“ kau yakin tak ingin ikut dengan omma dan appa” ucap seorang wanita paruh baya yang sedang memasukkan koper besarnya ke bagasi mobil, seorang yoeja yang sedang menggendong balita tersenyum kearah wanita paruh baya tersebut.
“ ania omma, aku disini saja! lagi pula aku malas kalau harus pindah sekolah, omma tenang saja, aku akan baik2 disini” ucap sang yoeja mengelus kepala balita yang sekarang sudah di gendong sang omma.
“ tapi omma khawatir meninggalkan mu sendiri di sini! Omma takut kau kenapa2” sang omma benar2 sangat khawatir.
“ omma percayakan pada ku? jadi omma tak perlu khawatir” tenang sang yoeja bernama aiu.
“ hah(menghela nafas) Sebenarnya omma berat sekali meninggalkan kamu sendiri disini, tapi mau bagaimana lagi, omma harus menemani appa mu ke busan!” ucap sang omma.
“ tidak apa2 omma, lagi pula kasian appa kalau tidak ada yang mengurus di busan! Omma kan tau sendiri seperti apa appa kalau tidak ada omma, bisa2 kalau omma tidak bersama appa di busan, appa bisa seperti orang gila yang tidak terurus” sindir aiu kepada sang appa yang sedang sibuk memanaskan mobil, sang appa yang di sindir seperti itu berpura-pura marah.
“ kalian membicarakan appa ya? Haish kalian ini senang sekali meledek appa” ucap sang appa mengapit kepala aiu ke dalam ketiaknya seraya mengacak rambut aiu sayang.
“ ya appa! Rambut ku bisa kusut” aiu cemberut, sedangkan appa dan omma serta adiknya tertawa meliaht rambut aiu yang acak2kan..
“ kenapa kalian tertawa! Tidak lucu” kesal aiu lagi, sang appa langsung menarik tubuh putri sulungnya kedalam dekapanya.
“ kau hati2 disini ya! Kalau ada apa2 cepat hubungi appa atau omma, apa kau mengerti” ucap sang appa di sela pelukanya, sedangkan aiu hanya mengangguk.
“ kau sudah besar sayang! appa percaya pada mu” lanjut sang appa mengelus kepala aiu.
“ kemarilah! Peluk omma juga” suruh sang omma, aiu lansung memeluk tubuh hangat sang omma yang akan meninggalkanya beberapa waktu.
“ ingat ya! Jangan lupa makan, jangan tidur malam2, kalau kau pulang larut, mandi dengan air hangat, dan jaga kesehatan mu, sebisa mungkin mengunjungi omma dan appa setiap akhir pecan, kau paham” nasehat sang omma seraya mengecup pucuk kepala aiu, aiu hanya memejamkan matanya tat kala sang omma memberikan kecupan manisnya.
“ omma tenang saja! aku akan selalu ingat pesan omma, omma dan appa juga jaga diri baik2 ya disana!” balas aiu.
“ yasudah, omma dan appa berangkat dulu, ingat ya pesan appa dan omma tadi, jaga kesehatan mu sayang”, sang appa memeluk kembali tubuh aiu dan mencium kening aiu.
“ omma berangkat ya sayang! omma sayang pada mu, jaga diri baik2 disini, kalau apa2 minta tolong pada pemilik apartemen ini, kau mengerti” sang omma juga memeluk kembali tubuh aiu, aiu hanya tersenyum melihat betapa sayangnya orang tuanya padanya.
“ ia omma, da dani” aiu mencium pipi gembul adiknya.
“ da sayang” ucap sang omma yang sudah masuk kedalam mobil, aiu pun melambaikan tanganya.
“ da omma, hati2 niE” aiu tersenyum dan masih melambaikan tanganya sampai mobil orang tuanya sudah tak terlihat dari pandanganya.
“ aku pasti akan merindukan kalian” gumam aiu, aiu pun menghela nafas dan berbalik menuju apartemen miliknya yang sudah di sewa bertahun2 belakangan ini, appa aiu adalah seorang karyawan listrik yang selalu berpindah2 tempat kerja, dan hari ini appa dan ommanya harus pindah ke busan, karna appanya di pindah tugaskan disana!. Aiu memang tidak ikut, karna 1 tahun lagi dia akan lulus dari senior high school, jadi dia memutuskan untuk tetap tinggal di seoul. Aiu memasuki area apartemenya, apartemen yang di tempati aiu memeiliki 4 lantai, dan aiu berada di lantai 4. Saat ingin menunggu lift, tiba2 lift tersebut terbuka dan nampaklah sang pemilik apartemen yang ingin keluar.
“ pagi bibi na, anda mau kemana pagi2 sekali” sapa aiu, sang pemilik apartemen yang kira2 umurnya hampir sama dengan omma aiu hanya tersenyum.
“ bibi mau ke toko furniture, bibi mau membeli beberapa keperluan apartemen ini” ucap bibi na, aiu hanya mengangguk.
“ memangnya ada apartemen yang kosong ya!” Tanya aiu bingung.
“ kau pura2 lupa apa bagaimana? Bukankah kamar yang di lantai 4 dekat dengan lift masih kosong! Besok sudah ada yang mau mengisi, jadi mau tak mau, bibi harus membeli beberapa perlengkapan untuk mengisi kamar tersebut” jelas sang bibi, aiu hanya mengangguk.
“ yasudah! Bibi pergi dulu ya! Oh ya orang tua mu sudah berangkat. Maafkan bibi ya tak bisa mengantar” ucap bibi na terlihat bersalah.
“ tidak apa2 bi, omma dan appa sudah berangkat, baru saja” ucap aiu,
“ oh begitu, yasudah tidak apa2. kalau kau butuh apa2, mita tolong saja pada bibi, bibi akan membantu mu” bibi na menepuk pundak aiu.
“ terima kasih bi, terima kasih banyak”
“ ok kalau begitu bibi pergi dulu”. setelah menepuk pundak aiu, bibi na mulai melangkahkan kakinya pergi, aiu pun membungkuk dan segera menekan pintu lift yang akan membawanya menuju apartemen yang dia sewa.
###
Malam harinya aiu yang merasa lapar, memilih membeli beberapa bahan makanan ke supermarket di dekat apartemenya, saat sedang memilih beberapa bahan makanan, mata aiu tak sengaja menangkap sosok seorang yoeja dan namja sedang tertawa di rak bagian mie instan, aiu mulai memicingkan matanya untuk melihat orang tersebut secara jelas.
“ bukankah itu nam taehyun, kenapa dia bisa berada disini!”ucap aiu yang sedang mengintip namja dan yoeja tersebut.
“ wah daebak! Seorang taehyun bisa tertawa seperti itu, padahal bila di sekolah, dia selalu bersikap dingin, dan sekarang lihatlah! Dia benar2 bisa tertawa. Hebat” ucap aiu seperti tak percaya. Nam taehyun adalah namja yang cukup popular di sekolahnya, taehyun termasuk namja paling dingin sekolah, namun anehnya sikap dinginya itu malah membuat yoeja2 di sekolahnya mengejar2nya, sama seperti sahabat aiu yang bernama jisoo, dia sangat menyukai taehyun. Aiu masih saja mengikuti nam taehyun kemana pun dia pergi untuk melihat2, aiu yang mulai penasaran mencoba untuk mendengarkan percakapan taehyun dan yoeja yang bersamanya.
“ kau yakin akan tinggal sendiri, lalu bagaimana orang tua mu, mereka setuju” Tanya yoeja yang sedang bersama taehyun, taehyun yang sedang mengambil beberapa ramyun hanya tersenyum mendegar pertanyaan yoeja itu.
“ kau ini aneh sekali, orang tua mu bahkan memiliki rumah yang sangat besar, namun kau memilih untuk hidup sendiri, kau ini memang susah di tebak” lanjut sang yeoja lagi, dan lagi2 taehyun hanya tersenyum, aiu yang melihatnya hanya menggelangkan kepalanya takjub, melihat taehyun yang tersenyum seperti itu.
“ sekarang berikan alasan, kenapa kau mau tinggal sendiri” Tanya sang yoeja lagi yang menghadang taehyun yang akan segera melihat2, tehyun yang sedikit terkejut dengan tindakan sang yoeja hanya memandangnya. Bingung.
