CHAPTER 24 : Chapter 23 Confess
Suho meraba tempat tidurnya dan mengambil kembali handphonenya..
"Mwo?? Sudah jam 8 pagi??" Suho langsung terbangun saat mengetahui kalau dia tertidur dengan pulasnya semalam.
Chorong dan Hayoung terlihat membantu eomma nya membuka toko..
"Eomma. Mian, aku tidak bisa membantu eomma seharian. Aku sudah ada janji"
"Gwenchana. Eomma akan ditemani eonnimu"
Sebuah mobil berhenti di depan toko, lalu seorang namja turun dari mobil tersebut
"Annyeonghaseyo, Eomonni.."
"Eoh.. Sehun-ssi. Kau akan pergi bersama Hayoung??" Eomma dengan senang menyapa Sehun
"Nde,eomonni.."
"Eomma. Aku pergi dulu yaa. Kajja Sehun'ah"
Saay mereka berdua sudah keluar toko, dengan penasaran Chorong bertanya pada eommanya..
"Eomma. Kau mengenal Sehun??"
"Mwoya?? Kau tidak tahu kalau dia namjachingu Hayoung??"
"Mwo?? Jinjja??!! Kenapa dia tidak memberitahuku??"
"Kapan kau akan mengenalkan namjachingumu pada eomma,eoh??"
"Heheee.. Nanti eomma.."
Pelanggan sudah mulai berdatangan. Toko ini memang mulai disukai beberapa orang...
Chorong dan eommanya terlihat sibuk. Tiba-tiba handphone Chorong berbunyi..
"Nde.. Yeobuseyeo??"
"Chorong.. Kau.. Ada dirumah hari ini??"
"Eoh??"
"A-ani.. Aku hanya ingin mampir. Hehee"
"A-aku sedang ada di toko bunga dekat rumahku"
"Arasseo"
"Jjangkaman, Suho-ssi......" Telpon terputus.. Chorong tidak bisa mencegah Suho untuk mengunjunginya
Sebuah mobil berhenti di depan toko..
"Su-suho-ssi.." Chorong melihat Suho keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki toko
"Eoh?? Kau... Bekerja disini??" Suho melihat Chorong yang berada di meja kasir
"N-nde... Aku membantu eomma menjalankan usaha ini"
"Eo-eomma??" Suho menengok ke arah ahjumma yang dia kenal
"Kenapa kau ingin mengunjungiku??"
"Eoh?? A-ani... Aku dengar kalau kau sakit??"
"Gwenchana..."
Eomma Chorong melihat Chorong yang sedang mengobrol dengan seorang namja..
"Aigoo... Kau namja yang kemarin" suara itu mengagetkan Suho
"A-ahhhh.. Nde.." Jawab Suho gugup
Eomma menghampiri Suho
"Chorong'ah, kurasa dia yang mengirimkan bunga untukmu" Chorong terkejut
"Eoh?? Jinjja??!!"
"A-aaaaa... Itu..... Hehee. Nde,aku mengirimnya untukmu" Suho menjadi sangat gugup dan tidak tahu harus menjawab apa
Eomma Chorong hanya tersenyum dan kembali melayani beberapa pelanggan..
"Kau tidak harus mengirimku itu,Suho-ssi. Aku baik-baik saja" jawab Chorong dingin
"Jinjja gwenchana??" Suho menjadi khawatir dengan sikap Chorong yang begitu dingin padanya
"Nde.. Kau pulanglah.."
Suho melihat Chorong yang tidak seperti biasanya..
Suho terlihat keluar toko dan memasuki mobilnya. Chorong yang melihat Suho menjauh kembali memegangi jantungnya...
"Kau harus menahan perasaanmu,Chorong.." Chorong berbicara sendiri
Beberapa jam kemudian, pelanggan terlihat semakin sedikit. Chorong dan eomma hanya membereskan beberapa barang di toko.
"Chorong'ah. Eomma harus ke pasar untuk membeli bahan makanan untuk nanti malam. Kau tidak apa kutinggal sendiri??"
"Nde.. Gwenchana,eomma.."
"Kau jangan lupa menutup tokonya, arrasseo??"
"Nde..."
Chorong membersihkan toko dan menata beberapa bunga dengan yang baru.. Chorong yang masih agak susah berjalan, tetap memaksakannnya walau sakit di kakinya masih terasa..
Jam 5, saatnya menutup tokonya itu. Chorong mengunci pintu dan berjalan pulang. Kakinya masih terasa sakit, tapi tetap melanjutkan perjalannnya sebisa mungkin..
Chorong terlihat berhenti dan menyandarkan sebelah tubuhnya pada sebuah dinding..
