Preview~
“Apa yang kau lakukan??”
“Apa yang kulakukan salah?? Apa salah jika aku melakukan yang kuanggap benar? Apa salah jika ku melindungi temanku? Aku tidak peduli kau menganggapku teman atau musuh. Aku tidak suka kekerasan. Apa sifatmu selama ini dibawa pengaruh mereka?”
***
“Hheu Dwaesseo… Apa yang membuatmu begitu berani, Kim Yoo Jung?? Kenapa kau bisa sangat berani menantang Jia seperti itu?? Ku pikir kau akan selalu berlindung dibelakang Hanbin (B.I) atau pun Jiwon (Bobby)!!” Ucap Lee Hi
Benar,,, Lee Hi benar, kenapa ia begitu berani menantang Jia, karna setiap ia berhadapan dengan Gank Jia ia tidak pernah berani. Ini-pun jadi pertanyaan dalam benaknya sendiri. “Keugae…!!” Yoo Jung menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal, karna ia sendiri tidak tahu jawabannya.
“Ck,,” Hi mendecakkan lidahnya dan tersenyum ketika melihat kebingungan Yoo Jung. Kemudian ia berlalu menuju aula meninggalkan Yoo Jung yang kebingungan.
Yoo Jung mengerjap matanya dengan heran. Karna ia melihat Lee Hi tersenyum. Yeoja mungil itu tidak pernah tersenyum kepadanya selama ia mengenalnya. Hi sering tersenyum, tapi hambar dan sinis. Tidak!! itu tidak bisa disebut dengan senyuman, bukan? Tapi ini,,, Yoo Jung tidak merasa itu adalah senyuman hambar dan sinis. Heran,tapi didalam hatinya ia merasa senang, meskipun ia tidak tahu kenapa. Ia pun mengikuti Hi dari belakang.
“Apa kau sudah bertemu dengan Kyuhyun Sunbae??” Tanya Yoo Jung berbasa-basi, dan diangguk oleh Hi. “Apa dia bisa??”
“Tentu saja!! Meskipun awalnya dia menolak!!”
“Wae??”
“Karna ia berpikir kita memintanya untuk menjadi peran utama dalam theater ini!! Tapi dengan cepat aku langsung menjelaskan tujuanku!!” Jelas Hi.
“Uhm..” Yoo Jung mengangguk kecil.
Mereka tiba diaula theater, tepat pada saat itu juga semua mata yang berada diatas panggung heran melihat keakraban Hi dan Yoo Jung, terutama Chanyeol dan Taehyun, karna mereka baru mengetahuinya jika Hi ikut bergabung dalam theater musical ini.
Yoo Jung dan Hi menuruni anak tangga mendekat kearah mereka dengan langkah yang santai dan tidak peduli yang ada dipikiran teman-temannya. Hanbin (B.I) mengembangkan senyum kearah mereka tentu dibalas oleh Yoo Jung.
Hi dan Yoo Jung naik keatas panggung, mata dan kepala Chanyeol Taehyun terus mengikut arah Hi dan Yoo Jung. Yoo Jung menahan kedua alis Taehyun yang merendah sedari tadi dengan kedua jempolnya sambil menggerakkan bibirnya berkata ‘apa' tanpa suara. Taehyun langsung menjauhkan kepalanya dari tangan Yoo Jung..
“Sandwich!!” Tawar Yunhyung untuk memecahkan tanda Tanya dikepala Chanyeol dan Taehyun. Ia menyodorkannya kearah Yoo Jung lalu ke Hi.
“Oh?? Siapa yang membuatnya??”
“Na…!!” Jawab Yunhyung dengan bangga. Dan mendapat sorakan dari teman-temannya.
“Aeeiii!!!”
Mereka mulai membicarakan ide-ide mereka. Chanyeol dan Taehyun pun ikut menawarkan diri apa yang bisa mereka bantu, karna untuk seminggu kedepan mereka bebas dari kelas. Mereka pun ikut kebagian tugas meskipun itu hanya membagi-bagikan brosur. Karna jika untuk membantu lebih, itu bukan keahlian mereka, keahlian mereka adalah dibalik jas putih. Yups, hanya Chanyeol dan Taehyun Jurusan kedokteran.
