home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Jiyeon Love Minho! Bye Kris!

Jiyeon Love Minho! Bye Kris!

Share:
Author : leni
Published : 23 Sep 2013, Updated : 23 Sep 2013
Cast : Park Jiyeon, Choi Minho, Kris
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |15880 Views |1 Loves
Jiyeon Love Minho! Bye Kris!
CHAPTER 2 : Jiyeon Love Minho! Bye Kris!

“Baiklah, kalau ada hal-hal buruk menimpamu segera hubungi aku.” Pesan Minho dan meninggalkan kecupan manis di bibir mungil Ji Yeon sebelum akhirnya pergi meninggalkan Ji Yeon sendirian.

***

Ji Yeon kini sudah tiba di depan ruang keberadaan Kris, namun ia mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu yang memang sedikit terbuka itu ketika mendengar percakapan serius antara Kris dan Suho.

“Jadi, sampai kapan kau akan mengencani Ji Yeon? Kris!! Sebaiknya kau segera putuskan dia. Kau harus hanya tetap fokus pada kariermu. Lagi pula selama media mengabarkan bahwa kau dan Ji Yeon sedang berkencan, kita tidak melihat reaksi Krystal seperti apa tentang kau yang ternyata sudah memiliki gadis lain.” cerewet Suho pada Kris yang hanya sibuk dengan ponselnya.

“Aku tidak tahu. Mungkin sampai Krystal datang padaku dan mengatakan kalau dia cemburu karena aku sudah punya gadis lain, lalu memintaku untuk kembali padanya. Barulah aku akan memutuskan Ji Yeon.” Deg!! Ji Yeon tidak menyangka ternyata Kris punya alasan tertentu memutuskan untuk menjadikan Ji Yeon sebagai kekasihnya.

“Kau tahukan kalau Krystal adalah cinta pertamaku. Aku dan Krystal sudah tumbuh bersama sejak kecil. Bahkan aku menjadi artis pun karena aku ingin kembali dekat dengannya. Aku sangat mencintainya.” ucap Kris.

“Tapi kasihan Ji Yeon. Itu namanya kau hanya memanfaatkan dia untuk kepentinganmu sendiri. Lagi pula, ku rasa rencanamu ini tidak akan pernah berhasil. Krystal sekarang dia berada di bawah agency terbaik dan ternama di Korea. Sekarang dia juga salah satu artis populer di Korea. Dia begitu cantik dan aku yakin banyak lelaki yang mendekatinya. Bahkan mungkin ia sudah melupakanmu sebagai kekasihnya karena ia sudah menemukan lelaki lain.” cerewet Suho dan membuat Kris sebal.

“Kau tahu takdir?” tanya Kris.

“Aku tahu dan aku percaya dengan adanya takdir.” Jawab Suho.

“Kau benar. Beberapa hal memang sudah ditakdirkan. Dan ku harap salah satunya adalah takdirku adalah tentang jodohku itu Jung Soojung, Krystal.” Ucap Kris.

Tanpa mereka tahu, Ji Yeon sudah mendengar semua yang dibicarakan Kris dan Suho. Ji Yeon merasa sangat kecewa dan membenci sikap Kris sejak itu.

‘Kris… untung saja aku mengetahui semua kebenaran ini sebelum aku benar-benar mencintaimu.’ batin Ji Yeon yang sangat merasa kecewa. Sangat kecewa dengan cinta yang selama ini Kris ucapkan padanya hanyalah palsu dan punya maksud tertentu.

Flashback of

***

Malam ini adalah pesta pernikahan salah satu aktor Korea Choi Siwon dan isterinya. Minho tampak menggandeng mesra Ji Yeon berjalan di atas red carpet dan tentu saja menjadi pusat perhatian para wartawan dan orang-orang karena yang mereka tahu Ji Yeon adalah kekasih Kris dan Minho, selama ini ia banyak digosipkan dengan Krystal.