“ apa kau mau tau alasanya” goda tehyun mendekatkan wajahnya kearah sang yeoja yang sedang berdiri di depanya, sang yeoja tak bergeming, dan masih setia berdiri disana seraya mengangguk.
“ karna aku ingin tinggal bersama mu, apa kau mau tinggal bersama ku” ucap taehyun, sang yeoja bukanya tersipu malu, malah memukul lengan taehyun.
“ aish kau ini, aku serius” ucap sang yoeja, taehyun lagi2 memberikan senyum manisnya, aiu yang mendengar ucapan taehyun terlihat bergidik ngeri dan tak ingin mendengar lagi apa yang di bicarakan tehyun dengan yoeja tersebut.
“ oh tuhan, seorang tehyun bisa merayu juga, ini benar2 langka. Tapi ada hubungan apa yoeja itu dengan taehyun, kenapa taehyun bisa tertawa dan tersenyum seperti itu saat bersama gadis itu, apa jangan2 itu pacar taehyun. Tapi bukanya taehyun di sekolah di gosipkan berpacaran dengan hyeri, kenapa dia bisa bersama gadis lain. Wah gawat, ternyta taehyun seorang play boy, aku harus buru2 mengatkan ini pada jisoo, agar dia berhati2 kepada taehyun” ucap aiu. Aiu yang merasa sudah selesai belanja dan sudah tidak ingin mengikuti taehyun lagi, memilih untuk menuju kasir dan membayar belanjaanya, aiu ingin sekeli segera pulang kerumah dan menceritakan kejadian ini pada sahabat karibnya jisoo.
Namun saat aiu berbalik menuju kasir, ternyata tehyun melihatnya, taehyun pun mencoba berhenti sebentar dan berjalan menuju lorang yang tadi di gunakan aiu untuk mengintip, saat taehyun sudah sampai di lorong tersebut, aiu sudah berbelok, dan tehyun hanya melihat sekilas orang tersebut. Yoeja yang tadi bersama tehyun sedang memilih2 sampo menayakan mana yang bagus untuk taehyun, namun saat berebalik sang yeoja tidak mendapati taehyun di dekatnya.
“ oppa, kau sedang apa? Kemarilah! Kau ingin yang mana” Tanya sang yeoja yang sudah menegakkan tubuhnya kepada taehyun yang masih diam di depan lorong bagian perlengkapan perempuan, taehyun yang di Tanya pun, langsung berjalan kearah sang yoeja.
“ kau tadi bilang apa” Tanya taehyun yang sudah di dekat sang yoeja
“ kau ingin memilih yang mana? Cepat pilih yang ini apa yang ini” ucap yoeja tersebut melihatkan 2 sampo yang dia pegang.
“ aku yang ini saja” pilih taehyun, sang yoeja hanya menagguk dan memasukkan sampo yang di pilih taehyun kedalam keranjang.
“ kau sedang apa tadi sana! kau tidak berniat untuk membali perlengkapan wanita kan,” Tanya sang yoeja memastikan,
“ kau ini bicara apa, tentu saja tidak ”
“ aku fikir kau juga ingin membeli barang2 yang ada disana! kali takut bocor” ledek sang yoeja, taehyun yang di ledek seperti itu berpura2 untuk memukul sang yoeja
“ kau ini bicara apa? Memangnya aku ini apa, sudahlah! ayo kita lanjutkan” suruh taehyun, sang yoeja hanya tersenyum dan kembali berjalan mendahului taehyun yang sedang mendorong troli, taehyun terlihat berfikir lagi, namun setelahnya. Taehyun mengangkat bahunya tak peduli dan mulai mengikuti sang yoeja.
“oh ya oppa! kau masih berhutang penjelasan pada ku, alasan apa oppa memilih tinggal sendiri di apartemen.”
“ nanti aku ceritakan, sekarang waktunya kau membantu ku untuk membeli beberapa barang lagi”
Sang yoeja hanya menagguk dan berjalan di samping taehyun, mereka kembali bercakap2