CHAPTER 25 : Chapter 24 Discovered
Hayoung mendengar perkataan Chorong, lalu Hayoung masuk ke kamarnya dan duduk di sebelah Chorong...
"Eonni... Kenapa kau masih menangis?? Kau menyukai Suho oppa ??"
Chorong memalingkan wajahnya agar Hayoung tidak melihat air matanya itu.
"Eonni...." Hayoung mendekati Chorong dan memegang pundaknya
"Hhmmm.. Wae??" Chorong menoleh ke arah Hayoung dan tesenyum
"Apa kakimu masih sakit??"
"Eoh?? Nde.. Sedikit"
"Sini coba kulihat..." Hayoung duduk di tempat tidur dan memegang kaki Chorong yang di perban
"Kurasa sakitnya bukan disini.."
"Eoh? Meusunsuriya??"
"Lihat.. Kakimu ku pegang seperti ini, tapi kau tidak berteriak atau mengeluh sakit"
"Ta-tadi benar terasa sakit sekali..."
"Kau tidak bisa berbohong pada adikmu,eonni. Kurasa sakitnya berada pada hatimu"
Chorong terdiam, menatap adiknya itu
"Hhmm.. Kurasa kau benar. Aku tidak tahu kenapa hatiku seperti ini??"
"Sebenarnya aku mendengar apa yang Suho oppa katakan padamu"
======== Flashback =========
Hayoung turun dari mobil Sehun di depan toko..
"Kau yakin tidak mau di antar sampai rumah??" Sehun turun dari mobilnya
"Hhmmm. Gwenchana, Sehun'ah."
"Arasseo, kau hati-hati yaa." Sehun mendekat dan mengacak-acak rambut Hayoung
"yaa!! Sehun'ah"
"Heheee.. Aku pulang yaa" Sehun masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya
Tidak jauh dari toko, Hayoung melihat Suho yang terlihat berdiri di dekat sebuah pohon..
"Eoh, Suho oppa?? Sedang apa dia disana?"
Hayoung mendekat dan melihat kalau dia sedang memperhatikan seseorang dari jauh, yaitu Chorong. Suho terlihat berjalan dengan cepat dan menghampiri Chorong yang sedang menyender pada sebuah dinding.
Dengan rasa penasaran, Hayoung semakin mendekat dan tidak jauh dari jarak mereka berdua..
Hayoung bisa mendengar jelas percakapan mereka.
Minggir, Suho'ssi...!!"
"Shirreo..."
"Wae?? Kenapa kau bersikap seperti ini, Suho'ssi??"
"Aku mengkhawatirkanmu, Chorong.. Tidakkah kau tahu??"
"M-mwo???"
"Kau....Kau selalu berada di pikiranku. Selalu membuatku khawatir. Aku merasa sangat cemburu saat kau berada di dekat Luhan"
"Museunsuriya?? Aku sudah menjadi yeojachingu nya. Suho-ssi, tolong hentikan semua ucapanmu itu. Minggir.."
"Aku tidak perduli kalau kau sudah menjadi milik Luhan..."
"Aku jatuh cinta padamu, Chorong'ah...."
Hayoung yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan dia dengar, langsung menutup mulut dengan kedua tangannya. Dia berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya..
Hayoung melihat Chorong yang menundukkan kepalanya. Dan Hayoung langsung memanggil Chorong dari jauh.
"Eonni....!!"
========== Flashback end ==========
"Eonni.. Kau jujurlah padaku."
Chorong menatap adiknya itu dengan muka bingung.
"Kau menyukai Luhan oppa atau Suho oppa ??"
Pertanyaan Hayoung membuat Chorong terdiam, dia hanya melihat ke arah bunga yang diberikan Suho dan terlihat berpikir keras
"Tentu saja Luhan.. Dia sudah menjadi namjachinguku"
"Geojimal.."
"Mwo??"
"Aku bisa membaca dari mukamu, eonni.."
Perkataan Hayoung membuat Chorong tidak bisa berbicara.
"Meolla, Hayoung'ah..."
"Wae??"
"Terlalu banyak hal yang harus dipertimbangkan.."
Raut wajah Hayoung terlihat tidak mengerti dengan perkataan eonninya itu
"yaa!! Suho.. Kenapa kau datang malam-malam begini??" Siwon membuka pintu rumahnya
"Hyung.. Eottokhaji??" Muka Suho tampak panik
"Masuklah"
"Hyung, kau tahu apa yang kulakukan hari ini??" Suho mulai bercerita pada Siwon yang terlihat sibuk dengan laptopnya
"Meolla.."
"Apa kau tahu kalau bertemu Chorong hari ini??"
"Lalu??"
"Eoh, toko bunga yang ada di kedai itu, ternyata milik Chorong.."
