Minho membuka matanya yang berat, lalu mendesah pelan. Ia membiarkan dirinya berbaring menikmati ranjangnya sedikit lebih lama sebelum mengulurkan tangan ke meja kecil di samping tempat tidur dan meraih jam tangannya. 07.05. Baiklah. Waktunya bangun. Ia turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu kamar tidurnya. Begitu ia membuka pintunya, aroma kopi yang harum menerjang hidungnya, membuat rasa kantuknya menguap tak berbekas. Aroma kopi itu membuat perasaannya senang dan sekujur tubuhnya terasa hangat. Tepat pada saat itu dia mendengar sebuah lagu.
Achimeul maji hamyeonseo dasi jagakhae
Nal kkaewojuneun geon nega anin allambel
Bireomeogeul chimdaeneun wae iri neopjeok hae
Heoheobeolpan gateu mame sirin baramman bune
Naneun bin kkeobdegi……
Minho mematikan lagu yang bergema diruang tengah.
“Aaahh,, Good Morning, Song Minho-Ssi!!” gumam Yunhyung dengan nada geli sambil menyodorkan segelas kopi dan 2 Sandwich kepada Minho.
“Mwoya?? Kukira kau tidak bisa bangun dengan cepat!!” goda Minho
“Aigoo,,,Ini semua karna aku tidak mau seorang kucing membuat kekacauan lagi ketika aku bangun!! Sudah semestinya kau menikah hyung!!” Balas Yunhyung, dengan santai dan membuat Minho memutar kedua bola matanya
Minho meraih gelas yang berisi kopi buatan Yunhyung. Ia menatap Kopi tersebut lalu matanya melirik kearah Yunhyung dengan curiga.
“Apa?? Apa kau berpikir aku akan memasukkan sesuatu kedalam kopimu?? Oh?? Aiisshhh Jinjja!!” Sela Yunhyung ketika menyadari tatapan Minho yang curiga.
“Ani!!!” jawab Minho ringan kemudian ia menyesap kopinya.
Yunhyung kembali kedapur, Ia meletakkan sandwich buatannya kedalam tempat makanan. Minho memberengut melihat kearah Yunhyung yang membelakanginya.
“Oh ya!! Apa aku sudah memberitahumu? Eomma akan berkunjung minggu depan??”
“Oh,, eomma sudah menghubungiku!!”
“Geurae??” Yunhyung kembali kearah nya dengan tas bekal yang ditenteng. ia duduk didepan pintu memakai sepatunya dan melanjutkan ucapannya. “Kurasa dia akan terkena serangan jantung jika tahu soal tanganmu!!”
“Oh,, Dia sudah berteriak-teriak kepadaku ditelpon!!” Ucap Minho masam
“Jinjja!! Wah,, apa yang dikatakannya??”
“Hanya bertanya kenapa bisa sampai cedera??!!”
“Hanya itu?? Lalu kau jawab apa?”
“Kubilang jatuh dari tangga!!” Jawab Minho santai
“Aeeii!!” Yunhyung sudah rapi dan sudah siap untuk pergi.
“Kau mau kemana???” Tanya Minho, ia melirik Jam yang tertera didinding.
“Kesesuatu tempat dulu!! Na Ganda!!” Yunhyung melangkah keluar meninggalkan Minho sendiri.
“Gomawo!!”
***
Sreeekkk… Bunyi gorden jendela kamar Yoo Jung terbuka, dengan cepat cahaya pagi langsung masuk kekamar Yoo Jung dan membuat Yeoja itu mengerang, juga menarik selimutnya semakin tinggi hingga menutup tubuhnya. Tapi seseorang menarik selimutnya dan membuat Yoo Jung marah dengan mata tertutup.
“Eomma,, izinkan aku tidur 5 menit lagi!!! Oh!!” Ucap Yoo Jung dengan suara kantuk, kemudian kembali merebahkan tubuhnya dan menarik selimutnya kembali.
“Eomma?? Yaakkk Kim Yoo Jung!! Ireonaaaa!!!”
Terdengar suara erangan namja dibawah tempat tidur Yoo Jung. “Kenapa pagi-pagi sudah berisik sekali!!! izinkan aku tidur 5 menit lagi!!” Orang itu mengatur posisi tidurnya.
“APA KALIAN BERDUA INGIN KU SIRAM DENGAN AIR?? OH!! Aiiisshhh,,, YAAAKKK!!!”
“Aiisshhh Jinjja… Yak Kim Han Bin!! Kenapa pagi-pagi kau sudah berisik sekali?? Oh??” Yoo Jung duduk bersila di tempat tidur dengan selimut membungkus tubuh dan mata terpejam sambil menggerutu.
Han Bin (B.I) menarik selimut Yoo Jung dan membuat yeoja itu terkejut dan meringis kesal. Tapi Han Bin (B.I) tidak memperdulikannya. Ia berjalan mendekati meja disebelah tempat tidur Yoo Jung mengambil jam wekernya.
“Buka matamu dan lihatlah pukul berapa sekarang!! Apa kau harus menunggu 5 menit lagi??” Tanya Han Bin (B.I).
Yoo Jung membuka matanya yang masih mengantuk dengan bersusah payah. “Ini baru jam 8!! Masih ada waktu untukku tidur sebentar lagi!!” Yoo Jung mengembalikan wekernya kepada Han Bin kemudian ia merebahkan kepalanya keatas bantal. Tapi 5 detik kemudian ia tersadar, matanya yang mengantuk langsung terbuka lebar.
“MWO???” Yoo Jung mengangkat kepala beserta tubuhnya dan kembali merebut jam wekernya yang masih berada ditangan Han Bin. Engingeng… “Aiisshhh,, kenapa tidak membangunkanku dari tadi!!” Omel Yoo Jung yang langsung turun dari tempat tidurnya dengan terburu-buru,, sehingga tidak sengaja menginjak perut Jiwon (Bobby) yang masih tidur dibawah tempat tidurnya.
“Acckkk…” Jiwon (Bobby) langsung terduduk dengan mata terpejam.
“Aiiisshhh,,, yaa,, neo wae yeogisseo jani?? Aahh Mianhae,!!” Yoo Jung bertingkah bingung untuk sesaat. “Apa yang harus ku lakukan, matilah aku hari ini, Eotteokhae??” Yoo Jung kalang kabut mengobrak abrik seisi lemarinya dan mengambil baju yang sudah ditemukannya.
“Yaak,, neo micyeosseo!! Kau bukan anak 6 tahun lagi!!” Ucap Han Bin (B.I) yang menutup matanya dengan tangan karena melihat Yoo Jung yang hendak mengganti pakaiannya dihadapan Han Bin yang tersadar penuh dan Jiwon (Bobby) yang setengah sadar dan setengah tertidur. Yoo Jung-pun tersadar dan membuatnya meringis kesal dan bergegas masuk kekamar mandi. “JIWON-AH,, IREONAAA!!! 5 MENIT, JIKA LEWAT DARI ITU, MAKA KAU AKAN NAIK BIS!!!” Teriak Yoo Jung dari kamar mandi dikamarnya dan sedang menyikat giginya.
“YE????” dengan sigap Jiwon langsung berlari pulang kerumahnya yang berada di sebelah rumah Yoo Jung.
“Sepertinya aku akan mengorbankan parfume ku lagi!!” Gumam Han Bin (B.I) tersenyum menggeleng-gelengkan kepalanya dan langsung merapikan kamar Yoo Jung. *Sahabat super >.<*
“Dia belum datang juga?” Minho memberengut melihat jam yang berada diatas mejanya. “Sekarang sudah pukul 8.30 dan dia belum datang juga? Hebat…hebat sekali!! Bukankah aku sudah mengatakannya dengan jelas kemarin bahwa dia harus tiba di sini jam delapan tepat? Apakah kata-kataku kurang jelas?” Gumam Minho.
Yoo Jung dalam perjalanan menuju ruangan Minho. menerobos koridor kampus sambil mengoceh kesal kepada Han Bin dan Jiwon terutama kepada Han Bin. dengan langkah yang cepat membuat Jiwon lelah mengikutinya juga mendengar ocehan yang menyalahkan.
“Semua ini gara-gara kau” Tuduh Yoo Jung kepada Han Bin.
