home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Happiness

Happiness

Share:
Author : Syafira_PD5
Published : 01 Feb 2015, Updated : 19 Aug 2015
Cast : All members exo and apink, siwon suju, sojin girls day
Tags :
Status : Ongoing
3 Subscribes |31581 Views |6 Loves
Happiness
CHAPTER 18 : Chapter 17 Self-entertaining

"Bagaimana penampilanku tadi??" Luhan bertanya pada Chorong yang masih bersama Bomi
"Wahhh.. Jinjja.. Kau benar-benar amazing" Chorong menunjukkan kedua jempolnya ke arah Luhan

"Bisakah kalian meninggalkan tempatku?? Aishhh.. Berhentilah membuat Bomi cemburu"
Baekhyun tiba-tiba datang ke meja mereka
"Mian.. Mian.. Kajja Chorong. Kita tidak bisa mengganggu mereka berkencan. Hehee" Luhan meledek Bomi dan Baekhyun
"Ka-kami tidak berkencan" jawab Bomi dengan gugup
"Aishhh akui saja.. Kita memang sedang berkencan" Baekhyun membuka suara. Dan membuat Chorong dan Luhan tertawa pelan

"Baiklah. Baiklah.. Kami tinggal yaa" Chorong meninggalkan Bomi dan Baekhyun


Kemudian MC melanjutkan acaranya..
"Penampil selanjutnya... Pasti kalian tidak akan menyangkanya... Mari kita sambut, Suho-ssi..!!"

Suho melangkah ke atas panggung dengan gitarnya..
"Aku akan menyanyikan lagu ini spesial untuk seseorang." Lampu sorot mengarah ke Suho dan sejenak penonton terdiam
"Seseorang yang sangat spesial ini selalu membuatku tersenyum dan merasa bahagia"
Kemudian Suho mulai memetik gitarnya dan bernyanyi lagu 'All of me - John Legend'

Chorong yang sedang menikmati makanan dengan Luhan, terus melihat ke arah panggung. Dan entah sejak kapan, terlihat Suho melihat ke arah Chorong. Dengan jantung yang berdegup kencang.. Chorong tetap melihat ke arah Suho..
Luhan terlihat sibuk memainkan handphonenya.
Lalu, Luhan memegang tangan Chorong tiba-tiba dan membuat Chorong menoleh ke arahnya..

"Wa-waeyo??" Tanya Chorong yang terkejut
"Apakah penampilannya lebih bagus dariku?? Atau kau sedang menghayati lagu yang dibawakannya??"
"Eoh?? Hahaa. Ani.." Chorong tampak salah tingkah

Luhan mendekatkan wajahnya ke wajah Chorong. Membuat Chorong agak berjalan mundur dan menoleh wajahnya kesamping. Luhan tersenyum dan membisikkan sesuatu ke telinga Chorong..
"Aku cemburu.. Kau tahu??"

Chorong terdiam sejenak..
"A-a-aku haus.. Aku akan mengambil minum di sebelah sana. Hehee"
Dengan muka memerah, Chorong meninggalkan Luhan

"Aku akan tidak akan melepaskanmu, Chorong" Ucap Luhan yang melihat punggung Chorong menjauh


Suho melihat segalanya dari atas panggung. Tepuk tangan pun semakin meriah saat Suho mengakhiri lagunya.. Dia langsung menuruni panggung dan mengarah keluar aula..


"Minumlah... Penampilanmu bagus. Kenapa kau terlihat depresi seperti ini, eoh??" Xiumin memberi segelas air kepada Suho yang terduduk lemas di samping mobilnya

"Ani... Hanya saja....." Bicaranya terhenti saat melihat dua orang yang berjalan bersama-sama menuju arah mobil yang tepat berada di depan mobil Suho

"Eoh?? Xiumin?? Kau belum pulang??" Luhan menyapa Xiumin
"Belum.. Kau sendiri?? Sudah ingin mengantar Chorong pulang?" Xiumin melihat ke arah Chorong yang ada di sebelah Luhan
"Nde. Aku tak ingin dia pulang sampai larut malam. Hehee. Aku duluan yaa"
Luhan melihat ke arah Suho dengan menyunggingkan senyuman asimetrisnya

Suho melihat mereka memasuki mobil. Luhan terlihat memakaikan sabuk pengaman Chorong dan dengan sengaja mengecup pipi kiri Chorong dengan tiba-tiba. Chorong yang terkejut hanya bisa memegang pipinya itu..
"Waegearae??" Chorong bertanya kepada Luhan
"Ani.... Hanya memberi kecupan terakhir di malam ini" Luhan tersenyum ke arah Chorong dan melihat ke arah Suho dengan tampang sinis



Saat mobil mereka melaju..
"Aishhhh jinjja..!!" Suho menendang ban mobilnya dengan kesal
"Hahaa. Kurasa Luhan tidak akan melepaskan Chorong begitu saja" Xiumin meledek ke arah Suho yang terlihat sangat cemburu dengan Luhan dan Chorong



Matahari pagi sudah mulai tampak di langit. Chorong yang masih tertidur pulas, dikagetkan dengan bunyi handphonenya..
"Nde.. Yeobuseyeo??"
....................
"Sojin'ah..... Gwenchana?? Kenapa suaramu serak seperti itu?? Kau habis menangis??"
......................
"Hari ini?? Nde. Aku tidak kemana-mana"
........................
"Arasseo. Aku akan kerumahmu siang ini"
.........................
"Nde.. Aku tutup telponnya"


Chorong terlihat bersiap-siap dan beberapa jam kemudian, dia sudah berada di dalam bus menuju rumah Sojin.
Luhan menelponnya..
"Chorong, bagaimana kalau hari ini kita menonton film? Aku sudah membeli tiketnya"
"Mianhae, Luhan. Aku sudah ada janji dengan Sojin hari ini..."
"Gearae?? Arasseo.. Kalau begitu lain waktu saja. Kau akann kerumahnya ?" Luhan terlihat khawatir kalau Chorong akan bertemu Suho
"Nde.. Waeyo??"
"Aniya.. Kau.. Hati-hati dijalan yaa. Aku tutup telponnya"
Saat Luhan mengkahiri telponnya, saat itu juga Chorong sudah berada di depan gerbang rumah Sojin


Chorong melewati rumah Suho.. Dan saat itu pintu rumah Suho terbuka..
"Eoh?? Cho-chorong??" Suho terkejut melihat Chorong yang berjalan ke arah rumah Sojin
"Eoh? Su-suho-ssi.. Annyeonghaseyo"
"Kau.. Sedang apa??"
"Aku akan mengunjungi Sojin. Kudengar dia sedang sakit.. Kalau begitu aku duluan"

"Sakit?? Karena itu dia tidak datang ke pesta perpisahan semalam??" Suho bergumam dalam hati


"Sojin'ah.. Gwenchana??" Chorong khawatir melihat Sojin yang duduk disebelahnya dengan mata yang sembab
"Belum.. Aku baik-baik saja. Gomawo Chorong'a sudah mau menemaniku"
"Nde... Tapi, kenapa kau tidak datang semalam??"

Mata Sojin mulai berkaca-kaca mengingat kejadiannya dengan Suho. Dia mulai menceritakannya kepada Chorong.
"Eottokhae,Chorong'ah ??" Sojin mengusap air matanya
"Apa kau sangat mencintainya??" Chorong mengelus-elus punggung Sojin
"Nde.. Kau tahu, aku tidak akan melupakan pertemuan pertama kami. Bingo yang selalu didekatnya membuatku cemburu, tapi aku senang melihat Suho oppa begitu gembira dengan kehadiran Bingo, walaupun Bingo tidak begitu menyukaiku. Aku sangat tahu kalau Suho oppa begitu dingin denganku sampai sekarang. Tapi aku menyukai sifat nya yang begitu misterius. Dan kalung ini...." Sojin memegang kalung berbentuk hati yang diberikan Suho
"Mungkin dia akan memberikan ini kepada orang lain, bukan untukku. Setelah aku tahu perasaannya kepadaku kemarin. Aku merasa kehilangan.. Sangat kehilangan.. Aku merasa sangat iri denganmu,Chorong'ah. Luhan oppa begitu menyukaimu.. Aku.. Tidak tahu harus melakukan apa"

Sojin kembali menangis. Sementara Chorong terdiam dan merasa kasihan dengan kondisi Sojin sekarang
"Kau sudah memberikan topi rajutan yang kau buat??" Chorong berusaha menenangkan Sojin
"Aniya.. Mungkin akan kubuang saja topi itu.."
"Kurasa kau harus memberikannya sekarang. Mungkin ini akan membuatmu lebih baik. Walaupun aku tidak tahu apa yang akan dilakukan Suho saat kau memberikannya. Tapi setidaknya kau harus mencobanya. Aku akan menemanimu"
"Ani.... Lebih baik tetap kusimpan topi itu. Aku akan memberikannya di waktu yang tepat"
Chorong terpaksa menuruti Sojin

"Aisshhh.. Kenapa aku begitu lemah?? Bukankah kau kesini untuk menghiburku? Bagaimana kalau kau menemaniku pergi berbelanja??"
Belum sempat Chorong menjawab, Sojin sudah menuju ke kamarnya
"Tunggu disini sebentar, aku akan berganti pakaian"

Beberapa menit kemudian, Chorong dan Sojin sudah berada di dalam taxi. Sojin sengaja tidak ingin di antar supirnya..
"Aisshh.. Mataku terlihat begitu menyedihkan.. Lihatlah.." Sojin menunjuk kedua matanya yang sembab kepada Chorong
"Baiklah. Tempat pertama ke salon" Chorong hanya bisa mengikuti permintaan sahabatnya ini

"Kau harus sering kesini, Chorong'a.. Pemiliknya kenal dekat denganku. Lain kali kau akan ku ajak lagi. Kau tidak boleh menolak,arasseo??" Sojin terlihat membuka dompetnya saat berada di cashier

Setelah keluar dari salon, Chorong dan Sojin tampak mengelilingi Mall yang berada di dekat salon tersebut..
Chorong tidak henti-hentinya mendengar celotehan Sojin.. Tapi Chorong tidak merasa bosan, dia bahkan merasa senang bisa melihat senyuman Sojin kembali..

Sampai pada malam hari, Sojin mengajak Chorong ke sebuah bar..
"Kau belum pernah ke tempat ini, Chorong??"
Sojin bertanya pada Chorong yang terus memegang gelas soda nya
"Aniya.. Ini pertama kalinya.. Kau sering datang kesini?"
"Nde.. Kau tidak minum??" Sojin menawarkan minuman yang bealkohol
"Ani.. Kau.. Tidak apa-apa??" Chorong tampak khawatir
"Kau tidak usah khawatir,Chorong'ah.. Aku tidak akan mabuk.." Sojin meminum minumannya itu


Sojin terlihat sudah hampir menghabiskan 1 botol minuman itu. Dan tingkah Sojin mulai terlihat aneh. Chorong yang melihat itu hanya bisa menghela nafas..
"Aishhhh kau bilang tidak akan mabuk. Tapi kenapa mukamu memerah dan tingkahmu aneh seperti ini??" Chorong berbicara sendiri sambil melihat ke arah Sojin yang sedang menari mengikuti alunan musik yang dimainkan DJ

Chorong menghampiri Sojin dan membawanya kembali ke tempat duduknya..
"Waeyo??? Aku ingin menikmati malam ini,Chorong'ah..." Sojin terlihat tidak mendengarkan Chorong


"Eoh?? Bukankah itu Sojin dan Chorong??" Xiumin yang baru memasuki bar itu bersana Suho menujuk ke arah yang dimaksud

 

======== To be continued ========

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK