Preview
“Daddy bilang akan ada seorang “Special Daddy” yang akan Tuhan kirimkan padaku, dan aku mendapatkannya hari ini. Choi Siwon Appa”
* * *
Myungsoo menghela nafas beratnya berkali-kali, sebenarnya namja ini benar-benar tak berniat menjadikan rumahnya penuh hawa kemarahan namun Ia juga tak bisa membiarkan YooNa terus berlarut-larut untuk hal ini. Namja itu melangkah pelan, membawa secangkir coklat panas di tangannya, lengkap dengan sepiring biskuit kacang kesukaan YooNa.
“Mwohae ?” Myungsoo meletakkan coklat panas dan biskuit di atas meja kecil di balkon apartemen mereka, lalu duduk di kursi panjang itu tempat dimana YooNa mengosongkan pikirannya sejak berjam-jam yang lalu.
“Oh, anieyoo ..” YooNa menggeser duduknya, sedikit memberi jarak antara dirinya dan Myungsoo. Bagaimanapun kekesalannya pada namja itu tak mudah sirna begitu saja.
“Miyanee ..” Myungsoo menatap hangat YooNa yang terus saja melemparkan seluruh pandangannya ke langit malam yang sangat cerah dan penuh bintang.
“Untuk apa ?” tanya YooNa terdengar tak begitu tertarik, membuat Myungsoo terdiam cukup lama merasa dirinya hanya pengganggu dan semakin merusak suasana hati wanita itu.
Mereka terdiam cukup lama, hanya desahan nafas mereka yang terdengar cukup jelas di keheningan malam itu. Sepertinya sangat banyak yang hal yang membuat pikiran Myungsoo bekerja keras setelah pertanyaan YooNa barusan.
Dia bahkan meminta maaf untuk kesalahan yang dia rasa tak pernah Ia lakukan, lalu ? untuk apa mengatakan maaf ? Sebanyak apapun Myungsoo berpikir, satu-satunya kesalahan Ia dulu dan saat ini adalah ..
“Untuk mencintaimu .. Miyane ..” Myungsoo bangkit dari duduknya setelah mengucapkan kalimat yang sontak membuat YooNa menoleh cepat ke arahnya. Namja itu berbalik, memunggungi YooNa yang masih membisu dan bersiap melangkah meninggalkan wanita itu.
“Yeoboo ..” panggil YooNa serak, berhasil mengunci langkah Myungsoo seketika dan membuat namja itu berbalik, mengarahkan pandangannya pada YooNa yang kini menatapnya dengan linangan air mata.
“Miyaneyoo ..” YooNa tertunduk, kata-katanya tertahan dengan isakan tangis luar biasa yang tak bisa Ia kendalikan.
“Mwoga miyane ?” Myungsoo dengan hangat, langsung mendekap wanita itu dalam pelukannya. Mengusap rambut panjangnya lembut, sesekali menepuk pundak YooNa menenangkan tangis yang seolah tak berujung itu.
“Miyanee ..” tangisan YooNa larut dalam dekapan Myunsoo, terisak hingga Ia lelah dan mengeluarkan semuanya malam itu. Dalam dekapan lengan hangat Myungsoo, dalam belaian lembut jemari Myungsoo yang mampu membuatnya kembali merasakan getaran kecil dalam dirinya, juga kecupan manis yang berulang-ulang Myungsoo daratkan di keningnya membuat wanita itu kini sadar, bahwa Myungsoo memang ditakdirkan untuknya.
Bahkan tanpa YooNa jelaskan untuk hal apa maaf itu Ia ucapkan, Myungsoo mengetahuinya. Bukan karena Myungsoo menghitung berapa banyak kesalahan dan dosa YooNa padanya, tapi karena Myungsoo tahu bahwa terlalu mencintai sesuatu juga dapat menimbulkan sedikit banyak kekeliruan dan kesalahan. Seperti yang mereka alami sekarang.
* * *
“Appa Siwon ?”
