CHAPTER 26 : Chapter 25 Almost
"Chorong'ah... Wae?? Kau menangis??" Sojin menghampiri Chorong
"So-sojin'ah.. Ini... Ka-kakiku masih terasa sakit" Chorong tampak gugup saat berbohong pada Sojin
"Jinjja?? Ayo aku antar kau ke klinik. Yaa!! Suho oppa, kenapa kau hanya diam saja,eoh?? Aishhh seharusnya kau membantunya" Sojin yang tidak mengetahui keadaannya hanya bisa memarahi Suho yang masih terdiam
"Mianhae,Sojin'ah. Karena aku kau jadi melewati satu pelajaran"
"Aniya, gwenchana.. Kakimu bagaimana?"
"Hhmm. Sudah membaik"
"Aneh.. Sepertinya lukamu sudah mulai mengering, seharusnya rasa sakitnya sudah tidak ada" Ucapan dokter itu membuat Chorong terkejut dan sejenak terdiam
"A-a-aniya, dokter. Tadi aku benar merasa sakit" Chorong berusaha menjelaskan
"Jinjja gwenchana??" Sojin masih terlihat khawatir
"Eoh, gwenchana"
"Tapi aneh sekali, kenapa Suho oppa hanya diam saja dan tidak langsung membawamu??"
Chorong hanya bisa terdiam dan tidak menjawab
"Chorong'ah.. Kau pulang dengan sendiri?" Sojin kekuar dari mobilnya dan bertanya pada Chorong yang terlihat berdiri di depan kampus
"Nde.. Aku bisa sendiri, kakiku sudah tidak sakit"
"Jinjja?? Aishh.. Gara-gara kau,Chorong harus mengganti perbannya berkali-kali" Sojin berbicara pada Suho yang terdiam di sebelahnya
Lalu di belakang mobil Sojin, muncul mobil yang dikenal Chorong..
"Eoh, Lu-luhan??"
"Chorong'ah.. Gwenchana?" Luhan langsung menghampiri Chorong dan memegang lengannya
"Hhmm. Gwenchana. Tapi, kenapa kau kesini? Bukankah kau sibuk?"
"Sudah kuselesaikan pekerjaanku tadi, jadi aku bisa menjemputmu"
"Aieee. Aku selalu cemburu dengan kalian berdua" Sojin meledek ke arah Luhan dan Chorong
"Kurasa aku kurang cepat datang kesini" Luhan tersenyum sinis ke arah Suho yang juga melihat ke arah Luhan
"Kajja.. Kita pulang" Luhan memegang tangan Chorong dan mengantarnya masuk ke mobilnya
Sementara Suho hanya bisa terdiam..
Sudah beberapa minggu setelah kejadian itu, Chorong dan Suho tidak pernah mengobrol ataupun berhadapan satu sama lain. Mereka memang berusaha menghindar jika bertemu..
Toko bunga Chorong sudah mulai ramai dikunjungi pelanggan dari berbagai tempat. Bahkan sudah merambah ke bisnis online. Eunji, teman kerja Chorong saat di kedai, membantunya di toko.
Suatu hari, Chorong terlihat sibuk di tokonya itu..
"Nde.. Annyeonghaseyo, ahjussi. Kau mencari bunga seperti apa??" Chorong menyapa pelanggan yang datang
"Annyeongha.... Eoh?? Si-siwon oppa??"
Ucapan Chorong terhenti saat mengetahui Siwon mengunjungi tokonya itu
"Kau bekerja disini,Chorong'ah??"
"Nde.. Ini toko punyaku. Hehee"
"Jinjja?? Wahhh.. Kalau begitu, aku lihat-lihat dulu ya"
"Nde..."
"Chorong'ah. Aku mau membeli bunga ini" Siwon membawa beberapa tangkai bunga.
"Nde.."
Tiba-tiba handphone Chorong berbunyi..
"Yeobuseyeo?? Eoh,Luhan.."
"Kau masih sibuk?" Luhan bertanya pada Chorong
"Hhmmm. Sebentar lagi aku akan selesai. Wae??"
"Aku hanya ingin memberitahumu kalau aku akan mengajakmu ke gangnam besok"
"Mwo??"
"Kau mengenal Siwon hyung bukan?? Dia akan mengadakan pesta disana. Aku diundang olehnya dan aku akan mengajakmu"
Sejenak Chorong terdiam dan melihat ke arah Siwon yang ada di depannya..
"Chorong'ah.. Waegeurae?" Tanya Luhan yang menunggu jawaban dari Chorong
"Eoh??"