“Mwo…” Han Bin menghentikan langkahnya dan diikuti Jiwon dan Yoo Jung. “Yaakk,, bukankah kalian berdua sendiri yang ingin menghabiskannya, gara-gara kalian berdua juga aku kehabisan tenaga tadi malam!!”
Flashback~
“YAK KIM JIWON!! MWO HANEUN GEOYA??” Han Bin berteriak kesal kearah Jiwon yang tergelatak dipinggir jalan sambil meringkuk tubuhnya. Kemudian ia berjalan kearah mobil yang terparkir disebrang jalan.
“Aaarrgghhh!!! Apa sebaiknya kalian kutinggal disini?? Setiap mabuk selalu merepotkan!!” Gerutu Han Bin yang terus berjalan kearah mobil mengantar Yoo Jung terlebih dahulu,, setelah sampai ia menempatkan posisi Yoo Jung dikursi belakang. “Hhaa,,,” Han Bin menoleh kebelakang melihat Jiwon yang tertidur dipinggir jalan. Han Bin berkacak pinggang dan menghembuskan nafas lelahnya. Ia kembali kesebrang jalan untuk menggontong Jiwon.
~END~
Terang Han Bin membuat Jiwon mengalihkan pandangannya dan pura-pura tidak tahu. Tapi Han Bin melihatnya. "Karna kau juga,aku harus membohongi eommamu!! Aeeiii!!"
“Dwaesseo!! Silahkan kalian pergi dulu!!” Ketika Yoo Jung ingin menaiki anak tangga, tiba-tiba Han Bin menahan lekukan sikunya, tanpa basa-basi busuk dan tanpa memperdulikan ocehannya, Han Bin langsung menyemprot parfume-nya ketubuh bahkan kerambut Yoo Jung.
“Mwo haneun geoya… ukhuk…ukhuk.. yak!! Aiisshhhh!! Aku ini yeo…” Ocehannya menjadi terhenti karna dipotong dengan Han Bin.
“Rambutmu seperti bau babi panggang. Ppalli Ka!! Hhe…” Han Bin melepaskan tangannya yang menahan Yoo Jung dan tersenyum. Sedangkan Yoo Jung menatapnya dengan tajam. “Fighting!!!” Han Bin menepuk-nepuk dadanya dengan pelan. Tapi Yoo Jung hanya berlalu pergi dan menaiki anak tangga dengan 2 tangga sekaligus dengan kesal.
“Aigoo,,, Apa dia temanmu???” Ucap Jiwon yang menggeleng-gelengkan kepalanya dan berlalu pergi meninggalkan Han Bin.
“Yaaa,,,” Han Bin menyusulnya dan menyemprot parfume-nya ke tubuh Jiwon juga.
“Aiisshhh jinjja…” Jiwon mencium bajunya kemudian mengaitkan leher Han Bin dengan tangannya. Jiwon terus mengalungkan tangannya dileher Han Bin, karena sudah berani-beraninya menyemprot parfumenya ke bajunya. Han Bin terus mengerang untuk dilepaskan tapi Jiwon malah mengabaikannya. Sepanjang perjalanan koridor mereka seperti itu. *”*
Yoo Jung tiba diatas dengan menghembus nafas lega, ia melirik jam ditangannya -8.45-. untung saja dia belum tiba,, itu lah yang ada dipikiran Yoo Jung, ia membuka pintu ruangan Minho dan menutupnya kembali.
“8.45”
Yoo Jung terkejut mendengar suara itu, ia mendadak beku meringis pelan memegang knop pintu, membelakangi sumber suara.
Perlahan Yoo Jung membalikkan tubuhnya dengan senyum penuh minta maaf karna atas keterlambatannya.
“Cheosonghamnida, ssaem!!”
“Kau terlambat!!” Ucap Minho setelah mata ketemu mata. Tentu Yoo Jung tidak benar-benar menatapnya, mana mungkin berani Yoo Jung menatap mata Ssaemnya yang huuu mengerikan ketika seseorang melakukan kesalahan dan tidak memiliki mimik wajah senyum. Kemudian Minho melanjutkan ucapannya. “45 menit!! Jadi kenapa kau datang terlambat padahal sudah kubilang kau harus tiba di sini jam delapan tepat dengan membukakan pintu ruanganku juga membersihkannya!!” Ucap Minho dengan masam.
