin tersenyum senang mendengar pujian Kakeknya itu.
"Suho-ah, kau harus mempertahankan hubunganmu dengan Sojin" sambung Ibu Suho
"Baiklah, kami permisi dulu" Suho dan Sojin meninggalkan Kakek dan kedua orangtuanya
"Bukankah sudah saatnya mereka menuju tahap yang selanjutnya??" Ucap kakek saat Suho dan Sojin menjauh
"Nde, Abeojji. Kurasa kau memang benar" Sambung Ayah Suho yang senang melihat anaknya itu
"Yaa!! Lepaskan tanganmu" Ucap Suho pada Sojin yang sudah menjauh dari hal-abeoji
"Waeyo oppa?? Bukankah lebih baik seperti ini??"
"Kau tahu?? Aku paling benci saat bergandengan seperti ini"
Sojin langsung melepaskan genggaman tangannya pada Suho
"Mianhae,oppa" Sojin menundukkan kepalanya dan Suho langsung berjalan meninggalkan Sojin
"Gwenchana??" Luhan bertanya pada Chorong saat mereka berdua tiba di beranda gedung tersebut
"Nde.. Mian,Luhan. Aku membuatmu khawatir"
"Aniya" Luhan tetap melihat Chorong dengan khawatir
"Wahhh disini sangat menyegarkan.. Lihat, bintangnya banyak sekali" Chorong mengalihkan pembicaraan
"Hhmmm. Jinjja ippuda" Luhan masih menatap ke arah Chorong yang sangat senang melihat bintang
"Hhmm. Yang mana bintang kesukaanmu?? Kalau aku, yang itu..." Chorong menunjuk ke arah langit
"Bintangku?? Aku sedang menatapnya sekarang" jawab Luhan.
Chorong menoleh ke arah Luhan dan terlihat gugup saat mengetahui Luhan sedang menatapnya
"Chorong'ah..." Luhan memegang tangan Chorong
"Wa-waeyo??" Chorong terlihat gugup
Luhan mendekatkan wajahnya perlahan. Chorong mengenyampingkan wajahnya
"Wae-waegeurae??"
"Ani. Aku hanya ingin melihat bintangku dari dekat" Ucap Luhan sambil tersenyum
Chorong mengambil handphonenya..
"Eoh, Hayoung menelponku. Yeo-yeobuseyeo.. Nde Hayoung'ah. Waeyo??" Chorong berjalan menjauhi Luhan sambil menerima telpon
Luhan tersenyum melihat Chorong yang menjauh darinya..
"Kau pintar sekali berbohong,Chorong'ah"
"Aigoo. Hampir saja. Kenapa dia selalu membuatku gugup didepannya??" Chorong berbicara sendiri saat dia berada di dalam toilet
Seorang ahjumma juga masuk ke dalam toilet, Chorong tampak memperhatikannya. Dia tampak memegangi kepalanya, lalu tiba-tiba dia terjatuh...
"Omo... Gwenchana??" Chorong dengan cepat memegangi tangan ahjumma itu
"N-nde.."
Ahjumma itu berjalan keluar, tapi tubuhnya sudah tidak kuat menahan beban tubuhnya , sehingga dia terjatuh pingsan.
"Eoh, ahjummeoni.." Dengan cepat Chorong menghampiri tubuh ahjumma yang sudah tertidur di lantai
"Eottokhajji ?? Mukanya terlihat sangat pucat.." Chorong membopong tubuh ahjumma itu keluar toilet
"Baikah, hadirin sekalian, acara akan segera dimulai." MC berbicara dengan mic ditangannya, membuat semuat tamu melihat ke arah sumber suara
Suho yang sedari tadi duduk, pandangannya mengarah seorang yeoja yang terlihat membopong seseorang. Segera Suho berjalan ke arah yeoja itu..
"Cho-chorong'ah.. Apa terjadi sesuatu??"
"Eoh?? Su-suho-ssi... Ahjumma ini tiba-tiba saja pingsan"
Suho memperhatikan seseorang yang di bopong Chorong..
"Eo-eomma??" Dengan terkejut, Suho langsung memegang kepala eommanya itu
============= To be continued =============