“AAAAAAAKKKKKKKKKKK!!!!!!”
“Mwo? Kurasa si jerapah itu sudah melihat hantu lagi, Eomma??” Baekhyun yang sedang membantu Appa mengangkat meja makan untuk di bawa ke ruang makan, mendengar teriakan Chanyeol dari kejauhan sana.
Saat ini mereka bertiga sedang sibuk membenahi dan merapihkan barang-barang yang barusan di keluarkan dari dalam kardus, serta memindahkan semua furniture ruang makan yang sudah dibawa dari rumah lama ke rumah baru. .
“Biarkan saja dia. Salah sendiri kenapa di dalam mobil sendirian!” Kata Eomma cuek sembari mengelap-lap guci yang di keluarkan dari kardus untuk di letakan di lemari dekat ruang makan.
Eomma sudah terbiasa dengan hal seperti ini, Chanyeol anak pertamanya itu memang belum terbiasa dengan kelebihannya, anaknya itu mewarisi kemampuannya untuk dapat melihat hal-hal di luar batas kemampuan manusia pada umumnya. Seperti hantu, atau terkadang Chanyeol juga bisa melihat kejadian di masa depan. Tapi yang paling sering adalah melihat hantu bergentayangan disekitarnya...
“Eomaaaaaak!!! Eommmmaaaaak!!!!” Terdengar pekikan kecil menghampiri mereka yang sedang sibuk berberes.
“Wae??” Eomma melirik ke arah anak jangkungnya sekilas yang kini sudah berdiri gemetaran sambil memeluknya di sampingnya. “Jangan seperti anak kecil memelukku seperti itu! Kau sudah berumur 21 tahun!”
Baekhyun yang melihat kakaknya seperti itu tertawa terkekeh-kekeh tapi segera diam karena Chanyeol melemparkan kain lap bau ke arah mukanya.
“Diam kau bacon!!”
“HUUUK!!! Kau jerapaah bodoh!! Ini bau!!!” Baekhyun menepiskan kain lap bau dari wajahnya sambil mendengus. Baekhyun hendak akan melempar guci kearah kepala kakaknya itu tapi langsung di cegah dengan Appa.
“Eomma!! Usir hantu menyeramkan itu!! Dia sekrang ada di pohon di depan rumah kitaa!!!” Renggek Chanyeol.
“Kenapa tidak kau usir saja sendiri!!” Kata Eomma tidak peduli.
“Eomaaa!!” Chanyeol langsung berdiri ngambek dan berlari lagi ke arah tangga. Namja itu menaiki anak-anak tangga dengan gusar tanpa mempedulikan ejekan dari Baekhyun yg meneriakinya dengan kata-kata ‘Jerapahnya Ngambek ‘ ke arahnya.
“Yoel,,, dia ngambek lagi, tak bisakah kau bersikap lembut dengannya? Kalo kau terus seperti ini dia akan semakin depresi akibat kemampuannya itu” Appa, Byun Andros suami Yeol Eun Song melihat tidak tega kearah anak sulungnya.
“Biarkan dia, Byun! Dia sudah besar! Aku tidak perlu mengasihinya lagi! Ck!” Kata Yoel Eun Song cuek.
**storyOfBalckGuitar**
“Mereka semua sama saja!! Aku benci Eomma!! Ugh!!” Chanyeol berjalan di lorong di lantai dua rumah barunya.
Saat itu namja itu tengah sendirian berjalan mengelilingi lantai dua rumah barunya yang besar. Terdapat banyak ruang kosong disini. Chanyeol mulai tertarik untuk melihat-lihat dan menjelajahi setiap ruang kosong di sini.
Namja itu lalu menemukan sebuah ruang kosong yg sepertinya cocok untuk di jadikan kamar, yang mempunyai balkon teras atasnya menghadap ke pekarangan di belakang sana.
“Oh!! Iya!! Mending kamar ini di jadikan kamarku saja!! Ini sangat cocok untukku!!” Chanyeol membuka pintu yang menghubungkan kamar dengan balkon di luar sana.