“Itu… Uhmm,,, geundaeyo ssaem, kenapa anda bisa masuk??” Yoo Jung mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Karna aku tahu kau pasti akan terlambat, jadi aku juga memegang kunci cadangannya. Dan karna keterlambatanmu,aku harus merepotkan salah satu mahasiswa yang lewat. Kau belum menjawab pertanyaanku!” Sela Minho, ya Yoo Jung gagal mengalihkan pembicaraan, perasaan yeoja itu bertengkar untuk mengatakannya atau tidak.
“Dwaesseoyo,, lain kali jangan pernah terlambat lagi, Mood ku sedang baik. Ketika aku kembali, ruangan ini harus sudah bersih dan tidak berdebu sedikitpun!! Hanya membersihkan dan merapikan!! Jangan pernah menyentuh barang-barang yang ada dimejaku” Lanjut Minho yang melangkah keluar dari ruangannya. Tetapi ia tiba-tiba berhenti disebelah Yoo Jung dan mengendus-ngenduskan penciumannya kearah Yoo Jung.
“Apa kau wanita?” Tanya Minho, tapi ia tidak mendengar jawaban dari Yoo Jung, ia langsung keluar dari ruangannya. karna sesungguhnya itu bukanlah pertanyaan, melainkan sindiran,, karna aroma tubuh Yoo Jung, aroma seorang Namja.
“Ye??” Yoo Jung termangu sesaat,kemudian ia mencium aroma tubuhnya juga rambutnya. “Hha!!” Yoo Jung tertawa kesal. “Yaa,, aku ini wanita sejati!!!” omel Yoo Jung ketika Seonsaengnimnya sudah melangkah jauh. “Mood baiknya saja seperti itu,, bagaimana jika tidak,, Hha!!” Yoo Jung merinding mengangkat bahunya. Kemudian ia mencium rambutnya dengan kesal. Baru lah setelah itu membersihkan ruangan Minho.
“Aigooo,,, benar-benar orang yang dingin!!!” ucap Yoo Jung, ketika benar-benar memperhatikan ruangan Minho. Tatanan ruangan yang simple dan netral.
“Oh??”
***
“Huaaa,,, akhirnya Tokki ku datang!!” gumam Suhyun gembira dengan mulut mengunyah kepada Jiwon dan Han Bin ketika menghampiri mereka , dan suaranya menggema disetiap sudut aula dimana tempat pertunjukkan semacam theater.
Jiwon hanya mendengus saat melihat keceriaan Suhyun ketika ia tiba.
“Anja!!” Suhyun menepuk-nepuk lantai memberi perintah Jiwon untuk duduk disebelahnya. Jiwon tersenyum kemudian menuruti perintah Suhyun. Suhyun menyodorkan Sandwich yang dibawa Yunhyung.
“Ada apa denganmu??” Tanya Jiwon ketika melihat keceriaan Suhyun dengannya hari ini.
“Apa kau menaruh sesuatu didalam sandwich ini?? Karna sangat mustahil, kau akan segembira ini ketika melihatku??”
“Aigoo,, anjoah? Aratsseo… Han Bin-ah…”
“Aku hanya bercanda!!” Jiwon merebut Sandwich dari tangan Suhyun yang hendak dialihkannya kepada Han Bin.
“Cih,,” Suhyun mendengus lucu melihat Jiwon,kemudian ia membagikannya juga kepada Han Bin.
Han Bin menerimanya dan tersenyum “Ada apa denganmu? Apa Suhyun bermimpi aneh? Apa mimpinya ia harus baik kepada teman-temannya!!!”
“Itu Yunhyung yang membawanya tadi!!” Sela Young Ji yang bangkit dari tidurannya dibelakang Suhyun yang cemberut.
“Ye??” Han Bin dan Jiwon Menoleh kearah Young Ji kaget dengan sandwich yang masih tergigit.
“Yunhyung-ee??” Ucap Han Bin terkejut. “Hha,, Jinjja?? Lalu dia dimana??”
“Meolla!! Tadi dia keluar sebentar dengan Jackson!!”
Han Bin mengangguk dan melahap Sandwichnya, begitupun dengan Jiwon. Mereka langsung sibuk dengan kegiatan mereka. Han Bin mengeluarkan Laptopnya dan tampak mulai mengerjakan sesuatu.