Sejak itu juga khabar Minho yang mengencani Ji Yeon yang sudah putus dari Kris diketahui media dan fans. Tidak semua menanggapi positive atas fakta ini. Minho dan Ji Yeon memutuskan untuk tidak peduli dengan semua tanggapan-tanggapan yang dilontarkan oleh banyak orang pada hubungan mereka. Mereka lah yang tahu bahwa mereka memang saling mencintai, tidak peduli dengan pendapan orang lain.

Kris hanya bisa memandang sedih seraya senyuman paksaan ke arah Minho dan Ji Yeon yang terlihat memberikan selamat pernikahan pada Siwon dan isterinya, mereka tampak bahagia. Ia tidak tahan harus tersenyum palsu melihat kebahagiaan Ji Yeon yang kini tengah bahagia bersama Minho, ia memutuskan untuk meninggalkan ruang pesta dan berdiri seorang diri di taman belakang gedung ruang pesta pernikahan tanpa mengetahui seorang gadis cantik tengah mengikutinya. Krystal mengikuti Kris dan kini ia berdiri beberapa langkah di belakang Kris dengan tatapan sedih juga sesal di benaknya.

“Apakah kau sangat mencintainya?” tanya Krystal berteriak menarik perhatian Kris.

Kris yang tampak diam tanpa memberika sahutan, perlahan ia membalikkan tubuhnya menghadap Krystal.

“Apakah kau sangat mencintai Park Ji Yeon?” ulang Krystal dengan tatapan tajamnya.

“Yang aku tahu, aku tidak bisa berhenti mencintainya walau hanya sebentar saja.” Jawab Kris.

“Kalau kau masih mencintainya kenapa kau mau melepaskannya dan membiarkannya berkencan dengan lelaki lain?”

“Dia yang menginginkannya.”

“Kau membenciku?”

Kris terdiam sejenak seraya menatap mata tajam Krystal, lalu menggelengkan kepalanya. “Aku sama sekali tidak membencimu.”

“Apakah kau sudah tidak mencintaiku lagi? Ahhh..” Krystal tiba-tiba terkekeh. “Ku rasa aku memberikan pertanyaan bodoh. Setelah aku mengecewakanmu karena keegoisanku, kau sudah tidak mencintaiku lagi kan sejak itu?” Sepasang mata tajam Krystal mulai berkaca-kaca. “Ma’afkan aku. Ma’afkan aku telah mengecewakanmu karena keegoisanku. Dan… aku hanya ingin kau tahu… bahwa.. selama ini aku masih menjaga hatiku untukmu. Aku masih mencintaimu.” ungkap Krystal yang selama ini ia pendam. Ia pikir ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkannya, apalagi Kris sudah tidak sedang berkencan lagi dengan Ji Yeon. Ia tidak peduli dengan kondisi perasaan Kris saat ini, yang jelas ia hanya ingin mengungkapkan perasaan sesungguhnya yang selama ini ia pendam dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.

“Mianhae.. Aku belum bisa menerimamu kembali.. Aku masih mencintai Ji Yeon.” Kris meninggalkan Krystal dengan langkah gontai dan raut wajah menyedihkan walaupun kini ia sedang tersenyum. Sedangkan Krystal hanya bisa menundukkan kepalanya, ia sangat menyesal telah melepaskan Kris begitu saja.

***

Minho tampak memeluk Ji Yeon di atas sofa, membiarkan tubuh Ji Yeon bersandar di tubuh bagian depannya. Minho hanya terkekeh mendengarkan setiap celetukan Ji Yeon yang kini tengah membaca setiap komentar tentang kisah cintanya bersama Minho yang diposting di sebuah artikel.

“Tsk!! Mereka bilang aku tak baik untukmu, oppa.. Mereka bilang, aku hanya memanfaatkanmu karena telah putus dari Kris.” Celetuk Ji Yeon yang tidak suka dengan banyak komentar yang mengatakan tidak setuju dengan hubungan yang terjalin antara dirinya dan Minho.

“Sudahlah jangan memusingkan tanggapan-tanggapan mereka. Yang tahu itu hanya kau dan aku. Kau tidak usah hiraukan pendapat mereka.” ucap Minho.