Hi memperhatikan rekan-rekannya satu persatu. Ia menjadi penasaran dengan orang-orang disekelilingnya itu, terbesit dalam hatinya, ia juga ingin berbicara santai, bersenda gurau dan tertawa lepas seperti yang dilakukan mereka ketika melihat Jiwon (Bobby),Jackson dan Young Ji membuat lelucon. Tapi entah kenapa ia seperti menahan diri, dia hanya menyimpulkan senyumnya dengan tipis, tanpa ia sadari seseorang memperhatikannya sedari tadi.
***
Hari pun berlalu. Yoo Jung dan kawan-kawan sedang mempersiapkan test pemilihan peran. Seperti yang direncanakan, Kyuhyun dan seohyun tiba diaula theater. Mereka juga terkagum karna melihat begitu banyak yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam theater musical tahun ini. Mereka disapa oleh para mahasiswa/siswi yang sudah memenuhi panggung. Kyuhyun dan Seohyun duduk dimeja juri yang sudah disiapkan oleh hanbin (B.I). Sedangkan dibelakang meja juri, Yoo Jung dan kawan-kawan duduk dikursi penonton. Yang menjadi juri tidaklah hanya Kyuhyun dan Seohyun, tapi juga Minho dan CL selaku guru yang bertanggung jawab. Test pemilihan pun dimulai.
Tapi dengan begitu banyak peserta tidak ada yang memuaskan hati Kyuhyun,Seohyun,CL maupun Minho. Minho menyenderkan punggungnya dikursi dan memijit ujung pelipis matanya dengan frustasi. Tiba-tiba sekitar 17 murid masuk kedalam aula theater dan membuat semua mata menoleh kearah 17 murid tersebut.
“Apa test ini masih berlangsung??” Tanya seorang mahasiswa kepada Juri.
“Oh!! Wae??” Tanya Minho datar.
“Uhm,, Kami ingin berpartisipasi dalam theater ini!!” Jawab salah satu dari mahasiswa tersebut. Dan mereka juga mendekat kemeja juri dan meletakan formulirnya keatas meja.
CL membaca formulir-formulir tersebut “Joah, Haebwa!!”
“Ne… Aku akan memulainya!!” Mahasiswa yang meletakkan formulir keatas meja mengangkat tangannya. “Sebelum aku memulainya aku akan memperkenalkan diriku dahulu. Namaku Donghyuk, Kim Donghyuk, jurusan performing arts tingkat pertama. Aku akan memulainya.”
Ketika Donghyuk memulai ia sedikit merasa gugup, hingga melakukan sedikit kesalahan. Dengan cepat ia menunduk minta maaf dan meminta juri untuk memberinya kesempatan sekali lagi. Tadinya ia sempat didisc oleh Minho. Untung saja Seohyun menolong dan memberinya kesempatan.
Donghyuk-pun mengulang test nya kembali. Ia mulai bernyanyi dengan suaranya yang manis tanpa bergetar sedikitpun, dan ia pun sambil menari. Tidak dengan waktu lama. Kesempatan kedua Donghyuk berhasil dan mendapat sorakan tepuk tangan dari juri dan Yoo Jung DKK.
Setelah melakukan test, dari berbagai expressi sedih,marah,bahagia, bernyanyi dan menari, ke 17 mahasiswa/siswi ini pun berhasil menarik perhatian Kyuhyun,Seohyun Cl dan Minho. Meskipun mereka semua lolos tetapi tetap saja kurang, karna mereka harus memiliki 25 pemain. Kyuhyun menoleh kebelakang melihat junior-juniornya yang terlihat frustasi. CL memainkan bolpoinnya dan juga berpikir keras.
“Kenapa kalian tidak mencoba test ini juga??” Tanya CL
“YE??” Ucap mereka dengan serentak kaget. kata-kata singkat CL membuat mereka membesarkan kedua bola mata mereka. Dan disetujui dengan Kyuhyun dan Seohyun. Sedangkan Minho tampak masih berfikir setelah akhirnya ia menyetujuinya juga.
“A..aa..nieyo,,, Kami berdua hanya membantu mereka menyebarkan brosur, kami dari fakultas kedokteran, bukan music ataupun performing arts!! Jadi kami tidak tahu berakting!!” Tegas Taehyun menolak ajakan itu.