“Kimi-yya ? Ot .. ttok .. kee ?” tanya Siwon tak percaya, air matanya langsung mengalir jelas tanpa komando, menatap gadis kecil di hadapannya penuh binaran bahagia tak terkira.
“Daddy menceritakan banyak hal tentang Appa, Daddy juga pernah memperlihatkan foto Appa padaku, tentu saja Oemma tidak tahu itu” jelas Kimi lucu, mencoba mengalihkan air mata Siwon menjadi seuntai senyum.
Bukan hanya bahagia dengan kenyataan yang terdengar tak masuk akal baginya, namun mendengar pengakuan Kimi yang tak mungkin sebuah kebohongan itu entah mengapa membuat perasaan benci dan amarah luar biasa yang Ia tanam untuk Myungsoo selama ini mendadak sirna. Ia tidak hanya membenci Myungsoo, tapi juga sangat sangat sangat menyimpan amarah luar biasa mengira bahwa Myungsoolah yang menghancurkan hidupnya lebih dan lebih ketika Ia pergi bersama YooNa dulu.
“Appa tahu, Daddy memberiku nama apa ?” tanya Kimi membuat Siwon semakin mengerutkan dahinya
“Suho Samchoon memberiku nama Kimi, karena katanya aku adalah Putri Keluarga Kim yang pertama”
“Lalu Oemma memberiku nama Giesella Kim”
“Dan nama Koreaku .. Choi Jiwon / Kim Jiwon, Daddy bilang .. aku punya dua nama keluarga dan aku boleh menggunakan yang manapun yang aku inginkan” tak ada satu katapun yang bisa keluar dari mulut Siwon, tak ada satu patah katapun yang mampu menjelaskan apa yang Ia pikirkan saat ini. Bingung ? Bahagia ? Tersanjung ? Tak percaya ? Entahlah .. Yang bisa Ia lakukan hanya terus tersenyum tanpa ujung sembari menatap hadiah terhebat dari Tuhan seumur hidupnya.
Tak peduli dengan siapa dia telah tinggal, tak peduli dimana Ia tumbuh, tak peduli bahkan jika Kimi tak pernah tahu bahwa dia Ayahnya, rasa syukur yang sangat besar karena Myungsoo dan YooNa telah membesarkan gadis kecil ini dengan hebat langsung menghilangkan semua prasangka buruk dalam dirinya. Choi Siwon akhirnya .. adalah seorang Ayah, gadis kecil di hadapannya ini kini memanggilnya Ayah ..
“Appa ..” panggil Kimi, membuat Siwon terhenyak dari lamunannya
“Oh, Wae ?” tanya Siwon lembut terdengar kekanak-kanakan, seolah sekarang Ia benar-benar tahu bagaimana rasanya memiliki seorang anak perempuan.
“Igo ..” Kimi mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah hadiah tanpa pembungkus namun berhasil membuat Siwon terpaku, tak mengerti maksud dari benda yang barusan anak perempuannya sodorkan.
“Cincin ?” tanya Siwon tak mengerti, melihat dua cincin berbahan solid gold polos tanpa hiasan maupun permata disodorkan oleh Kimi padanya.
“Apa ini cincin couple ? Tapi mengapa punyamu besar sekali ?” tanya Siwon bingung
“Ini bukan punyaku ..” tolak Kimi cepat
“Lalu ?”
“Jung Soo Jung Oemma ..” ucap Kimi pelan, membuat sekujur tubuh Siwon melemas, cincin yang semula berada di tangannya terlepas menggelinding bebas menjauh darinya. Lidahnya kelu bahkan untuk bertanya apa maksud dari ucapan Kimi, otaknya benar-benar kacau sekarang “Jung Soo Jung Oemma ?” entah mengapa kalimat itu terus berulang di kepalanya bak kaset rusak yang tak akan berhenti sebelum dihancurkan berkeping-keping.