“Aahh,,, ternyata benar,, kalian disini!!” Chanyeol dan Taehyun masuk kedalam aula dan menghampiri mereka.
“Chanyeol-ah, Taehyun-ah” Lagi-lagi Suhyun berteriak girang kepada Chanyeol dan taehyun, membuat Jiwon mengalihkan pandangannya kearah Suhyun, dengan kening berkerut samar, dan tampak memikirkan sesuatu yang aneh.
“Ada apa denganmu??” Tanya Han Bin kepada Suhyun. “Sepertinya Yunhyung harus diselidiki dengan sandwichnya, aku merasakan ia membaca mantra ketika membuat ini!! Hha,, apakah kita juga akan sepertinya??” Canda Han Bin. Sedangkan Suhyun memberengut
“Oh,,,” Chanyeol dan taehyun langsung menyerbu Sandwich yang mereka bicarakan.
“Siapa yang membuat ini!!” Tanya Taehyun yang sudah mengunyah sandwichnya.
“Yunhyung!!”
“Ye??” Chanyeol dan Taehyun mengangah dengan sandwich yang masih belum lunak didalam mulut.
“Hha,,.” Young Ji kembali merebahkan tubuhnya. “Orang-orang hari ini sangat aneh!! aneh!! aneh!! aneh!!”
Semua mata menuju kearah Young Ji yang tiduran dibelakang Suhyun dan kemudian mereka menggeleng-gelengkan kepalanya.
***
Dikantin Lee Hi duduk berbincang-bincang dengan Kyuhyun sunbae-nya. Ia menyodorkan selembar brosur kepada Kyuhyun sebelum menjelaskan maksudnya.
“Theater Musical??” Gumam Kyuhyun setelah melihat brosur tersebut.
“Ye!!”
Kyuhyun menggeleng dan kembali menyodorkan brosur itu ke Hi. “Aku tidak punya waktu, karna aku terlalu sibuk!!” Ucap Kyuhyun seraya seperti menolak sebelum mendengar penjelasan dari Hi.
“A..anieyo,, Sunbae,,, aku tidak meminta sunbae untuk berperan dalam theater ini, hhe..aku,, maksudku,, kami hanya membutuhkan bantuanmu untuk menjadi juri dalam pemilihan peran.!!”
Kyuhyun memberengut dan mengangkat salah satu alisnya juga mencondongkan tubuhnya kedepan. “Kami?? Nugu??”
“Music dan Performing art tingkat 3” Jawab Hi.
Kyuhyun kembali mengambil brosur itu dan memperhatikannya ia mengangguk kecil. “Jadi kalian hanya ingin aku menjadi juri untuk pemilihan peran? Bukan menjadikanku peran utama dalam theater ini??”
“Ye!! Karna kami juga tahu,, Sunbae tidak mungkin bisa dengan kesibukan Sunbae akhir-akhir ini. Tapi bisakah Sunbae meluangkan waktu sibuk Sunbae Jum’at ini?” Tanya Hi penuh harap bahwa jawabannya adalah.
“Baiklah,, akan ku usahakan,, aku akan mengajak seohyun. Bagaimana??”
Hi tersenyum berseri-seri, setidaknya apa yang diharapkan terkabulkan. Hi berdiri dari duduknya. Kemudian ia membungkukkan tubuhnya berkali-kali kearah Kyuhyun. “Kamsahamnida Sunbaenim,,kamsahamnida!! Kami akan menunggu kedatangan anda hari jum’at diaula theater pukul 10 pagi. Kamsahamnida Sunbaenim,, maaf sudah mengganggumu!! Aku permisi dulu!!”
Kyuhyun mengangguk dan membalas senyum Hi. Hi pun beranjak pergi meninggalkan Kyuhyun. Kyuhyun memandang punggung juniornya dengan tersenyum lebar.
“Anak-anak yang punya semangat tinggi!! Aku suka ini. Baiklah kita lihat, semoga theater kalian sukses!!” Gumam Kyuhyun, kemudian ia kembali melihat brosur theater tersebut.
