Jreng!! Jreng!!
Chanyeol memainkan gitar hitam yang baru kemarin ditemukan di bawah kolong meja. Pagi ini ia duduk di kursi di balkon atas teras kamarnya. Pemandangan diatas seperti biasa menyajikan suasana tentram dan damai, burung-burung berkicauan di atas hamparan perkarangan belakang rumahnya.
Saying, I love you.... is not the word I want to hear from you....
Is not that i want you...
Mulut namja itu bernyayi mengucapkan lyric lagu 'More Than Words', sedangkan jari-jemarinya menekan kunci di senar gitar dengan lincah.
Sambil bermain gitar dan bernyayi, kedua matanya tidak lepas memandang pemandangan indah terlepas luas di hadapannya, tampak danau yang tenang dengan kupu-kupung terbang di sekitarnya..
Ah... aku mulai menyukai pemandangan di rumah ini.... Pikir Chanyeol mulai bersyukur keluarganya pindah rumah di dekat kampusnya.
Pemandangan ini membantu Chanyeol betah berlama-lamaan di balkon atas kamar tidurnya.
“Ya! Seharusnya itu kunci C! Bukan G!!” Seseorang di samping memberitahukannya, membuat chanyeol berhenti bermain gitar.
“Mwo?! Ah, aku lupa, iya benar ini kunci C” Chanyeol lalu mulai bermain lagi. Tanpa melihat kesamping siapa gerangan yang berdiri di sana memberitahukan kesalahannya dalam bermain gitar.
To make it real...
Then you wouldn't have to say
That you love me 'cos
I'd already know
“Hei, Pabo, kau salah di bagian Reff nya, Seharusnya itu B minor! Bukan C!” Orang di sampingnya mengoreksi lagi permainan gitarnya.
“Aigooo!!! Kau ini berisik sekalih!!! ” Omel Chanyeol sepertinya orang di sampingnya ini telah merusak semua mood bagusnya tadi dalam bermain gitar. “Kau ini siapa sih!”
Chanyeol melongok kearah sampingnya untuk melihat siapa gerangan yang mengusik ketenangannya saat ini,
“Wae? Kau ingin mengomeliku huh?! Kembalikan gitarku dulu....”
"Siapa?” Tanya Chanyeol mengerutkan keningnya melihat seorang namja yang berdiri di depannya sambil melipat kedua tangannya, menatapnya dengan dingin kearahnya.
Ck! Bisa-bisanya dia masuk ke kamarku tanpa sepengetahuanku! Chanyeol menatap jengkel kearah namja di depannya.
“Aku Jung Yonghwa.... dan gitar itu adalah milikku....” Namja yang baru memperkenalkan dirinya sebagai Yonghwa itu lalu menunjuk kearah gitar hitam yang sedang Chanyeol pegang.
“Mwo? Ka-kau.....” Kata Chanyeol terbata-bata, ia menatap Yonghwa dari ujung kepala sampai ke ujung kakiknya, tampak kedua kakinya Yonghwa melayang-layang di udara, tak menyentuh permukaan tanah sama sekalih.
"Anyeeong....." Namja aneh itu menyapa Chanyeol dengan senyuman dinginnya.
“HAAA....HAAA.......HANNN.....” Chanyeol mangap-mangap membuka mulutnya tak bisa melanjutkan kata-katanya, membuat yonghwa di depannya tidak mengerti maksud ucapan Chanyeol.
“Han? Oh maksudmu Hantu???” Yonghwa melayang mendekati wajah Chanyeol dengan dekat, “Ternyata memang benar kata ahjumah Geum, kau bisa melihatku yah???”
Yang ditanya hanya membuka mulutnya lebar-lebar ketika Yonghwa mendekati wajahnya kearahnya. Mereka berdua lalu saling menatap satu sama lain, dengan wajah mereka yang begitu dekat berjarak sekitar satu centi.
Satu detik....
5 Detik...
20 detik kemudian...
Hening
Dan,
“AAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKK!!!!!”
Syuuuuuuung.......
Bruaaaaakkkk!!
Chanyeol jatuh pingsan dari kursinya.
Kini giliran Yonghwa yang bengong. Ia tidak meyangka Chanyeol akan begitu ketakutan ketika melihat dirinya.
“Serius! Dia pingsan???? Baru kali ini ada manusia yang ketakutan denganku.... biasanya kan.... gak begini.....” Ujar Yonghwa bingung menggaruk-garukkan kepala yang tidak gatal.