"Hhmm. Jinjja??" Siwon masih tidak tertarik dengan cerita Suho dan mulai membuka beberapa lembar kertas yang ada di samping laptopnya
"Hyung, kau pasti akan terkejut dengan ceritaku yang ini.."
"Mwol??" Mata Siwon masih fokus pada laptop
"Hari ini aku menyatakan perasaanku pada Chorong"
Sejenak Siwon menghentikan gerakan jarinya yang sedari tadi mengetik dan menoleh ke arah Suho
"Jinjjayo?? Lalu?"
"Lalu apa?"
"Tentu saja jawaban Chorong. Apa dia menerimanya?"
Suho terdiam dan badannya mendadak lesu.
"Dia tidak menjawab. Dia hanya menangis. Hyung, apa dia tidak menyukaiku?"
Siwon melihat ke arah Suho dengan alis sebelahnya yang diangkat ke atas
"Hhmm.. Kemungkinannya kecil kalau dia tidak menyukaimu. Bisa saja dia terkejut sampai menangis seperti itu. Atau jangan-jangan dia harus berpikir keras untuk menerimamu atau tidak."
Kata-kata Siwon membuat Suho menegakkan duduknya..
"Jeongmalyo? Tapi aku tidak yakin.."
"Mwoya?? Kenapa kau merasa sangat putus asa seperti itu??"
Suho mulai menceritakan kepada Siwon kronologi bagaimana dia menyatakan perasaannya..
"Mwo??!!" Siwon agak berteriak..
"yaa!! Kenapa kau memaksanya seperti itu?? Bisakah kau lebih romantis dalam menyatakan perasaan??"
Suho hanya bisa terdiam..
"Aishhh... Meolla.. Aku hanya kesal saat dia bersikap dingin terhadapku. Aku sudah tidak bisa menahan perasaanku ini, Hyung..."
Suho terus menerus bercerita betapa menyesalnya dia dengan yang dia lakukan hari ini.
"Ada apa dengan matamu? Kau habis menangis? Wae?? Ada masalah apa?? Gwenchana?"
Luhan yang berniat mengantar Chorong ke kampusnya dikejutkan dengan kondisi mata Chorong yang sembab
"Gwenchana, Luhan.. Kakiku terasa sangat sakit sekali kemarin, dan aku tidak bisa berhenti menangis. Tapi sekarang sudah tidak apa-apa"
Chorong mencoba bersikap tenang di depan Luhan. Dia tidak ingin Luhan tahu tentang Suho.
"Jinjja gwenchana??" Luhan yang masih khawatir memegang pundak Chorong
"Hhmmm. Gwenchana" Chorong tersenyum tetapi dalam hatinya dia mengucapkan, "Jeongmal mianhae, Luhan, aku berbohong padamu"
Kehadiran Luhan di kampus Chorong mengundang banyak perhatian..
"Bukankah dia pewaris restoran yang terkenal itu?", "Kudengar dia merupakan salah satu pebisnis termuda", "Jinjja salsaenggyeosseo", "Apa dia sudah mempunyai kekasih?".
Begitulah beberapa percakapan para mahasisiwi disana.
Chorong turun dari mobil Luhan.
"Gomawo.."
"Hhmmm. Matamu sudah tidak terlihat sembab."
"Eoh.. Hehee."
"Mian, kurasa aku tidak akan bisa menjemputmu saat kau pulang nanti, aku sangat sibuk"
"Gwenchana.."
"Geurae, kau masuklah." Luhan sedikit membelai lembut rambut Chorong sebelum masuk ke mobilnya
"Hati-hati dijalan" Chorong tampak melambaikan tangannya pada mobil Luhan yang menjauh.
Chorong bermaksud memasuki gedung, tapi langkahnya terhenti saat seseorang memanggilnya..
"Chorong'ah..."
"Eoh? Sojin'ah.."
"Kau mau masuk kelas??"
"Hhmm. Kelas modellingmu sudah dimulai?"
"Belum, 1 jam lagi. Kau di antar Luhan oppa?"
"Eoh.."
"Aiieee, bahkan dia mau mengantarmu saat dia sedang sibuk dengan bisnisnya itu."
"Hehee.."
"Oh iya, kau melihat Suho oppa? Aku tidak bisa menghubunginya dari kemarin, aku takut dia akan telat hari ini"
"Eoh?? Ani, a-aku tidak melihatnya" Chorong berusaha bersikap biasa di depan Sojin
"Eoh, itu dia..." Sojin menunjuk ke arah yang di maksud.
Terlihat Suho keluar dari mobil Siwon dan berjalan ke arah mereka..
