Witch - Part 9
Beberapa hari berlalu, dan sisa 1 minggu sebelum hari terakhir Minwoo harus memberikan Magic Crystal itu. Bambam ternyata tak marah karena aku menyukai Minwoo, dia memang sahabatku yang terbaik.. batinku
"Minhwa-ya! Temanmu datang!" teriak Baro oppa dari luar kamarku
"Ne oppa!" balasku, aku lansung berdiri dan mengambil hpku di atas meja belajarku
"Tak ada pesan apapun.. Siapa yang datang ke rumahku?" gumamku sambil keluar dari kamar.
Saat aku berjalan di ruang tengah, aku melihat sesosok yeoja yang sedang duduk di ruang tamu, aku langsung menghampirinya
"Inhwa-ya?" kataku kaget, belum pernah Inhwa ke rumahku, dia ke rumahku dengan menggunakan pakaian orange dan biru, dan dia sedang memakan wortel
"Annyeong.." kata Inhwa sambil berdiri dan membungkuk memberi salam
"Duduk saja, tak apa.. Ada apa kau kemari?" tanyaku
"Aku ingin bicara sesuatu.." kata Inhwa
"Cerita saja.. Aku akan mendengarkannya" kataku.
"Jadi.. Aku hanya ingin mencurahkan seluruh isi hatiku, karena aku bingung harus menceritakan ini pada siapa.." kata Inhwa, aku mengangguk
"1 minggu setelah kita kenalan, aku mulai suka pada Bambam.. Tapi di sisi lain, aku harus menunaikan tugasku" kata Inhwa
"Tugas apa?" tanyaku kepo
"Sebenarnya aku adalah mata-mata, dan yang menyuruhku, Junior oppa. Dia menyihirku dari kelinci menjadi manusia" kata Inhwa
"Mwo (apa)?!" teriakku
"Ya! Minhwa-ya! Jangan teriak-teriak!" kata Baro oppa dari ruang tengah
"Mianhae oppa (maafkan aku, oppa).." kataku.
"Kau beneran seekor kelinci?" tanyaku setengah tak percaya, Inhwa mengangguk
"Tapi hanya untuk 1 bulan.. Dan sebentar lagi, waktuku menjadi manusia akan berakhir.. 3 hari setelah perjanjian Minwoo dan Junior oppa" kata Inhwa
"Lalu setelah kau berubah menjadi kelinci, apa yang akan kau lakukan?" tanyaku
"Aku ingin terus bersama Bambam, sampai aku mati.." kata Inhwa
"Kenapa kau menyukai Bambam? Kan kau baru kenal dengannya" tanyaku
"Dia sangat berbeda dengan namja lain, dia sangat perhatian, tapi awal-awal dia sedikit cuek dan selalu perhatian padamu.. Tapi dari situ, aku tau kalau dia menyukaimu, neomu niga joha (sangat menyukaimu).. Sedangkan Junior oppa sangat kejam padaku, aku membencinya" kata Inhwa
"Waktu itu, Bambam bilang padaku tentang perasaannya.." kataku
"Geurigo (tapi).. Aku mau minta tolong padamu, untuk jangan bilang siapapun tentang hal ini.. Termasuk Bambam" kata Inhwa
"Geurae (baiklah).. Kau bisa percaya padaku.." kataku.
"Hey! Kau tau? Aku sangat merindukanmu, kawan.." kata Inhwa pada Bobby, anjing yang waktu itu ditinggalkan di depan rumahku
"Kau mengenal Bobby?" tanyaku
"Kau memberinya nama Bobby? Ah~ neomu gwiyeowo (sangat imut).." kata Inhwa sambil memeluk Bobby, aku merasa aneh dengan Inhwa..
"Untung kau tak disuruh menjadi manusia.. Dan aku bahagia kau dirawat oleh Minhwa.." kata Inhwa, aku menatap mereka berdua dengan tatapan bingung
Nih bocah kenapa sih? Batinku
"Aku tau kau bingung, Minhwa-ya.. Jadi kami ini adalah sahabat, tapi saat aku di ubah menjadi manusia oleh Junior oppa, Bobby tak terima dan terus menggonggong ke arah Junior oppa, akhirnya dia pergi membawa Bobby pergi, dan aku tak tau mereka kemana.. Saat Junior oppa pulang, Bobby sudah tak bersamanya" kata Inhwa
"Oh.. Jadi kau ingin Bobby bersamamu lagi? Kalau begitu, kau boleh membawanya lagi.." kataku
"Ani.. Aku takut Bobby akan dibuang lagi oleh Junior oppa" kata Inhwa
"Kalau begitu, kau boleh kemari untuk bertemu dengan Bobby" kataku
"Jinjja (beneran)? Wah~ gomawo, Minhwa-ya (terima kasih Minhwa)!" kata Inhwa, aku tersenyum.
~*^.^*~
"Yeoboseyo?" kataku saat mengangkat telpon dari Minwoo
"Minhwa-ya! Gawat!" kata Minwoo yang terdengar panik
"Wae geurae (ada apa)?" tanyaku
"Magic Crystal.. Magic Crystal-ku menghilang!" kata Minwoo
"Mwo (apa)?! Bagaimana bisa?" tanyaku panik
"Aku yakin sudah menyimpannya dengan benar.. Tapi aku lupa tempatnya dimana.." kata Minwoo
"Lalu bagaimana?" tanyaku
"Kau tenang saja.. Aku akan menemukannya sebelum waktunya.." kata Minwoo
"Ne (iya).." kataku, lalu telpon ditutup
"Eotteohke (bagaimana ini)? Magic crystalnya menghilang.." gumamku cemas.
~*^.^*~
"Minhwa-ya, neo gwaenchana (Minhwa kau taka pa)?" tanya Bambam saat aku, Bambam, Eunji dan Inhwa sedang di kantin
"Kau terlihat gelisah dan takut.." kata Inhwa
"Dari 3 hari lalu.." kata Eunji menambahkan, aku hanya menatap mereka bertiga, lalu aku menggeleng
Tiba-tiba ada seseorang memegang kelapaku, aku langsung menoleh, dan ternyata Minwoo
"Ttarawa (ikut aku).." kata Minwoo
"Eodi (kemana)?" tanyaku, Minwoo menunjuk tempat yang sudah ditempati Jo Twins, aku berdiri dan mengikuti Minwoo.
"Sudahlah.. Tak usah dipikirkan.." kata Minwoo, aku hanya mengangguk
"Sepertinya Inhwa itu bukan sesosok manusia biasa.." kata Kwangmin sambil menatap ke arah Inhwa, aku, Youngmin dan Minwoo menatap Kwangmin dengan bingung
Bagaimana dia tau? Batinku
"Maksudmu?" tanya Minwoo penasaran
"Dia memang tampak seperti manusia, tapi dari aura dan harum tubuhnya, dia tak seperti yeoja biasa, kau juga bisa merasakannya, kan hyung?" kata Kwangmin pada Youngmin, Youngmin mengangguk
"Geuneun gwiyeo tokki yeoja-imnida (dia adalah cewe kelinci yang lucu)" kata Youngmin
"Eoh! Jinjjayo (emang bener)?" kata Minwoo syok
"Ah kau ini! Insting vampirmu gimana sih?" kata Kwangmin memukul kepala Minwoo
"Sibuk pacaran sih.." kata Youngmin
"Kami gak pacaran.." kataku dan Minwoo berbarengan
"Kalau begitu, jadian saja.. Begitu saja repot.." kata Kwangmin
"Kenapa kau sewot?" tanya Minwoo pada Kwangmin
"Dia jealous.. Dia kan sebenarnya juga suka dengan Minhwa.." kata Youngmin
"Ya (hey)! Hyung!" teriak Kwangmin, Youngmin dan Minwoo tertawa dan aku hanya tersenyum.
~*^.^*~
"Aku ingin liburan.." kataku pada Baro oppa saat aku dan Baro oppa sedang nonton tv, Bobby juga ada di sampingku
"Bukankah seharusnya kau sudah libur?" tanya Baro oppa
"Ne, maja (iya benar).. Hajiman (tapi).. Ei.. Molla (gak tau ah).." kataku
"Sudahlah.. Nanti saja kita pergi liburan, bersama teman-temanmu dan 3 Witch Men.." kata Baro oppa
"Jinjjaro (beneran)? Yey.." kataku.
"Oppa, ternyata Bobby mempunyai majikan.." kataku
"Eoh? Jinjja (beneran)? Lalu kau mau mengembalikannya?" tanya Baro oppa
"Majikannya adalah Junior, dan sahabatnya Bobby adalah Inhwa, yang datang 3 hari yang lalu" kataku
"Oh, yeoja tokki (cewe kelinci) itu.. Pantas saja, saat dia kemari, Bobby terlihat sangat senang" kata Baro oppa
"Memang.. Tapi kau tau darimana kalau Inhwa adalah tokki?" tanyaku
"Dari Jo Twins dan Minwoo.. Kan tadi aku ke Witch Cafe.. Dan Minwoo menanyakanmu.." kata Baro oppa
"Eh?" responku
"Aku ingin tau.. Kau sebenarnya suka pada Minwoo?" tanya Baro oppa
"Eung.." jawabku ragu
"Soalnya kalian benar-benar terlihat seperti sepasang kekasih" kata Baro oppa
"Minwoo sudah menyatakan perasaannya, aku juga bilang kalau aku menyukainya, tapi aku masih takut untuk pacaran dengannya" kataku
"Wae? Apa karena dia vampir, tapi kan dia vampir baik.." kata Baro oppa
"Ara (aku tau).. Tapi 4 hari lagi, aku dan Minwoo harus pergi ke Taman, Junior meminta Magic Crystal. Kalau Minwoo tak memberikannya, Junior mengancam untuk mengubahku menjadi patung lilin" kataku
"Hah?!" kata Baro oppa syok
"Dan 3 hari lalu, Minwoo bilang padaku kalau Magic Crystal itu menghilang.. Karena itu aku takut.." kataku
"Kenapa kau dan Minwoo tak menceritakan ini padaku, Jo Twins dan 3 Witch Men?" tanya Baro oppa
"Kata Minwoo tak usah.. Dia bilang biar itu menjadi urusanku, Minwoo dan Junior saja.. Jadi aku tak berani bilang apa-apa" kataku
"Tapi seenggaknya bilang.." kata Baro oppa
"Mianhae oppa (maafkan aku oppa).. Tapi kata Minwoo, dia akan menemukan Magic Crystal itu" kataku, Baro oppa mengangguk
"Sudah sana kau tidur.. Ini sudah malam" kata Baro oppa, lalu aku berdiri dan berjalan ke kamarku, saat aku mau menutup pintu kamarku, aku melihat Bobby berjalan ke arahku, jadi aku membiarkannya masuk dan tidur di tempat tidurku.
"Untung saja tempat tidurku double bed.. Kalau single bed kan aku tak bisa membiarkan Bobby tidur di sini.." kataku pada diriku sendiri sambil membelai bulu Bobby.
~*TBC*~