6 bulan kemudian
“Apa yang kau pikirkan ?” Myungsoo yang muncul tiba-tiba langsung melingkarkan kedua tangannya di leher YooNa yang sejak tadi duduk melamun.
“Oh, Anieyoo ..” kehadiran Myungsoo yang membawa kembali kesadarannya, Ia tersenyum simpul mendongakkan wajahnya menatap Myungsoo yang berdiri di belakangnya.
“Kau baik-baik saja ?” Myungsoo menyandarkan dagunya tepat di puncak kepala YooNa masih mendekap yeoja itu hangat.
“Aku baik-baik saja .. Memangnya hal buruk apa yang akan terjadi denganku jika kau masih di sini ?” gombal YooNa membuat Myungsoo terkekeh pelan
“Siwon dan Soo Jung ..”
“Apa kau masih memikirkan itu ?” Myungsoo beralih posisi, menggenggam lembut jemari yeoja itu lalu duduk tepat di sampingnya.
“Apa yang harus kupikirkan, mengapa aku harus memikirkannya ?” tanya YooNa enteng
“Kau ..”
“Aku tak peduli pada siapapun sekarang”
“Aku memilikimu, memiliki Kimi dan Rachel”
“Dan Aku mencintaimu .. Hanya mencintaimu .. Hanya akan mencintaimu .. Hanya kau ..” YooNa memotong kalimat Myungsoo cepat, Ia tahu benar apa yang masih mengganggu pikiran Myungsoo selama ini.
Dan pernikahan Siwon dan Soo Jung yang bagi orang lain terasa begitu cepat dan terburu-buru ini benar-benar membuatnya bersyukur karena akhirnya Ia tahu bagaimana menjelaskan pada Myungsoo, pada dunia mengenai siapa orang yang benar-benar di cintainya.
“Aroooo ..” Myungsoo merangkul pundak YooNa, memeluk yeoja itu penuh semangat. Ada rasa bersalah yang menghampiri namja itu, bagaimana bisa dia masih meragukan perasaan YooNa setelah selama ini ?
* * *
“Aku dan Suho sengaja mengambil libur hari ini hanya untuk jalan-jalan dengan kalian ..”
“Bagaimana bisa ..” decak Irene kesal, mereka sudah berpakaian super tebal, lengkap dengan topi dan sarung tangan rajut super hangat. Mereka bahkan telah membeli tiket bermain Ski sebulan yang lalu. Dan setibanya di apartement Myungsoo dan YooNa yang mereka dapati YooNa terbaring lemah karena flu yang datang tanpa permisi, tak hanya itu .. entah pergi kemana Myungsoo dan Kimi sepagi ini ?
Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya hanya Rachel yang pergi bersama Suho dan Irene. Sementara YooNa tetap tinggal di rumah untuk beristirahat dan Myungsoo yang sejak pagi telah pergi bersama Kimi entah kemana.
- - -
“Yeoboo ?” YooNa bangkit dari tidurnya setelah mendengar suara kecil berasal dari dapur apartemen mereka. Berjalan lemah keluar dari kamarnya, memastikan siapa yang membuat keributan kecil itu.
“Yeobo ?” panggilnya lagi, membuat Myungsoo yang tengah sibuk entah berbuat apa langsung membalikkan tubuhnya, menatap YooNa yang tengah mengamatinya dengan wajah pucat.
“Ahh .. Apa aku membangunkanmu ?” Myungsoo berlari kecil menghampiri YooNa, membantunya berjalan menuju pantri.
“Apa yang kau lakukan ?” tanya YooNa menatap curiga seisi dapur mereka yang sepertinya baru saja terkena gempa lokal.
“Ahh .. Anieyoo ..” Myungsoo melepaskan sweater merahnya, memakaikannya pada YooNa yang masih terlihat belum sehat benar.