'Degghhh' lagi-lagi Chorong merasakan sesuatu yang aneh pada jantungnya. Dia berusaha agar tidak terlihat salah tingkah
"Oppa, kenapa aku tidak bisa menghubungimu dari kemarin??" Sojin langsung bertanya pada Suho yanh sudah di depannya
"Eoh?? Memang sengaja kumatikan" Suho menjawab dengan tenang
"Aisshh.. Ku kira kau akan telat hari ini. Kenapa kau di antar Siwon oppa? Bukankah dia sibuk??"
"Hhmm. Aku menginap dirumahnya, hanya membicarakan beberapa hal"
"Eoh?? Chorong'ah.. Kau habis menangis? Matamu terlihat sembab" Sojin memperhatikan kedua mata Chorong
"Eoh?? Eoh.. Ini... Kakiku terasa sangat sakit sekali kemarin, jadi a-aku menangis seharian. Hehee" Chorong terkejut dan menjawab dengan gugup.
Suho hanya bisa melirik ke arah Chorong dengan tatapan khawatir
Suho dan Chorong yang mengambil jurusan yang sama, ditempatkan dalam satu kelas. Chorong merasa tidak berani berbicara atau bertatapan dengan Suho. Sementara Suho yang duduknya tidak jauh dari Chorong, terus memperhatikannya..
Pada jam istirahat, Chorong yang memang suka membaca, langsung menuju ke perpustakaan. Karena ini merupakan hari pertamanya masuk kampus, dia agak kebingungan dengan letak perpustakaan.
Dia terus berjalan mengitari gedung, tangannya memeganh handphone untuk menghubungi Sojin. Saat dia fokus pada handphone yang di tangannya, dia menabrak seseorang di depannya.
"Eoh.. Jeosonghabnida..." Chorong membungkukkan badannya
"Gwenchana"
Dalam hati Chorong, "sepertinya aku kenal suara ini..."
"Eoh, Chanyeol'ah..." Chorong melihat namja yang di depannya
"Chorong'ah.. Kau berkuliah disini??" Chanyeol menyapa teman SMA nya itu
"Eoh. Kau juga?"
"Nde. Aku jurusan seni, dikelas B"
"Jinjja?? Aku juga juga jurusan seni, dikelas A"
"Wahhh.. Aku sudah lama tidak bertemu denganmu setelah wisuda kelulusan SMA. Bagaimana kabar Luhan??"
"Nde. Dia baik.."
"Oh iya, kudengar Sojin dan Suho kuliah di kampus ini juga"
"Nde, memang benar. Eoh,Chanyeol'ah, kau tahu perpustakaan disini?"
"Georeom.. Mari ku antar"
Mereka berdua tiba di perpustakaan..
"Kebiasaanmu waktu SMA tidak berubah, Chorong'ah. Selalu membaca"
"Nde. Hehee"
Mereka tampak mengobrol satu sama lain.. Tiba-tiba Chanyeol tersenyum..
"Ku rasa aku harus pergi dari sini. Senang bertemu denganmu, Chorong'ah"
Chanyeol meninggalkan Chorong yang masih di perpustakaan.
"Mwoya?? Kenapa tiba-tiba??"
Chorong tampak mencari-cari buku di rak. Saat dia ingin kembali ke meja, dia dikejutkan dengan namja di depannya..
"Su-suho-ssi??" Chorong terlihat gugup, kemudian dia berusaha menghindar dari Suho dengan berjalan keluar perpustakaan.
Tapi Suho terus mengikuti dari belakang. Saat berada di lorong yang agak sepi, Chorong langsung menghentikan langkahnya..
"Berhenti mengikutiku !!" Chorong sedikit berteriak
Suho menghampiri Chorong dan berdiri dibelakangnya.
"Wae?? Kenapa kau terus mengikutiku??"
Suho masih terdiam, kemudian dia memegang pundak Chorong dan memutar badannya supaya berhadapan dengannya
"Apa perlu ku ulangi ucapanku kemarin??" Suho tampak mengancam.
Chorong berusaha menahan air matanya..
Suho mendekati Chorong dan perlahan ingin memeluk Chorong, tapi Chorong langsung mendorong tubuh Suho..
"Kau ingin tahu jawabanku??" Air mata Chorong sudah jatuh..
Chorong menutup matanya sambil sedikit berteriak, "Aku tidak menyukaimu, Suho-ssi. Tidak sedikit pun. Jadi berhentilah menggangguku. Berhentilah mengikutiku!!"
Mereka berdua tampak terdiam.. Tangisan Chorong sudah tidak tertahan, tiba-tiba terdengar suara yeoja dari belakang Suho..
"Mwoya?? Chorong'ah..."
"So-sojin-ssi...." Suho tampak terkejut dengan kehadiran Sojin
============ To be continued ============