Minho kembali melihat-lihat formulir peserta yang gagal dalam test, dan ia mengerutkan keningnya, karna begitu sedikit dari kelas Music dan Performing arts yang mendaftar. “Geurae!! kalian berdua tidak usah!!” Ucap Minho dan melegakan Taehyun dan Chanyeol. Kemudian matanya menatap murid-murid dibelakangnya satu persatu.
“Apalagi yang kalian tunggu? Haebwa!!” Suruh Minho dengan datar dan dingin.
Yoojung, Hanbin(B.I), Jiwon(Bobby), Hi, Yunhyung, Jackson, Yeoungji, dan Suhyun turun dari kursi penonton dan naik keatas panggung dengan gugup. Dimulai dengan Yoo Jung, sebelum ia memulai ia menghembuskan nafasnya dengan berat untuk melepas kegugupannya. Para juri kembali focus menilai test tersebut.
Setelah semua selesai mereka juga ikut dalam berperan dalam theater ini, dan mereka harus mengikuti test satu kali lagi. Sepeninggal para juri yang notabene adalah senior dan dosennya dari aula, mereka saling berkenalan dengan ke 17 mahasiswa/siswi tadi yang beberapa adalah junior mereka dan beberapa lagi adalah senior mereka.
Ddrrrttt…dddrrrtttt…ddrrrttt… Yoo Jung melihat layar ponsel-nya. Lalu dia sedikit menjauh dari keramaian teman-teman-nya.
“Yeobeoseyo………”
***
“Apa yang bisa ku bantu?” Tanya Yoo Jung ketika sudah berada diruangan Minho.
“Antarkan aku kerumah sakit!!” Ucap Minho datar, masih seperti biasa sama sekali tidak menngeluarkan suara yang ramah dari ucapannya. Tapi… deug,, mendengar kata rumah sakit, Yoo Jung menjadi gugup dan matanya langsung melebar kaget.
“Wwww..waeyo?? Apa ada yang salah dengan tangan anda?” Tanya Yoo Jung. Tapi Minho memberengut dan memandang nya datar.
“Apa kau berharap seperti itu?? Aku hanya ingin dokter memeriksanya dan mengganti perbannya!!” Minho keluar dari ruangannya lalu diikuti oleh Yoo Jung
“Oohh…” Yoo Jung mengikuti Minho keluar dan berjalan dibelakang Minho. Benar-benar seperti asisten yang setia. Mungkin itulah pandangan orang-orang melihat mereka. ^^
~
Minho keluar dari ruang pemeriksaan dengan perban baru dan pernyataan dokter ia harus bersabar. Bersabar? Bagaimana ia bisa bersabar kalau setiap kali ia melihat tangannya yang tergantung tak berdaya ini ia merasa ingin menghancurkan sesuatu. Yoo Jung langsung beranjak dari deretan kursi ruang tunggu ketika melihat Minho sudah keluar dari ruang pemeriksaan. Dengan berani ia bertanya pada Minho.
“Eotte,,yo.. ssaem?” Tanyanya yang sedikit gugup.
“Belum ada perubahan yang berarti!!” Jawab Minho dingin dan berjalan menyusuri koridor untuk keluar dari rumah sakit. Sedangkan Yoo Jung, Yoo Jung memanyunkan bibirnya, rasa bersalahnya terus mengelugutinya mungkin akan terus seperti itu, hingga tangan Ssaemnya itu benar-benar sembuh.
“Kemana dia?” Gumam Yunhyung pada Suhyun dan Youngji yang berada diarea parkir sambil mengutak-atik ponsel-nya.
“Tadi dia menerima telpon, lalu langsung buru-buru keluar, aku belum sempat bertanya karna sangat terlihat buru-buru!!” Ucap Youngji.
“Oh!” Suhyun menunjuk mobil yang baru masuk kekawasan parkir Hanyang University dan mulut membulat. Hanbin (B.I), Jackson dan Jiwon (Bobby) menghampiri mereka.
Mata mereka langsung menyipit ketika melihat mobil Yoo Jung, dan pintu penumpang terbuka. Alis Yunhyung terangkat heran melihat Minho turun dari mobil. Minho mengitari mobil ke sisi pengemudi dan menunggu. sementara Yoo Jung membuka pintu dan turun. Mereka memperhatikan tangan kanan Minho Ssaem yang tergantung didepan dada dengan perban baru.