Biasanya manusia yang melihat Yonghwa, mengira ia seperti manusia biasa, karena Yonghwa jenis hantu yang tidak menyeramkan. Ia hanya berwajah pucat dengan kedua matanya yang sayu. Mana mungkin manusia takut dengannya??? Malah sering dikira cowok ganteng yang lewat bukan hantu... ck!
**storyofbalckguitar**
Di University of Art.
Soehyun berjalan di lorong kampusnya dengan cepat, yeoja itu sesekalih melihat kearah jam di pergelangan tangannya. Mempercepat langkahnya melewati beberapa mahasiswa yang masuk ke kelas di sampingnya.
“Anyeong haseyoo....Songsenim!” Seorang namja yang sepertinya seorang mahasiswa menyapanya dengan sopan.
“ Anyeong...!” Seohyun membalas sapaan mahasiswanya. Lalu kembali berjalan.
Beberapa mahasiswa lainnya khususnya namja, terlihat menyapanya di setiap perjalanan yang Soehyun lewati. Karena mereka tidak ingin melewati kecantikan Seohyun yang sebagai AsDos (assisten dosen) paling cantik dan tentunya masih muda di seluruh universitas ini.
“Soehyun!!!” Panggil Taeyeon menyapa seorang dosen perempuan yang baru saja membalas sapaan kearah mahasiswa lainnya.
“Taeng?” Seohyun berlari mendekati seorang mahasiswa perempuan di depannya. “Bagaimana kabarmu??”
“Ah... aku baik-baik saja! Kau bagaimana hari pertama ngajarmu di sini sebagai asisten dosen??” Taeyeon lalu berjalan bersama-sama saling beriringan dengan Seohyun.
Kedua yeoja itu berjalan bersama-sama untuk sekedar saling mengobrol, melewati beberapa kelas dan lorong Universitas Of Art yang begitu luas dan megah.
“Eung! Mengajar mata kuliah bermain biola ternyata sangat menyenangkan!” Seohyun tersenyum, tampak di wajahnya begitu puas ketika ia selesai mengajar tadi.
“Ah, Jinja??? Ah, aku begitu iri dengan mu....” Taeyeon mengerucutkan bibirnya sambil mendesah. Melihat hal itu membuat Seohyun tidak enak hati.
“Taeng ya!!” Panggil Seohyun ke mahasiwa yang berjalan di samping pundaknya.
“Wae?”
“Kapan kau lulus eoh???!! Sampai kapan kau mengendap selama di universitas ini!!!” Omel Seohyun kearah mantan teman sekelasnya sekaligus sahabat dekatnya itu.
Yang berjalan bersama Seohyun, adalah seorang mahasiswa tua di Universitas Of Art angkatan tahun jadul, 2009. Kini Taeyeon sedang mengambil beberapa mata kuliah yang mengulang, dan belum lulus juga sejak 3 tahun yang lalu Seohyun wisuda bahkan sampai Seohyun menjadi asisten dosen!
“Aiigooo!! Ya!! kau kan sudah tahu aku tidak suka di tanyai kapan lulus!!” Di sampingnya Taeyeon ngambek, sebagai mahasiswa tua pertanyaan yang di di lontarkan Seohyun mengenai kelulusannya adalah hal tabu bagi dirinya. Haram pulak hukumnya!
“Mwo? Aku hanya merasa prihatin saja! Jangan-jangan besok wajahmu sudah di penuhi sarang laba-laba karena kelamaan di kampus ini!” Ledek Seohyun.
“Ne... baiklah aku memang salah... sekarang aku sedang berusaha dengan bahan skripsiku dan mengejar mata kuliah yang ngulang.... “ Taeyeon terisak pasrah menerima semua ejekan Seohyun untuk dirinya.
“Dan sekarang kau ada kelas?” Tanya Seohyun lagi. “Dimana adik kelas yang biasanya berjalan bersama mu?”
“Ne, nanti aku ada kelas sekitar jam 12 siang. Maksud mu Chanyeol? Ah, kurasa dia akan datang nanti ke kampus sekitar jam 12 nanti. Kami berdua sekelas di pengatar sejarah musik.”
“Ck, Taeng ya... lihat, kau bahkan masih saja sekelas dengan Chanyeol yang jelas-jelas angkatan berada di bawah empat tahun darimu... ”
“Yaaak!!! Kau ini!!!” Taeyeon sudah akan melemparkan buku tebalnya kearah kepala Seohyun saking keselnya.
“Mwo! Mwo! Taeng ya huuuu~” Seohyun di depannya langsung melindungi kepalanya dengan tangannya sembari menampilkan muka memelas seperti bayi kehausan. Kalo sudah seperti itu Taeyeon jadi tidak tega memukul sahabatnya itu.
“Ck! Mukamu itu.... ugh!!” Taeyeon mengalihkan wajahnya dari wajah polos sahabatnya. Taeyeon kesel, entah kenapa setiap melihat wajah innocent Seohyun selalu bisa meredam amarah Taeyeon dengan seketika.
Seohyun lalu nyengir kuda karena Taeyeon tidak jadi memukul wajahnya, “Baiklah! Sekarang aku pamit pergi dulu....”
“Kau mau kemana?” Taeyeon melihat Seohyun yang sudah berjalan memisah dari sampingnya bergerak kearah pintu keluar dari Universitas. “Ku kira kau ada kelas untuk mengajar lagi!”
“Sekarang aku tidak ada jadwal ngajar. Aku mau pergi karena ada urusan penting”
“Mwo? Apakah kau akan pergi ke kelas merangkai bunga lagi???” Tebak Taeyeon, ia memang sudah tahu kebiasaan Seohyun setiap dua kali seminggu pergi untuk les khusus belajar ketrampilan merangkai bunga, seohyun memang mempunyai mimpi untuk bisa menjadi seorang Florist.
“Eung! Aku duluan yah!! Byee!!”
“Bye!!” Taeyeon membalas lambaian Seohyun di kejauhan sana, “Aigo! Aku harus menelepon anak itu agar segera masuk kelas nanti!!”
Taeyeon membuka tas renselnya dan mengubek-ngubek dalamnya. Ia lalu mengeluarkan ponsel dari dalam ranselnya, jari-jemari dengan cepat membuka kontak ponsel dan mencari nama kontak yang akan di teleponnya.
Calling Jerapah Peyot....
Kringggg!!! Kringg!!!
“Aish!!! Ngapain sih anak itu?! Apa dia belum bangun juga sekarang????” Desis Taeyeon kesel menatap kearah layar ponselnya, tampaknya seseorang yang di panggilnya belum juga menganggkat ponselnya di kejauhan sana.
**storyof blackguitar**
Drrrrrt!!! Drrrrrttttt!!!
Yonghwa menoleh kearah ponsel diatas meja, di samping kasur. Ponsel itu menampilkan gambar seorang yeoja berwajah menggelikan, yeoja itu sedang monyong semonyong-monyongnya seperti mulut donal bebek.
Drrrtttt!!! Drrrrtttt!!
TAENG SENIOR TUA memanggil.....
“Ya... Chanyeol ya... ponselmu bergetar tuh...” Panggil Yonghwa melayang mendekati ranjang di depannya, melihat seorang namja jangkung tertidur terlentang diatasnya. “Aish! Dia ternyata masih belum sadar juga dari pingsannya....”
Mau tak mau, Yonghwa memutar otaknya untuk mencari ide agar membangunkan jerapah pingsan di kasurnya ini. Dengan sekali menjantikan jarinya, Yonghwa membuat melayang sebuah gelas berisi air ke atas kepala Chanyeol.
Byarrr!!!
Menumpahkan segala isinya di atas wajah jerapah itu yang sedang pingsan sambil membuka mulutnya.
“Aiiigooo!! Aiiigooo!! Apa ini!!!” Chanyeol terserentak bangun, guyuran air dari gelas itu sukses menyadarakannya dari pingsannya.
“Akhirnya kau sadar juga....” Yonghwa melirik kearah Chanyeol yang sedang melap wajahnya akibat kebasahan.
“Yaaak!!! Apa yang kau lakukan!!!” Pekik Chanyeol mengomel kearah Yonghwa yang kini sedang duduk bersila diatas meja di samping kasurnya. “Kenapa kau masih disini!! Pergi kau hantu!!”
“Mwo? Haruskan aku pergi? Ini kan kamarku... weeek!” Yonghwa memeletkan lidahnya panjang-panjang kearah manusia di depannya.