“Omo.... Indahnyaaa....” Chanyeol takjub melihat pemandangan yang di sajikan oleh balkon kamarnya (yang mungkin akan di jadikan kamarnya kelak). Terdapat hamparan perkarangan halaman belakang, dengan danau di sana.
“Kamar ini benar-benar cocok untukku. Aku bisa duduk di sini dengan tenang, dan menciptakan lagu baru untuk band ku” Kata Chanyeol mantap, kedua matanya tidak lepas dari pemadangan danau bercampur dengan panaroma matahari tenggelam di kejauahan sana.
Jreng.....Jreng....
Glek! Apaan tuh!!
Sebuah suara mengagetkan Chanyeol.
Namja itu menoleh kearah suara yang berasal dari dalam kamarnya. Bulu kunduknya mulai berdiri merasakan hawa tidak enak di sekitarnya, sama seperti biasanya jika ia akan melihat penampakan lagi. Chanyeol berjalan perlahan-lahan untuk masuk ke kamar, ia lupa kalo sekarang ia sedang berada di rumah baru, bisa jadi rumah baru ini dulunya bekas pembantaian masal atau pembunuhan.... iyakan???? Jangan sampai...
Jreng...jreng...
“Gitar?” Chanyeol menebak-nebak suara yang terdengar sayup-sayup di kejauhan sana.
Kaki-kaki melangkah mendekat kearah meja besar yang terletak di sudut kamar. Tidak salah lagi, suara itu berasal dari meja besar ini.
Jreng...jreng...
Chanyeol bisa mendengar dengan jelas suara itu berada di bawah kolong meja besar ini. Ia lalu menundukan kepalanya secara perlahan-lahan untuk mulai mengintip kearah kolong meja.
“Itu apa?” Mata Chanyeol menemukan sesuatu benda panjang yang dibaluti kain hitam di bawah kolong meja. Ia tidak bisa melihat benda itu dengan jelas, akibat keadaan kolong meja ini yang begitu gelap dan berdebu.
Apakah itu mayat??? Imajinasi Chanyeol tentang rumah ini bekas pembantain masal mulai menggeliat di pikirannya
Atau mayat yang sudah menjadi tengkorak???
Glek! Chanyeol menelan ludah pahitnya. Sepertinya kini bukan bulu kunduknya yang merinding tapi juga rambut hitam di kepalanya sudah berdiri tegap akibat membayangkan kejadian yang mengerikan dengan benda aneh temuannya di kolong meja.
Tok.....Tok.....Tok...
Kini terdengar suara ketokan pintu di kamar kosong ini.
“Omona siapa itu???” Kening Chanyeol mulai berkerut-kerut mendengar ketokan pintu yang begitu perlahan-lahan.
Bruaak!!
Pintu kini mulai terbuka lebar, Chanyeol menemukan seorang ahjushi tua, bertubuh ceking, mempunyai rambut berantakan dan sedang mengemgam pisau di depannya.
“AAAAAAAKKKKKKKKKKKKK!!!!!”
Chanyeol berteriak kencang melihat penampakan di depannya. Namja itu lalu mulai berlari mengumpat ke samping meja besar tadi. Duduk melipat kedua kakinya sambil merinding.
“Jangan bunuh aku!! Ku mohon!!!” Ujar Chanyeol terbata-bata sembari menutup kedua matanya tidak berani melihat wajah mengerikan itu.
“Chanyeol yaa...” Chanyeol bisa merasakan hantu di sampinya menepuk pundaknya dan memanggil namanya.
“AKKKKK!!! AKKKKK!! AKKK!!” Chanyeol hanya bisa memekik kencang setelah mendengar hantu itu memanggil namanya. Tapi langsung berhenti ketika kepalanya di serang jitakan yang menghantam keras.
“PABO!!!” Pekik seseorang di sampingnya yang sudah mengahamkan pukulan menyakitkan, “INI APPPA!! KENAPA BISA KAU KIRA HANTU!!”
