Setelah Chorong membereskan dapur, ia tertidur di sofa ruang tamu..... Ketika pagi datang, ia terkejut dengan selimut yang ada di tubuhnya.. Dan ia melihat 2 orang namja yang sedang makan di meja makan..
"Xiumin-shi.... ?? Lu-luhan-shi ??"
"Eoh.. Kau sudah bangun??"
"Ka-kalian... Sejak kapan datang kesini??"
Luhan menghampiri Chorong dan duduk disampingnya..
"Baru 1 jam yang lalu.." Luhan menjawab sambil melihat jam di tangannya
Rupanya Siwon juga meminta bantuan Xiumin untuk menjaga Suho, tetapi karena ia melihat Chorong yang ada dirumah Suho, Xiumin langsung memanggil Luhan untuk mengantarnya pulang..
"Eoh?? Nde..."
"Mandilah dulu.. Setelah itu kau ku antar pulang.."
"A-ani.. Kurasa aku harus segera pulang"
Chorong mengambil tas dan berjalan menuju pintu...
Sebelum Chorong membuka pintu, Sojin membuka pintu itu terlebih dahulu.. Mereka berdua terkejut..
"Cho-chorong'a..??? Apa yang kau lakukan disini??"
"A-a-aku........"
Chorong terdiam dan mengeratkan genggaman tas nya.. Dia merasa gugup dan ketakutan..
Xiumin dan Luhan langsung menghampiri Sojin..
"Kemarilah.. Bantu oppa menyiapkan sarapan untuk Suho" Xiumin menggenggam erat lengan Sojin..
"Tapi oppa.. Kenapa Chorong ada di rumah ini??"
"Aku yang mengajaknya kesini.. Wae?? Shireo??"
Luhan melingkarkan lengannya ke leher Chorong..
"Jeongmal ?? Seharusnya kau bilang padaku lebih awal" Sojin menggoda Chorong..
"Mianhae, Sojin'a..." Ucap Chorong sambil membungkukkan badan
Saat diluar rumah Suho, Luhan langsung melepaskan lengan yang melingkar di leher Chorong..
"Mian... Hehee.."
"Ani.. Gomawo, Luhan-shi...."
"Kajja.. Ku antar kau pulang.." Luhan membuka pintu mobil
"Nde...."
Saat mobil Luhan melaju keluar gerbang, ada sebuah mobil menuju rumah Suho.. Kedua orangtua nya yang tinggal di Gangnam, menjenguk putra bungsunya itu..
"Yeobo... Kita seharusnya datang lebih awal.." Eomma Suho terlihat khawatir akan reaksi Suho saat bertemu putranya itu..
"Tenanglah.. Suho pasti akan mengerti.. Dia juga akan meneruskan bisnisku nanti"
Mereka membunyikan bel rumah dan Sojin membukakan pintu..
"Eoh.. Abujji.. Eomeonni..."
"Aigoo... Sojin.. Kau bertambah cantik saja"
"Heheee.. Nde eomeonni.."
"Suho sudah bangun??"
"Belum, abujji.. Kamarnya di lantai atas"
"Suho... Bagaimana keadaanmu??"
Eomma memegang kening putranya itu dan perlahan Suho membuka matanya..
"Eomma?? Appa?? Apa yang kalian lakukan disini ??"
"Apa maksudmu?? Kami dengar kau sakit dan kami datang menjengukmu"
"Aku sudah membaik.. Kalian pulanglah.."
"Kami baru saja datang.. Kenapa kau seperti ini??"
"Seberapa penting bisnis untuk kalian sampai baru sekarang kalian mempedulikanku?? Kumohon.. Kalian pulanglah !!"
Eomma dan Appa langsung turun lalu menghampiri Sojin dan Xiumin yang sedang menata makanan di meja makan..
"Eomeoni.. Abeoji.. Sarapan lah dulu bersama kami.."
"Nde.. Akan ku panggil Suho kesini" Xiumin langsung berlari menuju kamar Suho
"yaa!! Turunlah untuk sarapan.. Setidaknya untuk kebaikanmu.. Mereka sudah lama tidak bertemu denganmu...."
"Arrasseo... Tapi... Apakah Chorong sudah pulang??
"Nde.. Ku suruh Luhan mengantarnya pulang"
"Gearae?? Gomawo..."
Saat sarapan.. Sojin membuat ramai sarapan kali itu.. Dengan seru nya ia bercerita tentang sekolahnya.. Teman-teman barunya, sampai pesta ulang tahunnya kemarin...
"Tapi..... Sojin.. Hadiah apa yang kau dapat dari Suho ??" Eomma bertanya kepada Sojin dan membuat Suho melirik ke arah Xiumin..
"A-ahh.. Itu..." Setiap Sojin berulang tahun, Suho selalu memberinya hadiah yang sama, yaitu sebuah kotak kosong.. Suho bukan tipe namja yang suka memberi hadiah kepada yeoja..Xiumin yang juga mengetahui hal itu mencoba mengalihkan ke pembicaraan yang lain..
"Aiieee.. Eomeoni.. Kenapa kau begitu penasaran?? Kau tahu kan, pasangan ini mempunyai privasinya sendiri.."
"Wae?? Aku hanya ingin mengetahui seberapa romantisnya mereka.. Kurasa mereka akan siap menjadi suami istri yang serasi.. Aku tidak sabar ingin menggendong seorang cucu.."
Perkataan eommanya itu membuat Suho tersedak, sementara Sojin hanya terdiam dan tertawa pahit...
"Yeobo.. Masih terlalu cepat untuk memikirkan hal itu.. Mereka masih murid sekolah.."
"Heheee.. Aku hanya sedang berkhayal... Ku harap bisa mengadakan sebuah pertemuan dengan orang tuamu Sojin"
"Nde.. Eomonni.."
Luhan tiba di depan rumah Chorong...
"Gomawo Luhan-shi..."
"Nde... Tidak usah dipikirkan... Kau.. Besok malam apakah ada rencana??"
"Wae??"
"Aku ingin mengajakmu makan malam"
"Eoh??" Chorong hanya terdiam...
"Baiklah... Sampai bertemu besok" Ucap Luhan sambil berlari ke arah mobilnya..
Belum sempat Chorong menjawab.. Mobil Luhan sudah melaju menjauhinya....
"Eomeoni.. Orang tuaku memberi kabar kalau besok mereka ingin mengundang kalian makan malam bersama Suho oppa juga"
Sojin menghampiri orang tua Suho yang akan memasuki mobil..
"Eoh?? Jeongmalyo?? Arrasseo... Sampai bertemu besok malam.."
"Nde.... Hati-hati di jalan"
"Makan malam?? Haruskah aku ikut??"
Suho bergumam pelan setelah orangtuanya pulang..
"Oppa.. Pastikan besok malam kau ikut, eoh??" Ucap Sojin sebelum dia pulang kerumahnya..
Chorong tampak keluar kamar mandi dan menuju tempat tidurnya.. Saat dia membuka handphonenya, dia terkejut dengan pemberitahuan 10 panggilan tidak terjawab..
"Mwo??? Su-suho-shi?? Haruskah aku menelponnya?? Aiisshhh... Apakah ada hal penting.. Atau jangan-jangan demamnya belum sembuh??"
Sambil bergumam sendiri, tiba-tiba handphonenya berbunyi....
"Yeobuseyeo...Nde.... Suho-shi.. Mianhae... Apa demam mu sudah turun?? Atau kepalamu masih pusing?? Atau aku lupa memberimu obat??"
Mendengar kekhawatiran Chorong, Suho hanya bisa tersenyum senang...
"Gwenchana...... Demamku sudah turun"
"Jinjja...?? Hufffhhtt.. Syukurlah"
"Apa..... Kau.... Mengkhawatirkan aku??"
"Nde.. Karena aku sudah janji kepada Siwon oppa untuk menjagamu sampai kau sembuh"
"Hhhmmm... Begitu" Suho tak henti-hentinya tersenyum mendengar suara Chorong
"Tapi... Ada apa kau menelponku??"
"Eoh??? Hanya.... Aku ingin mengucapkan terima kasih..."
"Itu saja??" Ucap Chorong kecewa
"Nde.. Itu saja.. Hehee.. Baiklah aku tutup telponnya"
"Apa-apaan dia?? Sudah menelponku berkali-kali, tetapi hanya untuk mengucapkan itu??" Chorong terlihat jengkel..