“Tapi, aku tidak suka mereka berkomentar seperti itu. Mereka pikir, mereka siapa? Bahkan mereka membandingkanku dengan Krystal. Tsk.” Sebal Ji Yeon.

“Chagii, dengarkan aku! Mungkin aku hanya orang bodoh bagimu. Mungkin saja kau juga bukan malaikat. Tapi semua omongan orang yang menentang hubungan kita, itu semua tidak artinya bagiku ketika bersamamu. Bahkan saking bodohnya aku, aku tidak akan pernah bisa hidup kalau tidak jatuh cinta padamu. Apa mereka semua gila? Apa pentingnya yang mereka katakan tentang hubungan kita. Jika aku memang salah, biarlah hanya menjadi kesalahanku. Andai aku merasa salah, aku tidak mungkin berada disini dan memelukmu seperti ini. Aku bangga memiliki kekasih sepertimu. Saranghae Park Ji Yeon.” ucap Minho begitu lembut dan menggetarkan hati Ji Yeon.

“Ne, mereka tidak punya hak mencampuri urusan kita.” Sahut Ji Yeon, lalu memberikan kecupan manis di pipi Minho, lalu sangat manis.

***

Hari sudah siang dan Kris yang masih menggunakan piyamanya tampak baru keluar dari kamarnya.

“Kau kacau sekali.” tegur Suho yang berjalan bulak-balik dengan ponsel di telinganya. Akhir-akhir ini memang Suho banyak menerima telepon dari wartawan untuk mengklarifikasi tentang kandasnya hubungan cinta antara Kris dan Ji Yeon.

Kris tampak meneguk segelas air putih sambil memperhatikan Suho yang kerepoton menjawab semua panggilan masuk.

“Aisshh semuanya membuatku pusing.”  Suho melepaskan baterai ponselnya begitu saja. Bibirnya terasa jontor karena terus berbicara. Dengan wajah frustasi, ia menghempaskan tubuhnya di atas sofa dan diikuti Kris yang duduk di sampingnya.

“Apa yang kau katakan pada mereka tentang hubunganku dan Ji Yeon?” tanyanya pada Suho.

“Aku hanya mengatakan hal yang sama seperti yang Minho katakan waktu itu. Kau dan Ji Yeon sudah putus.” Sahut Suho.

Kris hanya menghembuskan nafas beratnya. “Aku.. aku benar-benar mencintainya. Kenapa disaat aku sangat mencintainya, dia malah mengakhiri hubungan kami?”

Melihat Kris yang tidak bersemangat seperti kehilangan hal paling berartinya itu juga membuat Suho tidak tega melihatnya. Kris merasa sangat hampa.

“Mungkin ini karma.” Celetuk Suho dan memancing kekesalan Kris.

“Apa maksudmu?” ketus Kris. Ia pikir Suho akan menghiburnya, nyatanya dia malah memperburuk suasana hatinya.

“Anggap saja ini adalah pil pahit yang harus kau telan. Kau tidak boleh seperni ini terus. Menyesali yang sudah terjadi. Kau masih muda dan aku yakin kau bisa mendapatkan gadis lain yang bisa menggantikan Ji Yeon. Lagi pula bukankah kau mengencani Ji Yeon karena ingin membuat Krystal cemburu dan bukankah kau pernah mengatakan kalau gadis yang akan tetap kau cintai adalah Krystal? Tapi, kenapa kau terlihat kacau ketika putus dengan Ji Yeon? Untuk beberapa hari ke depan, aku mengosongkan jadwal jadi beristirahatlah yang cukup dan pulihkan semangat bekerjamu. Kau harus cepat sembuh dengan sakit patah hatimu itu.” cerocos Suho.

“Buat Ji Yeon kembali mencintaiku dan kembali padaku. Itu satu-satunya obat atas kesembuhanku.” Sahut Kris.