"Kau mengkhawatirkan sesuatu?"
"Eoh..?? A-aniya. Baiklah,besok aku akan menemanimu"
"Geurae. Aku tutup yaa telponnya. Besok akan kuhubungi kau lagi"
"Nde.."
Chorong memasukkan handphonenya ke saku.
"Luhan?? Kau akan datang dengannya besok??" Siwon bertanya pada Chorong yang masih terdiam
"Eoh?? Nde.."
"Hyung.. Bangunlah... Makananmu sudah dingin" Kyungsoo mencoba membangunkan Suho yang masih berada di tempat tidurnya
"Aku tidak lapar" Hanya itu yang diucapkan Suho
"Hyung.. Berapa lama lagi kau akan tidur,eoh?? Ini sudah sore.." Kyungsoo terlihat kesal pada Suho
"Arrasseo, arrasseo..." Suho mulai beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi
"Aishhh kenapa dengan hyung itu? Kelakuannya sangat aneh selama beberapa minggu ini" Kyungsoo bergumam sendiri
"Kyungsoo'ah.. Turunlah, aku membawa makanan.." Siwon berkunjung ke rumah Suho
"Eoh,Siwon hyung. Kau baru datang??"
"Wahhh banyak sekali makanannya"
"Bagaimana Suho? Dia sudah membaik??"
"Ani.. Kelakuannya semakin aneh,hyung. Dia seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga"
"Geurae?? Aishhh jinjja, anak itu..."
Tak berapa lama,Suho turun menghampiri mereka berdua..
"Hyung. Kenapa kau kemari??"
"Yaa!! Tentu saja mengkhawatirkanmu. Kenapa kau menjadi seperti ini,eoh??"
"Meolla. Rasanya aku tidak mempunyai semangat lagi,hyung. Tiba-tiba aku hanya teringat Bingo yang selalu menemaniku"
Siwon dan Kyungsoo hanya bisa terdiam
"Ini.. Kubelikan kau bunga untuk kau simpan" Siwon memberikan bunga yang dia beli tadi
"Aishhh,hyung. Aku tidak sakit... Untuk apa kau....." Sejenak Suho terdiam melihat bunga yang dipegang Siwon
"Kau.... Hyung.. Kau membeli ini.....??"
"Nde. Aku membeli di tokonya tadi.."
Suho hanya bisa terdiam menatap bunga itu
"Wae?? Ada apa ini?? Kenapa suasananya seperti ini??" Kyungsoo terlihat tidak mengerti
"Ini masalah yeoja" Siwon berbisik pada Kyungsoo yang disebelahnya
"Aishhh. Kenapa Suho hyung begitu lemah pada yeoja?? Sampai menyedihkan seperti ini??" Perkataan Kyungsoo bisa didengar Suho..
Suho menoleh pada Kyungsoo..
"Kyungsoo'ah.. Saat aku kehilangan yeoja ini, rasanya seperti kehilangan Bingo untuk kedua kalinya. Neo arra?? Bingo yang memberitahuku kalau dia juga menyukai yeoja ini"
Kyungsoo hanya menatap Suho dengan mata bulatnya itu.
"Tapi.. Hyung.. Kenapa dia tidak menyukaimu? Apa sikapmu pada yeoja itu terlalu berlebihan?"
Suho menghela nafas.. "Meolla.."
"Yaa! Kenapa jadi seperti ini?? Aku belikan makanan ini semua untuk kalian berdua. Cepat makanlah" Siwon mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya, Suho'ah, Kyungsoo'ah. Jangan lupa untuk datang ke pestaku besok,eoh??" Ucapan Siwon sebelum keluar dari rumah Suho
"Kau tunggu saja. Aku akan menjemputmu. Aku tutup yaa telponnya" Ucap Luhan pada Chorong sebelum pergi ke pesta Siwon
Chorong terdiam di dalam kamarnya.. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu..
"Eottokhaji?? Apa yang harus kulakukan saat bertemu dengan Suho? Aku harus tetap mengontrol perasaanku. Ingat, Chorong'ah, kau tidak boleh mengecewakan Sojin,sahabatmu" Kata-kata itu yang keluar dari mulut Chorong.
"Luhan,mian. Kurasa aku tidak tahu apa yang akan ku kenakan" Chorong menemui Luhan yang sudah menjemputnya
"Gwenchana. Kau selalu terlihat Chorong'ah. Masuklah"
Chorong tersenyum malu dengan pujian Luhan dan masuk ke dalam mobilnya.