Setelah Yoo Jung selesai membereskan ruangan Ssaem-nya, ia ketoilet sebentar, tapi tiba-tiba ia harus mendapatkan suasana yang tidak menyenangkan dihadapannya. Membuat ia membanting pintu dengan kuat, dengan santai ia berjalan dan menyalakan air keran. Ia bercermin dan menyeka rambut panjangnya.
“Yaakkk!!!” Teriak seorang yeoja yang tidak jauh berada didekatnya.
Yoo Jung menoleh kearahnya. “Ahh Mian!! Apa aku mengganggu??” Tanya Yoo Jung dengan senyum tajam.
Yeoja itu mendengus juga tersenyum sinis kearah Yoo Jung, kemudian menoleh kesebelah Yeoja yang disebelahnya. Ia membelai kepala yeoja itu dengan halus,namun dengan expressi wajah kesal. Yoo Jung mulai gerah melihat-nya.
“Kau lihat. Apa kau yakin?? Apa kau benar-benar ingin berteman dengan mereka? Lee Hi??”
Ya,, yeoja itu adalah Lee Hi dan teman-teman gank-nya. Ketika Hi keluar dari kantin, teman-teman ganknya yang adalah senior-nya menyeretnya ke toilet, dan menghempaskan tubuh Hi ke tembok dengan keras, membuat Hi meringis menahan sesak didadanya. Dan mereka langsung mencaci-maki Hi. ‘Dasar pengkhianat!’ ‘Apa Orang itu melunakkan hati kerasmu menjadi lemah lagi?’ ‘ingat siapa yang membuatmu seperti ini’ Kata-kata kasar itu lah yang dihujani mereka kearah Lee Hi, membuat Lee Hi berusaha menahan amarahnya. Dan tepat pada saat ia ingin menjawab, hempasan pintu Yoo Jung mengurungkannya.
“Kau jangan ikut campur!! Ini urusan kami?? Kau silahkan pergi dari sini!!” Suruh yeoja itu.
“Wae?? Apa kau penjaga toilet ini, Jia Sunbaenim??” Tanya Yoo Jung dengan senyum sinis.
Jia menurunkan tangannya yang bersila didada dengan kesal kearah Yoo Jung. Tapi Yoo Jung menatapnya dengan tidak takut sedikitpun. Jia memiringkan kepalanya dan mendengus kesal.
“Hhaa,, dasar Junior tidak punya sopan santun!! Beraninya kau memandangku seperti itu!!” Jia melayangkan tangannya keudara untuk menampar Yoo Jung. Tapi Yoo Jung bereaksi pura-pura ketakutan dan membuat Jia semakin kesal.
“Astaga!! Apa yang harus kulakukan?? Aku ketahuan tidak sopan!!” Yoo Jung menutup mulutnya dengan jarinya dengan mata sedikit dilebarkannya. Lee Hi menghela nafas khawatir dan menarik Yoo Jung keluar.
“Hhhaa… Apa yang kau lakukan??” Hentak Hi ketika mereka sudah berada jauh dari toilet.
“Apa?? Apa yang kulakukan?? Tidak ada!!” Jawab Yoo Jung dengan wajah khas polosnya. Membuat Hi sedikit kesal.
“Jangan pernah ikut campur urusanku lagi!! Mereka berhak marah seperti itu!! Aratchi!!” Hi berbalik dan meninggalkan Yoo Jung.
“Apa yang kulakukan salah??” Tanya Yoo Jung dan menghentikan langkah kaki Hi. “Apa salah jika aku melakukan yang kuanggap benar? Apa salah jika ku melindungi temanku? Aku tidak peduli kau menganggapku teman atau musuh. Aku tidak suka kekerasan. Aku melihat apa yang mereka lakukan padamu!! Kau seharusnya melawan, kenapa kau diam saja? Apa sifatmu selama ini dibawa pengaruh mereka?” Tanya Yoo Jung kepada Hi yang masih membelakanginya.
Hi terdiam, ia merasa sekujur tubuhnya bergetar. Ia tetap beku pada posisinya untuk beberapa saat. Yoo Jung mendekatinya dan membalikkan tubuh Hi dan membuat Hi mendongak kepalanya dan menatap mata Yoo Jung. Mereka saling memandang dan seperti bebicara dalam hati.