"Lelah sekali rasanya.. Kenapa sakitnya masih terasa??" Chorong melihat kaki yang diperbannya itu
Lalu Chorong dikejutkan dengan namja yang sudah di depannya..
"Su-suho-ssi??"
"Gwenchana?? Kau masih bisa berjalan??" Suho kembali khawatir dengan Chorong
"Gwenchana.." Chorong kembali berjalan, tapi kakinya terasa lemas, hampir terjatuh..
"Ayo kuantar kau pulang" Suho menggenggam lengan Chorong
"Aniya.. Gwenchana" Chorong menolak tawaran Suho untuk membantunya
"Apa maksudmu tidak apa-apa?? Kakimu jelas terasa sakit.. Ayo kuantar" dengan sedikit memaksa, Suho memegang pundak Chorong agar bisa berjalan
"Dwesseo... Sebaiknya kau pulang, Suho-ssi"
"Waeyo?? Kenapa kau bersikap dingin seperti ini??"
Chorong hanya terdiam dan kembali berjalan melewati Suho. Dan lagi, Suho berdiri di depannya, menghentikan langkahnya..
"Minggir, Suho'ssi...!!"
"Shirreo..."
Chorong mulai merasa marah dengan sikap Suho..
"Wae?? Kenapa kau bersikap seperti ini, Suho'ssi??"
"Aku mengkhawatirkanmu, Chorong.. Tidakkah kau tahu??"
'Degggh' jantung Chorong seakan berhenti berdetak dan kemudian kembali berdetak kencang..
"M-mwo??? " Chorong mengalihkan pandangannya dari Suho
"Kau....Kau selalu berada di pikiranku. Selalu membuatku khawatir. Aku merasa sangat cemburu saat kau berada di dekat Luhan"
"Museunsuriya?? Aku sudah menjadi yeojachingu nya. Suho-ssi, tolong hentikan semua ucapanmu itu. Minggir.."
Chorong yang akan berjalan, kembali dihentikan oleh genggaman tangan Suho pada lengannya
"Aku tidak perduli kalau kau sudah menjadi milik Luhan..." Sejenak Suho terdiam sambil menatap mata Chorong
"Aku jatuh cinta padamu, Chorong'ah...."
Chorong mengeratkan genggaman tangannya. Dia tidak tahu harus berbuat apa...
Suho melepaskan genggaman tangannya dan mendekati Chorong, tapi Chorong menahannya
"Geumanhae, Suho-ssi..." Suara Chorong mulai bergetar, ia menahan air matanya
Suho hanya bisa terdiam. Dia melihat Chorong yang menundukkan kepalanya didepannya
"Eonni!!" Teriakan Hayoung membuat Chorong mengusap air matanya yang mulai jatuh
"Hayoung'ah..."
"Eoh, oppa.. Annyeonghaseyo" Hayoung membungkukkan badannya pada Suho
"Eonni, gwenchana ?? Kenapa kau menangis??" Hayoung yang terlihat khawatir pada Chorong, mulai mendekatinya
Chorong masih terdiam dan menundukkan kepalanya..
"Hayoung'ah, tolong antar aku pulang, kakiku terasa sangat sakit"
Hayoung langsung menggandeng eonninya itu, membungkukkan badannya kepada Suho dan meninggalkan Suho yang masih terdiam di tempat itu..
"Kenapa kau harus menyatakan perasaanmu seperti itu,eoh?? Apa dia tidak menyukaiku? Apa aku terlalu egois padanya?? Kenapa bisa kata-kata itu keluar dari mulutku?? Tapi kenapa dia menangis?? Aishhh jinjja" Suho berbicara sendiri saat melihat Chorong dan Hayoung menjauh
Saat sampai dirumah, Chorong langsung masuk ke kamarnya. Chorong tampak duduk di tempat tidurnya sambil menatap bunga pemberian Suho.. Kemudian dihirupnya wangi bunga itu, dan tidak terasa air matanya jatuh lagi..
"Kenapa kau mengungkapkan perasaanmu, Suho-ssi?? Tidakkah kau tahu kalau Sojin masih menyukaimu?? Tapi kenapa aku menangis seperti ini??"
Hayoung mendengar perkataan Chorong, lalu Hayoung masuk ke kamarnya dan duduk di sebelah Chorong...
"Eonni... Kenapa kau masih menangis?? Kau menyukai Suho oppa ??"
========== To be continued ========
Mian kalo ada typo.. heheee... Aku agak bingung lanjutin ceritanya, jadi tunggu aja yaa kelanjutannya.. ^^
Klik tombol love kalo suka ff aku ini
Gomawo udah baca sampe chapter ini :)