- - -
Kimi berada dalam gendongan Siwon, terdekap hangat di balik lengan kekar namja itu. Ia sudah tertidur pulas sekarang, setelah berhasil membolak-balik perasaan Siwon dalam waktu sekejap. Tak ada yang mengganggu pikiran Siwon sekarang kecuali satu, “Jung Soo Jung Oemma”. Entah mengapa nama wanita yang sudah sejak lama terkubur dalam di sisi lain hatinya itu kini tiba-tiba kembali membuat jantungnya berdegup tak normal. Dan lagi .. darimana anak sekecil Kimi mempelajari hal semacam itu ?
“Hyung !!” Suho melambaikan tangannya, ketika tubuh Siwon mulai terlihat dari kejauhan. Mereka sudah berjanji untuk bertemu kembali di gerbang Namsan Tower, demi kebaikan bersama Suho menyarankan agar dia yang menjemput Kimi agar Siwon tak perlu membuat keributan kecil nantinya.
“Apa dia tertidur ?” Suho berlari kecil menghampiri Siwon, mengambil alih Kimi dari gendongan Ayahnya itu. Namun tak ada satu jawabanpun keluar dari mulut Siwon, Pria ini masih terpaku .. diam tak berujung dengan pikiran yang masih melayang entah kemana.
“Hyung ?!” Suho sedikit mengeraskan suaranya, membuat Siwon tersadar dari lamunannya.
“Oh Junmyeon-ahh ..” decak Siwon pelan
“Waeyo ? Mussoen ireseossoyo ?” tanya Suho aneh, bukankah seharusnya setelah bertemu putrinya Siwon sekarang dalam suasana hati yang baik ?
“Ahh .. Aniyo ..” jawab Siwon singkat
“Jaga dia baik-baik, mengemudilah dengan aman”
“Dan kalau bisa jangan sampai membangunkannya” Siwon mengelus belakang kepala Kimi pelan, meninggalkan kecupan manis di pucuk kepala gadis kecil yang tengah terlelap itu
“Ne Appa !!” ledek Suho terkikih kecil, berhasil membuat Siwon sedikit tersipu malu.
Siwon terus melambaikan tangannya, bahkan Kimi sama sekali tak terbangun dari tidurnya namun paling tidak dia harus melakukan perpisahan dari perjalan manis yang entah kapan akan terjadi lagi. Terus berdiri tanpa berpindah sedikitpun, hingga mobil Suho berlalu .. menghilang dari pandangannya. Menghela nafas beratnya menerima kenyataan bahwa perjalanan Ayah dan anak itu telah berakhir hingga Ia berbalik dan ..
“Kim Myungsoo ?”
- - -
Tak ada kata yang terucap dari kedua Ayah tampan ini .. Bahkan segelas ekspresso telah surut dari cangkir mereka masing-masing.
“Hyung sudah menerima hadiah dari Kimi ?” Myungsoo membuka pembicaraan yang tentu saja tak akan berlangsung baik-baik saja. Ada ketegangan yang teramat sangat di sana.
“Kau yang memintanya melakukan itu ?” Siwon sudah menebak itu, mana mungkin gadis kecil seperti Kimi berpikir hingga sejauh itu
“Ani .. Dia merencanakan itu semua bersama Irene dan Suho. Tanpa sepengetahuanku dan YooNa” jelas Myungsoo datar, langsung membuat Siwon mengerutkan dahinya menatap Myungsoo seolah ingin mengahrdik “BOHONG !!”
“Oh ya ?” Siwon menyunggingkan ujung bibirnya sinis
“Lalu bagaiaman kau bisa tahu dia merencanakan itu semua ? Suho dan Irene memberitahumu ?” pertanyaan yang lebih terdengar sebuah “sindiran” itu sama sekali tak menarik Myungsoo untuk ikut membalas nada tak sedap dari Siwon.
“Karena aku Ayahnya” jawab Myungsoo singkat yang langsung membunuh Siwon dalam sepersekian detik.