“Aigoo kau sudah benar-benar mencintainya? Kau memang terkena karmamu sendiri. Kau mengencani Ji Yeon karena ingin membuat Krystal cemburu dan kembali padamu, kenyataannya seiring berjalannya waktu cinta tumbuh di hatimu untuk Ji Yeon.Untuk membuat Ji Yeon mencintaimu dan kembali padamu itu semua tidak mungkin. Ji Yeon terlihat sangat bahagia bersama Minho, kau mau membuat Ji Yeon sedih kalau kau memisahkan mereka dan memaksanya untuk kembali padamu. Cinta itu bukan obsesi.”

“Terserah apa katamu, aku akan tetap meminta Ji Yeon untuk kembali padaku. Aku tidak ingin kehilangan gadis yang ku cintai untuk ke dua kalinya.” Sepasang mata Kris kian menajam, ia tidak akan menyerah begitu saja untuk memperjuangkan cintanya kali ini.

***

Ji Yeon tampak baru saja tiba di lobby tempat agency nya, ia baru saja mendatangai serangkaian kontrak kerja.

“Eonnie, jadi sekarang aku tidak ada jadwal?” tanya Ji Yeon dengan antusias, membuat managernya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Ne, tidak ada jadwal. Pasti kau ingin bertemu dengan Minho kan? Dia masih syuting dramanya kan? Kau mau ke tempat lokasi syutingnya?” Ji Yeon mengangguk semangat.

“Ne, aku mau ke sana. Eonnie, mau menemaniku?” pinta Ji Yeon.

“Mianhae, eonnie ada urusan hari ini. Kau bisa kan kesana tanpaku?” managernya tampak tidak enak dengan jawaban yang ia lontarkan.

“Baiklaah..” sahut Ji Yeon pasrah.

“Kau mau menyetir mobil sendiri atau mau ku panggilkan taxi untuk mengantarmu ke lokasi syuting Minho?”

“Eonnie saja yang bawa mobil, biar aku sendiri saja yang mencari taxi.”

“Tidak tidak. Kau tunggu disini dan bilang pada Minho kalau kau akan menemuinya. Aku akan carikan taxi untukmu.”

“Ne, baiklah.. aku akan tunggu disini.” Ji Yeon hanya tersenyum memandang manager yang begitu perhatian padanya.

***

Kris tampak melajukan mobilnya, sore itu begitu mendung. Sebenarnya ia terlalu malas untuk pergi ke luar apartement di tengah suasana hatinya yang sangat kacau, dia hanya bisa memikirkan Ji Yeon dan masih berharap Ji Yeon masih mencintainya, lalu kembali padanya.

Tiba-tiba matanya menajam melihat sosok wanita yang ia kenal, dia adalah manager Ji Yeon. Kris pun menghentikan laju mobilnya tepat di depannya. Ia membuka jendela mobilnya agar bisa melihat manager Ji Yeon.

“Annyeonhaseyeo Noona..  Kau sedang menunggu taxi? Aku bisa memberikan tumpangan untukmu jika Noona mau.” Tawar Kris.

Manager hanya tersenyum dan menyahut, “Kris-ssi, bisakah kau mengantar Ji Yeon ke lokasi syuting Minho? Kau…”

“Baiklah aku mau. Palli beritahu Ji Yeon, aku menunggunya disini.” Kris menyela ucapan manager. Ini adalah kesempatan untuk membujuk Ji Yeon agar kembali padanya.

“Baiklah kalau kau tidak merasa keberatan. Aku akan memanggil Ji Yeon dulu. Kau tunggu disini.” Manager tersenyum ramah pada Kris. Lalu, ia kembali masuk ke dalam lobby dan dilihatnya Ji Yeon tengah menghubungi seseorang.

“Ne oppa. Sekarang aku akan ke lokasi syutingmu. Aku tidak akan mengganggumu?” terdengar suara manja Ji Yeon dan manager yakin kalau modelnya itu tengah berteleponan dengan kekasih barunya, Choi Minho.

“…….”

“Ne, baiklah. Tunggu aku disana. Saranghae.” Ji Yeon menutup sambungan teleponnya. Ia tersenyum karena manager sudah kembali menemuinya.