“Mwo?” Chanyeol membuka matanya perlahan-lahan. tampak wajah ayahnya yang sedang mendengus kesal melihatnya sedang membawa pisau dari dapur. Jadi yang tadi berdiri di pintu bukanlah hantu melainkan ayahnya sendiri!
“Chanyeol ya!! Kenapa tadi kau berteriak-teriak?” Appa di depannya bertanya kearahnya. Chanyeol juga melihat Baekhyun yang tertawa terpingkal-pingkal berdiri di belakang Appa.
“Anio! Appa!! Cukurlah rambutmu yang berantakan!! Ku kira tadi kau hantu!!” Sahut Chanyeol kesel melihat penampilan appa nya yang kurus kering seperti hantu. “Diam kau Bacon!! Atau akan ku suruh tuyul di rumah ini datang ke kamar barumu nanti malam!!”
Chanyeol menunjuk kearah belakang punggung appa tepat kearah Baekhyun yang masih saja tertawa memegang perutnya sambil memukul-mukul tembok rumah.
Baekhyun langsung mingkem dan lari ngebirit kabur dari hadapan Chanyeol, jika sudah di ancam dengan kakaknya seperti itu, Baekhyun ketakutan. Ia tahu, kakaknya selain bisa melihat hantu juga bisa berkomunikasi dengan makhluk halus itu untuk menyuruhnya datang menganggu Baekhyun di kala malam.... hiii!!
“Chanyeol ya... apa kau baik-baik saja?” Tanya appa ke arah anak sulungnya yang sedang duduk di samping meja besar. “Apa kau melihat sesuatu yang menyeramkan lagi tadi?”
“Anio, appa, aku hanya menemukan sesuatu yang aneh di bawah kolong meja ini...” Chanyeol menunjuk kearah kolong meja, “Ya!! Appa!! Kau akan mengambilnya??!! I-tukan mayat!!”
Appa sepertinya tidak mengubriskan larangan Chanyeol, ilmuwan handal itu memang selalu berpikir sesuatu yang real dan masuk akal. Tidak mungkin ada seonggok mayat di bawah kolong meja di dalam rumah yang baru mereka beli dengan harga 240 milyar!!
“Kurasa itu bukan mayat!” Appa lalu mulai memasukan tangannya ke bawah kolong meja untuk menggapai benda aneh yang di temukan putra sulungnya barusan.
“Aiiiigoooo!!! Aku tidak mau lihat!!” Chanyeol menutup kedua matanya dengan tangannya.
“Urrgh!! Aku sudah mendapatkannya!!” Tangan Appa meraba-raba kolong meja dan kembali menariknya kembali dari kolong meja ketika sudah mendapatkan bendanya. “Lihat! Ini bukan mayat Chanyeol!”
Di temukan sebuah tas hitam panjang, ketika di buka resletingnya, mereka bisa melihat, di dalamnya, ada sebuah gitar akustik hitam yang indah di dalamnya.
“I-ini gitar???” Chanyeol membuka mulutnya tidak percaya dengan temuan yang barusan mereka dapatkan.
Jreeng....jreng.... Appa mencoba mengetes dan memainkan gitarnya dengan pelan.
“Kurasa ini masih sangat bagus...” Kata Appa setelah mendengarkan suara gitar hitam yang masih terdengar nyaring dan indah.
“Jangan-jangan pemilik gitar ini yang menempati rumah ini dulu??” Tanya Chanyeol kearah Appa.
“Bisa jadi. Tapi kudengar mereka sudah pergi ke amerika. Dan kau bisa memilikinya sekarang. Bukankah kau suka bermain gitar??”
“Hem.... errr.....” Chanyeol tampak ragu-ragu, ia memang suka bermain gitar, tapi bermain gitar bekas pemilik rumah ini??? Apakah itu akan baik-baik saja??
“Sudahlah! Tidak ada hantu di rumah ini!! Eomma mu yang cenayang ulung itu sudah berpikir matang-matang sebelum kita semua pindah kesini. Dia berkata tidak akan ada hantu yang menganggu di sini!” Appa memutar kedua matanya dengan malas melihat Chanyeol merinding melihat gitar hitam di depannya.
