“Jungshin, apa kamu ingin pergi keluar dan memberi makanan ?”, ajak Minhyuk
“Hm, boleh “, kata Jungshin
“Kajja”, kata Minhyuk sambil tersenyum.
Minhyuk dan Jungshinpun meninggalkan hotel dan memilih untuk berjalan – jalan ria, di dini hari. Jungshinpun membeli ramen yang tidakjauh dari hotel dan membuatnya teringat pada Joy, iapun mengeluarkan ponselnya.
“Tunggu, aku kan tidak punya nomor Joy”, kata Jungshin pada dirinya sendiri
“Kenapa? Ada sesuatu yang penting dengannya?”, tanya Minhyuk sambil memakan ramen.
“Ani, aku hanya teringat dia, dia pintar memasak ramen”, kata Jungshin.
“AIHHHH!!! Bilang saja merindukannya, pakai acara memakai ramen sebagai alasan. Sudahlah temui saja besok, aku temani”, kata Minhyuk
“Jinjja? Arra “, kata Jungshin sambil tersenyum
“Aihhhh”, kata Minhyuk
***
“Selamat pagi anak – anak “, kata Pak Lee Kwangsoo saat memasuki ruang kelas.
“Selamat pagi pak “, jawab para siswa
“Tunggu, bangku kosong? Siapa yang duduk di tempat itu ?”, tanya Pak Lee Kwangsoo
“Joy pak “, kata Tao
“Joy? Kemana perginya sibengal itu “, omel pak Lee
“Dia sedang sakit pak “, kata Lay tiba – tiba
“Dia belum sembuh “, tambah Lay
“Oke arraseo, semoga dia cepat sembuh. Mari kita mulai pelajarannya”, kata pak Lee
“Lay, apa kamu mengikutinya ?”, bisik Do pada Lay
“Aku kehilangan jejak mereka”, kata Lay
“Mwo? Bagaimana bisa?”, kata Do
***
“Noona, kemana kita harus pergi?”, tanya Jongdae
“Noona juga sedang berpikir”, kata Joy
“Noona, kita pergi saja ke panti asuhan “, kata Jongdae
“Panti asuhan?”, kata Joy
“Iya noona”, kata Jongdae sambil tersenyum.
“Arraseo, mari kita cari panti asuhan yang mampu menampung kita”, kata Joy sambil tersenyum.
Joy dan Jongdaepun berjalan menuju panti asuhan Choi Siwon yang tidak jauh dari tempat itu.
“Anneyonghassseo”, kata Joy saat memasuki kawasan panti asuhan.
“Oh, iya anneyonghasseo, ada apa ini ? apa ada yang bisa kami bantu ?”, tanya seorang wanita bernama Sara
“Oh, apa bisa kami tinggal dipanti ini? “, kata Joy
“Oh jelas bisa, tapi dimana orang tua kalian ?”, kata Sara dengan muka tidak percaya
“Saya akan menceritakannya nanti, tapi mohon beri sedikit makanan untuk adikku dulu, dia belum makan “, kata Joy
“Oh iya, kalian ikut saya”, kata Sara sambil membawa Joy dan Jongdae ke sebuah kamar.
“Jadi ceritakanlah apa yang terjadi pada kalian”, kata Sara pada Joy diruang kerjanya. Joypun harus rela menceritakan semua ini demi adiknya.
“Jinjja?”, kata Sara tidak percaya dengan apa yang diceritakan Joy.
“Tinggalah ditempat ini”, kata Sara sambil tersenyum.
***
“Wohooooo, Joy dimana?”, kata Baekhyun saat memasuki kelas Joy.
“WOY!! BERISIKK!!”, teriak Sehun
“Oh Mianhae, oi Lay kemarilah “, kata Baekhyun sambil melambaikan tangan pada Lay.
Lay dan Baekhyunpun berada ditaman sekolahan.
“Apa apa hyung ?”, tanya Lay
“Dimana Joy ?”, tanya Baekhyun
“Hm...”, kata Lay
“Ah dasar Yeoja gila, dia harus segera berangkat ke Seoul untuk mengikuti seleksi tim nasional “, omel Baekhyun
“Mwo? Seleksi tim nasional ?”, tanya Lay terkejut
“Apa? Kamu tidak tau?”, tanya Baekhyun
“Ani, aku tidak tau “, kata Lay dengan terkejut
“Ah jinjja dia”, omel Baekhyun
“JOY AH, DIMANA KAMU ?”, teriak Bobby dari lorong kelas
“Hyung, diamlah!! Tanya dengan Lay dan Baekhyun itu mereka!”, omel Kai pada Bobby.
Bobbypun menuju Baekhyun dan Lay ditaman.
“Lay, dimana Joy ?”, tanya Bobby sumringah
“Mana aku tau”, kata Lay
“Aku sudah tau nama namja yang dengan Joy saat itu “, kata Bobby sambil tertawa
“Namja ? Siapa? Joy ? ”, tanya Baekhyun terkejut
“Jungshin, CN Blue!!!”, kata Bobby dengan wajah sinis