“Kau memasak ? Memasak apa ?” tanya YooNa penasaran, berusaha melihat lebih detail kekacauan di dapurnya
“Aniiii .. Bukan apa-apa ..” elak Myungsoo cepat, mencoba menutupi kekacauan yang Ia buat dan berusaha membereskannya tapi .. GAGAL.
“Ramyun ?” YooNa yang entah sejak kapan telah berdiri di belakang Myungsoo melihat sebuah panci dengan air yang hampir mendidih dan sebungkus ramyun di samping kompornya.
“Kau lapar ?”
“Mengapa tak membangunkanku ?”
“Biar aku ..”
“Andwee ..”
“Kau sedang sakit, istirahatlah ..”
“Aku bisa melakukannya sendirian ..” Myungsoo menuntun YooNa keluar dari dapur
“Tapi ..”
“Aku bisa melakukannya ..” tegas Myungsoo membuat YooNa akhirnya mengalah
“Aku akan melihatnya dari sini, akan kuberitahu langkah-langkahnya dan kau yang melakukannya. Call ?” YooNa membuat kesepakatan yang dengan berat hati di terima Myungsoo karena Ia akui bahkan Ia lupa bagaimana caranya menghidupkan kompor. 10 tahun yang benar-benar membahagiakan hidup bersama wanita seperti YooNa yang selalu merawatnya dengan baik.
“Anii .. Masukkan dulu bumbunya, baru Mienya ..”
“Maka bumbu akan benar-benar meresap” terang YooNa penuh semangat
“Yes Mam ..” jawab Myungsoo ala camp militer
“Geundee ..”
“Yeobo .. Kimi neun ?” tanya YooNa menyadari Ia belum melihat Kimi sedaritadi. Bukankah Myungsoo dan Kimi pergi bersama tadi pagi ?
Ting .. tong .. Ting .. tong ..
Bel apartement bernomor 209 itu berbunyi, ini bahkan masih terlalu pagi untuk seseorang bertamu. Siapa yang berkunjung di pagi Seoul yang sangat dingin ini ?
Setelah melakukan perdebatan kecil dengan Soo Jung, Siwon akhirnya mengalah dan bangkit dari tidurnya. Berjalan malas masih dengan wajah mengantuk menuju pintu untuk melihat siapa orang yang mengganggu pagi mereka.
Tanpa melihat dulu, Siwon langsung saja membuka pintu apartemennya dan ..
“Kimi-yya ..” mata kantuknya membulat, melihat siapa yang baru saja di rutuknya karena bertamu sepagi ini ke rumah mereka
“Chagi .. Nugu-yya ?” Soo Jung yang rupanya ikut bangun, berjalan menuju pintu dan menghampiri Siwon.
“Apa ada yang mengantarkan paket ?” tanya Soo Jung masih belum sepenuhnya tersadar, melihat apa yang ada di balik tubuh kekar Siwon.
“Oh ?” mata kantuknya ikut membulat, menatap seorang gadis kecil dengan coat pink berdiri manis di depan pintu apartemen mereka. Ia langsung melemparkan tatapan penuh tanya pada Siwon.
“Ki .. mi ?” ucap yeoja itu terbata
- - -
Seisi rumah yang biasanya dipenuhi suara dan tawa Siwon dan Soo Jung mendadak hening. Hanya terdengar beberapa keributan kecil yang ditimbulkan dari kegugupan serta buru-buru mereka yang mencoba menyiapkan beberapa makanan hangat untuk Kimi.
Soo Jung yang tak diragukan lagi kemampuan memasaknya mendadak blank dan bahkan tak tahu bagaiamana caranya memasak sup. Ia terduduk, pandangannya kosong, pikirannya pergi entah kemana, tubuhnya melemas tanpa alasan.
“Gwenchana ..” Siwon paham betul perasaan yeoja itu, kehadiran Kimi yang sangat mendadak bahkan mereka tak pernah tahu jika gadis kecil itu berada di Korea pasti sangat mengguncang Soo Jung. Namun Siwon tak bisa memungkiri rasa bahagia yang membuncah dalam dirinya, melihat Kimi benar-benar berada di rumahnya sekarang.
