“Jungshin, CN Blue!!!”, kata Bobby dengan wajah sinis.
“Bobby kamu memang sudah gila karena Joy “, omel Baekhyun
“Aih, kamu tidak percaya? Tanya saja pada Lay, iya kan Lay ?”, omel Bobby
“Benar itu Lay ?”, tanya Baekhyun, Laypun hanya menganggukkan kepalanya.
“JOY!!! DIMANA KAMU!!!”, teriak Baekhyun
“Ya Bacon!! Diamlah!! Membuat telingaku sakit saja !!”, omel Bobby lalu meninggalkan mereka.
“Lay, benar yang dikatakan Bobby ? Aigoo, apa Joy menceritakannya denganmu juga? Lalu dimana dia?”, tanya Baekhyun dengan semangat.
“Dia.. sudah pergi”, kata Lay singkat
“Pergi? Maksudmu apa? Ah...”, kata Baekhyun dengan binggung.
“Hyung, kamu salah satu senior yang bersahabat dengan Joy dan kamu pasti tau apa maksudku “, kata Lay
“Arraseo, aku tau. Syukurlah jika dia pergi, tapi dimana dia sekarang ?”, tanya Baekhyun
“Mola, aku tidak tau juga, entah “, kata Lay
“Apa dia mencari ibunya?”, tanya Baekhyun
“Tidak mungkin, dia sama sekali tidak mau mengingat ibunya. Apa kamu lupa Joy sampai merubah nama aslinya?”, kata Lay sambil menatap pohon yang rindang.
“Arraseo, kita harus tau setidaknya dia dimana”, kata Baekhyun dan Laypun tersenyum
***
“Kajjaa!!”, kata Jungshin pada Minhyuk
“Arraseo, tapi itu apa?”, tanya Minhyuk
“Ini untuk Jongdae, adik Joy. Hari ini dia berulang tahun ke 8”, kata Jungshin sumringah.
“Oalahh, baiklah, kajja”, kata Minhyuk sambil masuk ke dalam mobil.
“Kita beli kue ulang tahun dulu disekitar tempat ini “, kata Jungshin, Minhyukpun mengiyakan dengan menganggukkan kepalanya.
Merekapun mulai memasuki perkampungan tempat Joy tinggal, kumuh? Jelas. Namanya juga kampung nelayan, sudah dapat terbayangkan bagaimana aroma tempat itu.
“Kamu yakin tidak jalan ini ?”, tanya Minhyuk
“Jelas aku ingat, baru beberapa hari juga “, kata Jungshin sambil tersenyum.
“Kita parkir ditempat ini saja, rumah Joy masuk ke gang kecil itu”, kata Jungshin.
Merekapun berjalan menuju rumah Joy, Jungshin terlihat sumringah dengan pakaian super casualnya + sandal jepit biru buatan Indonesia. Dan Minhyuk menggunakan pakaian apa adanya.
“Joy ssi!!”, kata Jungshin sambil mengetuk pintu rumah Joy berulang kali
“Permisi “, tambah Minhyuk
“Kenapa sepi sekali ?”, kata Jungshin
“Entahlah “, kata Minhyuk
“Jongdae ah!!”, teriak Jungshin tapi tidak ada jawaban.
“Sepertinya tidak ada dirumah, coba kita kepasar”, kata Jungshin dan merekapun menuju pasar dan hasilnya Joy tidak ada.
“Lay “, kata Jungshin saat teringat pada Lay.
***
“Lay, apa aku boleh kerumahmu ? Materi pak Lee aku tidak begitu paham, apa kamu ada waktu ? apa kamu mau mengajariku? Ottokke?”, kata Do panjang lebar
“Arraseeeoooo, datang saja kerumahku “, kata Lay sambil tersenyum
“Yehet Ohorat “, kata Do sambil tersenyum
“Yayayayaya!”, omel Sehun, Dopun langsung memasang wajah inconnectnya.