Minho dan Yoo Jung masih berdiri di sana. Minho mengatakan sesuatu kepadanya dan Yoo Jung membalas mengatakan sesuatu sambil mencari-cari sesuatu didalam tasnya. Saking sibuknya mengaduk-aduk tas mencari apa pun yang dicarinya itu, kunci mobil Yoo Jung terlepas dari pegangan dan jatuh ketanah. Tanpa disuruh, Minho membungkuk dan memungutnya. Dan pandangan itu membuat mereka tertegun.
“Aaeiiii,,, Kau ini benar-benar merepotkan!!” gerutu Minho sambil menyodorkan kunci mobil kepada Yoo Jung.
“Tolong pegang dulu Ssaem.!!” Suruh Yoo Jung yang masih mengaduk-aduk isi tasnya.
Minho mendesah sambil mengerutkan keningnya. “Jangan bilang kau menghilangkan kunci ruangan ku??”
“Aniyo,, aku yakin sudah memasukkannya ke dalam tas tadi. Aku sangat yakin… Ah! Ini dia!!” Yoo Jung mendongak dan mengacungkan kunci ruangan Minho dengan penuh kemenangan. Tepat pada saat itu ia melihat teman-temannya, tapi tidak ada reaksi apa pun dari teman-temannya. Ia jadi memiringlan kepalanya. Minho penasaran apa yang dilihat Yoo Jung. Ia menoleh kebelakang melihat arah tatapan Yoo Jung. Kilatan mata kecilnya langsung membuat reaksi gugup dari teman-temannya. Yoo Jung langsung menyembunyikan tawanya.
“Kalian darimana?” Tanya Yunhyung ketika Minho dan Yoo Jung sudah didekat mereka.
“Dari rumah sakit!!” Sahut Minho datar.
“Apa tangan anda baik-baik saja, Ssaem??” Tanya Suhyun.
“Ani,, belum ada perkembangan yang bearti!!” jawabnya.
“Pantas saja kau tidak mengangkat telponku!!” Ucap Yunhyung
“Oh,, Jadi kau yang menelponku?” Tanya Yoo Jung sambil mengeluarkan ponselnya dari tas. “Mian,, Tadi aku dilarang mengangkat telpon, karna....”
“Tentu saja kau tidak boleh menelpon sambil mengemudi!!” Sela Minho.
“Padahal aku selalu menggunakan speaker phone. Aku tahu aku tidak boleh memegang ponsel ketika sedang mengemudi!!” YooJung melanjutkan kata-katanya sambil menatap Minho yang sudah memelototinya.
“Lagian, kenapa kau menghubunginya, apa kau mengkhawatirkannya?? Oh,, Eomo,, apa kalian benar-benar sudah berkencan?” Tuduh Minho asal, dan mendapatkan cekikikan dari mahasiswa/siswinya.
“Mwoya??” Sentak Yunhyung dengan cepat.
“Hohoho,,, Dwaesseo!! Kunci ruanganku!! Aku bisa membukanya sendiri.!!” Ucap Minho dan Yoo Jung menyodorkan kunci ruangannya. Minho langsung menaiki anak tangga untuk masuk kedalam gedung kampus besar tersebut. Tapi sebelum ia melanjutkan langkahnya.
“Ssaem!!” Yoo Jung menghentikkannya. Minho membalikkan badannya dan bertanya ada apalagi dengan datar kepada Yoo Jung. “Kunci Mobilku, masih berada ditangan anda!!”
“Oh,,,” Minho melihat kunci mobil Yoo Jung masih ditangannya. “Kim Jiwon!! Tangkap!!” Minho melemparkan kunci mobil Yoo Jung kepada Jiwon (Bobby),karna ia berdiri didekat tangga. Jiwon (Bobby) menerima kunci itu dengan tatapan yang masih heran.
***
Yoo jung dan kawan-kawan, duduk di Caffe langganan mereka untuk bersantai-santai. Problematika jaman sekarang tidak berpengaruh kepada mereka. Mereka tidak mengikutinya. Ketika sudah berkumpul,maka mereka akan mengumpulkan ponsel mereka diatas meja dan mengabaikannya.