“Ada seseorang yang mau mengantarmu ke lokasi syuting Minho. Palli, dia menunggumu di depan.” Manager tampak tidak ingin menyebut nama lelaki yang mau memberikan tumpangan bagi Ji Yeon. Kalau ia memberitahukannya,bisa-bisa Ji Yeon tidak mau diantar olehnya. Manager pikir, lebih baik Ji Yeon diantar Kris karena dia terlihat masih sangat baik dan peduli pada Ji Yeon.

“Nugu?” tanya Ji Yeon.

“Sudahlah sana. Jangan membuatnya menunggumu terlalu lama. Pokoknya dia adalah orang baik. Jadi, aku tidak akan cemas dia yang mengantarkanmu. Palli..” Manager menarik tangan Ji Yeon agar mengikutinya menuju keberadaan mobil Kris. Ji Yeon pun hanya bisa pasrah dan ikut melangkah sesuai dengan tarikan tangan manager.

***

Minho baru saja menyelesaikan take terakhir untuk syuting dramanya hari ini dan kini ia tengah sibuk memandang sosok seorang gadis cantik yang ia jadikan sebagai wallpaper ponselnya di ruang make up hingga tidak menyadari Krystal tengah menghampirinya seraya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Aigoo…. berhentilah memandang foto Ji Yeon eonnie dengan tatapan seperti itu. Ji Yeon eonnie akan tersipu malu jika melihat caramu menatapnya seperti itu.” Krystal menggoda Minho hingga membuat Minho dengan terpaksa memasukan ponselnya ke dalam saku jaketnya.

“Hei! Sedang apa kau disini?” sahut Minho yang baru menyadari kehadiran Krystal yang kini terduduk di tepi meja tata rias.

“Aku tidak sengaja lewat lokasi syutingmu, jadi aku putuskan untuk menemuimu. Aigoo.. Oppa ku benar-benar jatuh cinta pada Ji Yeon eonnie? Chukae…” Krystal ikut bahagia melihat lelaki yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri telah menemukan kebahagiaannya.

Minho hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kau masih mencintai Kris?” tanyanya pada Krystal. Minho memang sudah tahu perihal Kris dan Krystal di masa lalu sebelum mereka debut menjadi artis.

“Tentu saja. Aku masih mencintainya. Tapi… sepertinya cintaku bertepuk sebelah tangan kali ini.” Krystal tampak tersenyum palsu. “Dia masih mencintai pacarmu.”

“Darimana kau tahu? Aku kan sudah pernah bilang kalau Kris berkencan dengan Ji Yeon hanya untuk membuatmu cemburu dan mendapatkanmu kembali.”

“Dia yang mengatakannya padaku langsung. Kenyataannya, sekarang dia benar-benar jatuh cinta pada Ji Yeon eonnie.” Krystal hanya bisa menghela nafas pasrah dengan keadaannya saat ini. “Menurutmu Ji Yeon eonnie seperti apa? Kenapa Oppa terlihat sangat mencintainya? Kris juga, dia sepertinya sangat mencintai Ji Yeon eonnie.”

“Menurutmu?” Minho hanya tersenyum misterius membuat Krystal mendengus sebal. Tapi, ia senang Minho bahagia bersama Ji Yeon.

***

“Kris-ssi! Antarkan Ji Yeon ke tempat lokasi syuting Minho! Arra!” seru Manager seraya melambai-lambaikan tangannya pada Kris dan Ji Yeon. Ji Yeon yang sudah duduk manis di kursinya hanya terdiam, ia tidak tahu harus melakukan dan bicara apa pada Kris. Sedangkan Kris tampak tersenyum dan balas melambaik tangannya pada manager, lalu melajukan mobilnya.

“Bagaimana khabarmu?” tanya Kris berbasa-basi menanyakan khabar Ji Yeon.

“Baik. Kau?” balas tanya Ji Yeon pada Kris.

“Kau bisa lihat sendiri dan tebak sendiri bagaimana khabarku sekarang.” Sahut Kris.

“Ma’afkan aku.” Ji Yeon menundukkan kepalanya.

“Tidak ada yang perlu ku ma’afkan darimu. Semuanya kesalahanku sejak awal. Sejak awal aku mengencanimu hanya untuk memanfaatkanmu untuk mendapatkan gadis yang masih aku cintai saat itu.” Kris menghembuskan nafasnya sejenak. “Nyatanya, sekarang aku benar-benar mencintaimu. Kau.. kau tidak akan pernah kembali padaku lagi?” lanjutnya. Ia masih berharap Ji Yeon memberi kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka.

Ji Yeon menggelengkan kepalanya dan masih menundukkan kepalanya. “Tidak ada kesempatan untukmu. Aku sudah memilih Minho oppa. Mianhae.” Ji Yeon mulai menegakkan kepalanya dan tersenyum perlahan. “Kau masih sangat muda. Masih banyak harapan dan mimpi yang bisa kau raih. Kau bisa dapatkan gadis yang lebih baik dariku.”

“Aku tidak punya semua itu. Sekarang aku sudah tidak punya apa-apa. Karena… aku sudah tidak memilikimu.” Ucap Kris terdengar miris. “Saat kau melepaskan dirimu dariku, ku pikir aku tidak akan pernah lagi merasakan jatuh cinta lagi. Tidak ada lagi cinta untuk dibagi. Tidak ada lagi kekasih yang peduli. Aku tidak punya apa-apa sejak aku kehilanganmu.” Lanjutnya terdengar begitu memilukan.

Ji Yeon hanya bisa mengatakan satu kata, ‘Mianhae.’

“Satu kata itu tidak akan pernah membuat keadaanku membaik dan membuatmu kembali padaku kan? Lebih baik diam saja.”

***

Krystal tampak bermain-main dengan botol kosong bekas air mineral yang telah habis ia teguk. Ia masih menemani Minho untuk menunggu kedatangan Ji Yeon.

“Oppa, seharusnya kau yang menghampiri Ji Yeon eonnie. Bukan dia yang kemari menemuimu. Lelaki macam apa kau ini?” celetuk Krystal membuat Minho yang tengah sibuk ponselnya menoleh ke arahnya.

“Ji Yeon yang bilang ingin ke lokasi syuting drama ku. Aku juga tidak menyangka kalau syuting hari ini akan berakhir secepat ini.” sahut Minho.

“Oppa….”

“Hmm..” Minho hanya bergumam membalas panggilan Krystal.

“Sejak kapan kau menyukai Ji Yeon eonnie?” tanya Krystal. Minho memang paling tertutup kalau sudah membicarakan tentang urusan yang menyangkut privasinya.

“Sejak lama bahkan sebelum Ji Yeon berkencan dengan Kris.” Sahut Minho seraya tersenyum membayangkan betapa indahnya setiap kenangannya bersama Ji Yeon.

Krystal terkejut, “Mwo?”

***

Kris dan Ji Yeon baru saja tiba di area lokasi syuting drama Minho.

“Terima kasih atas tumpangan yang kau berikan untukku. Bye.” Pamit Ji Yeon dan berniat untuk turun dari mobil Kris.

‘Greepp’ Kris menarik tangan Ji Yeon dan menahannya. Ditariknya tubuh Ji Yeon ke dalam pelukannya.

“Aku mencintaimu. Apakah kau tidak percaya padaku?” ungkap Kris yang semakin erat memeluk tubuh Ji Yeon hingga membuat Ji Yeon sulit melepaskan diri dari pelukan mantan kekasihnya itu.

“Le..lepaskaaan…” Ji Yeon terus berusaha melepaskan diri dari pelukan mantan kekasihnya itu, namun lagi-lagi harus gagal karena Kris tidak begitu saja melepaskan pelukannya terhadap gadis yang kini ia cintai.

“Tidak bisakah kau kembali padaku. Aku mencintaimu.” Kris semakin memeluk erat tubuh Ji Yeon.

