“Joy, pergilah. Ajaklah adikmu “, kata Lay
“Hentikanlah, apa kamu tidak bosan ?”, kata Joy
“Joy dengarkan aku ya, kamu itu berhak bahagia. Pergilah dan carilah kebahagiaanmu”, kata Lay
“Lay, ini takdirku”, kata Joy
“Aniyo, pasti ada jalan yang membuatmu bahagia”, kata Lay
“Jalan apanya, aku hanya orang miskin yang hidup tertindas”, kata Joy sambil tersenyum.
“Aku temanmu dari kecil, aku tau apa yang terjadi denganmu. Ani, warga kampung sudah tau semuanya, perlakuan ayahmu dan ibumu menghilang”, kata Lay
“Lay cukup, yang pergi biarkan pergi. Aku akan bertahan “, kata Joy
“Joy, ah jinjja”, kata Lay frustasi
“Aku tidak ingin menghilang, aku ingin bertahan. Aku bukan pencundang”, kata Joy
“Untung saja kamu cerdas dan mendapat bebas biaya disekolahan. Dimana oppamu?”, tanya Lay
“Entah, dia keras kepala”, kata Joy
“Sudah, jangan sedih. Ada aku disini, jika ingin menghajarku, hajar saja. Jangan hanya menghajar Do hahhaha”, kata Lay, merekapun tertawa bersama
***
“Bob, apa kamu sudah bertemu dengan Joy ?”, tanya Mino
“Belum, ia pasti sangat marah denganku “, kata Bobby
“Orang yang bersama dengan Joy, dia artis”, bisik Mino
“JINJJA!!!!”, teriak Bobby, membuat semua pembeli di toko itu melihat mereka.
“PABOO!! Kecilkan suaramu “, omel Mino
“Jinjja, artis. Aku? Sepertinya aku akan sangat tersakiti”, kata Bobby
“Taehyun disini!!”, kata Mino sambil melambaikan tangannya saat melihat Taehyun datang.
“Kamu tau Joy kan? Dia berteman dengan artis”, kata Mino histeris.
“Artis?”, kata Taehyun dengan cool.
“Iya, tunggu. Siapa namanya? Aigoo, aku hafal wajahnya tapi lupa namanya”, kata Mino
“Aneh”, kata Taehyun sambil melihat sesuatu yang membuat matanya tak lepas dari itu.
“Bukannya Jinwoo hyung akan datang Taehyun ah, dimana hyungmu itu ? Katamu dia dari Seoul, pasti dia sangat keren. Dia pasti bisa membantuku menjadi artis seperti namja yang dengan Joy “, kata Bobby frustasi. Tapi Mino dan Taehyun tidak ada yang menjawab pertanyaan Bobby.
“Ajumha, berikan aku satu botol soju!!!”, kata Bobby frustasi
“ANIYOOOOO!!!”, teriak Mino dan Taehyun bersamaan.
***
“Sampai sini saja”, kata Joy
“Baiklah, aku pulang dulu “, kata Lay.
Joy merasa mendengar sesuatu lalu masuk kedalam rumahnya dengan segera.
“JONGDAE!!”, teriak Joy saat melihat adiknya menangis
“APPA MEMANG GILA!! JANGAN SAKITI JONGDAE!! SAKITI SAJA AKU! JANGAN BERANI SENTUH JONGDAE!!”, teriak Joy
“AH KAMU PUNYA MULUT JUGA, KUPIKIR KAMU BISU. BAIKLAH JIKA ITU YANG KAMU MINTA!!!”, kata ayahnya lalu menjambak rambut Joy, Joy menatap ayahnya dengan penuh emosi.
“INI YANG KAMU MINTAKAN? KAMU TIDAK BEDA JAUH DENGAN IBUMU!PERGI SANA! JANGAN KEMBALI LAGI KE RUMAHKU!”, kata appanya sambil menyeret Joy dan Jongdae keluar rumah. Joy hanya menatap ayahnya, ia sama sekali tidak meneteskan air mata.
“NOONA!! AKU TAKUT!”, kata Jongdae sambil menangis
“Jangan biarkan air matamu mengalir percuma karena manusia seperti dia”, kata Joy sambil memegang kedua pipi adiknya.
“Kajja, kita pergi saja dari tempat ini”, kata Joy sambil mengendong adiknya
“Kita pergi kemana noona?”, tanya Jongdae polos
“Kemana saja”, kata Joy dengan pandangan dingin.
Joypun berjalan sambil mengendong adiknya yang berada dipunggungnya. Ia berjalan dengan tatapan wajah dingin, dilihatnya adiknya yang terus menangis.
“Uljimayo, jangan menangis”, kata Joy halus
“Noona”, kata Jongdae sambil menangis.
“KAMU JANGAN MENANGIS JONGDAE! BUKTIKAN JIKA KAMU LAKI – LAKI KUAT!”, bentak Joy, Jongdaepun semakin menangis.
“Minhae”, kata Joy, tapi Jongdae tetap menangis.
Mereka tetap berjalan dibawah rintik hujan dan dinginnya suasana malam, Joy tetap berjalan walaupun ia tidak tau arah dan tujuan. Merekapun berhenti disebuah tempat yang bisa untuk berteduh. Joy menurunkan adiknya yang basah kuyup. Joy memeluk adiknya agar terasa sedikit hangat.
“Noona, aku kedinginan “, kata Jongdae sambil mengigil
“Arraseo, peluk noona”, kata Joy
“Aku harus mencari minuman hangat”, kata Joy, merekapun berjalan kembali dan Joy menemukan sebuah toko.
“Ajumha, tolong berikan aku teh hangat untuk adikku”, kata Joy
“Oh nde arraseo”, kata Ajumha itu
“Berapa ajumha?”, tanya Joy
“Tidak usah, ambil saja. Ini ada handuk dan jaket, pakailah “, kata Ajumha itu.
“Jinjja gamshahabnida ajumha”, kata Joy sambil membungkuk.
“Joy”, kata seseorang.
“APA!”, balas Joy datar.