"Eoh?? Bukankah itu Sojin dan Chorong??" Xiumin yang baru memasuki bar itu bersana Suho menujuk ke arah yang dimaksud
Mereka menghampiri meja Chorong dan Sojin..
"yaa!! Sojin.. Kenapa kau sampai mabuk seperti ini??" Xiumin terlihat memegang pundak Sojin
"Eoh?? Xi-xiumin-ssi?? Su-suho-ssi??" Chorong terkejut dengan kedatangan mereka
"Kenapa kau ada disini??" Suho bertanya kepada Chorong
"Eoh?? A-aku hanya menemani Sojin.."
Sojin kembali berjalan entah kemana dan kembali menari mengikuti alunan musik..
"Aishhhh.. Jinjja.." Chorong yang ingin menghampiri Sojin, ditahan oleh Suho
"Biarkan saja dia seperti itu"
Chorong terus memperhatikan Sojin. Sampai perhatiannya teralihkan oleh sosok namja yang dikenalnya..
Chorong tampak berdiri dari duduknya dan menghampiri namja itu. Suho memperhatikan Chorong dari jauh..
"Lu-luhan??" Chorong memegang tangan namja itu
"Eoh... Chorong... Bagaimana kau tahu aku disini??" Luhan yang tampaknya juga sudah mabuk melihat Chorong dalam keadaan setengah sadar
"yaa!! Kau.. Mabuk??"
"Aniya... Kemarilah"
Luhan terlihat menggandeng Chorong dan mengajaknya ke mejanya...
"Kau tidak apa-apa??" Tanya Chorong khawatir
"Gwenchana...." Luhan menolak tangan Chorong yang akan memegang kening Luhan
"Kenapa kau datang kesini??" Tanya Luhan
"Aku menemani Sojin... Dia disana" Chorong menunjuk ke meja yang ditempati Sojin,Suho dan Xiumin..
Mata Luhan menuju ke arah satu orang, yaitu Suho yang sedang memperhatikan mereka dari jauh..
Luhan tersenyum sinis. Dia mulai membuka kerah bajunya.. Lalu dia menengok ke arah Chorong yang ada disampingnya..
"Kau.... Akan selalu menjadi milikku.." Ucap Luhan sebelum dia mencium bibir Chorong
Chorong yang terlihat terkejut, mendorong Luhan menjauhinya.. Tetapi tidak bisa.. Badan Chorong mulai menyentuh dinding di belakangnya. Chorong kembali mendorong dada Luhan supaya menjauhinya.. Kali ini Luhan melepaskan ciumannya..
Kemudian Luhan terlihat menggebrak dinding tepat di sebelah kepala Chorong..
"Wae?? Kau tidak menyukaiku??" Ucapan Luhan membuat Chorong ketakutan
Luhan kembali ingin mencium Chorong, tetapi Chorong menolaknya. Dia mengenyampingkan kepalanya.. Hal ini membuat Luhan kesal dan dia mulai menarik pinggang Chorong dengan paksa. Chorong yang terlihat berusaha menjauhi Luhan, tetap tidak bisa.. Tiba-tiba ada yang menarik kerah Luhan dan...
'Bugggghh' sebuah pukulan melayang ke pipi kiri Luhan..
Luhan hanya memegang darah segar yang keluar dari bibirnya itu.
"Huffhh.. Jadi hanya segini kemampuanmu,Suho-ssi??" Luhan tampak memanas-manasi Suho yang daritadi sudah mengepalkan tinjunya
Lagi, Luhan menerima sebuah pukulan dimukanya sampai dia jatuh tersungkur..
Saat Suho ingin melanjutkan perkelahiannya.. Chorong dengan cepat mencegah Suho..
"Geumanhae, Suho-ssi... Jaebal.." Chorong memegang lengan Suho dengan gemetar
Seisi bar memperhatikan perkelahian mereka. Xiumin yang menyadari itu langsung menghampiri Luhan..
"Akan ku urus Luhan.. Kalian pergilah"
Chorong membawa Suho menjauhi Luhan..
"Gwenchana??" Suho tampak khawatir kepada Chorong
"Hhmmm... Gwenchana.. Kurasa Luhan sedang mabuk, dia jadi bertindak seperti itu.." Tatapan Chorong mengarah kepada Luhan yang sedang dibopong Xiumin keluar dari bar
Suho melihat ke arah Chorong....
"Kau benar tidak apa-apa??"
"Nde... Jangan khawatirkan aku.. Kurasa kau harus mengantar Sojin pulang" Chorong menunjuk ke arah Sojin yang terlihat tertidur di mejanya
"Kau juga masuklah...." Suho membukakan pintu mobilnya untuk Chorong
"Aniya.. Gwenchana.. Aku akan menaiki bus saja. Tolong antar Sojin"
Suho kembali menahan Chorong dengan memegang tangannya..
"Ani. Kau akan ku antar juga.."
"Sudah kubilang aku tidak apa,Suho-ssi....." Chorong mengucapkan itu dengan suara gemetar
Suho terlihat sangat khawatir dengan Chorong, sepertinya dia masih shock dengan tindakan Luhan kepadanya..
"Kau antar Sojin saja.. Aku tidak masalah pulang sendiri.."
"Tapi...."
"Jaebal... Suho-ssi......" Mata Chorong berkaca-kaca
Dengan terpaksa, Suho melepaskan genggaman tangannya dan melihat Chorong yang sudah menjauh..
Selama beberapa hari, Luhan tidak menghubungi Chorong..
"Apa kau tidak akan meminta maaf padanya??" Xiumin mengunjungi restoran Luhan
"Pasti, Chorong tidak akan kulepaskan.. Kau tahu kan kebiasaan mabukku sangat parah"
"Nde.. Saat kau mabuk, kau sering membuat kegaduhan, seperti saat kau di Amerika sana"
"Hhmmm.. Kurasa aku harus berhenti minum agar dapat mendekati Chorong.. Oh iya, kau bilang adikmu akan tinggal di Seoul??"
"Eoh.. Besok dia akan sampai sini. Mungkin akan kusuruh dia untuk tinggal dirumah Suho"
"Suho.... Kurasa tangannya terluka karena ini" Ucap Luhan sambil memegang biburnya yang terluka
"Kau tahu kalau Suho juga menyukai Chorong??" Ucapan Luhan membuat Xiumin membuatnya terkejut
"Eoh..."
"Kuharap kau tidak ikut campur,Xiumin-ssi.." Ucap Luhan sebelum dia menghampiri Kris yang terlihat sudah menunggu Luhan untuk membahas sesuatu
======== To be continued =======