"Hyung, kurasa Sojin noona sudah menunggumu terlalu lama" Ucap Kyungsoo kepada Suho yang terlihat masih bersiap-siap
"Kenapa dia menungguku? Aku bilang aku akan pergi sendiri. Kau antar saja dia duluan"
"Hyung....."
"Aishhh.. Bilang saja padanya aku akan menyusul" Suho terlihat kesal
"Arrasseo, kalau begitu aku duluan, sampai bertemu disana,Hyung" Kyungsoo keluar dari kamar Suho dan berjalan menuju Sojin yang menunggu di ruang tamu
"Sojin noona, ayo kita berangkat. Suho hyung masih bersiap-siap"
"Geurae, kajja Kyungsoo'ah.." Sojin keluar dari rumah Suho dan memasuki mobil Kyungsoo
Selama perjalanan, Kyungsoo terlihat terus melirik ke arah Sojin yang duduk di sebelahnya..
"Noona, kau terlihat sangat cantik hari ini"
"Jeongmalyo? Gomawo,kyungsoo'ah. Hehee. Kuharap Suho oppa juga bisa mengucapkan itu"
"Kalung yang melingkar di lehermu itu, sangat cocok untukmu" Kyungsoo memeprhatikan kalung berbentuk hati itu
"Eoh.. Ini pemberian Suho oppa, kurasa dia masih malu untuk memberikannya padaku"
"Tapi.. Apa kau tidak apa-apa?" Kyungsoo terlihat khawatir pada Sojin.. Dia tahu kalau Suho tidak menyukainya
"Hehee, gwenchana. Kurasa aku masih bisa merebut hatinya. Aku tidak akan menyerah,Kyungsoo'ah. Aku sangat menyukai Suho oppa" Ucap Sojin sambil tersenyum
Kyungsoo hanya bisa terdiam dan fokus menyetir..
"Nde.. Gamsahamnida, Hal-abeoji..." Siwon terlihat mengobrol dengan kakeknya
"Geurae. Kurasa sudah saatnya kau untuk mencari pendamping, Siwon-ssi. Aku akan mengenalkanmu pada putri pemilik JET company secepatnya" Ucap Kakek yang terlihat serius berbicara pada Siwon
"Aieee. Hal-abeoji.. Kau tidak perlu repot-repot. Hehee. Untuk masalah itu akan kupikirkan nanti"
Ucap Siwon sambil bercanda
"Aku serius, Siwon-ssi. Adikmu,Suho, bahkan sudah bertunangan. Aku akan memikirkan masa depanmu"
Siwon hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Kakeknya itu.. Lalu terlihat Kyungsoo dan Sojin yang menghampiri mereka berdua
"Annyeonghaseyo, Hal-abeoji"
"Nde, Kyungsoo-ssi. Kau bersama Sojin?? Dimana Suho ?"
"Ahh.. Suho hyung sebentar lagi akan sampai."
"Geurae.. Sojin-ssi, apa kabarmu??" Kakek terlihat mengobrol dengan Sojin
"Kyungsoo'ah, apa Suho tidak datang??" Siwon berbisik pada Kyungsoo
"Aniya,hyung. Dia masih bersiap-siap. Dia bilang akan pergi sendiri"
Siwon mengangguk mengerti..
"Eoh, bukankah itu Xiumin??" Siwon menunjuk ke arah Xiumin yang menghampiri mereka
"Xiumin hyung..." Kyungsoo langsung memeluk Xiumin
"Yaa! Waeyo?? Kau merindukanku??" Xiumin memegang kepala Kyungsoo
"Nde,hyung. Hehee"
"Siwon hyung. Chukae.. Akhirnya kau bisa menjadi pemimpin perusahaan ini"
"Gomawo, Xiumin'ah..."
"Tapi, dimana Suho??" Xiumin bertanya pada Kyungsoo
"Sebentar lagi dia akan sampai,hyung"
Tamu yang terdiri dari beberapa petinggi perusahaan mulai berdatangan..
"Lu-luhan-ssi.." Siwon menyapa Luhan dan terkejut dengan yeoja yang menggandeng lengan Luhan.
"Nde, Siwon-hyung. Chukaderimnida atas keberhasilanmu"
"Eoh.. Nde..." Siwon terus melihat ke arah yeoja di samping Luhan
"Oh iya, kenalkan,hyung. Yeojachinguku, Park Chorong"
"A-annyeonghaseyo" Chorong sedikit membungkukkan badan
=============== To be continued ============