“Aku pikir kau sudah berubah, ternyata tidak”
“Bagaimana bahkan setelah 10 tahun egomu yang besar itu tak sedikitpun melunak Hyung ?” Inilah waktunya “membunuh” Choi Siwon akan benar-benar terjadi malam ini
“Apa kau bersikap sama seperti ini di depan Kimi ?”
“Ahh .. Bagaimana lagi aku akan menggambarkan sosokmu nanti ?” Myungsoo meneguk habis sisa ekspresso di cangkirnya, langsung bangkit dan bersiap untuk pergi dari tempat itu tanpa sepatah katapun.
“Myungsoo” panggil Siwon cepat, sepertinya trik Myungsoo cukup ampuh kali ini. Jika saja dia tahu dari dulu bagaimana memecah keegoisan Siwon ternyata cukup mudah seperti ini, dia akan melakukannya dari dulu.
“Gumawoo .”
“Keuriguu .. Miyane ..”
“Mwoga ?”
“Telah menjaga dan membersarkan Kimi dengan baik”
“Dan membiarkanmu menanggung semua dosaku”
“Geure ?”
“Apa Hyung tak berniat membalasnya ?”
“Otto .. kke ?”
“Cari Soo Jung !!”
“Dan tanggung semua dosaku padanya”
“Aku pikir itu balasan yang setimpal”
“Ahh caamm .. Aku hampir lupa mengatakannya”
“Kami akan kembali ke Amerika besok” Myungsoo berlalu, bahkan tanpa belum sempat Siwon mengucap satu katapun. Membuat Pria itu terhenyak, memandangi punggung Myungsoo yang semakin jauh meninggalkannya.
- - -
Siwon masih termenung, tak beranjak bahkan setelah sejam berlalu pembicaraannya dengan Myungsoo. Mengapa ucapan namja itu seolah mendukung perkataan Kimi padanya.
“Jung Soo Jung Oema ? Ciihh .. Apa mereka bersekongkol ? Mereka mengerjaiku ?”
Drrrttttt ..
Handphone Pria itu bergetar, Ia merogoh dengan malas saku celananya mengambil smartphone yang ternyata menerima pesan dari seseorang yang sebelumnya telah membuat pikirannya terganggu, Kim Myungsoo.
“Suasana Han Gang di malam hari sangat indah”
Pesan konyol itu membuat Siwon mendecak tak percaya “Apa yang dilakukan anak ini ?” kesalnya merasa diolok-olok oleh Myungsoo. Ia menutup kembali smartphonenya, tak mengindahkan pesan omong kosong Myungsoo barusan.
“Hei bodoh, Apa kau akan membiarkan wanita cantik itu terus menunggumu !!”
Siwon menyiritkan dahinya, menatap curiga pesan kedua yang Myungsoo kirimkan, namun entah mengapa otaknya masih malas berpikir tentang maksud dari pesan yang Ia anggap hanya lelucon untuk menggodanya. Ia kembali mengebaikan pesan itu dan kembali larut dalam lamunannya.
“Ini sebabnya kau butuh 10tahun untuk mendapatkannya. Aku menyuruhmu pergi ke Han Gang !! Dasar Ahjussi Tua yang bodoh, Soo Jung akan berjamur jika kau tak pergi sekarang !!”
“Soo Jung ?”
“Han Gang ?” dahi Siwon berkerut dalam
- - -
“Kau salah besar jika menganggap rasa bersalah itu adalah sebuah cinta”
“Yang kau butuhkan Choi Siwon BUKAN aku !!”
“Yang kau cintai HANYA Choi Siwon BUKAN aku !!”
Soo Jung tak menampik namun juga tak membenarkan begitu saja perkataan Myungsoo padanya, namun rasanya ucapan itu seperti bom waktu yang mampu meledakkannya kapan saja. Ia memikirkannya kembali .. terus memikirkannya .. memikirkannya lagi .. dan memikirkannya lagi .. Namun entah mengapa, Ia tak bisa mengelak.
