Witch - Part 7
Aku dimana ini? Kenapa gloomy begini? Batinku sambil memperhatikan sekelilingku
"Ah~ baegopa (aku lapar)~" kataku sambil bangun dari sebuah papan yang hanya dilapisi spons tipis
"Nae handphone eodiseo (hpku dimana)?" gumamku sambil mencari-cari hpku, tapi hpku menghilang.
Tempat apa ini? Batinku, aku baru sadar kalau sepertinya aku berada di ruang bawah tanah, aku langsung berjalan menuju pintu yang sangat besar.
Perlahan aku membukanya, aku melihat semua peralatan yang aneh, seperti botol-botol ramuan, gulungan-gulungan kertas di sebuah guci besar dan sebuah tong besar yang mengeluarkan asap.
Ketika aku telah membuka pintu itu sepenuhnya, aku melihat Junior sedang ada di depan laptopnya. Design ruangan ini cukup unik namun menyeramkan.
Karena setengah bagian, terasa sangat kuno seperti botol-botol ramuan itu, dan setengah lagi sangat modern, dan menimbulkan kesan seperti berada di laboratorium.
"Kau sudah bangun, Minhwa-ya?" tanya Junior yang sama sekali tak menoleh padaku, aku hanya diam
"Kau pasti bingung tempat apa ini.. Majayo (benar sekali).. Ini ruanganku.. Dan aku mengajakmu kemari, aku ingin meminjam tubuhmu sebentar untuk eksperimen baruku" kata Junior
Mwo (apa)? Andwae (jangan)! Siro (gak mau).. Aku mau pulang.. Minwoo-ah.. Help me.. Batinku, aku masih terpaku
"Duduklah.." kata Junior menyuruhku duduk di tempat duduk yang seperti kursi di ruang dokter gigi, aku hanya diam tak bergerak
"Palli (buruan)!" bentak Junior, aku makin tak bergerak karena takut, lalu Junior menghampiriku dan memaksaku untuk duduk di kursi itu. Dengan sigap, Junior langsung mengikat tanganku dan kaki
"Mau apa kau?!" kataku sambil meronta-ronta, Junior tersenyum licik
"Sudah kubilang.. Kau akan kujadikan bahan eksperimenku" kata Junior sambil mengelus pipiku, aku langsung mengelak, tiba-tiba lagu Witch - Boyfriend terdengar di sebelah laptop
"Bukankah ini hpmu, Minhwa-ya?" tanya Junior sambil berjalan menuju hpku, aku terus menatapnya, Junior mengangkat hp yang memiliki casing Sky Blue color, hpku masih berbunyi
"Nae phone (hpku)!" teriakku
"Biar kubantu kau untuk mengangkatnya" kata Junior yang kemudian mengangkat telpon.
"Yeoboseyo Minwoo-ah.. Lama tak jumpa kawan.." kata Junior, telpon itu di loudspeaker oleh Junior
"Ya (hey)! Kenapa hp Minhwa ada padamu?!" tanya Minwoo
"Minwoo-ah.. Aku takut.. Do-wayo (tolong).." kataku
"Minhwa-ya, neo gwaenchana (Minhwa, kau tak apa)? Tenang.. Aku akan ke sana." kata Minwoo, lalu aku melihat Junior menekan sebuah option yang sepertinya itu untuk mematikan loudspeaker
"Uh~ so sweet~ tapi kau tenang saja, Minwoo-ya.. Aku hanya ingin meminjam tubuhnya saja.. Untuk eksperimen" kata Junior, lalu Junior tertawa
"Kau harus membawa benda itu.. Benda yang dulu pernah di berikan padamu.." kata Junior kemudian
Benda apa sih? Semakin lama, masalah ini membuatku pusing dan penasaran.. Batinku
"Aku tak mau tau.. Pokoknya 1 bulan kau tak memberikannya padaku, Minhwa akan kujadikan patung lilin" kata Junior
"Mwo (apa)?! Siro (gak mau)!!" teriakku
"Ya (hey)! Diam kau!" bentak Junior, aku hanya diam, tiba-tiba Junior menghampiriku.
"Kau ingin bicara dengan pacarmu, Minhwa-ya?" tanya Junior sambil menempelkan hpku ke telingaku
"Minwoo-ah.. Do-waseo (tolong aku).. Aku takut.." kataku
"Iya.. Aku berusaha mencari benda yang dia inginkan supaya kau bisa bebas sepenuhnya.. Tunggu aku.. Aku akan menjemputmu" kata Minwoo
"Ne (iya).." kataku, tiba-tiba hpku dijauhkan lagi dari telingaku
"Cepat jemput dia, sebelum kuapa-apakan yeoja (cewe) manis ini.." kata Junior.
~*^.^*~
Aku ditinggalkan sendiri di taman, hari sudah malam, saat kulihat jam yang ada di tangan kananku, ternyata sudah jam 11
Apa Minwoo akan menjemputku? Ini sudah larut malam.. Batinku
"Minhwa-ya!" panggil seseorang dari arah belakangku, aku menoleh dan ternyata itu Minwoo
Minwoo menghampiriku dan langsung memelukku, aku juga memeluknya
"Sudah kubilang padamu, untuk tidak pergi kemari sendirian.. Junior itu sangat berbahaya.. Tapi aku senang kau tak apa, Minhwa-ya.." kata Minwoo yang masih memelukku, aku tersenyum
"Naega (aku).. Naega baegopa (aku lapar).." kataku lirih, kemudian Minwoo melepas pelukannya dan merangkulku
"Ayo ke rumahku, akan kubuatkan kau makanan.." kata Minwoo, kemudian dia mengeluarkan hpnya
"Baro hyung, Minhwa sudah bersamaku, sekarang kami ke rumahku dulu, lalu aku akan mengantarnya pulang" kata Minwoo, tak berapa lama, Minwoo menutup telponnya.