Do dan Laypun berjalan bersama keluar kelas.
“Stop! Dimana Joy ?”, tanya Bobby, disampingnya ada Mino dan Taehyun.
“Hyung, aku sudah bilang kan aku tidak tau”, kata Lay santai
“Bohong! Jika kamu kehilangan Joy kamu juga pasti panik, tapi kamu santai saja “, kata Bobby.
“Oh iya ya, kenapa dia biasa saja? Baekhyun hyung juga terlihat aneh, mereka terlihat biasa saja”, batin Do
“Aku benar – benar tidak tau hyung, kajja Do “, kata Lay sambil menarik Do.
“Ya tidak sopan sekali! Saat sunbae berbicara malah pergi seenaknya sendiri!!”, omel Bobby.
“Woy woy woy! Suaranya ya!”, omel Mino
“Kajja! Aku harus segera pulang, hyungku sendirian dirumah ”, kata Taehyun
***
“Jongdae, selamat ulang tahun ke 8 tahun pangeran kecilku, lancar duniawi dan surgawi ya adikku sayang. Kamu harus sukses dan bahagia arraseo “, kata Joy sambil memeluk adiknya
“Gamsahabnida noona, jinjja. Noona yang selalu ada disampingku”, kata Jongdae dengan imutnya
“Aih, adikku ini pintar sekali merangkai kata “, kata Joy sambil mengacak – acak rambut Jongdae
“Noona, Jungshin hyung mana ?”, tanya Jongdae
“Entahlah “, kata Joy
“Teleponlah dia”, kata Jongdae
“Telepon? Aku saja tidak punya nomornya”, kata Joy santai.
“JOYYYYYYYYYY!!!!!!!!!!!!!!!”, teriak seseorang dengan histeris. Joy dan Jongdaepun langsung menuju ke sumber suara.
***
“Lay ssi , Lay ssi”, kata Jungshin sambil mengetuk pintu rumah Lay
“Ya”, kata Lay dari belakang tubuh Jungshin.
Jungshinpun melepaskan kaca matanya ala iklan kacamata bermerek mahal.
“Aish, melepas kaca mata aja sampai segitunya”, omel Minhyuk
“Aishh “, gerutu Jungshin. Lay terlihat diam dan Do terlihat membeku.
“Lay, apa kamu lihat Joy ? Aku sudah kerumahnya dan sepi “, kata Jungshin langsung ke point.
“Kita bicarakan di dalam rumah saja”, kata Lay , lalu mempersilahkan mereka masuk.
“Tunggu, kamu, aku rasa pernah melihatmu “, kata Jungshin sambil mencoba mengingat wajah Do.
“Joy...”, kata Do
“Ah aku ingat, Joy yang ingin menonjokmu kan ? Ah, aku minta maaf atas nama Joy ya, dia jinjja daebak, hahaha “, kata Jungshin sambil memberikan jempolnya untuk Do.
“Tonjok ? Joy. Daebak “, kata Minhyuk
“Siapa namamu ? Tegang sekali wajahmu, santai saja”, kata Jungshin sambil sedikit mendorong bahu Do.
“Do kyungsoo, panggil saja Do “, kata Do sambil mencoba rileks.
“Dia memang selalu tegang hyung “, kata Lay dari kamarnya.
“Lay ssi, dimana Joy ?”. kata Jungshin saat Lay sudah duduk didepannya.
“Ah sepertinya dia dan keluarganya sedang ada acara diluar kota”, kata Lay santai, tapi Do terlihat memberi kode sekali jika Lay berbohong dengan membuat wajah dengan mata sedikit ingin keluar.
“Aishh, kamu berbohong ya?”, goda Jungshin dengan anehnya. Minhyuk merasa malu memiliki teman seperti itu, tapi mau apa lagi.
“Dia pergi atau diusir? Eoh? ”, kata Jungshin kali ini dengan wajah serius.