“Apa kau sudah mendapatkan ide ceritanya??” Tanya Hanbin yang menyeruput minumannya.
“Oh,,, aku sudah memikirkannya, mungkin malam ini akan ku selesaikan.!!”
“Wahh,,, aku penasaran, bisa kau beri bocoran sedikit?” Pinta Chanyeol.
“Judulnya saja, ‘Sunny Smiles’, Aku mendapatkan ide ini beberapa hari yang lalu. Aku terinspirasi dari seseorang, seseorang, seseorang, dan seseorang!!”
“Seseorang, seseorang, seseorang, dan seseorang??” Gumam Jiwon (Bobby) sambil menghitung dengan jarinya. “4 Seseorang? Nugu?”
“Eueum!!” Yoo Jung mengayunkan jari telunjuk kanannya kekiri dan kekanan, menandakan bahwa ia tidak mau memberitahunya. “Besok kalian akan tahu sendiri ceritanya seperti apa? Dan kau…” Tunjuk Yoo Jung kepada Hanbin (B.I) “Aku yakin akan cepat mendapatkan aluran musiknya!! Genrenya adalah, apa yang diinginkan Suhyun!!” Jelasnya.
“Jinjja!! Hhoo,,” suhyun membulatkan mulutnya. “Apa aku adalah salah satu seseorang itu?” Tanya Suhyun dengan percaya diri.
“Huuhhuuhuu,, Meolla.. hehe”
“Baik lah. Kami akan menunggu cerita itu!!” timpal Jackson
“Geureom!! Aku yakin kalian pasti suka dan juga penasaran. dan ini sangat cocok untukmu, Jackson!!” Lanjutnya.
“Hho,,geuraeyo??”
“Sepertinya aku bisa membayangkannya!!” Ucap Youngji yang sudah menyenderkan punggungnya dikursi sambil berpikir dan membayangkan sesuatu yang lucu dari Jackson. Jackson hanya memanyunkan bibirnya kearah Youngji yang cengengesan.
Perkumpulan mereka malam ini hanya ingin menikmati waktu santai mereka, bergurau,tertawa,bernyanyi,dan menari, tanpa tahu malu dengan sekeliling mereka yang melihat kearah mereka. Pemilik Caffe ini-pun tidak memperdulikan kebisingan mereka, karna sudah sangat mengenal kepribadian mereka. Bukan mereka jika tidak membuat kebisingan yang menyenangkan.
***
Waktu pun berlalu dan malam semakin larut, mereka pulang kerumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang Yunhyung, ia mendapat pandangan yang tak asing baginya dihalte bis dari kejauhan jalan. Didalam mobil ia menyipitkan matanya dan memperlambat laju mobilnya untuk melihat seseorang yang duduk dihalte tersebut. Mobilnya semakin dekat dengan pandangan itu, hingga ia melihat jelas.
“Lee Hi?” Yunhyung melihat kekiri dan kekanan, kesekeliling jalan yang sepi, kemudian kejam tangannya. 11.05 “Apa yang dilakukannya duduk dihalte sendiri ditengah malam begini.?” Gumam Yunhyung pada dirinya sendiri. Ia memarkirkan mobil nya disebrang jalan yang tidak berada jauh dari halte.
“Ekhem!!” Yunhyung berdeham pelan dan mengagetkan Hi yang duduk melamun.
“Oh,,, kenapa kau bisa disini??” Tanya Hi yang langsung tidak memperdulikan Yunhyung. Tapi Yunhyung langsung duduk disebelahnya dan mendengus , Hi sedikit menggeser tubuhnya tanpa menoleh kearah Yunhyung.
“Lalu kau sendiri? Kenapa masih duduk disini sendirian? Kau tahu bukan itu sangat berbahaya. Bisa saja kau akan diganggu dengan pemuda-pemuda mabuk.!!”
“Oh,, dan pada nyatanya, aku diganggu…” Hi tidak melanjutkan ucapannya.
“Aeeiii!!! Masih untung itu aku, jika pemuda-pemuda mabuk, bagaimana?”
“Wae?? Neoneun wae geokjeong? (kenapa kau yang cemas?) Wae? Hheu… berkali-kali aku duduk ditengah malam begini, tidak ada yang menggangguku atau berani menggangguku!! Wae??”