~*^.^*~
"Eottae (bagaimana)?" tanya Minwoo saat aku baru selesai makan, aku makan sendirian, tadi aku memaksa Minwoo untuk makan bersamaku, tapi dia terus menolak
"Massisseo (enak).. Kau sangat pintar memasak ternyata.." kataku sambil tersenyum
"Minhwa-ya, kalau kau diberi pilihan, kau memilih siapa diantara 3 Witch Boys?" tanya Minwoo tiba-tiba
"Memilih apa maksudnya?" tanyaku bingung
"Ani (tidak).. Lupakan saja.. Kaja (ayo pergi).. Aku akan mengantarmu pulang" kata Minwoo yang tiba-tiba berdiri, aku hanya menatapnya bingung.
~*^.^*~
"Minhwa-ya, kau takut dengan vampir, tak?" tanya Jeongmin oppa saat aku, Baro oppa, 3 Witch Men dan 3 Witch Boys sedan berada di Witch Cafe
"Ani (tidak).. Tapi vampir seperti apa dulu? Kalau yang jahat ya, takut juga.." kataku
"Kalau vampir sepertiku?" tanya Jeongmin sambil melakukan aegyo-nya
"Hahaha, memang kau vampir, oppa?" tanyaku
"Ne (iya).. Donghyun hyung juga.. Ya kan, hyung?" kata Jeongmin oppa
"Ya begitulah.." kata Donghyun oppa
"Wow.. Daebak (hebat).. Tapi kalian mempunyai imej seorang penyihir.." kataku.
"Permisi, ada titipan.. Katanya untuk Minhwa-ssi dan Minwoo-ssi" kata seorang pelayan yang tiba-tiba datang membawa 1 kotak berukuran sedang
"Ah, ne (iya).. Kamsahamnida (terima kasih).." kata Minwoo menerima kotak itu, kemudian pelayan itu pergi, kami berdelapan menatap kotak itu.
Tiba-tiba aku melihat 3 Witch Men mengeluarkan taring vampir mereka, Jo Twins juga, sedangkan Minwoo langsung menutup mulut dan hidungnya
"Kalian tunggu di sini.. Biar aku dan Minhwa yang membukanya di luar" kata Baro oppa sambil mengambil kotak itu dan mengajakku pergi dari situ.
Sampai di luar cafe, Baro oppa langsung menyuruhku masuk mobil, dan kami membuka kotak itu di dalam mobil Baro oppa.
"Mwo (apa)?!" kataku setelah melihat isi kotak itu. Itu ada 2 boneka lilin, yang 1 yeoja dan 1 lagi namja, lalu juga ada 1 kantong darah. Boneka lilin yang namja ada taring seperti boneka lilin vampir.
"Pantas saja.. Ada sebuah kantong darah di sini.." kata Baro oppa, aku masih bingung dengan boneka lilin itu, aku sama sekali tak mengerti maksudnya
"Geurae (baiklah).. Nanti kau pulang bersamaku, oke? Kita harus memberikan kantong darah ini ke rumah sakit" kata Baro oppa
"Ne oppa.." kataku
"Kaja (ayo).. Kita turun lagi.." kata Baro oppa, kami keluar dari mobil dan masuk cafe lagi.
Saat aku dan Baro oppa masuk cafe dan menghampiri 3 Witch Men dan 3 Witch Boys, ternyata mereka telah memesan minuman
"Bloody Juice?" tanya Baro oppa
"Ne (iya).." kata Jeongmin oppa yang kemudian meminumnya lagi
"Tadi itu isinya apa? Apa ada darah?" tanya Kwangmin
"Ne (iya).. Tapi ada 2 boneka lilin, yang satu yeoja dan yang 1 lagi namja dengan taring seorang vampir" kataku
"Pasti ini dari Junior.." kata Minwoo setelah meminum Bloody Juice, 3 Witch Men, Jo Twins dan Baro oppa menatap Minwoo heran
"Memang dia kenapa?" tanya Donghyun oppa, aku mengisyaratkan pada Minwoo kalau ada tetesan Bloody Juice di ujung bibirnya, kemudian dia menyekanya dengan ibu jarinya
"Kemarin dia menyekapku di ruang pribadinya.." kataku, 3 Witch Men, Jo Twins dan Baro oppa menatapku dengan kaget
"Wae (kenapa)? Kok bisa?" tanya Youngmin
"Pasti kau ke taman hanya sendirian, ya kan?" kata Kwangmin
"Ani (tidak).. Aku pergi bersama Bambam dan Eunji.. Tapi tiba-tiba dia mengajakku ngobrol berdua, lalu aku seperti dihipnotis dan tertidur.. Saat bangun aku sudah di ruangan yang gloomy gitu.." kataku
"Kau sih, bandel.." kata Minwoo
"Kan udah kuberitau.. Kalau mau ke taman, minimal ajak salah satu dari dari 3 Witch Boys" kata Donghyun oppa
"Mianhae (maafkan aku), oppa.." kataku sambil menunduk.
~*TBC*~