“Huh? Apa ini?” tanya Seolhyun melihat sesuatu yang aneh dilayar ponselnya.
“Wae? Kau kenapa?” tanya pula Suho yang kembali dikagetkan akan tingkah adiknya.
“Gwenchana oppa” ucap Seolhyun kembalu menatap layar ponselnya.
Disitu tertera nomor ponsel Kai serta sebuah pesan. “Ini aku.. Kai.” Ucapnya dipesan itu.
Sunmi bingung kemudian mematikan ponselnya.
Jam 07.00 PM KST. Ibu Seolhyun kembali dari kerja bersama ayahnya. “Seolhyun pulanglah. Kudengar kau akan mengadakan camping bukan?” tanya Ibunya.
“Ne.. tapi masih dibicarakan. Baiklah, aku pulang. Byee~~” ucapnya menutup pintu kamar kakaknya.
“Bagaimana keadaanmu. Merasa baikan?” tanya ayah Suho.
Sunmi memakai kupluk mantelnya, “Uhh begitu dingin.” Ucap Seolhyun meniup tangannya.
Ia menendang botol kaleng didepannya. “Akk !!!” teriak seseorang kesakitan.
Seolhyun tiba-tiba kaget mendengar teriakan itu. “Siapa disana?” tanya Seolhyun yang membungkukkan badannya dan berjalan layaknya seorang pencuri.
“Siapa kau?” tanya Seolhyun melihat seorang gadis kecil berseragam SMP.
“Eonni, kau yang melemparini bukan?” ucap gadis kecil itu menunjukkan sebuah kaleng soda.
“Mi..mian..” ucap kaku Seolhyun.
“Tapi.. kau baik-baik saja bukan?” tanya Seolhyun ingin menyentuh kepala gadis kecil itu.
Gadis kecil itu sepertinya menyimpan dendam terhadap Seolhyun hingga menatapnya sinis. “Hana !!” panggil seseorang dibelakang Seolhyun. Seolhyun menegakkan badannya. “Kenapa suara itu lagi?” gumam Seolhyun.
“Apa yang kau lakukan malam-malam begini disitu?” kata pria itu mendekat.
Seolhyun membalikkan badan. “Oh. Kau mengangetkanku!!” ucap Kai menyentuh dadanya lagi.
“Oppa !!!” panggil Hana.
Seolhyun bingung akan kejadian yang terus menimpa dirinya hari ini. Dia menatap Kai tajam, kemudian pergi begitu saja.
“Eonni itu melemparku ini” ucap Hana menunjuk Seolhyun yang pergi dengan kaleng soda.
“Berikan itu padaku...” ucap Kai mengambil kaleng soda yang dilempar Seolhyun.
SKIP
Seolhyun dan yang lainnya bubar dari ruang musik dengan membawa masing-masing kertas. Ia kemudian memasuki kelas.
“Perhatian semuanya !!!!” teriak Seolhyun serius.
Semua siswa dikelas 2-3 pun diam, “Apa itu?” tanya Jimin.
“Besok.. kita camping !!” ucap Seolhyun kemudian disambut keributan anak-anak yang senang.
“Yaaaaa !!!!!” teriaknya.
“Kami diberi dana dari beberapa designer pakaian untuk musim dingin. Yang kalian bawa ada dikertas ini. Tolong persiapkan dengan teliti. Besok.. jam 8.00 pagi kita akan berangkat” kata Seolhyun kemudian membagikan lembaran kertas kepada Siswa.
Sepulang sekolah, Seolhyun dan Seulgi berada di Cheongdam untuk membeli peralatan camping besok masing-masing.
“Kau mau membawa makanan banyak?” tanya Seulgi.
“Kau sangat suka makan” ucapnya lagi memilih makanan ringan di Lotte Mart.
“Mungkinkah?” ucap Seolhyun tertawa kecil.
Seulgi ikut tertawa. “Yah. Kau ingat camping tahun lalu? Muka Sehun sangat aneh ketika memakan sup buatan Jimin” ucap Seulgi membuat Seolhyun tertawa lagi.
“Lalu dia merasa ada yang aneh dimukanya saat itu” ucap Seolhyun yang masih tertawa.
Kesokan harinya, Seolhyun lebih tiba disekolah dengan berdiri didepan kelas sebagai perwakilan untuk memimpin kelasnya dengan kotak besar yang ia taruh dimeja.
Ketika satu-satu persatu siswa datang, “Ini pakailah. Tulis dan tanda tangani namamu” ucapnya membagikan satu persatu paket camping.
“Seolhyun annyeong~~” ucap Jimin merangkul lengan Kai.
Kai hanya bersikap dingin dan tak berani menatap Seolhyun.
Seolhyun sentak melihat apa yang dilakukan Jimin, “Mereka berpacaran?” tanya batin Seolhyun.
Perasaan aneh mulai menghampiri Seolhyun. Apakah dia cemburu akan sikap Jimin? TO BE CONTINUED..