“Jinja!! Oh!! Jadi kau dulu penghuni kamar ini!! Baiklah besok aku kan pindah kamar!”
“Tetap saja kau akan tetap bisa melihatku, inikan rumah ku...”
“GGGGGRRRRRRRM!!!” Chanyeol menggeram seperti guk-guk garang. “Lalu kau apa mau hah denganku?! Jangan bilang kau ingin mengusirku dari muka bumi ini!”
“Chanyeol ya... kau akan tetap bisa melihatku, setelah kau memainkan gitarku tadi pagi. Setiap manusia yang bermain gitar hitam kepunyaanku dulu saat aku masih hidup, dia akan bisa melihatku. Itulah peraturan yang kubuat sebelum memasuki dunia hantu...”
“Baiklah!! Aku akan membakar gitarmu dan tidak akan melihatmu lagi!”
“Anio, kau tidak bisa melakukan itu karena kau akan sakit dan mati di kemudian hari.... hahahaha” Yonghwa terkekeh-kekeh panjang, “Kau mau mati dan mau jadi temanku???”
Yonghwa melayang dan mendekati wajah Chanyeol, lalu tertawa mengelegar di depan manusia yang merinding disko melihatnya.
“PERGI HANTU!!! SIAAAALAAAN!!!” Pekik Chanyeol melemparkan bantal kearah muka Yonghwa, tapi tentu saja bantal itu segera melayang lagi menembus tubuh yonghwa, karena setiap tubuh hantu pasti selalu tembus pandang.
**storyofblackguitar**
“PERGI!! HANTU SIAAAALAAN!!”
Baekhyun yang sedang sibuk bereksperimen dengan larutan kimia di depannya, menoleh karah dinding di sampingnya, tepatnya kearah kamar Chanyeol. Laboratorium pribadi sekaligus kamarnya bersebelahan dengan kamar kakaknya di sampingnya.
“Apa dia melihat hantu lagi???” Tanya Baekhyun membayangkan kakaknya di dalam kamarnya, “Bodoh ahk.... aku lagi sibuk nih!”
Namja itu kembali mengutak-ngatik tabung reaksi dan mencampurkan berbagai jenis cairan kimia di depannya.
“Yak!! Panaskan ini sampai suhu 500 kelvin!!”
Di lantai satu.
BRUKK!! BRUAAK!!! BRUK! BRAAK!!
Terdengar suara berisik dari atas sana.
“I-itu bunyi apa?” Seorang konsumen di depan Yeol Eun Song tampak ketakutan. Ia adalah seorang ahjumah yang sedang berkonsultasi mengenai hantu di rumahnya ke Yeol Eun Song.
“Ah... mungkin itu suara kucing yang memburu tikus...ha....ha....ha....” Yeol Eun Song tertawa hambar. Ia mencoba berbohong kearah konsumennya, walaupun ia tahu betul, bunyi itu berasal dari kamar Chanyeol.
Ck! Pasti anak itu sedang melihat hantu lagi!! Kebiasaan! Pikir Yeol Eun Song sambil mendesah.
“Yobooo....” Byun Andros, suaminya tiba-tiba keluar dari laboratoriumnya, ia mengenakan kacamata bening dan jas putihnya. “Apakah dia baik-baik saja diatas? Coba kau periksa dulu....”
Yeol Eun Song mencoba tersenyum kearah konsumennya lalu segera menarik suaminya pergi menjauhi konsumennya di ruang penerima jasa cenayangnya.
“Bisakah kau pelan-palan jika berbicara???” Bisik Yeol Eun Song kearah suaminya. “Aku kan sekarang sedang ada pelanggan!”
“Ta-tapi Chanyeol....”
“Sudahlah Yobo!” Yeol Eun Song memotong pembicaraan suaminya, “Percayalah padaku, ini semua akan baik-baik saja. Bukankah kau pernah bilang dulu, dia akan sama seperti diriku, suatu saat dia akan terbiasa dan menerima kelebihannya itu....”
Byun Andros hanya mengangkat bahunya sambil mengangguk, ia mempercayai semua perkataan istrinya itu yang bisa melihat kejadian di masa depan.
“Ne, baiklah... aku akan kembali bekerja...”
TO BE CONTINUED
Photo wisuda Seohyun yang membuat Taeng iri....
Taeyeon: Tuhan.... kapan aku lulus??? Hiks!!! #DoaSeorangMahasiswaTua