Siswa-siswi berhambur keluar ketika jam pulang sekolah berbunyi.
"Hari ini cukup menyebalkan" gumam Baro sambil berjalan dengan kedua tangan masuk ke dalam kedua saku celana panjangnya.
"Baroooo!" panggil seseorang dari belakang.
Baro menoleh, "Ada apa Joong-Ki?" tanyanya ketika Joong-Ki sudah tepat berada di depannya.
"Kamu mau langsung pulang?"
"Iya"
"Bagaimana jika kita pulang bersama? Tapi aku ada rapat sebentar, tapi sebagai gantinya nanti aku traktir kamu di MickyDonald"
"Loh memangnya kenapa gue harus pulang sama lo?"
"Aku butuh bantuan kamu, jadi pulang bareng aku ya"
"Ck" Baro tampak agak kesal, "Bisa gak lo gak usah ngomong aku dan kamu? Pake gue dan lo aja"
"Yah.... aku kan harus jaga image" ucap Joong-Ki sambil tetawa kecil.
"Terus segenting apa sih masalah lo sampai harus minta bantuan gue?" Baro mengernyitkan dahi dan menyipitkan matanya tanda curiga.
"Baro jangan begitu" Joong-Ki menutup mata Baro dengan tangan kanannya.
Namun Baro menurunkan tangan Joong-Ki dari wajahnya, "apaan sih tangan lo?" Baro semakin panas.
"Yah, kamu itu sudah sipit jadi jangan sok menyipitkan mata lagi" jawab Joong-Ki.
"Terus ntar lo mau traktir gue apaan? Es krim, makanan apa minuman?" tanya Baro.
"Apapun yang kamu mau" jawab Joong-Ki tersenyum.
"Ehm...." gumam Baro.
1, 2, 3, 4, 5 menit berlalu......
"Jangan kelamaan mikir dong Baro, aku sudah ditunggu untuk rapat ini" ucap Joong-Ki dengan wajah agak resah.
"Ehm.... oke deh" Baro mangacungkan jempol tangan kanannya.
"Oke, tunggu 30 menit ya." Joong-Ki langsung berlari kembali ke dalam gerbang.
"Gue nunggu lo di mana?!" pekik Baro.
"Tunggu di halte saja!" balas Joong-Ki sambil melambaikan tangan kanannya dan tubuhnya menghilang di balik tembok sekolah.
Baro membalikkan tubuhnya dan langsung menuju ke halte.
Di rumah si kembar.
"Tok tok tok" pintu kamar Bora yang terketuk.
"Iya" jawab Bora dari kamar dan membuka pintunya. "Ada apa Oppa?"
"Oppa tahu mungkin kamu sedang pms, tapi bisakah kamu membantu Oppa?" tanya Joo Won, kakak dari Baro dan Bora.
"Bantu apa Oppa?" jawab Bora dengan wajah agak malas.
"Ini" Joo Won memberikan secarik kertas yang terlipat.
Bora menerimanya dan membuka kertas yang terlipat tersebut, setelah membukanya tampak kedua mata Bora terbelalak. "Oke kak" jawab Bora tersenyum dan melipat kembali kertas tersebut.
"Apa?" tanya Joo Won ketika Bora menyodorkan tangan kanannya tanda meminta sesuatu.
"Ih..." kernyit Bora kesal.
"Hahaha," Joo Won tertawa kecil, "Ini" Joo Won memberikan uang ke Bora setelah mengambil dari saku celananya. "Kamu juga boleh menggunakan untuk apa saja sisanya" Joo Won tersenyum.
"Gomawoyo Oppa" ucap Bora manja.
"Ih geli, sudah sana buruan" jawab Joo Won mengusap-ngusap kepala Bora, dan Bora mangangguk-angguk setelah kepalanya diuasap oleh Joo Won.