Sementara dikamar Suho, dia terlihat sangat senang bisa mendengar suara Chorong dari ujung sana...
====== Flashback ======
Suho terbangun di malam hari, ia merasa sudah membaik... Saat berjalan menuju dapur, ia melihat Chorong yang tertidur pulas di sofa ruang tamu..
Suho langsung mendekatinya dan menyelimutinya.... Jantung Suho terasa berdegup kencang saat menatap wajah polos Chorong yang tertidur... Dia terlihat menekuk lututnya dan tangannya mengenyampingkan rambut yang menutupi wajah cantik Chorong.. Lalu.. 'chu~~~'
Suho mengecup lembut pipi Chorong.. Suho tersenyum.. "Gomawo.. Karena sudah merawatku.. Dan aku rasa.. Aku jatuh cinta padamu, Park Chorong" ucap Suho pelan..
Lalu dia berjalan kembali ke kamarnya..
====== Flasback end ======
Suho memegang dadanya sambil mengingat kejadian semalam.. Jantungnya terus berdegup kencang
Keesokan malamnya..
"Aku sudah di depan rumahmu.."
Luhan mengirim pesan singkat ke handphone Chorong.. Lalu tak berapa lama, Chorong keluar rumah..
Dan terkejut dengan penampilan rapih Luhan yang memakai tuxedo dengan gaya rambutnya yang baru.. Dia terlihat tampan.. Ucap Chorong dalam hati..
"Mi-mian... Sepertinya aku hanya akan mempermalukanmu... Aku hanya berpakaian biasa seperti ini. Mungkin lebih baik kalau aku tidak menyetujui ajakanmu"
Luhan tersenyum melihat tingkah Chorong..
"Sudah kuduga... Kajja.."
Luhan menarik tangan Chorong, membawanya masuk ke dalam mobil dan menuji suatu tempat..
"Lu-luhan-shi... Apa tidak apa-apa??"
"Nde... Kau ikuti saja mereka.."
Luhan membawanya ke sebuah butik terkenal dan menyuruhnya mengikuti pelayan yang ada di sana..
Saat Chorong keluar dari ruang ganti, Luhan sampai tidak mengedipkan matanya.. "Neoumu yeoppo" gumam Luhan pelan
Lalu Luhan membawanya ke sebuah salon yang disebelahnya..
"Okay. Perfect" Puji Luhan saat seorang hairstylist menunjukkan hasil make over Chorong
Di dalam mobil menuju restoran..
"Luhan-shi.. Jeongmal gomawo... Aku... Merasa tidak pantas menerima hadiahmu ini.."
"Kau... Terlihat sangat cantik hari ini.... Akan ku buat kau menjadi yeoja-ku untuk malam ini... Hehee" ucap Luhan sambil bercanda
Muka Chorong memerah.. Dan dia tidak tahu harus menjawab apa. Sehingga hanya bisa terdiam
Suho dan kedua orangtua nya terlihat memasuki restoran K.
"Annyeonghaseyo... Maaf menunggu lama" Ucap Appa Suho ke orang tua Sojin yang sudah menunggu di meja makan
Suho langsung mengambil tempat duduk di sebelah Sojin...
Mereka tampak saling mengobrol.. Tetapi tidak dengan Suho dan Sojin..
"Pegang tanganku..." Ucap Luhan saat memasuki restoran K...
Chorong menuruti kata Luhan dengan malu-malu
Pelayan-pelayan di restoran tersebut sangat mengenal Luhan, karena Luhan merupakan pewaris restoran tersebut.
Chorong yang memakai dress pendek berwarna hitam, dengan rambut yang di gerai nya membuatnya tampak serasi dengan penampilan Luhan
Pelayan yang menyambut Luhan langsung membawanya ke tempat yang sudah di pesannya
"Jinjja ippuda.. Mereka terlihat serasi.. Aku iri sekali.. Apa dia kekasihnya??" Ucapan pelan pelayan-pelayan disana sempat terdengar Chorong.. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan malu-malu
"Bukankah kau merasa ada yang aneh dengan karyawan disini, Luhan-shi??"
"Ani. Wae?"
"Mereka sangat memperhatikan kita daritadi"
Luhan tersenyum. "Kau tahu?? Kau sedang makan malam dengan siapa?? Pemilik restoran ini"
"Mwo?? Jadi... Kau.."
Luhan mengangguk dan terlihat Chorong menjadi salah tingkah
"Bagaimana?? Kau suka makan malam disini??"
Tanya Luhan saat melihat Chorong melahap makanannya
"Nde... Aku sangat berterima kasih padamu, Luhan-shi"
"Syukurlah..." Luhan tersenyum sambil menatap Chorong
Keluarga yang berada tidak jauh dari Chorong dan terlihat sedang menikmati makan malam itu, mencuri perhatiannya.. Saat Luhan izin meninggalkannya sebentar, Chorong memperhatikan pasangan muda yang duduk di antar mereka...
"Omoooo..!! Mereka...!!"
Chorong terkejut dan terlihat menutupi mukanya agar tidak terlihat oleh mereka
"Aku izin ke toilet sebentar.." Sojin meminta izin
Saat dia melewati meja Chorong....
Dia berusaha untuk tidak menoleh ke arah Sojin..
Dan ternyata Sojin bertemu Luhan yang sedang menuju ke arah Chorong
"Eoh?? Sojin??
"Oppa.. Wae yeogisseo??"
"Dinner... Kau??"
"Eoh.. Aku juga.. Disana.." Ia menunjuk ke arah keluarga dan Suho
"Dan oppa?? Kau sendirian??"
"Ani... Aku bersama yeoja ku.. Hehee.. Itu disana" Luhan menunjuk ke arah Chorong
"Chorong'a....." Sojin menepuk pundak Chorong
"So-sojin.... Heheee.."
"Kau tidak bilang kalau sedang berkencan, eoh?? Aiieee.. Kau sekarang menyembunyikan hubunganmu dengannya??" Sojin menggoda Chorong
"A-ani...."
"Baiklah.. Sampai bertemu besok yaa di sekolah. Hehee" sojin langsung pergi meninggalkan mereka
Saat Sojin kembali ke tempat duduknya..
"Oppa.. Coba tebak siapa yang kutemui di sebelah sana??"
"Meolla.." Jawab Suho bosan
"Luhan oppa... Dia bersama Chorong"
Suho berusaha mengontrol perasaannya di depan Sojin saat mendengar kata 'Chorong'
"Jinjja?? Dimana mereka"
"Mereka disana.. Tidak kusangka Luhan oppa begitu romantis"
Suho melihat ke arah tempat duduk Chorong yang terlihat jelas olehnya..
"Kenapa kau selalu terlihat cantik di depannya??"
Ucap Suho dalam hati
Di dalam restoran tersebut, terdapat sebuah panggung kecil dan sebuah grup band jazz yang sedang melantunkan musik. Luhan tampak berdiri dan berjalan menuju panggung itu.
"Aku akan menyumbangkan sebuah lagu spesial untuk yeoja cantik yang bersamaku malam ini..." Suara Luhan terdengar di microphone dengan jelas. Membuat muka Chorong memerah. Lalu Luhan mulai bernyanyi lagu "Just The Way You Are - Bruno Mars". Hal ini membuat Suho merasa cemburu..
"Bukankah dia pernah mengunjungi rumahmu, Suho??" Appa bertanya pada Suho tentang Luhan.
"Eoh, bagaimana appa tahu ?"
"Saat mengunjungimu, mobil kami berpapasan. Aku pikir, yeoja itu kekasihnya. Dia juga bersamanya waktu itu di dalam mobil" Eomma menjawab sambl menunjuk ke arah Chorong
"Nde... Dia memang kekasihnya" Pernyataan Sojin membuat Suho terkejut
"Apa maksudmu?"
"Luhan oppa sendiri yang bilang tadi saat bertemu denganku. Dia bilang kalau dia sedang bersama yeoja'nya" Jelas Sojin ke arah Suho.
Suho memperhatikan Chorong dari tempat duduknya. Memang tampak dia sangat menikmati lantunan lagu yang dinyanyikan Luhan. "Benarkah kau sudah menjadi miliknya??" Ucap Suho dalam hati...
======== To be continued ========