Bahkan tanpa sebuah paksaanpun hatinya tau yang Ia cintai memang Choi Siwon, tapi rasanya untuk mengiyakan perasannya itu begitu sulit. Mengingat dosa apa yang telah Siwon lakukan sehingga menghancurkan kehidupan mereka tanpa ampun hingga hanya tersisa reruntuhan yang mau tak mau memaksa mereka bertahan di dalamnya.
“Geureee .. AKU MENCINTAI CHOI SIWON !!”
“AKU MEMANG HANYA MENCINTAI PRIA ITU !!”
“LALU APA ? APA YANG BISA AKU LAKUKAN JIKA AKU MENCINTAINYA ?”
“AKU HARUS BERLARI PADANYA DAN MENGATAKAN INI ?”
“JAWAB AKU KIM MYUNGSOOOO !! APA YANG HARUS AKU LAKUKAN ?!”
Soo Jung berhenti, nafasnya terengah. Mungkin semua orang yang mendengarnya menganggap yeoja ini gila, tapi dia bisa apa ? Hatinya merasa pengap, otaknya tak bisa bekerja lagi, Myungsoo dan Siwon benar-benar membuatnya gila.
Ia bertahan dengan nafasnya yang belum berhembus normal, mendadak kembali masuk ke dalam lamunan tak berujung, memandang hamparan air tenang yang di selimuti gelapnya malam. Entah bagaimana Ia merasakan sebuah ganjalan besar lepas dari dadanya, membiarkan Ia bernafas dengan lega sekarang. Ia hanya berpikir untuk merasakan kenyamanan ini lebih .. dan lebih lagi .. Menikmati kedamaian yang lama tak Ia rasakan, hingga ..
“Mwoya ?” Ia terhenyak, bangkit dari duduknya. Melihat pemandangan indah tiba-tiba terjadi di depannya. Lampu di sekitaran jembatan Han Gang mendadak berkelip, atraksi air mancur yang hanya terjadi ketika parade musim panas mendadak menari dengan indah di hadapannya. Ia terpesona, terpukau bahkan tak bisa berkata-kata.
“Apa ada acara lamaran di sini ?” gumamnya pelan, melemparkan pandangan ke sekitarnya
“Oh .. Ada ..” jawab seseorang, yang entah sejak kapan dan bagaimana telah berdiri di belakangnya
“Opp .. paa ..” Soo Jung melemparkan tatapan tak mengerti, penuh tanya dan curiga
“Sedang ap .. pa kau ..” Ia tak bisa berbohong, sejak tadi Pria inilah yang memenuhi ruang pikiran dan hatinya, bahkan belum berlalu lama sejak Soo Jung mengakui masih mencintai Pria ini dan sekarang kenapa dia ada di sini ? Apa namja itu mendengarnya ?
“Melamarmu ..” Siwon memajukan langkahnya, mengambil jemari Soo Jung, langsung memakaikannya cincin yang Kimi berikan padanya. Dan benar-benar ajaib, bagaimana cincin itu bisa benar-benar pas di jari manis Soo Jung ?
“Oppa .. Wae geureyooo ..” ucap yeoja itu gugup mencoba memundurkan langkahnya menjauh dari Siwon, menatap heran jemarinya yang telah di pasang sebuah cincin.
“Wae ?” Siwon menghabiskan jarak antara dirinya dan Soo Jung, langsung melingkarkan lengannya erat di pinggang Soo Jung.
“Opp .. paa ..” Soo Jung mencoba melepaskan dirinya dari Siwon, bukan karena Ia tak menyukai sikap Pria itu hanya sajaa .. Ia terlalu malu untuk berhadapan dengan Siwon saat ini.
“Membiarkanu menungguku terlalu lama, Miyane ..”
“Karena telah menyakitimu terlalu banyak, Miyane ..”
Siwon melemparkan tatapan matanya tepat ke dalam mata Soo Jung, nyaris tak ada jarak antara keduanya. Bahkan deru nafas Siwon dapat Ia rasakan berhembus hangat di wajahnya. Siwon tak ragu, semakin membunuh jarak diantara mereka, perlahan namun pasti mendekatkan wajanya terus dan terus hingga ujung hidung mereka saling bersentuhan.
Soo Jung yang entah mengapa mendadak memejamkan matanya seolah berusaha menikmati desiran dan getaran kecil tubuhnya dalam pelukan erat Siwon, hingga sebuh kecupan lembut nan hangat menyentuh bibir tipisnya namun itu tak berhenti sampai di sana, lumatan-lumatan kecil yang tak dapat Ia tolak membuatnya ikut menikmati deru nafas Siwon yang semakin menggebu. Ia tak bisa berbohong, bahwa Ia menikmati ini, bukan karena rasa sepi yang membelenggunya namun rasa cinta yang pernah coba Ia kubur itu kini bangkit kembali.
“Ya Ya Ya Ya ..” Myungsoo langsung menyergap dua bola mata Kimi untuk tak menyaksikan pemandangan yang belum saatnya Ia saksikan itu, membuat Kimi terkekeh kecil. Jebakan kecil mereka sepertinya telah berhasil, rencana yang tak direncanakan itu benar-benar sukses.
Ada rasa bahagia yang tak bisa di jelaskan oleh mereka berdua kala itu. Mungkin semua tak akan seperti ini jika saja Myungsoo tak bersikap sok pahlawan dan bertanggungjawab atas YooNa, jika saja semua berjalan sesuai kehendak mereka dulu tentu saja sekarang Kimi dan YooNa berada dalam dekapan Siwon dan Soo Jung berada dalam dekapannya. Namun siapa sangka takdir berputar terlalu jauh dari akhir bahagia yang mereka harapkan.
Setidaknya .. Kini kehadiran Kimi bukan lagi sebuah dosa dan kesalahan bagi mereka semua, kehadiran malaikat kecil itu justru menjadi jalan utama untuk mereka menemukan akhir yang bahagia bagi takdir mereka seharusnya.
“Tuessoo .. Sudah cukup sampai di sini !!”
“Ayo kita pulang, Oemma akan ceramah panjang lebar jika kita tak pulang sekarang !”
“Shierooyoo ..”
“Ayoo kita makan pizza Dadd ..” rengek Kimi mencoba menggoda Myungsoo
“NO !!”
“Bagaimana dengan Oemma dan Rachel ? Apa kita akan makan enak tanpa mereka ?” marah Myungsoo
“Geure ?”
“Kalau gitu kita pesan saja !”
“Cepat telfon, aku ingin extra cheese !! Jangan lupa pesan Pizza Tuna untuk Oemma, dan Pizza Chicken untuk Rachel”
“Daadd .. cepat pesaannn ..”
“Aku lapaaarrrr ..”
“Arrassoo .. Arraassoooo ..”
KKYAAAAAAAAAAA >.<
Finallyyyy~
Ini tamat juga :D
Gimana endingnya ? Kurang greget ya ? Kurang serukah ?
Author uda nulis-hapus, nulis-hapus, nulis-hapus chapter ini berkali-kali -_-
Dan inilah endingnya yang sedikit ga jelas alias absurd :/
Bdw ..
Buat yang uda support dengan terus kasih masukan dengan comment, by Facebook juga Thankyou soo much yaawww :*
Buat yang uda nge.Like, nge.Share dan Give Love, GUMAWWOOOO [{BigHug}]
Cuman ini yang bisa Author sajikan, terlebih dan terkurang.
Maaf buat typo yang berserakan di sana sini, ceritanya yang ga jelas, alurnya yang mendadak berubah, buat Shipper-Shipper yang kecewa :D Soorryyyyyy~
Buat Next FF, belum kepikiran sama sekali ..
Mungkin lanjutin yang masiih OnGoing aja (No.21)
Skripsi sudah semakin menyesakkan, waktu udah makin menipis *doakan ini segera selesai*
Tapi bakal diusahain buat update dan nyapa para readers dan Author lain di dreamersradio.com ini :D
^^ Terima Kasih .. ThankYou .. 감사합니다 .. ^^