“Keugae,,, aniya,,, aku hanya heran saja, kenapa kau masih duduk disini?”
“Itu bukan urusanmu! Pulanglah!!” Hi beranjak dari duduknya dan mulai melangkahkan kaki kecilnya meninggalkan halte.
“Mari kuantar!!” Tawar Yunhyung. “Aku hanya mengantarmu saja, tenang saja, aku tidak akan meminta masuk kerumahmu!!” Ucap Yunhyung yang mengikuti langkah Hi. Hi menghentikan langkahnya, berbalik dan tersenyum singkat.
“Gwaenchana!! Hhaa,, Lagipula apartement ku tidak jauh dari sini. Jadi kau tidak perlu susah-susah mengantarku. Selamat malam, Song Yunhyung!!” Hi mengangkat tangan dengan tersenyum lalu berbalik melanjutkan jalannya. Yunhyung tidak bisa memaksanya, dia hanya bisa melihat yeoja itu pergi hingga hilang diperbelokan.
***
Didalam kamar yang besar, Yoo Jung masih sibuk dengan ceritanya, sesekali ia meregangkan tubuhnya. Mendongakkan kepalanya dan memutarnya kekiri dan kekanan.
“Huuffttt…” Yoo Jung menguap, entah untuk yang keberapa kalinya. Tapi ia terus melanjutkan ceritanya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya yang ngantuk dan membetulkan kaca matanya.
Tuk,, terdengar sesuatu dari jendela kamarnya. Tuk,, sekali lagi. Yoo Jung beranjak dari tempat tidurnya, dan menghampiri jendela kemudian membukanya. Ia melihat kebawah, dilihatnya Hanbin (B.I) & Jiwon (Bobby) dibawah tengah mendongakkan kepalanya dengan senyum sumringah dan menunjukkan kantung plastic hitam. Sepertinya ia tahu apa yang dibawa kedua sahabatnya itu. Ia tersenyum dan menyuruh HanBin (B.I) & Jiwon (Bobby) untuk menunggu ditempat beberapa saat. Dengan berlari kecil ia keluar menghampiri sahabatnya.
“Sssstttt!!! Orang-orang dirumah sudah beristirahat masuklah, pelankan langkah kaki kalian!!” Suruh Yoo Jung.
Hanbin (B.I) dan Jiwon (Bobby) berjalan nyinjit sambil membuat lagu seperti maling-maling dalam acara comedy dengan cekikikan “dudududu,,dudu,,dudududududu..dududuuu.” ketika sudah berada didepan pintu kamar Yoo Jung. Mereka langsung berlari masuk kekamar Yoo Jung. Yoo Jung langsung membuka kantung plastic yang dibawa oleh Hanbin (B.I).
“Apa kau sedang melanjutkan ceritamu?” Tanya Hanbin yang mendekat ketempat tidur Yoo Jung.
Dengan langkah dan gerak yang cepat, Yoo Jung langsung menyerbu Laptopnya dari pandangan Hanbin yang hampir berhasil melihat layar Laptopnya. Ia langsung menyimpan file tersebut dan menutupnya.
“Andwae!!” Tegas Yoo Jung.
“Uhm,, baiklah,, lagian besok sudah bisa kami lihat!!” Ucap Hanbin (B.I) sambil memanyunkan bibirnya kearah Yoo Jung.
“IGEU......MWOYA??” Teriak Jiwon (Bobby) tiba-tiba.
“KIM YOO JUNG!!! JANGAN BERISIK!!!” Teriak seorang yeoja disebelah kamar Yoo Jung.
Jiwon (bobby) langsung menutup mulutnya dan melirik kekiri, kesumber suara. Yoo Jung meringis dan memukul lengan Jiwon (Bobby) dengan pelan.
“Mwoya??” Pekik Yoo Jung pelan kepada Jiwon (Bobby). Jiwon menutup mulutnya untuk menahan tawa, ketika ia melihat-lihat ponsel Yoo Jung. ia merebut ponselnya,Hanbin (B.I) penasaran ia juga melihat pada layar ponsel Yoo Jung
“gkgkgkgkkk” Jiwon dan Hanbin tertawa tanpa suara, Yoo Jung menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Dari mana kau mendapatkan fhoto itu?” Tanya Jiwon yang sudah meredakan tawanya.