“Baiklah! Kurasa aku akan memainkannya nanti....” Kata Chanyeol akhirnya.
**StoryOfBlackGuitar**
-Yonghwa Pov-
“Ngomong-ngomong apa kau suka kamar ini?” Tanya seorang ahjushi bertubuh kurus kering yang ku lihat dari atas platfon kamar.
Ku lihat juga seorang namja bertubuh jangkung di yang berdiri depan ahjushi itu, ia mengangguk-anggukan kepalanya dengan cepat, “Ne!! Apa aku boleh menempatinya sebagai kamarku, appa???”
“Why not? Kurasa ini kamar yang cocok untuk putra sulung appa!” Ahjushi itu lalu mulai memeluk namja bertubuh jangkung yang sepertinya anak kesayanganya. “Kau pasti akan betah disini, Chanyeol....”
Anak bertubuh jangkung yang bernama Chanyeol itu hanya tersenyum saat ahjushi di depannya memeluknya dengan erat. Mereka kulihat, seperti ayah dan anak yang saling menyanyangi.
“Yonghwa..... ya.....”
Aku menolehkan kepalaku kearah seorang ahjumah yang baru tiba dan melayang terbang ke arahku, “Wae? Geum Ahjumah??? ” Tanyaku kearahnya.
“Kenapa kau melihat manusia-manusia itu?” Tanya Geum ahjumah tua dengan heran, ia memakai baju putih longgar dan berkibar-kibar saat melayang-layang di depanku.
“Aku hanya sedang melihat siapa yang sudah menemukan gitarku, ahjumah.... “ Ujarku kearahnya.
“Mwo? Apakah namja jangkung itu yang menemukan gitarmu?” Geum ahjumah menunjuk kearah Chanyeol yang sedang berdiri di bawah dan bercerita bersama ayahnya di kamar.
“Ne! Kau kenal dia?”
“Aku baru saja menganggunya tadi di pohon di dekat pintu rumah. Hihihihihihihi!!” Geum Ahjumah tertawa terkekeh-kekeh bagaimana layaknya seorang hantu seram penunggu pohon besar.
“Mwo? Jinja? Jadi dia bisa melihatmu??” Tanyaku kearahnya.
“Ne, dia mungkin saja mempunyai kemampuan bisa melihat kita semua, Yonghwa ah~, Hihihihihihihihi!!!” Ahjumah Geum mulai tertawa lagi tapi kali ini lebih melengking dari biasanya.
Aku yang mendengarkan ketawanya langsung merinding disko, “Ahjumah, hentikan ketawamu.... itu sangat menyeramkan!” Kataku ketus.
“Ya!! Yonghwa!! Kau kan sudah menjadi hantu!! Haruskah kau takut denganku!!” Sahut ahjumah geum sambil mendekatkan wajah kotaknya yang mengerikan.
“Aigooo!! Sudahlah!! Singkirkan wajahmu dariku!!” Aku menepiskan wajah Ahjumah Geum untuk menjauh dari wajahnya.
"Aigoooo!! Kau mau kemana hantu tampan??? Hihihihihihihi!!" Geum Ahjumah berteriak memanggilku. Ia memang sering menggodaku.
Aku lalu mulai kabur terbang jauh-jauh dari ahjumah geum si hantu penunggu pohon besar. Menghiraukan panggilan menggodanya yang menurutku itu sangat mengerikan. Aku terbang melayang cepat seperti kilat menelusuk dan bersembunyi di balik gitar hitam yang terletak di bawah sana. Gitar hitam yang barusan di temukan Chanyeol, yang sebenarnya adalah tempatku selama ini...
Yah, aku adalah hantu penunggu gitar hitam itu....
Yonghwa Pov END-
TO BE CONTINUED
ekpresi Yonghwa setiap Geum Ahjumah menggodanya, dan memanggilnya hantu tampan....
Yonghwa: Aku tampan??? Er... kalo kau yang bilang sih itu seperti kutukan ahjumah....