“Miyane .. Appa hanya memilki ini”
“Apa kita sebaiknya pergi makan di luar ?” Siwon menuangkan susu ke dalam mangkuk sereal yang Ia sajikan pada Kimi. Memaksa Soo Jung untuk melakukan sesuatu sekarang rasanya sulit.
“Aku menyukainya ..” jawab Kimi enteng
“Kami bahkan tak tahu jika kau berada di Korea”
“Jika kami tahu, pasti kami yang akan mengunjungimu” Soo Jung tertunduk dalam, Ia tak berani menatap Kimi, Ia tak memiliki kepercayaan diri untuk menunjukkan wajahnya di hadapan gadis kecil itu.
“Aku sebaiknya memasakkanmu sesuatu yang le ..”
“Gwenchanayoo .. Oemma ..” Kimi menggenggam lengan Soo Jung cepat, menahan langkah yeoja itu.
“Aku menyukai sereal ini, Oemma tak perlu melakukan apapun untukku” getaran hebat menyerang tubuh Soo Jung, tak hanya tubuhnya .. namun juga hati dan perasaannya. Soo Jung menolehkan wajahnya perlahan, ragu namun Ia ingin sekali melihat wajah gadis kecil yang tengah menggenggam lengannya itu.
“Oe .. oemm .. mmm .. maa ?” Soo Jung tak bisa membendung air matanya, menatap gadis kecil itu penuh rasa bahagia tak terkira
“Ne .. Soo Jung Oemma” tangis Soo Jung benar-benar pecah, Ia langsung memeluk Kimi erat. Terisak dalam dekapan tangan mungil nan hangat itu. Ia memilikinya, selama ini Ia ternyata memiliki seorang anak perempuan yang telah tumbuh sangat cantik.
“Kau tak apa ?” Myungsoo bersiap jika YooNa meneriakinya lagi seperti waktu itu. Meski mempertemukan Kimi pada Siwon dan Soo Jung bukan hal yang salah, namun Ia mengerti jika YooNa masih belum mau menyetujui itu.
“O .. Oh ?” YooNa kembali dari lamunannya
“Aku akan menjemputnya setelah makan, jangan khawatir” jelas Myungsoo cepat
“Aniyoo ..” tolak YooNa cepat, membuat Myungsoo menatap istrinya itu tak mengerti
“Ye ?” tanya Myungsoo mencoba memastikan ucapan YooNa
“Mereka memang sudah seharusnya bertemu ..”
“Gumawoo .. Telah menggantikan tugasku” jawab YooNa pelan, menatap Myungsoo dengan senyum simpulnya. Myungsoo yang awalnya sedikit tak percaya dan mengira YooNa akan memarahinya habisn-habisan berjalan pelan menghampiri wanita itu, memberikannya pelukan hangat yang menenangkan.
“Aku dengar Rachel pergi bersama Irene dan Suho ?” Myungsoo mencoba mengalihkan pembicaraan mereka
“Oh” YooNa mengangguk pelan
“Pantas saja rumah ini terasa sepi .. Ahh .. sepi sekalii ..” teriak Myungsoo tak jelas membuat YooNa menyeritkan dahinya menatap suaminya itu
“Waeyoo ?” tanya YooNa aneh
“Karena Kimi dan Rachel tak di sini ..”
“Bagaimana jika ..” Myungsoo menatap YooNa nakal
“Jika mwo ?” tanya YooNa memelototkan matanya
“Membuat satu orang adik untuk mereka ?” goda Myungsoo nakal
“Yaaa ..” YooNa menepis cepat tangan nakal Myungsoo
“Waee ?” Myungsoo belum menyerah
“Yaa .. Ramnyunmu sudah mataanngg ..” YooNa terus mencoba menghentikan Myungsoo
“Eiihh .. Aku bisa memasaknya lagii ..” elak Myungsoo
“Aaahh .. Shierrooo ..”