“Kris… aku tidak bi..sa bernafaaas..” ucap Ji Yeon tersendat-sendat.

***

Minho mendadak cemas dan panik seraya terus mengirim pesan dan menghubungi nomor ponsel Ji Yeon yang sulit dihubungi.

Krystal yang memandang Minho juga tampak bingung melihat kepanikan Minho.

“Oppa, kau kenapa?” tanya Krystal.

“Ji Yeon! Kenapa dia belum sampai juga?” sahut Minho panik. Ia kembali menghubungi nomor ponsel Ji Yeon namun lagi-lagi yang terdengar suara operator dan tidak lama kemudian, ia mendapatkan notifications kalau pesan-pesan yang telah ia kirim pada Ji Yeon gagal. “Aiiishh… operator benar-benar menyebalkan!!” omel Minho yang entah kenapa merasa semakin mencemaskan Ji Yeon.

“Oppa… kita tunggu Ji Yeon eonnie di depan saja.” Usul Krystal.

“Baiklah. Kajja…” Minho mulai bangkit berdiri.

“Kau sudah mau pergi sekarang? Apakah Ji Yeon sudah tiba?” tanya Manager Minho yang baru saja masuk ruang make up.

“Ne, aku pergi sekarang. Noona tolong bereskan semua barang-barangku, jangan sampai ada yang tertinggal. Oh iya, dimana kunci mobilku?” bola matanya tidak bisa diam mencari keberadaan kunci mobilnya. “Ahh itu dia..” Minho pun segera mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja rias. “Noona, aku pamit sekarang. Annyeong.” Pamitnya pada manager.

“Ne, hati-hatilah.” Balas Manager.

“Eonnie, aku juga pamit sekarang. Annyeong..” pamit Krystal lalu berjalan menyusul Minho yang sudah berjalan cepat cukup jauh darinya.

Minho tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika melihat sebuah mobil yang begitu familiar di matanya. Ia yakin itu adalah mobil milik Kris.

***

“Kris!! Apa yang kau lakukan??” teriak Ji Yeon yang berusaha mendorong Kris yang berusaha menciumnya.

“Ji Yeon…” Kris melekatkan keningnya merapat pada kening Ji Yeon. “Sejak kapan kau sudah tidak mencintaiku?” sepasang mata tajam Kris tampak berkaca-kaca. “Jawab aku!!” Kris semakin menajamkan tatapannya tepat di bola mata Ji Yeon.

“Sejak lama. Aku sudah tidak mencintaimu sejak lama. Sejak.. sejak aku tahu kau hanya menjadikanku sebagai pemeran dalam sandiwara untuk mendapatkan gadis yang dulu kau cintai.” jawab Ji Yeon dengan lantang tepat di depan wajah Kris hingga bibir Kris ternyata sudah menyentuh bibir mungil Ji Yeon dan melumatnya perlahan hingga sangat liar tidak peduli Ji Yeon yang terus memberontak dan menangis. Ji Yeon terus memukul-mukul punggung Kris agar melepaskan ciumannya, namun tidak berhasil karena Kris masih saja melumat semakin dalam bibir gadis yang sangat ia cintai ini.

Deg!! Tanpa mereka sadari Minho berada berdiri tepat di sisi kanan mobil Kris dan ia bisa melihat dengan jelas Kris dan Ji Yeon yang tengah berciuman. Dilihatnya Kris mulai membuka matanya dan tatapan matanya bertemu dengan bola mata kesal dan cemburu milik Minho melalui jendela mobilnya. Ia tersenyum menyeringai dan terus mencium bibir mungil Ji Yeon yang masih terus berusaha memukul-mukul punggung Kris agar Kris melepaskan ciumannya.

Kris tersenyum melepaskan ciumannya setelah ia merasa sangat puas seraya memandang wajah cantik Ji Yeon yang kini sudah dihiasi derai air mata. ‘Plak!!’ Ji Yeon menampar sangat keras pipi Kris.

“Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintaimu lagi. Aku tidak akan pernah

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK